Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nova Novita Jurusan : Tarbiyah Semester : 1 (satu) STAI BHAKTI PERSADA (BHAPER) HUBUNGAN ILMU QALAM, FILSAFAT,

TASAWUF, DAN PENGERTIAN ILMU-ILMU TERSEBUT ILMU QALAM, FILSAFAT,TASAWUF

I. ILMU QALAM (PENA) A. Pengertian Ilmu Qalam Ilmu Qalam disebut juga ilmu ushuludin, ilmu tauhid Al-akbar (Teologi Islam Muhammad Mustofa Abd.Raziq : Tamhid li Tarikh Al falsafah Al Islamiyah). Disebut ilmu Usuludin karena membahas pokok-pokok agama, sedangkan disebut ilmu tauhid karena membahas keesaan Alloh yang di dalamnya di bahas Asma-asma Alloh apal-apal Alloh yang wajib,mustahil dan jaiz. 1. Al Farabi mendefinisikan Ilmu Qalam sebagai berikut:

Artinya : Ilmu Qalam adalah disiplin ilmu yang membahas dzat dan sifat Alloh beserta eksistensi semua yang mungkin. Mulai dengan masalah dunia sampai masalah sudah mati yang berlandaskan doktrin islam stressing akhirnya adalah memproduksi ilmu ketuhanan secara filosofis.

2. Ibnu Kaldun mendefinisikan :

Artinya : Ilmu Qalam adalah ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentan akidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional. Kedua pengertian ini merujuk pada aliran Ilmu Ushuludin,Ilmu Tauhid,Fiqh Al Akbar. Sumber-Sumber Ilmu Qalam : Al Quran diantaranya : QS Al Ikhlas (112) ayat 3-4, Asy-syuro (42) ayat 7,Al Furkon (25) ayat 59,Al Fath (48) ayat 10,Thoha (20) ayat 39,Ar-Rahman (55) ayat 27,An-Nisa (4) ayat 125,Lukman (31) ayat 22,Ali Imron (3) ayat 83,84,85,Al Anbiyya (21) ayat 92. A. Al Hadist diantaranya : Yang diterima dari Abu Huraeroh yang mutawatir tentang Jibril yang mengajarkan pada Rosululloh dan para sahabatnya tentang iman,islam,ihsan,dan ciri-ciri qiamah. Pemikiran manusia yang bersandar pada dalil :

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci. Insting Beberapa dalil yang berkaitan dengan ilmu kalam diantaranya: Alloh berfirman dalam surat Al Qalam :

Artinya : Wallohu alam bilmurodihi, Demi qalam dan apa-apa yang ditulis,kalam (pena) yang ditulis oleh Alloh dalam qalam itu, segala ilmu diatas lembaran hati,berlaku seperti berlakunya bundaran matahari. Tidak terperolehnya ilmu di hati anak-anak sebelum tamyiz,karena papan hatinya belum tersedia untuk menerima ilmu itu sendiri. Qalam(pena) yang merupakan makhluk Alloh, di jadikan sebab untuk berhasilnya ukiran ilmu dalam hati manusia. Alloh berfirman :

(Dia Alloh) yang mengajarkan dengan pena mengajarkan kepada manusia yang belum diketahuinya. Nabi Muhammad bersabda:

Artinya : Yang pertama dijadikan Alloh ialah akal.

Artinya : Alloh Taala tidak menjadikan makhluk yang lebih mulia dari pada akal. Bicara masala Qalam tidak terlepas dari masalah akal.Pengetahuan yang bertempat dalam hati terbagi menjadi : Aqliyah (keakalan) Syariyah (keagamaan) Fiqh fersi Abu Hanifah terbagi kedalam dua bagian : 1. Fiqh Al Akbar : Membahas keyakinan pokok ilmu tauhid 2. Fiqh Al Asqor : Membahas muamalah bukan pokok-pokok agama tetapi cabangnya. Jadi ilmu Qalam adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang pengetahuan ilmu tauhid. Perbedaan ilmu Qalam dengan Ilmu tauhid adalah sebagai berikut: Ilmu tauhid membahas keesaan Alloh dan hal-hal yang berkaitan denganNya secara objektif. Sedang kan Ilmu Qalam membahas keesaan Alloh dengan hal-hal yang berkaitan denganNya tetapi argumentasinya ilmu Qalam lebih di tekankan pada logika. B. Sejarah Ilmu Qalam Menurut Harun Nasution, kemunculan ilmu Qalam dipicu oleh persoalan politik yang menyangkut peristiwa pembunuhan Ustman bin Afan yang berbuntut pada penolakan Muawiyah atas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Ketegangan Muawiyah dengan Ali bin abi Thalib mengarah terjadinya perang siftin yang berakhir dengan keputusan tahkim (arbitrase) sikap Ali yang menerima tipu muslihat Amar Al Ash utusan pihak muawiyah dalam tahkim,pendirian Ali terpaksa dan sebagian tentaranya tidak setuju,dengan alas an bahwa putusan jangan dengan tahkim tetapi kembalikan pada Al Quran (Lahukma illa lillah artinya tidak ada hukuman selain dari hukuman Alloh) atau lahukma illa Alloh artinya tidak ada perantara selain Alloh. Hal inilah yang menjadi semboyan mereka dan menganggap Ali telah berbuat salah sehingga mereka meninggalkan barisannya,dalam sejarah islam mereka terkenal dengan istilah

khawarij yaitu orang-orang yang keluar dan memisahkan diri (secerders). Dilain pihak yang masih mendukung Ali bin Abi Tholib disebut Syiah. Khawarij memandang bahwa orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tahkim yakni Ali bin Abi Tholib,Amr bin Ash,Abu Musa Al-Asyari adalah kafir berdasar pada surat Al Maidah ayat 44:

Artinya : dan barang siapa yang tidak menghukumi dengan apa-apa yang di turunkan Alloh maka orang itu orang-orang yang kafir. Persoalan ini memicu lahirnya tiga aliran dalam islam,yaitu : 1. Aliran khawarij menegaskan bahwa orang yang berdosa besar adalah kafir dalam arti telah keluar dari islam /murtad dan wajib dibunuh. 2. Aliran Murjiah menegaskan bahwa orang yang berbuat dosa besar masih tetap mukmin dan bukan kafir,adapun soal dosa yang dilakukannya,hal itu terserah kepada Alloh untuk mengampuni atau menghukumnya. 3. Aliran Mutajilah yang tidak menerima kedua pendapat tadi,bagi mereka orang yang berbuat dosa besar bukan kafir bukan pula mukmin,mereka mengambil posisi antara mukmin dan kafir dengan berdasar aqidah Almanzilah baina Almanjilatain (dan akhirnya memberi status fasik bagi pelaku dosa besar jika pelakunya meninggal sebelum bertaubat maka akan masuk neraka selamanya. Adapun tokoh Mutajilah adalah : Wasil Bin Atha dan Amar bin Ubait. Dalam islam juga timbul pula aliran yang terkenal nama qodariyah dan jabariyah menurut qodariyah manusia mempunyai kemerdekaan dalam kehendak dan perbuatannya.Adapun jabariyah berpendapat bahwa manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam kehendak dan perbuatan. 4. Aliran AsyAriyah Sebagai wakil ahlu sunnah berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar seperti berjinah dan mencuri,masih tetap sebagai orang yang beriman dengan keimanan yang mereka miliki sekalipun berbuat dosa besar.Akan tetapi jika dosa besar itu dilakukannya dengan anggapan bahwa hal ini dibolehkan (halal) dan tidak meyakini keharamannya ia dipandang telah kafir.adapun balasan di akhirat kelak bagi pelaku dosa besar,apabila ia meninggal sebelum bertaubat,itu tergantung kebijakan Alloh yang maha berkehendak mutlak,bias mengampuni atau menyiksanya sesuai dengan ukuran dosa,dan tidak kekal di neraka seperti orang kafir yang lainnya. 5. Aliran Maturidiyah Menyatakan bahwa pelaku dosa besar masih tetap sebagai mukmin karena adanya keimanan dalam dirinya.Adapun balasannya kelak tergantung pada apa yang dilakukannya di dunia,jika ia meninggal sebelum bertaubat itu hak mutlak Alloh. 6. Aliran Syiah Zaidiah Berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar akan kekal dalam neraka jika ia belum bertaubat nasuha,dalam hal ini pendapatnya sama dengan mutazilah sebab Wahil bin Atha adalah gurunya Zaid.

Analisis Bahwa perbedaan panangan mengenai pelaku dosa besar dapat di klasifikasikan menjadi dua kubu utama yaitu : a. Kubu radikal (diwakili khawariz,Mutazilah) b. Kubu moderat (Murjiah,Asy-Ariyah dan Maturibiyah)

II.

FILSAFAT

Filsafat berasal dari kata Yunani yang tersusun dari dua kata yaitu philein yang artinya cinta dan sophos yang artinya hikmat (wisdom). Pengertian filsafat bermacam-macam diantaranya : Pengetahuan tentang hikmah Pengetahuan tentang prinsif/ dasar-dasar. Mencari kebenaran Membahas kebenaran dari apa-apa yang dibalas. Filsafat berarti juga : 1. Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi,mengenai hakikat segala yang ada,sebab,asal,dan hukumnya. 2. teori yang mendasari alam fikiran atau suatu kegiatan 3. Ilmu yang berintikan logika,estetika,metafisika,dan epistemologi Jadi intisari filsafat ialah : berfikir menurut tata tertib (logika)dengan bebas tidak terikat pada tradisi,dogma serta agama yang sedalam dalamnya sehingga sampai pada dasar persoalan. Dengan demikian filsafat agama mengandung arti: berfikir tentang dasar-dasar agama menurut logika,secara bebas,analitis,dan kritis dengan maksud untuk menyatakan kebenaran ajaran agama tidaklah mustahil dan tidak bertentangan denan agama. III. TASAWUF

1. Asal usul Tasawuf Secara umum dapat dikatakan bahwa tasawuf adalah mistisme dalam islam yang oleh orientalis barat disebut Sufisme.Term mistisme itu sendiri secara bahasa adalah paham atau ilmu yang berkenaan dengan tasawuf,kebatinan atau mistik. Menurut Harun Nasution (1973),tasawuf (al-tasawuf) berasal dari kata sufi ( ). Menurut sejarah orang pertama yang memkai kata sufi ialah seorang zahid bernama Abu Hasyim Al-kufi di Irak (w.150 H). Adapun mengenai asal katanya,para ahli mengemukakan teori-teori sebagai berikut :

a. Ahl al Suffah ( ),berbantalkan pelana.yaitu sebutan bagi orangorang yang ikut hijrah bersama nabi dari Mekah ke Madinah.Tidak membawa apaapa,tidur berbantalkan pelana ( Suffah). b.Saf ( ) barisan pertama yaitu orang-orang yang berupaya untuk selalu berada pada barisan atau saf pertama. c. Sufi ( ) orang suci,seorang sufi adalah orang yang disucikan d.Suf ( ) Bulu kambing, yaitu kain wol yang terbuatdari bulu kambing.Kaum sufi biasa menggunakan kain wol yang kasar, tidak halus. e. shofhos (hikmat). Orang sufi ada hubungannya dengan hikmah.filsafat yang berasal dari kata phylosopia,berarti ilmu tentang hikmat,kebijaksanaan. 2. Pengertian Tasawuf Intisari dari tasawuf adalah kesadaran akan adanya komuikasi dan dialog antara roh manusia dengan Alloh,dengan mengasingkan diri dan berkontemplasi,secara umum tasawuf adalah falsafah hidup dan cara tertentu dalam tingkah laku manusia,dan upayanya merealisasikan kesempurnaan moral,pemahaman tentang hakekat realitas,dan kebahagiaan rohaniah. Menurut maruf al-karakhi,tasawuf adalah mengambil hakekat dan putus asa dari apa yang ada dalam tangan sesame makhluk. Sahaldin abdulah Al-Tustari mengatakan bahwa orang sufi ialah orang yang bersih dari kekeruhan,penuh dengan fikiran,putus dengan manusia karena menuju Alloh,dan sama baginya harga emas dengan harga pasir.Abu Ali Al-rujbali mengatakan bahwa sufi ialah orang yang memakai kain suf (wol) untuk membersihkan jiwa,memberi hawa nafsu. Abu Qosim Abdul Karim Al Qusyairi, memberikan definisi bahwa tasawsuf adalah menjabarkan ajaran-ajaran Alquran dan sunah,berjuang mengendalikan hawa nafsu,menjauhi perbuatan bidah,mengendalikan sahwat dan menghindari sikap meringan-ringankan ibadah. Basr Al Hafi mengungkapkan, Yang artinya : Seorang sufi ialah yang telah bersih hatinya semata-mata buat Alloh. 3. Karakteristik Tasawuf Wiliam James menyebut empat cirri tasawuf,yaitu a. Ia merupakan kondisi pemahaman (neotic) b. Bersifat subjektif,intern dan individual. c. Bersifat transiency,kondisi yang cepat sirna,akan tetapi kuat memberikan kesan. d. Berupa kondisi pasif

Lima ciri esensial tasawuf menurut Abul Wafa At-Taftanjani (1997) 1. Peningkatan moral 2. Pemenuhan fana (sirna) dalam realitas mutlak 3. Pengetahuan intuitif langsung 4. ketentraman atau kebahagiaan 5. penggunaan symbol dalam ungkapan 6. Tujuan laki tasawuf a. Tujuan moral b. Bertujuan mengenal dan marifat kepada Alloh c. Mencari garis hubungan semesta dengan al-Kholik dan hubungan manusia dengan Nya 7. tahapan-tahapan untuk mendekatkan diri pada Alloh SWT a. Takhalli Tahapan ini adalah takhalli minal akhlakil madzmumah,berupaya untuk melepaskan diri ,mensucikan diri dari segala bentuk sifat tercela.seperti : hasud,ria,sumah,kikir,bohong,nifak dll. b. Tahaili Berupa tahalli nafsaka bil akhlakil mahmudah bahwa isilah diri dan jiwamu dengan sifat-sifat dan akhlak yang terpuji seperti: iklas,zuhud,tawakal,ridho,sabar,waro,dll. c. Tajalli Tajali artimya akan terbuka tersingkap tengtang kebenaran-kebenaran yang diperlihatkan Tuhan (Alloh SWT) tentang hal-hal gaib. d. Hubungan Ilmu Qalam, filsafah dan tasawuf Sayyidina Ali berkata :

Artinya : Kulihat akal terbagi dua Akal thabii dan akal samii Bila tidak didampingi yang thabii Sebagaimana tidak bermanfaat matahari Bila cahaya mata di halangi Karena aqliyah terbagi 2 1. Aqliyyah dlaruriyyah : yang diketahui secara mudah 2. Aqliyya muktasubah : yang diketahui dengan jalan di usahakan Tidak mungkin bertaqarub dengan nakiri fitnah dan tidak dengan ilmu-ilmu yang diusahakan (muletasabah) seperti Ali r.a sanggup bertaqarub dengan memakai akal dalam memetik ilmu-ilmu yang membawanya dekat pada Tuhan seru sekalian alam. Jadi intinya, Antara ilmu qalam, filsafah dan tasawuh adalah saling mengisi dalam arti tidak bias dipisahkan.

KESIMPULAN Tasawuf berarti moral. Tasawuf juga semangat islam, sebab semua hukum ajaran islam berlandaskan moral. Ilmu Qalam, fiqih dan tasawuf bersumber pada syariah, ilmu fiqih berdasar pada ilmu qalam, tasawuf berdasarkan pada ilmu qalam. Jadi antara ilmu qalam, filsafah dan tasawuf merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, saling mengisi guna membuktikan kebenaran ajaran-ajaran agama , baik ; tauhid sebagai inti pengalaman agama tauhid sebagai pandangan dunia tauhid sebagai intisari Islam tauhid sebagai prinsip sejarah tauhid sebagai prinsip pengetahuan tauhid sebagai prinsip metafisika tauhid sebagai prinsip etika, estetika tauhid sebagai prinsip tata sosial tauhid sebagai prinsip ummah tauhid sebagai prinsip keluarga tauhid sebagai prinsip politik tauhid sebagai prinsip ekonomi

Anda mungkin juga menyukai

  • Soekarno
    Soekarno
    Dokumen9 halaman
    Soekarno
    Fajar Ginanjar Rahmat
    Belum ada peringkat
  • Pendidikan
    Pendidikan
    Dokumen9 halaman
    Pendidikan
    Fajar Ginanjar Rahmat
    Belum ada peringkat
  • PMDK
    PMDK
    Dokumen3 halaman
    PMDK
    Fajar Ginanjar Rahmat
    Belum ada peringkat
  • Oli Mesin
    Oli Mesin
    Dokumen11 halaman
    Oli Mesin
    Fajar Ginanjar Rahmat
    Belum ada peringkat
  • Abbout Tamy
    Abbout Tamy
    Dokumen3 halaman
    Abbout Tamy
    Fajar Ginanjar Rahmat
    Belum ada peringkat