Anda di halaman 1dari 4

KASUS 2A Perusahaan Buku Tenkey, mengoperasikan rantai toko buku eceran di seluruh Amerika Serikat.

Sandra Hawthorn, kontroler Tenkey, menjalankan sistem pengendalian internal yang cukup ketat, dengan persyaratan ketat untuk pembagian tugas di seluruh perusahaan. Bahkan sistem terbaik memiliki masalah, dan baru-baru ini seseorang menelepon dan memberitahu melalui hotline perusahaan mengatakan bahwa Tenkey kehilangan banyak persediaan terhadap pencurian karyawan dan bahwa masalah itu meluas melalui banyak toko-toko perusahaan. Penelepon tidak memberitahu rincian siapa yang melakukan pencurian atau bagaimana pencurian tersebut dilakukan. Sandra khawatir karena persediaan merupakan persentase besar dari aset Tenkey, dan jika kerugian dapat terjadi bahkan pada satu toko, kerugian mungkin bisa terjadi pada toko yang lain juga. Dia menelepon rapat staf termasuk didalamnya direktur TI dan Manajer Akuntansi Umum. "Kita perlu rencana untuk menyelidiki ini," ujarnya. "Ada saran." Tom Clockspeed, direktur TI, langsung menyela "Mari kita melakukan inventarisasi lengkap dari semua toko kita," katanya. Anna Aburida, Manajer Akuntansi Umum, menggelengkan kepala. "Kita tidak harus melakukan inventarisasi selama enam bulan. Itu akan memakan banyak biaya dalam kerja lembur jika kita melakukannya sekarang. Sandra melototi Anna dan berkata, Anda harus melakukan sesuatu yang lebih baik daripada itu.. Okay, kata Anna. Kita butuh rencana. Mari kita mulai dengan mempertimbangkan kemungkinan tersangka. Kemudian kita dapat mengevaluasi pengendalian internal di sekitar orang yang mungkin dalam posisi untuk melakukan pencurian. Pasti ada titik lemah di suatu tempat. " "Ini agak gila", kata Tom. "Anda membuat semua rencana di saat kita bahkan tidak yakin apakah penelepon mengatakan yang sebenarnya. Setidaknya kita melakukan inventarisasi pada satu toko sebelum kita melakukan hal lainnya. Anna mengerutkan kening. "Hebat sekali Tom. Lalu apa yang terjadi jika kita menginventarisir satu toko dan tidak menemukan kekurangan persediaan. Lalu apa yang harus kita lakukan?." Tom meluncur kembali di kursinya dan tertawa. "Benar," katanya. "Tapi apa yang terjadi selanjutnya jika Anda tidak menemukan masalah kontrol? Kita hanya membuang-buang waktu. Dan bahkan jika Anda menemukan masalah kontrol, tidak ada jaminan bahwa memperbaiki kontrol akan memperbaiki masalah ini. Dan ingat, kita bahkan tidak tahu pasti apakah sesungguhnya kita punya masalah. Sandra meninju meja. Ini buntu. Aku akan membawa masalah ini ke akuntan forensik untuk mengetahui apa yang harus dilakukan. a. Jika anda mengemukakan sebagai akuntan forensik, saran apa yang akan anda berikan? b. Karyawan mana yang kemungkinan melakukan pencurian persediaan? Gambarkan satu atau dua skema yang berlaku pada kasus ini?

a. Jika saya adalah akuntan forensik yang ditunjuk Sandra untuk mengatasi masalah itu, maka saran yang saya berikan adalah dengan terlebih dahulu melacak identitas penelepon gelap yang memberitahu adanya kecurangan tersebut dengan bekerja sama dengan pihak yang berwenang, dalam hal ini misalnya penyedia jasa telekomunikasi. Jika hal tersebut tidak membuahkan hasil, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah dengan melakukan Analytical review yaitu dengan memeriksa apakah terjadi ketidakbiasaan atau kegiatan-kegiatan yang tidak lazim terjadi. Misalnya perbandingan antara pembelian barang persediaan dengan penjualan bersihnya yang dapat mengindikasikan adanya pembelian yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bila dibandingkan dengan tingkat penjualannya. Misalnya permintaan akan suatu barang bisa dikatakan rendah, tetapi permintaan pembelian kepada pemasok sangat tinggi, atau permintaan akan suatu barang cukup tinggi, tetapi penjualannya sangat rendah. Penjualan yang rendah ini mungkin terjadi akibat perusahaan tidak memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan barang tersebut atau berkurangnya persediaan, padahal menurut bagian pembelian, pesanan pembelian telah dikirimkan ke pemasok. Perbedaan yang sangat signifikan tersebut bisa mengindikasikan adanya skema kecurangan pada persediaan perusahaan. Teknik lain yang dapat digunakan dalam mengetahui ada tidaknya kecurangan adalah menelaah setiap komplain/keluhan dari pihak luar, misalnya dari konsumen dan pemasok. Ini bisa menjadi alat deteksi yang baik yang dapat mengarahkan auditor untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. b. Kemungkinan besar yang melakukan pencurian adalah karyawan pada bagian pembelian. Salah satu skema yang digunakan adalah dengan pemasok fiktif. Tahap awal dalam skema ini mengharuskan pelaku membuat perusahaan pemasok palsu dan memasukkannya sebagai pemasok yang sah pada record perusahaan. Tergantung pada pengendalian internal yang ada, kecurangan ini membutuhkan kolusi antara dua atau lebih individu. Contohnya: karyawan bagian pembelian membuat pesanan pembelian untuk barang dari pemasok palsu, dan staf administrasi bagian penerimaan menerima dokumen ini, yang akan nampak sah, serta mencocokkannya ke faktur palsu ketika faktur tersebut masuk. Utang usaha akan dicatat dan pembayaran selanjutnya akan dilakukan. Untuk mendeteksi adanya kecurangan dalam skema ini adalah dengan menelusuri alamat pemasok. Untuk mengalihkan perhatian atas pembelian dalam jumlah yang sangat tinggi dari pemasok yang sama, pelaku kemungkinan membuat beberapa pemasok palsu tapi dengan alamat yang sama.

KASUS 2B John Markov menjalankan sebuah department store milik keluarga di St.Louis. Toko terdiri dari sembilan departemen yang berbeda, masing-masing dengan manajer departemen sendiri. Jam kerja toko adalah hari Senin sampai Sabtu dari pukul 10:00 sampai pukul 19:00, dan dari siang sampai pukul 17:00 pada hari Minggu. Masing-masing departemen mempunyai mesin kas sendiri. Dua orang penjual dipekerjakan untuk masing-masing mesin kas. Untuk mencegah kebingungan, setiap penjual harus memasukkan kode rahasianya untuk setiap transaksi. Pada akhir setiap hari, manajer penjualan di setiap departemen melakukan perhitungan pada mesin kas, mengumpulkan uang (kas dan cek) dari mesin kas, dan menyiapkan sebuah slip pengiriman bagi manajer umum untuk meninjau dan menandatangani. Manajer umum kemudian memeriksa dua kali jumlah kas sebelum menandatangani slip pengiriman. Setelah mengumpulkan semua penerimaan kas dari semua departemen, Manajer Umum menyiapkan laporan penjualan tunai harian dan mengirimkannya ke Manajer Keuangan toko. Manajer Keuangan menghitung lagi uang dan menandatanani tiga salinan dari laporan penjualan kas harian. Dia menyimpan satu salinan untuk dirinya sendiri, salinan kedua untuk Akuntan toko, dan salinan terakhir untuk Manajer toko. Manajer keuangan kemudian menempatkan semua uang tunai ke dalam tempat yang aman di perusahaan, sampai hari berikutnya untuk dibawa oleh mobil lapis baja. Akuntan toko merekonsiliasi salinan laporan penjualan tunai dengan slip setoran bank dan dengan kredit pada laporan bulanan bank. John Markov memiliki hubungan dekat dengan bank, sehingga ia selalu ditelepon pertama kali bila ada isu atau masalah. Dia baru saja menerima telepon dari salah satu perwakilan layanan pelanggan bank yang menyarankan ia untuk memeriksa ke beberapa cek pelanggan yang baru-baru ini dikembalikan. Perwakilan bank tersebut mengatakan bahwa beberapa nama pembayar atas cek muncul di cek kosong yang dituliskan sejumlah bisnis lokal lainnya. Ada orang dalam di perusahaan Anda yang menentang Anda. kata pegawai bank. Hal ini terjadi di seluruh kota, saya mendengar dari penyidik kepolisian bahwa selalu ada orang dalam yang terlibat. a. Skema kecurangan cek apakah yang mungkin terjadi pada perusahaan korban? b. Berdasarkan prosedur pemrosesan penerimaan kas yang telah diberikan, siapa di dalam perusahaan yang dalam posisi terlibat dalam skema kecurangan cek?

a. Skema kecurangan cek yang terjadi pada perusahaan korban adalah dengan Check Tampering. Check Tampering adalah skema permainan melalui pemalsuan cek. Yang dipalsukan bisa tandatangan orang yang mempunyai kuasa mengeluarkan cek, atau endorsemen-nya, atau nama kepada siapa cek dibayarkan. Dalam kasus tersebut terlihat bahwa skema kecurangan dengan check tampering dilakukan dengan memasukkan nama bisnis lokal lain dalam cek yang sudah dicairkan. Di Amerika Serikat, cek yang sudah diuangkan/dicairkan, akan dikembalikan oleh bank kepada yang mengeluarkan cek. Jadi perusahaan bisa mereview kembali kepada siapa saja cek-cek tersebut dibayarkan b. Berdasarkan prosedur pemrosesan penerimaan kas, maka yang patut dicurigai terlibat dalam skema kecurangan cek tersebut adalah Manajer Penjualan. Manajer penjualan bertugas melakukan perhitungan pada mesin kas, mengumpulkan uang (kas dan cek) dari mesin kas, dan menyiapkan sebuah slip pengiriman uang bagi Manajer Umum untuk ditinjau dan ditandatangani. Pada saat melakukan perhitungan itulah Manajer Penjualan akan mengganti nama perusahaan di dalam cek menjadi nama bisnis lokal lain, kemungkinan juga bagian penjualan tidak menuliskan nama perusahaan sebagai penerima cek tersebut (mengosongkannya), ini akan lebih mudah bagi Manajer Penjualan untuk mencuri cek. Selain mencuri cek, Manajer Penjualan juga mencuri slip pengiriman uang atas kredit pelanggan Oleh karena cek dan slip pengiriman uang (tagihan) atas kredit tersebut tidak dimasukkan dalam laporan penjualan tunai harian, maka Akuntan Toko tidak menerima slip setoran bank dan kredit pada laporan bulanan bank, sehingga pada saat rekonsiliasi yang dilakukan oleh Akuntan Toko tidak akan menunjukkan sesuatu yang salah

Anda mungkin juga menyukai