Anda di halaman 1dari 9

BAB II TINJAUAN TEORITIS A.

Keperawatan Kesehatan Komunitas Pelayanan kesehatan utama adalah pelayanan kesehatan yang esensial berdasarkan pada metode teknologi yang praktis, secara umum dapat dijangkau individu dan keluarga dalam masyarakat, melalui peran serta penuh dari mereka dan dengan biaya yang dapat dipikul oleh masyarakat dan negara, dalam suasana kepercayaan atas kemampuan sendiri dan menentukan nasib. Dengan adanya pelayanan kesehatan utama diharapkan kegiatan minimal mencakup penyuluhan tentang masalah kesehatan utama dan cara

penanggulangannya dan yang terpenting adalah peran serta aktif individu atau masyarakat serta mobilisasi sumber daya yang ada (Friedman, 1995) Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dan dibawah pemerintahan yang sama kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama. Komunitas dipandang sebagai target

pelayanan kesehatan sehingga diperlukan suatu kerjasama yang melibatkan secara aktif masyarakat untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk itu dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan perawat komunitas merupakan suatu upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan oleh komunitas, mudah dijangkau, dengan pembiayaan yang murah, lebih ditekankan pada penggunaan teknologi tepat guna (Linda Jarvis,1998).

Keperawatan komunitas adalah suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh, terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan, untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga dapat mandiri dalam upaya kesehatannya. Perawat menggunakan perawatan holistik dan berkesimanbungan dalam melakukan manajemen asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat/komunitas (Anderson, 2006). Masyarakat adalah kesatuan, kumpulan orang, atau individu yang tinggal dalam daerah yang sama, memiliki ketergantungan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhannya dan mempunyai keterikatan sesuai dengan nilai dan aturan yang berlaku. Kesehatan masyarakat adalah sekelompok kebutuhan masyarakat yang diketahui dengan cara mengidentifikasi masalah dan mengelola interaksi diantara masyarakat. Keperawatan kesehatan komunitas adalah sintesa antara ilmu keperawatan dan kesehatan masyarakat untuk tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat (Efendi, 1997). Fokus pada model ini komunitas sebagai partner dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan. Neuman memandang klien sebagai sistem terbuka dimana klien dan lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis. Menurut Neuman, untuk melindungi klien dari berbagai stressor yang dapat mengganggu keseimbangan, klien memiliki tiga garis

pertahanan, yaitu fleksible line of defense, normal line of defense, dan resistance defense (Anderson, 2006) Konsep community as partner diperkenalkan oleh Anderson dan McFarlanne, model ini merupakan pengembangan dari model Neuman yang menggunakan pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan status kesehatan klien. Komunitas sebagai klien/partner berarti bahwa kelompok masyarakat tersebut turut berperan dalam serta aktif dalam meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah kesehatannya (Anderson, 2006). Selanjutnya agar dapat memberikan arah pelaksanaan kegiatan dan penyusunan laporan, berikut ini diuraikan falsafah keperawatan komunitas, pengorganisasian masyarakat dan asuhan keperawatan kesehatan komunitas. 1. Falsafah keperawatan kesehatan komunitas Keperawatan kesehatan komunitas merupakan pelayanan yang

memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psikososio-kultural-spiritual) memberikan prioritas terhadap pada kesehatan masyarakat penyakit dan dan

strategi

pencegahan

peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi mengacu pada paradigma keperawatan secara umum dengan 4 (empat) komponen dasar yaitu : manusia, kesehatan lingkungan dan keperawatan. 2. Pengorganisasian masyarakat Tiga model pengorganisasian masyarakat menurut Rothman (1968) meliputi: peran serta masyarakat (locality development), perencanaan

sosialm melalalui birokrasi pemerintah (sosial development) dan aksi sosial berdasarkan kejadian saat itu (social action). Pelaksanaan pengorganisasian masyarakat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: a. Tahap persiapan Dilakukan dengan memilah area atau daerah yang menjadi prioritas, menentuakn cara untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari dan bekerja sama dengan masyarakat. b. Tahap pengorganisasian Dengan persiapan pembentukan kelompok dan penyesuaian dengan pola yang ada di masyarakat dengan pembentukan kelompok kerja kesehatan. c. Tahap pendidikan dan latihan Melalui kegiatan-kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat melalui pengkajian, membuat program pelayanan

keperawatan langsung kepada individu, keluarga dan masyarakat. d. Tahap formasi kepemimpinan Memberikan dukungan latihan dan mengembangkan ketrampilan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dean pengawasan kegiatan pendidikan kesehatan. e. Tahap koordinasi

10

Kerjasama dengan sektor terkait dalam upaya memandirikan masyarakat f. Tahap akhir Supervisi bertahap dan diakhiri dengan evaluasi dan pemberian umpan balik dari hasil akhir evaluasi untuk perbaikan kegiatan kelompok kesehatan kerja selanjutnya. B. Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas Pelayanan kesehatan utama merupakan strategi dalam upaya pelayanan kesehatan untuk mencapai/ mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, dengan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat dan berfokus pada pencegahan daripada pengobatan, serta peran masyarakat sangat dibutuhkan agar tujuan akhir yang diinginkan yaitu masyarakat mandiri dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut diupayakan berbagai cara, salah satunya adalah keperawatan kesehatan komunitas yang merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosiokultural-spiritual) terhadap kesehatan masyarakat dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan keperawatan. Keperawatan kesehatan komunitas memberikan pelayanan langsung kepada individu, keluarga dan kelompok komunitas serta yang mempengaruhi kesehatan komunitas dan juga melibatkan secara langsung dalam pencapaian tujuan agar masyarakat mandiri menangani masalah kesehatannya (Friedman, 1995). Keperawatan komunitas dalam mencapai tujuan menggunakan metode ilmiah yang dikenal dengan asuhan keperawatan kesehatan komunitas yang

11

mempunyai tahapan (pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi), dimana masing-masing tahapan melibatkan individu, keluarga dan kelompok masyarakat. Dengan demikian diharapkan yang tadinya masyarakat tidak mau, tidak tahu dan tidak mampu akan mandiri dalam menangani masalah kesehatannya, sehingga peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dapat tercapai sebagai salah satu wujud kesejahteraan umum dari tujuan bangsa Indonesia (Anderson, 2006). Kegiatan Pelayanan Kesehatan Utama yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dimasyarakat adalah penyuluhan kesehatan yang berarti juga pendidikan. Adapun pendidikan kesehatan merupakan salah satu strategi interaksi dari keperawatan masyarakat antara pelayanan kesehatan yang utama dan keperawatan komunitas yang sama-sama menggunakan strategi

pendidikan kesehatan dalam pencapaian tujuan, memandirikan masyarakat, disamping peran serta aktif masyarakat sangat dibutuhkan (Efendi, 1997) Sehingga dapat disimpulkan keperawatan kesehatan komunitas merupakan perpanjangan tangan dari Pelayanaan Kesehatan Utama, yang dalam pelaksanaannya menggunakan asuhan keperawatan yang

mengutamakan pencegahan dan peningkatan kesehatan. Untuk mencapai hal tersebut masyarakat diberi penyuluhan atau pendidikan kesehatan terlebih dahulu (Efendi, 1997) C. Model Konseptual/Teori yang Mendasar Keperawatan Komunitas

12

a. Konsep Teori Spradley Pola pengembangan ilmu keperawatan yang dikembangkan oleh Barbara Spradley mengacu pada 3 dimensi kesehatan komunitas

karena secara geografis kesehatan komunitas mempunyai 3 dimensi dalam pengkajian keperawatan komunitas: lokasi, populasi, sistem social. Lokasi dapat di katagorikan dalam beberapa variable: batasan komunitas, lokasi pelayanan kesehatan, gambaran georafis, iklim, flora dan founa, lingkungan buatan, dan lingkungan pemukiman. Dimensi populasi dapat dikategorikan dalam beberapa variabel: ukuran populasi, kepadatan, komposisi penduduk, pertembuhan penduduk, kelas social penduduk dan mobilitas penduduk. Dimensi system sosial mempunyai 10 sistem yang utama: kesehatan keluarga, ekonomi, pendidikan, agama, kesejahtraan, politik dan rekreasi, serta legal (peraturan). Jadi keperawatan komunitas menurut Barbara spreadly adalah suatu profile keperawatan komunitas yang dapat dianalisa melalui pengkajian terhadap ketiga dimensi tersebut. b. Komunitas Dalam Konsep Spradley Tujuan dari praktek keperawatan komunitas yang utama adalah untuk mempromosikan kesehatan bagi masyarakat. Tujuan ini bukan hanya berfokus pada individu tetapi juga secara luas dan menyeluruh. Salah satu tujuan yang mengarah pada individu akan membuat perbedaan persepsi (asumsi) terhadap perawat, bahwa: (1) kesehatan masyarakat hanya melibatkan ilmu keperawatan klinis, (2) kesehatan

13

masyarakat itu hanya berupa keterampilan dasar, (3) klien yang menjadi sasaran dari keperawatan komunitas adalah individu. Namun kenyataannya ilmu keperawatan komunitas lebih besar cakupannya , yaitu tidak hanya merawat, tetapi diperlukan juga keterampilan dan konsep-konsep penting dari kesehatan masyarakat itu sendiri. Tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan kesehatan yang tidak hanya pada individu tetapi juga pada masyarakat. Pengkajian awal dari keperawatan komunitas dimulai dengan survey terhadap system umum yang ada di masyarakat dengan tujuan untuk menentukan seberapa baik fungsi dari masyarakat tersebut. Salah satu bukti dari kegagalan system tersebut akan menjadi pengkajian lebih lanjut dan dianalisa secara spesifik. Dinamika, kebijakan pemerintah terhadap suatu masyarakat juga bias dijadikan pertimbangan dalam pengkajian keperawatan komunitas. 3 faktor yang secara khusus mempengaruhi dinamika masyarakat: masyarakat, keikutsertaan kerja sama warga dalam dan program kesehatan dalam

masyarakat,

kemampuan

pengambilan keputusan. Perawat kesehatan masyarakat berupaya untuk mendorong kesedaran diri yang akan melibatkan mereka dalam mempromosikan kesehatan, mempunyai komitmen, bertanggung jawab terhadap kesehatannya. Keperawatan komunitas mempunyai bebrapa karakteristik, dimana perawat dapat mengkaji data secara keseluruhan, mereka

14

merupakan salah satu kesatuan, mampu untuk melakukan kerja sama dan berkomunikasi secara efektif, berorientasi pada pemecahan masalah, kemampuan untuk memamfaatkan sumber daya yang ada, dan kemampuan untuk mengatasi krisis serta konflik.

Anda mungkin juga menyukai