Anda di halaman 1dari 5

B.

PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA


1. Proses terjdinya Pendudukan Jepang di Indonesia Daerah- daerah yang dikuasai Hindia Belanda diserang dan direbut jepang. Daerah-daerah itu antara lain : a. Tarakan direbutpada 12 januari 1942. b. Balikpapan dikuasai pada 24 januari 1942. c. Pontianak diduduki pada 29januari 1942. d. Samarinda dikuasai pada 3 februari 1942. e. Ambon pada 4 februari 1942. f. Banjar masin pada 10 februari 1942. g. Palembang pada 14 februari 1942. Dengan jatuh nya palembang maka dengan mudah jepang masuk ke Jawa. Adapun serangan-serangan pasukan jepang di jawa di awali pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang mendarat di Teluk Banten, Eretan Wetan ( Jawa Barat ), dan di kragan ( Jawa Tengah ). Kemudian tanggal 5 Maret kota Batavia ( Jakarta ) jatuh ke tangan tentara Jepang dan dilanjutkan menduduki Buitenzorg ( Bogor ). Jepang menyerang pulau jawa karena dipandang sebagai basis kekuatan politik dan militer Belanda. Pasukan Belanda terkepung di Cilacap dan Bandung, kemudian menyarah tanpa syarat kepada jepang di Kalijati, Subang ( Jawa Barat ) pada tanggal 8 maret 1942. Penyerahan ini ditandatangani oleh Panglima Tentara Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten dan di pihak Jepang diwakili Jendral Hitosy Imamura. Dalam pemerintahan pendudukan Jepang membagi wilayah Indonesia menjadi tiga wilayah, yaitu : a. Wilayah 1, meliputi Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta diperintah Tentara ke-16 Angkatan Darat ( Rikugun ) b. Wilayah 2, meliputi Sumatra yang berpusat di Bukittinggi diperintah Tentara ke-25 Angkatan Darat ( Rikugun ) c. Wilayah 3, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Maluku,Bali, Nusa Tenggara Yang berpusatdi Makasar diperintah Armada Selatan ke-2 Angkatan Laut (Kaigun)

2. Eksploitasi SDA ( Sumber Daya Alam ) Tujuan jepang menguasai kawasan Asia Tenggara antaralain untuk mendapatkan bahan baku bagi industrinya. Usaha jepang untuk mengeksploisasi Sumber Daya Alam dilakukan dengan beragam cara antara lain : a. Hutan banyak dialih fungsikan untuk lahan pertanian dan perkebunan. b. Perkebunan banyak yang di musnahkan kemudian ditanami tanaman yang menguntungkan Jepang saja, misalnya bahan pangan dan pohin jarak. c. Jepang menyita perkebunan, pabrik, perusahaan-perusahaan, dan bank peninggalan Belanda. d. Jepang mengalami permasalahan sandang karena tidak dapat mengimpor pakaian. e. Bahan mentah yang dimanfaatkan untuk kepentingan perang Jepang antara lain: padi dan ternak sebagai bahan mentah untuk ransum militer Jepang, pohon jati sebagai bahan mentah untuk tangkai senjata dan alat- alat perang, biji pohon jarak untuk bahan membuat minyak jarak yang digunakan sebagai minyak pelumas senjata dan mesin pesawat perang, serta besi tua yang dilebur untuk bahan baku alat-alat perang. 3. Eksploitasi SDM (Sumber Daya Manusia) Eksploitasi antara lain dilakukan melalui : a. Romosha Romosha adalah pekerja paksa tanpa upah. b. Organisasi militer dan semi militer Jepang membentuk Heiho dan Peta sebagai organisasi militer. Heiho dibentuk pada April 1943 sedangkan Peta dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943. Anggota Heiho adalah pemuda berumur 18-25 tahun. Tugas Heiho adalah membantu tentara Jepang di berbagai medan pertempuran seperti di Morotai, Timor, dan Thailand. Sedangkan tugas Peta adalah untuk mempertahankan tanah air Indonesia. Jepang juga membentuk organiasi semi-militer, antara lain : Seinendan (Barisan Pemuda)dibentuk pada 9 maret 1943. Anggotanya pemuda yang berumur1422 tahun. Tujuannya untuk mendidik dan melatih pemuda agar mampu mempertahankan tanah airnya dengan kekyatan sendiri. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi) didirikan pada 29 april 1943. Tugasnya membantu polisi di desa dan kampong. Anggotanya berumur antara 25-35 tahun dan mendapat latihan perang-parangan.

Fujinkai (Barisan Wanita) dibentuk agustus 1943. Tugasnya memperkuat pertahanan dalam penyediaan pangan dan mengumpulkan dana wajib berupa perhiasan dan hewan ternak. Anggotanya wanita yang berusia lebih dari 15 tahun. Syuisintai (Barisan Pelopor) didirikan 14 september 1944. tujuannya untuk meningkatkan kesiapsiagaan rakyat.

4. Pengaruh Pendudukan Jepang terhadap Pergerakan Kebangsaan Indonesia Setelah berhasil menduduki Indonesia, Jepang mengeluarkan undang-undang yang mearang setap kegiatan politik yang bertentangan dengan kapentingan pemerimtah pada 9 maret 1942. Sebagai pengganti organisasi pergerakan Indonesia, Jepang membentuk beragam gerakan dan organisasi yang ditujukan untuk kepentingan jepang. Pada April 1942 Jepang membentuk Gerakan Tiga A yang di pimpin Mr. Sjamsudin Semboyan gerakan ini adalah Nippon cahaya Asia, Nippon pelindung Asia, dan Nippon pemimpin Asia. Tujuannya agar rakyat Indonesia bersimpati kepada jepang, tetapi gerkan ini mengalami kegagalan sehingga dibubarkan pada November 1942. Pada 1 Maret 1943Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putra) yang bertujuan untuk mengerahkan tenaga rakyat demi kepentingan perang Jepang. Pemimpin Putra adalah tokoh-tokoh Indonesia yang di kenal sebagai Empat Serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, Ki Hajar Dewantara K.H. Mas Mansyur. Putra di manfaatkan untuk membangkitkansemangat persatuan dan cinta tanah ai demi memperjuangkan kemerdekaan. Karma banyak menguntungkan Indonesia, Putra kemudian di bubarkan jepang. Jepang kemudian membentuk Jawa Hokokai (Gerakan kebaktian rakyat jawa) pada 1 maret 1944. tujuannya untuk mengerahkan rakyat agar membantu Jepang. Anggotanya berumur 14 tahunyang berkewajiban mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil, dan hasil pertanian. Jepang juga membentuk Barisan Pelopor Syuisintaisebagai bagian dari jawa Hokokai pada 5 september . Jepang juga membentuk Cuo Sangi In Badan Pertimbangan Pusat yang diketuai oleh Ir Soekarno. Tugasnya adalah mengajukan usul dan menjawab pertanyaan pemerintah Jepang serta memajukan usaha pemerintah Jepang untuk memenangkan perang. Pada masa pendudukan Jepang terdapat organisasi islam yang keberadaannya dibiarkan jepang yaitu Majelis Islam Ala Indonesia (MIAI). Dipimpinoleh Wondoamiseno dan K.H. Mas Mansyur, tujuannya meningkatkan

kegiatan islam di Indonesia. Kegiatan MIAI dinilai bersifat politis sehingga pada qktober 1943 di bubarkan oleh Jepang. Tokoh-tokoh MIAI kemudian membentuk Majelis Syuro Muslimin (Masyumi). Yang di pimpin oleh K.H. Hsym Asyhari dan K.H. Mas Mansyur.

5. Perlawanan Bangsa Indonesia pada Masa Jepang a. Perlawanan Bersenjata 1. Perlawanan Rakyat di Cot Pleing (10 november 1942) Perlawanan ini di pimpin oleh Tengku Abdul Jalil. 2. Perlawanan Rakyat Pontianak (16 oktober 1943) 3. Perlawanan Rakyat di sukamanah, Singaparna, Jawa Bara (25 februari1944), Dipimpin oleh K.H. ZainalMustafa. 4. Perlawanan Rakyat di Cidampet, Kecamatan, Lohbener Indramayu (30 juli 1944), dipimpin oleh H. Madriayas, Darini, Surat, Tasiah dan H. Kartiwa. 5. Perlawanan Rakyat di Irian Jaya antara lain sebagai berikut: a. Perlawanan rakyat di biak (1944), perlawanan dipimpin oleh L. Rumkoren b. Perlawanan rakyat di pulau yapen Selatan, di pimpin oleh Nimrod. c. Perlawanan rakyat ditanah besar, daratan Irian (Papua), perlawanan ini di pimpin oleh Simson.

b. Perlawanan bersenjata yang dilakukan PETA 1. Perlawanan PETA di Blitar (29 februari 1945), perlawanan Di pimpin ole Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi dan Dr. Ismail. 2. Perlawanan PETA di Meureudu, Aceh (November 1945), Perlawanan ini di pimpin oleh Perwira Gyugun T. Hamid. 3. PerlawananPETA di gumilir, Cilacap (April 1945), perlawanan ini di pimpin oleh regu (Bundanco) Kusaeri bersama rekannya. c. Perlawanan dengan strategi kooperasi d. Perlawanan strategi gerakan bawah tanah Upaya ini di tempuh karena Jepang melarang dan menekan KegiatanPolitik bangsa Indonesia. Perjuangan strategi gerakan Gerakan bawah tanahMisalnya, dilakukan oleh kelompok sutan Syahril, kaigun, sukarni,dan persatuan maha siswa. Tokoh-tokoh

Yang berjuan denga Strategi bawah tanah, sutan syaril, Mr. Ahmad soebarjo, Mr. A.A. Maramis, Wikana, Chaerul shaleh, Adam Malik, Pandu Kartawiguna, J. Kunto, dan syarif thayeb.

Anda mungkin juga menyukai