Anda di halaman 1dari 28

GANGGUAN KECEMASAN

Kecemasan: Merupakan keadaan suasana hati yang ditandai oleh afek negatif dan gejala2 ketegangan jasmaniah di mana seseorang mengantisipasi kemungkinan datangnya bahaya atau kemalangan di masa yang akan datang dg perasaan khawatir. Kecemasan melibatkan perasaan, perilaku dan respon2 fisiologis.

Ketakutan Sebuah respon emosional yang berupa reaksi siaga langsung terhadap munculnya bahaya atau keadaan darurat yang mengancam keselamatan jiwa. Serangan panik: Pengalaman ketakutan yang intens atau perasaan tidak nyaman yang bersifat seketika, meskipun tidak ada bahaya yang perlu ditakuti, yang disertai sejumlah gejala fisik:pusing, jantung berdegup kencang.

Serangan panik menurut DSM-IV-TR


Serangan panik melibatkan pengalaman 4 gejala atau lebih selama kurun waktu tertentu. Gejala-gejala tersebut adalah: Jantung berdebar/berdegup kencang Keringat bercucuran Gemetar/menggigil Nafas pendek-pendek

Perasaan tercekik Nyeri di bagian dada Mual Pusing Perasaan tidak nyata/tidak jelas Takut kehilangan kontrol Takut mati Mati rasa Panas dingin

Penyebab Kecemasan
Faktor psikologis - faktor genetik---banyak gen di wilayah kromosom yang secara kolektif menyebabkan rentan terhadap kecemasan - kecenderungan panik dalam keluarga dapat menurun - sirkuit di otak dan neurotransmitter tertentu--GABA sangat rendahcemas

- Corticotropin releasing factor---faktor pelepasan kortikotropin, penting untuk ekspresi kecemasan. Behavioral inhibition system/sistem hambatan perilaku diaktifkan oleh sinyal2 yang berasal dari batang otak dari kejadian yang tidak terduga. - Fight/flight system/sistem melawanmelarikan diri. Berasal dari sirkuit otak.

Faktor Psikologis
Persepsi bahwa segala sesuatu tidak dapat dikontrol----dipelajari sejak masa kanak2 Conditioning Cognitive style

Faktor sosial
Faktor perkawinan, perceraian, masalah pekerjaan, kematian orang yang dicintai. Tekanan sosial

Model Integratif
Teori perkembangan kecemasan dan gangguan terkait disebut triple vulnerability theory: Generalized biological vulnerability Merupakan kerentanan biologis menyeluruh. Kecenderungan untuk cemas cenderung diwariskan. Generalized psychological vulnerability

Merupakan kerentanan psikologis menyeluruh. Artinya pertumbuhan psikologis disertai dengan keyakinan bahwa dunia ini berbahaya dan di luar kontrol manusia. Specific psychological vulnerability kerentanan psikologis yang bersifat khusus, artinya seseorang belajar dari pengalaman awal (dari ortu dll) bahwa situasi atau objek tertentu berbahaya.

Gangguan Kecemasan Menyeluruh


Merupakan gangguan kecemasan yang ditandai oleh kekhawatiran yang intens, tak terkontrol, tidak fokus, kronis, dan terusmenerus yang menimbulkan distres dan disertai oleh adanya gejala-gejala fisik yang tidak produktif, seperti ketegangan otot, iritabilitas, dan kegelisahan.

Generalized Anxiety Disorder


Menurut DSM-IV-TR gangguan kecemasan menyeluruh meliputi: Kecemasan dan kekhawatiran eksesif selama 6 bulan atau lebih, tentang sejumlah kejadian atau aktivitas Kesulitan dalam mengontrol kekhawatiran Paling tidak menunjuk 3 di antara gejala:

(1) kegelisahan atau perasaan tegang; (2) menjadi mudah lelah; (3) sulit berkonsentrasi; (4) iritabilitas; (5) ketegangan otot; gangguan tidur. Distres atau hendaya yang signifikan Kecemasan tidak terbatas pada sebuah isu tertentu

Gangguan panik dengan dan tanpa agoraphobia


Ciri-ciri serangan panik dengan agoraphobia: Terjadinya kembali serangan panik yang datangnya di luar perkiraan Salah satu atau beberapa hal di bawah ini terjadi selama sebulan setelah terjadinya serangan panik: (1) kekhawatiran yang persisten tentang kemungkinan untuk mengalami serangan lain

(2) kekhawatiran tentang implikasi sebuah serangan; (3) perubahan yang signifikan pada perilaku yang berhubungan dengan serangan. Kekhawatiran untuk berada di tempat atau situasi sosial yang membuat individu merasa sulit atau malu untuk pergi dari tempat itu, seperti berada di tengah kerumunan, bepergian dengan bus, atau menunggu antrean.

Fobia khas
Fobia khas merupakan ketakutan irasional terhadap objek atau situasi tertentu yang dengan jelas mengganggu kemampuan individu untuk menjalankan fungsinya. Ciri-ciri fobia khas menurut DSM-IV-TR: a. Ketakutan yang terlihat menyolokdan persisten, yang eksesifdan tidak masuk akal, terhadap objek/situasi tertentu, misal

ketinggian, binatang, darah, dll, yang berlangsung setidaknya selama 6 bulan. b. Respon cemas dan ketakutan ketika menghadapi objek atau situasi yang fobik c. Menyadari bahwa ketakutannya eksesif dan tidak masuk akal atau ada distres yang menyolok karena memiliki fobia yang dimaksud. d. Situasi/objek yang fobik dihindari atau dihadapi dg kecemasan/distres yg intens

Blood-injury-injection phobia Ketakutan dan sikap menghindar yang tidak masuk akal ketika melihat darah, luka, atau menerima suntikan. Korban sering mengalami pingsan dan tekanan darah drop. Situational phobia Ketakutan terhadap tempat tertutup atau alat transpotasi umum.

Natural environment phobia Takut terhadap situasi atau kejadian yang terdapat di alam, terutama ketinggian, badai, air Animal phobia Ketakutan yang tidak masuk akal dan persisten terhadap binatang atau serangga, yang biasanya mulai berkembang sejak usia dini

Separation anxiety disorder Kecemasan eksesif dan persisten pada anakanak bahwa sesuatu yang buruk akan menimpa dirinya sendiri atau orangtuanya selama mereka berpisah.

Penyebab fobia: 1. Pengalaman langsung (alarm sebenarnya)

2. Mengalami alarm palsu (serangan panik) 3. Melihat orang lain mengalami ketakutan yang hebat 4. Diberi tahu tentang adanya bahaya (information transmission)

Fobia sosial
Merupakan ketakutan dan perilaku menghindar yang ekstrim, menetap, dan irasional terhadap situasi-situasi sosial atau yang melibatkan performa Ciri-ciri fobia menurut DSM-IV-TR a. Ketakutan berat dan persisten terhadap sebuah/lebih situasi sosial atau situasi yang terkait dengan performa, yang

membuat individu harus berhadapan dengan orang-orang yang tidak dikenalnya atau menghadapi kemungkinan diamati oleh orang lain, takut dipermalukan atau dihina b. Keterpaparan pada situasi sosial yang ditakuti hampir selalu membangkitkan kecemasan, kadang-kadang dalam bentuk serangan panik

c. Kesadaran (pada orang dewasa) bahwa ketakutan tersebut berlebihan dan tidak masuk akal d. Situasi sosial atau performa yang ditakuti dihindari atau dijalani dengan kecemasan atau distres yang intens e. Perilaku menghindar, antisipasi yang penuh kecemasan, atau distres tersebut secara signifikan mengganggu kehidupan dan kemampuan untuk berfungsi sehat

Gangguan Stres Pasca Trauma


Merupakan gangguan emosional yang menyebabkan distres, yang bersifat menetap, yang terjadi setelah menghadapi ancaman keadaan yang membuat individu benar2 tidak berdaya atau ketakutan. Korban merasa kembali mengalami trauma itu, menghindari stimulus terkait, dan mengembangkan sikap mati rasa dalam responnya, tingkat waspada dan arousalnya meningkat.

Diagnosis dapat diberikan jika paling tidak terjadi satu bulan setelah kejadian traumatik Accute stres disorder Merupakan reaksi kuat yang muncul seketika setelah terjadinya peristiwa yang mengerikan, seringkali melibatkan amnesia tentang kejadian tersebut, mati rasa emosional, dan derealisasi. Banyak korban yang kemudian mengembangkan PTSD.

Gangguan Obsesif-Kompulsif
Merupakan gangguan kecemasan yang melibatkan pikiran2 dan impuls2 yang tidak dikehendaki maupun tindakan repetitif yang dimaksudkan untuk menekan pikiran dan impuls tersebut. Obsesi: pikiran atau impuls berulang-ulang, yang dicoba untuk ditekan oleh subjek, meskipun sadar bahwa pikiran dan impuls tidak ditimbulkan oleh kekuatan dari luar.

Kompulsi Perilaku atau tindakan mental yang repetitif, ritualistik, dan menyita waktu yang dilakukan oleh klien karena ia merasa terdorong untuk melakukannya

Anda mungkin juga menyukai