Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mikroorganisme, dalam lingkungan alamiahnya jarang terdapat sebagai biakan murni.

Berbagai spesimen tanah atau air boleh jadi mengandung bermacam-macam spesies cendawan, protozoa, algae, bakteri dan virus. Baik secara langsung maupun tak langsung, bahan buangan dari manusia dan hewan, jasad mereka, serta jaringan tumbuh-tumbuhan dibuang atau dikubur dalam tanah. Setelah beberapa lama, bahan-bahan tersebut berubah menjadi komponen organik dan beberapa komponen anorganik tanah. Perubahan-perubahan ini dilakukan oleh mikroorganisme yaitu perubahan bahan organik menjadi substansi yang menyediakan nutrient bagi dunia tumbuhan. Tanpa aktivitas mikroba maka segala kehidupan di bumi ini lambat laun akan terhambat. Maka, perubahan organik dan anorganik di dalam tanah adalah dilakukan oleh mikroorganisme yang dikenal sebagai mikroba di tanah. B. Tujuan Tujuan pembuatan makalah selain dari syarat penawaran Mata Kuliah Mikrobiologi Lanjut, antara lain adalah :

Untuk mengetahui dinamika populasi mikroba tanah. Mengetahui peranan mikroorganisme tanah Mengidentifikasi spesies-spesies mikroba yang berinteraksi di tanah. BAB II PEMBAHASAN

A. Keadaan Lingkungan Tanah Tanah dapat dipandang sebagai permukaan lahan di atas bumi yang menyediakan substreat bagi kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Ciri-ciri lingkungan tanah bervariasi menurut letak dan iklimnya. Tanah juga memiliki kedalaman, sifat-sifat fisik, komposisi kimiawi dan asal yang berbeda-beda. Ada lima kategori utama unsur tanah, yaitu: partikel, mineral, bahan organik, air, gas dan jasad hidup. B. Flora Mikroba Tanah Hanya ada beberapa lingkungan di bumi ini yang mengandung sedemikian banyak macam ragam mikroorganisme seperti yang terkandung dalam tanah subur.

Bakteri, cendawan, algae, protozoa dan virus secara bersama-sama membentuk kumpulan mikroorganisme yang dapat mencapai jumlah total sampai bermilyar-milyar organisme per gram tanah. Tabel : Perbandingan jumlah berbagai kelompok mikroorganisme di Rizosper (daerah perakaran) gandum musim semi dan di tanah kontrol (tanpa sistem perakaran tanaman). Tanah Tanah Kotrol Rizosper 1.200 x 10646 x 53 x 1067 x 106 BakteriAktinomisetes 106 1 x 105 Cendawan 5 12 x 10 10 x 102 Protozoa 2 24 x 10 27 x 103 Algae 3 5 x 10 4 x 106 Kelompok Bakteri : 6 500 x 10 3 x 104 Pelaku amonikikasi 39 x 104 6 x 106 Anaerob penghasil gas 12 x 106 1 x 105 Anaerob 126 x 106 1 x 105 Pelaku denitrifikasi 7 x 105 3 x 103 Pelaku dekomposisi selulose aerobik 9 x 10 3 515 x 103 Pelaku dekomposisi selulose 930 x 103 anaerobik 1 x 104 17 x 106 Pembentuk spora < 1.000 < 1.000 Tipe-tipe radiobakteri Mikroorganisme Azotobakter Sumber: dari T.R.G. Gray, and S.T. Williams, Soil Microorganisms, Hafner Publishing Company, New York, 1971 Keanekaragaman yang luas flora mikroba tersebut merupakan masalah di dalam setiap usaha untuk menghitung populasi total mikroorganisme yang hidup dalam suatu contoh tanah. Metodemetode biakan di laboratorium hanya akan menampakkan tipe-tipe fisiologis dan nutrisional yang dapat tumbuh di dalam lingkungan yang disediakan di laboratorium.

Misalnya, bila ada suatu contoh tanah dinokulasikan pada agar nutrien tidak akan tumbuh ialah termofil obligat, disamping psikrofil, anaerob, dan autotrof. Protozoa tidak akan tumbuh, dan hanya beberapa algae dan cendawan akan tumbuh. Hal ini berarti bahwa bila suatu contoh tanah dibiakkan di laboratorium, maka suatu prosedur pembiakan tertentu hanya akan memungkinkan tumbuhnya sebagian kecil saja dari populasi total mikroorganisme. Salah satu cara untuk mengembangkan pengertian yang lebih baik mengenai luasnya keragaman kehidupan mikrobe di dalam tanah ialah dengan menilai peranan yang dimainkan oleh berbagai kelompok mikrobe di dalam mewujudkan terjadinya perubahan-perubahan kimiawi di dalam tanah. C. Peranan Mikroba Tanah Seperti pada halaman sebelumnya dikatakan bahwa mikroorganisme terdapat pada tanah yang subur. Mengapa sampai mikroorganisme berperan dalam menentukan tanah yang subur? Alasannya adalah karena:

Mikroorganisme berperan dalam siklus energi Mikroorganisme berperan dalam siklus hara Mikroorganisme berperan dalam pembentukan agregat tanah Menentukan kesehatan tanah (suppressive/conducive)

Tanah dikatakan subur bila mempunyai kandungan dan keragaman biologi yang tinggi Table : Maximum number and biomass (live weight) of soil organisms in a highly fertile grassland soil Kind of organism BacteriaFungi Protozoa Nematodes Earthworms and related forms Mites Springtails Other invertebrates (snails, millipedes, etc) From: B.N. Richards (1974) Introduction to the Soil Ecosystem Organisme (mikroorganisme) tanah penting dalam kesuburan tanah karena Abundance(no/m2) Biomass(g/m2) 3 x 10145 x 108 300400 107 105 2 x 105 5 x 104 2 103 38 12 132 3 5 36

1. 2. 3. 4.

berperan dalam siklus energi berperan dalam siklus hara berperan dalam pembentukan agregat tanah menentukan kesehatan tanah (suppressive / conducive terhadap munculnya penyakit terutama penyakit tular tanah-soil borne pathogen)

Siklus Energi

Sumber energi utama adalah matahari yang diubah oleh tanaman melalui proses fotosintesis menjadi bahan organik Beberapa mikroorganisme mampu melakukan fotosintesis (menangkap energi matahari: algae) Sumber energi yang lain adalah basil oksidasi-reduksi mineral anorganik: S dan Fe Energi dalam bahan organik dimanfaatkan oleh organisme/ mikroorganisme Organisme dekomposer: milipede dil. Mikroorganisme dekomposer: jamur dan bakteri Mikroorganisme yang tumbuh di rhizosfer memanfaatkan energi dalam eksudat akar: bakteri Azotobacter

Siklus Hara Mikroorganisme mempunyai peran yang sangat penting dalam siklus hara karena: 1. ukurannya yang kecil sehingga mempunyai rasio permukaan:volume yang sangat besar. memungkinkan pertukaran material (hara) dari sel ke lingkungannya dengan sangat cepat 2. reproduksi yang sangat cepat (dalam hitungan menit) 3. distribusi keberadaan yang sangat luas Macam-macam siklus ham penting Siklus Nitrogen

Pool N terbesar di udara sebagai gas N2 N menjadi tersedia melalui proses fiksasi (kimia maupun mikrobiologis) (nitrogen fixer: rhizobium dll) N organik (dalam jaringan makhluk hidup bentuk protein, asam amino dan asam nukleat) menjadi N anorganik melalui proses mineralisasi NH4+ == (ammonium) MO dekomposer NH4+ mengalami Nitrifikasi oleh Nitrosomonas, Nitrosococcus dan Nitrosovibrio NO2- menjadi NO3+ oleh Nitrobacter dan Nitrococcus NO3- mengalami Denitrifikasi menjadi NO2- oleh Pseudomonas, Bacillus dan Alcaligenes N anorganik dapat diasimilasi oleh mikroorganisme == Imobilisasi

Siklus Sulfur

Oksidasi sulfur menjadi sulfat oleh Thiobacillus, Arthrobacter dan Bacillus

2H2S + O2 2S + 2H2O 2S + 2H2O + 3O2 2SO42- + 4H+ S2O32- + H2O + 2O2 2SO42- + 2H+

Reduksi Sulfat menjadi sulfida (S2-) oleh Desulphovibrio desulphuricans 2SO42- + 4H2 S2- + 4H2O

Siklus fosfor

Fosfor di alam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat, Fe- atau Al-fosfat, fitat atau protein Mikroorganisme (Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter aerogenes) dapat melarutkan P menjadi tersedia bagi tanaman.

Pembentukan agregat tanah


organisme tanah menghasilkan polimer organik (misal humic dan fulvic acids) yang mengikat partikel lempung menjadi mikro agregat. pembentukan mikroagregat menjadi makro agregat dimediasi oleh bahan organik dan berbagai jenis mikro dan makroorganisme (bakteri, jamur-terutama jamur VAM, algae, cacing, semut, serangga dsb.)

Kesehatan Tanah

tanah suppressive terhadap patogen tular tanah umumnya mempunyai mikroorganisme yang lebih besar dan tanah yang kondusif kompetisi nutrisi Amuba memakan jamur Populasi Pseudomonas spp (antagonistic bakteria) atau Trichoderma tinggi.

total

D. Dinamika Populasi Setiap spesies mikroorganisme akan tumbuh dengan baik di dalam lingkungannya hanya selama kondisinya menguntungkan bagi pertumbuhannya dan untuk mempertahankan dirinya, sama halnya dengan mikroba-mikroba yang ada di dalam tanah. Begitu terjadi perubahan fisik atau kimiawi, seperti habisnya nutrien atau terjadinya perubahan radikal dalam hal suhu atau pH, yang membuat kondisi bagi pertumbuhan spesies lain lebih menguntungkan, maka organisme yang telah teradaptasi dengan baik di dalam keadaan tanah terdahulu terpaksa menyerahkan tempatnya kepada organisme yang dapat beradaptasi dengan baik di dalam kondisi yang baru itu. Dengan demikian faktor-faktor lingkungan memiliki pengaruh selektif, artinya memilih populasi mikrobe. BAB III

PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang penyusun tarik dari isi makalah ini antara lain: Mikroorganisme memegang peranan penting dalam aktivitas perombakan di dalam tanah karena tanpa aktivitas mikroba maka segala kehidupan di bumi ini lambat laun akan terhambat. Selain itu, mikroba juga berperan dalam siklus energi, siklus hara, pembentukan agregat tanah, dll. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Nitrosmonas, Nitrosococcus dan Nitrosovibrio (Nutrifikasi) NH4+ Nitrobacter dan Nitrococcus (merubah NO2- NO3-) Rhizobium (Fiksasi Nitrogen) Pseudomonas, Bacillus dan Alcaligenes (Denetrifikasi NO3- NO2-) Desulphovibrio desulphuricans (Reduksi Sulfat Sulfida), dan lain-lainnya.

Jika setiap mikroorganisme mampu untuk beradaptasi dengan baik terhadap perubahan lingkungan (tanah) maka populasinya bisa lestari atau tetap bertahan hidup. Jikalau tidak maka populasinya diganti dengan mikroba lainnya. Perubahan lingkungan itu bisa saja perubahan fisik maupun kimiawi. B. Saran Pencarian referensi sangat penting dalam menyusun makalah, maka pemanfaatan teknologi juga harus dilibatkan seperti media internet. Selain itu, penyusun sarankan agar dalam pembuatan makalah usahakan semua anggota kelompok ikut terlibat sehingga bila waktunya presentase, masing-masing anggota bisa mempertanggung jawabkan isi makalahnya. DAFTAR PUSTAKA Pelezar dan Chan, 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Jakarta: UI Press. http://google.co.id., 2009. Mikroorganisme Tanah. G@n@Z.com: Ambon. Artikel Sinly Evan Putra., 2008. Humus, Material Organik Penyubur Tanah

Anda mungkin juga menyukai