Anda di halaman 1dari 4

IFTITA RAHMATIKA 0906516000

ZAT PADAT (TOTAL SOLIDS, TOTAL SUSPENDED SOLIDS, TOTAL DISSOLVED SOLIDS, DAN VOLATILE SUSPENDED SOLIDS)

A. Total Solids (TS)

Padatan total merupakan jumlah dari padatan tersuspensi dan padatan terlarut. Padatan total juga bisa diartikan sebagai residu dar penguapan dan pengeringan pada suh 103oC hingga 105oC. Semua materi yang menggunakan tekanan uap pada suhu tersebut akan hilang pada proses penguapan dan pengeringan tersebut. Residu atau padatan yang tersisa akan mewakili materi yang terdapat dalam sampel yang memiliki tekanan uap yang diabaikan pada suhu 105oC. Metode yang digunakan dalam pengukuran padatan total adalah metode Gravimetri (Chemistry For Environment and Science). Metode gravimetri merupakan metode yang biasa dilakukan karena dirasa paling akurat. Metode ini melibatkan penguapan cairan terlarut untuk meninggalkan residu yang kemudian dapat ditimbang. Namun, dalam menggunakan metode ini dibutuhkan waktu yang cukup lama. Pemanasan atau penguapan biasanya memerlukan waktu sekitar tiga puluh menit hingga satu jam.

B. Total Suspended Solids (TSS)

Total padatan tersuspensi adalah residu dari padatan total yang tertahan pada saringan dengan ukuran partikel maksimal 2,0 m atau lebih besar dari ukuran partikel koloid dan dikeringkan pada suhu 105o C. Padatan tersuspensi ini terdiri dari lumpur. Pasir halus, dan sisa sisa jasad renik terutama yang disebabkan oleh pengikisan tanah atau erosi yang dibawa ke badan air.

Adanya padatan tersuspensi didalam badan air dapat mengganggu biota perairan tersebut. Padatan tersuspensi dapat menghalangi masuknya cahaya ke dalam air sehingga dapat

mengganggu proses fotosintesis fitoplankton dan tumbuhan air lainnya. Akibatnya, produktivitas primer perairan menurun. Hewan yang bergantung pada tumbuhan air lama kelamaan akan mati. Yang pada akhirnya, padatan tersuspensi akan mengganggu keseimbangan rantai makanann dan menyebabkan berkurangnya populasi yang ada di dalam perairan. Selain itu, total padatan tersuspensi yang tinggi dapat mengganggu biota perairan seperti ikan karena tersaring oleh insang. Kekeruhan air juga dapat disebabkan oleh adanya padatan tersuspensi. Adanya pengendapan dan pembusukan bahan organic akan mengurangi nilai guna perairan tersebut.

Menurut para ahli tentang akibat totak padatan tersuspensi, dikemukakan oleh Fardiaz (1992), padatan tersuspensi akan mengurangi penetrasi cahaya ke dalam air, sehingga mempengaruhi regenerasi oksigen secara fotosisntesis dan kekeruhan air juga semakin meningkat. Ditambahkan oleh Nybakken (1992), peningkatan kandungan padatan tersuspensi dalam air dapat mengakibatkan penurunan kedalaman eufotik, sehingga kedalaman perairan produktif menjadi turun.

Analisa dan pengukuran total padatan terlarut sangat penting untuk dilakukan untuk menentukan kualitas air, serta dapat digunakan untuk mengevaluasi kekuatan air, buangan domestik, maupun menentukan efisiensi unit pengolahan.

C. Total dissolved Solids (TDS)

Total padatan terlarut adalah bahan-bahan terlarut dalam air yang lolos dengan saringan membran yang berpori 2,0 m atau lebih kecil dan dipanaskan 180o C.selama 1 jam. Padatan terlarut terdiri dari senyawa senyawa organic dan anorganik yang terlarut di dalam air, mineral, dan garam garamnya. Senyawa tersebut meliputi karbonat, bikarbonat, klorida, sulfat, fosfat, nitrat, kalsium, magnesium, natrium, ion-ion organik, dan ion-ion lainnya.

Total padatan terlarut sering ditemukan dalam bentuk larutan yang berasal dari limpasan air pertanian, aliran air dari tanah yang tercemar, sumber pencemar air dari pabrik atau pengolahan limbah pabrik, serta air buangan yang mengandung molekul sabun, deterjen dan surfaktan yang larut air, misalnya pada air buangan rumah tangga dan industri pencucian. Contoh sederhana perairan yang mengandung toal padatan terlarut yang tinggi adalah air payau dan air laut.

Total padatan terlarut tidak menyebabkan dampak secara langsung dan signifikan terhadap kesehatan. Namun apabila air dengan konsentrasi padatan terlarut yang tinggi tidak sengaja terminum, maka air tersebut akan memberikan rasa seperti garam. Selanjutnya, terjadi akumulasi garam didalam ginjal manusia dalam waktu lama dan akan mempengaruhi fungsi fisiologis ginjal.

Perubahan konsentrasi total padatan terlarut dapat berbahaya bagi biota perairan karena densitas air akan menentukan aliran air yang masuk dan keluar sel sel organisme. Dampak bagi lingkungan akibat total padatan terlarut dengan konsentrasi tinggi adalah dapat mengurangi kejernihan air, memberikan kontribusi pada penurunan fotosintesis,

menggabungkan dengan senyawa beracun dan logam berat, menyebabkan peningkatan suhu air, dan dapat menghambat resapan air tanah dengan cara menutup pori pori tanah. Penurunan fotosintesis tumbuhan air akan menyebabkan terganggunya rantai makanan didalam perairan tersebut. Walaupun total padatan terlarut tidak dianggap sebagai polutan utama, namun padatan terlarut dapat menurunkan nilai estetika dari perairan itu sendiri. Pengukuran total padatan terlarut juga dapat menggunakan total padatan terlarut meter yang menggambarkan jumlah zat terlarut part per milion (ppm) atau sama dengan miligram per liter (mg/L) pada air. Air sendiri dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah total padatan terlarut nya, yaitu air tawar dengan kadar kurang dari 1500 mg/L TDS. Ar payau dengan kadar 1500 - 5000 mg/L TDS. Dan garam air dengan kadar lebih dari 5000 mg/L TDS. D. Vilotile Suspended Solids (VSS)

Zat Tersuspensi Mudah Menguap (VSS) adalah jumlah padatan yang menguap dari total padatan tersuspensi yang sudah dipanaskan pada suhu 550o C. Ini merupakan suhu terendah bagi materi organik, khususnya residu karbon dapat dihasilkan dari pirolisis karbohidrat. Selain itu, pada suhu ini garam garam anorganik sangat minim untuk teroksidasi. Amonium tidak terlepas pada proses penguapan, namun sebagian besar garam anorganik akan stabil pada proses ini. (Chemistry For Environment and Science)

Anda mungkin juga menyukai