Anda di halaman 1dari 3

ISNI RIFAATUL M K2309039 P.

FISIKA A

Bagaimanakah terjadinya gelombang berdiri dan jelaskan juga perbedaannya dengan gelombang individual? Jawaban: Gelombang Berdiri Gelombang Berdiri terbentuk dari hasil interferensi atau perpaduan dua buah gelombang yang memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama, tetapi arah rambatannya berlawanan. Dengan kata lain, Jika gelombang telah mengalami pemantulan, sementara sumber gelombang masih terus memberikan pulsa terusmenerus maka akan terjadi pertemuan antara gelombang datang dan gelombang pantul. Baik gelombang datang maupun gelombang pantul dapat kita anggap koheren. Pertemuan ini akan menghasilkan pola gelombang yang disebut gelombang stasioner.Pada gelombang ini tidak semua titik yang dilalui oleh gelombang mempunyai amplitudo yang sama. Ada titik-titik yang bergetar dengan amplitudo maksimum, disebut perut dan ada titik yang bergetar dengan amplitudo nol,disebut simpul. Dengan kata lain amplitudo gelombang berdiri tidak konstan. Gelombang berdiri disebut juga gelombang stasioner, gelombang diam, atau gelombang tegak. Gambar dibawah ini menunjukkan gejala terbentuknya gelombang stasioner.

Gambar diatas menunjukkan pertemuan gelombang datang dan gelombang pantul akan menghasilkan pola gelombang stasioner. Misalnya dua buah gelombang berjalan yang bergerak berlawanan arah akibat pantulan, masingmasing gelombang memiliki persamaan: y1 = A sin (Zt + kx). . . (1.1) y2 = A sin (Zt kx). . . (1.2)

Gelombang tersebut akan bertemu pada suatu titik dan menimbulkan gejala interferensi gelombang dan menghasilkan gelombang stasioner.Jika kedua persamaan ini kita jumlahkan, untuk gelombang stasioneryang terjadi memiliki persamaan: ys = 2A cos kx sin Zt . . . (1.3) Keterangan: x : jarak titik dari ujung pantulan ys: simpangan gelombang stasioner Persamaan 1.3 adalah persamaan gelombang stasioner pada ujung bebas. Dari persamaan tersebut dapat kita lihat bahwa gelombang stasioner ini memiliki amplitudo sebesar: As = 2A cos kx . . . (1.4) Keterangan: As:ampiltudo gelombang stasioner (m) A :amplitudo gelombang berjalan (m) k :bilangan gelombang =

x :jarak suatu titik ke titik pantul (m) Pola gelombang stasioner dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Berdasarkan persamaan 1.4 di atas, dapat ditentukan letak terjadinya interferensi konstruktif dengan melihat amplitudo gelombang stasionernya. Interferensi konstruktif akan terjadi pada perut gelombang.Pola pusat gelombang

amplitudo gelombang stasionernya adalah maksimum. Nilai tersebut akan dicapai 2x jika harga = 0,,2,3, dan seterusnya. Letak perut gelombang dari dinding

pemantul adalah: x = (n 1)

. . . (1.5) 2

Keterangan: n : 1, 2, 3, . . . atau perut ke 1, 2, 3, . . . Interferensi destruktif akan terjadi pada simpul gelombang dengan amplitudo gelombang stasionernya adalah 0. Nilai tersebut akan dicapai jika 2x harga = 1/2,3/2 ,5/2 dan seterusnya. Letak simpul gelombang dari dinding

pemantul adalah: x = (2n 1)

. . . (1.6) 4

Untuk gelombang stasioner yang terjadi pada tali dengan ujung tetap maka gelombang pantul akan mengalami pembalikan fase gelombang sebesar 1/2 periode gelombang atau sebesar p. Dengan demikian, persamaan 1.6 akan menjadi: Y = 2A sin kx cos t Gelombang Individual atau gelombang Berjalan adalah gelombang akan merambat dari sumber ke tujuannya. Perbedaan antara gelombang individual dengan gelombang berdiri adalah jika pada gelombang individu tidak ada gelombang pantul sedangkan gelombang berdiri memiliki gelombang pantul. Kemudian Jika pada gelombang individual tidak terjadi peristiwa superposisi gelombang, Sedangkan pada gelombang berdiri terjadi penyatuan gelombang datang dan gelombang pantul, dengan kata lain pada gelombang berdiri terjadi peristiwa superposisi gelombang.

Anda mungkin juga menyukai