Anda di halaman 1dari 21

Therapy Modalitas

Terapi modalitas keperawatan


Adalah support sistem yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasien dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal didasarkan pada seni dan ilmu keperawatan

Materi Modalitas keperawatan


Materi yang berkaitan dengan beberapa terapy keperawatan yang didasarkan ilmu dan seni keperawatan Meliputi pemenuhan kebutuhan biofisiologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual.

Therapy Modalitas
Live Review Therapy Orientasi Realita Validitas Therapy Relaksasi Therapy Music Therapy Activity Daily Living

Live Review
Bertujuan untuk merefleksikan kehidupan memecahkanmengorganisasikanme ngintegrasikan. Dapat dilakukan secara individu/kelompok Setiap pasien menyiapkan autobiografi yang berisi kenangan yang menyenangkan. Rencanakan beberapa kali pertemuan .

Pasien diminta untuk menceritakan pengalaman yang menyenangkan dan perawat memberikan reinforcment. Jika dilakukan secara kelompok, anggota kelompok memberikan masukan cara pemecahan masalah. Pasien diberi kesempatan untuk memilih cara yang disukai dalam menyelesaikan masalah. Hasil yang diharapkan adalah pasien meningkat keakraban, meningkatkan harga diri dan perawatan tumbuh kembang Alat bantu : album keluarga

Langkah-langkah

Terapi Orientasi Realita


Terapi orientasi realita digunakan untuk mencegah kebingungan pada tempat, waktu, orang dan situasi. Percakapan fokus pada keadaan disekitar pasien. Secara fisik tempatkan jam yang mudah dibaca dan berbunyi setiap jam. Tempelkan kalender satu tanggal satu lembar. Tempatkan alat-alat tidur, mandi dan makan yang sesuai.

Orientasi Realita
Dapat dilakukan pada individu maupun kelompok. Apabila dilakukan pada kelompok dapat dipilih topik yang berkaitan dengan tempat, orang, waktu dan situasi yang berhubungan.

Therapy Validitas
Diberikan pada dimensia dengan gejala ringan. Sering tampak gejala emosional pada saat pelaksanaan karena ketidakmampuan pasien untuk mengenal lingkungan. Amati secara cermat tanda kebingungan pasien. Segera lakukan validasi pada hal yang membuat pasien bingung. Therapy ini lebih sering digunakan secara individu.

RELAKSASI
Dapat mengurangi stress dan ketegangan. Dapat berupa senam lansia, senam otak, latihan napas dalam, latihan otot dan sendi disesuaikan dengan keadaan pasien. Dapat dilakukan secara individu atau kelompok. Latihan fisik tidak harus berat tapi difokuskan pada peningatan cardiac out put.

Identifikasi hobby. Dilakukan secara individu maupun kelompok. Dilakukan secara aktif maupun pasif. Dapat mengingatkan pada suasana yang menyenangkan. Pasien dapat mengekspresikan perasaannya melalui menyanyi, respon gerakan saat mendengar lagu, tepuk tangan dll. Kegiatan baca puisi/artikel dapat mengekspresikan ketakutan, emosi, perasaan sepi. Dalam kelompok dapat memberikan pendapat tentang lukisan yang dibuat.

Terapi Seni (music, tari, film dan melukis)

Activity Daily Living


Upayakan pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Perlu pengkajian kondisi pasien agar dapat menetapkan kegiatan pasien yang mandiri atau perlu bantuan.

Langkah-langkah
Prainteraksi Orientasi Kerja Terminasi Dokumentasi

Pra Interaksi
Baca Status Pasien Tentukan kebutuhan intervensi Pastikan Nama, Ruang, Diagnosa Medis dan Keperawatan Validasi Kontrak

Fase Orientasi
Salam Perkenalan Penegasan Kontrak Maksud dan tujuan Prosesur dan waktu Beri kesempatan bertanya

Fase Kerja
Memperhatikan aspek legal Memberi kenyamanan dan keamanan pasien Lakukan prosedur secara sistematis Bekerja berdasarkan eviden base

Fase Terminasi
Mengevaluasi respon pasien Memberikan Reinforcement Memotivasi Membuat kontrak berikutnya Salam penutup

Fase Dokumentasi
Nama Diagnosa keperawatan Tanggal dan jam pelaksanaan Evaluasi Respon tindakan Tanda tangan dan nama pelaksana

Rujukan
Annete, Gerontologi Nursing, W.B. Sounders Philladelphia, 1996. Abrams.W.B.,etc,The Merc Manual Of Geriatrics, Alih Bahasa Kusuma.W., Binarupa Jakarta,1997. Darmojo.R.,Martono.H, Buku Ajar Geriatri , Ilmu Kesehatan Usila, FKUI, 1999. Depkes R.I. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Gallo,J.J., Reichel.W.,Anderson ,L.,M. Alih bahasa : Viednam James, Buku Saku Gerontologi, ed.2, EGC, Jakarta, 1995. Lueckenotte, Seri Pedoman Praktis Pengkajian Gerontologi, Edisi 2, EGC, Jakarta, 1998. Nugroho. W., SKM, Keperawatan Gerontik, edisi 2, EGC, Jaakarta, 1999. NANDA, Diagnosa Keperawatan, 2001 2002.

Anda mungkin juga menyukai