Anda di halaman 1dari 5

BAHASA ROH

Pendahuluan Karunia bahasa Lidah adalah Karunia yang menimbulkan banyak persoalan. Di antara Jemaat Korintus, hal ini memecah belakan dan juga menjadi factor yang utama dalam jemaat mereka. Karunia ini berakibat demikian bukan karena di pakai dengan baik tetapi oleh karena di salah gunakan. Oleh kerena persoalan ini Rasul Paulus menulis tiga pasal khusus di dalam suratnya kepada Jemaat Korintus. Kebanyakan dari pengetahuan kita mengenai karunia-karuia di dapatkan dari ketiga pasal ini ditulis untuk memperbaiki masalah yang diakibatkan oleh penyalahgunaan dari satu karunia saja. Dalam kitab Kisah Para Rasul Karunia berbahasa Lidah di berikan beberapa kali oleh Roh Kudus. Dalam satu kasut, Kisah 2, beberapa orang di berikan Karunia Bahasa Lidah dan berbisara dalam bahasa-bahasa lain yang dikenal. Dalam kitab Kasah 10: 46 Karunia Bahasa Ladah di berikan lagi dan kemungkinan bahasa-bahasa yang dipakai merupakan bahasa yang dikenal sama seperti yang dalam pasal 2 diatas. Dalam Kisah 9:6 tidak jelas apakah bahasa Lidah yang dipakai itu dimengerti atau tidak. Dalam setiap kasus tersebut tujuan terutama adalah untuk mengesahkan hal-hal yang baru yang sedang di tambahkan kepada jemaat Kristus adalah pekerjaan Allah sendiri dan kerena itu berkenaberkenan kepadanya. Tidak ada Ilukstrasi-ilukstrasi lain mengenai bahasa Lidah atau perintah-perintah bervicara dalam bahasa lidah di dalam seruluh Alkitab selain ayat-ayat di 1Korintus 14. Penjelasan Ketika Paulus menulis tentang Karunia Berbahasa Lidah, dia memakai istilah macammacam bahasa. Kata macam-macam dapat berarti keturunan,keluarga, bangsa, jenis. Kata bahasa lidah (glossa) dipakai untuk menjelaskan lidah maupun semua kata yang diucapkan oleh lidah itu. itu dipakai dengan maksud sama ketika jelaskan bahasa lidah. Tidak jelas apakah kata-kata yang diucapkan selalu bersifat bahasa yang dikenal atau tidak. Tetapi sangat jelas bahwa kata-kata yang di ucapkan tidak kenal oleh yang mengucapkannya, kecuari dia juga diberikan karunia Menafsirkan bahasa lidah. Dalabm Kisah 2 kata yang dipakai adalah dialektos yang berarti bahasa yang dikenal-dan itu

dipakai sebagai sinonim dari kata bahasa lidah. Dalam ayat-ayat yang lain di dalam Kiasah kata dialktos tidak dipakai lagi. Kata penafsiran hermeneuo diguinakan untuk menggambarkan proses dari pada penjelasan kepada seorang yang tidak mengerti dan juga untuk pengertian akan proses menterjamahkan diri satu bahasa kepada bahasa yang lain. Karunia Karunia adalah suatu yang diberikan oleh Allah menurut kehendaknya sendiri bukan dengan paksaan dan bukan melalui pendidikan,dan juga bukan melalui jasa, tetapi diberikan oleh Allah sendiri malalui Kuasa Roh Kudus. Dr. Roby Setiawan, dalam bukuna menjelaskan bahwa: Karunia itu bukan diberikan berdasarkan pahala atas jasa yang telah di perbuat, karunia-karunia roh untuk mendorong umat Tuhan agar bertumbuh lebih dewasa, kudus, benar, dan tulus sesuai dengan kehendakNya. Berbahasa Lidah Karunia berbahasa Lidah adalah kemampuan yang diberikan Roh Kudus dengan spontan pada seorang Kristen untuk berbicara dalam suatu bahasa yang tidak di kenal oleh yang membicarakannya. Karena menafsirkan Bahasa Lidah adalah kemampuan yang di berikan oleh Roh Kudus dengan spontan kepada seorang Kristen untuk menterjemahkan pembicaraan dari orang yang berbahasa lidah. Contah: Kisah 2:4 Kisah 10: 45,46 Kisah 19: 6 dalam bahasa-bahasa lain berkata-kata dalam bahasa roh berkata-kata dalam bahasa roh

Cara mendapat Karunia Bahasa Lidah yang tidak Relevansi: Menerima Berbahasa Lidah itu melalui pendidikan Menerima Berbahasa Lidah itu melalui kursus Menerima Berbahasa Lidah itu dipaksa oleh Pendeta Suatu gereja di wajibkan terima Berbahasa Lidah di seluruh jemaat

Menerima Berbahasa Lidah di paksa oleh orang lain Berbahasa Lidah bukan bersumber dari manusia. Mendapat Karunia Berbahasa Roh yang benar adalah: Percaya Roh sediri yang memberikan sesuai dengan kehendakNya Roh sendirilah yang mendorong dan menyatakannya Roh sendirilah yang menyatakannya Dan Roh sendirilah yang membukan mulut Roh sendirilah yang mengatur waktu pengunaannya.

Menurut Blly Graham: Berkenaan dengan Karunia berbahasa lidah seperti yang disebutkan dalam 1 Korintus 12:30 dan pembicaraan mengenai pokok ini secra panjang lebar di dalam 1 Korintus 14, hal-hal berikut ini harus di perhatikan: Ada karunia berbahasa lidah tertentu yang rupanya berbeda dari yang diutarakan pada Pentakosta sebab tidak diperlukan peterjamah di situ Harus di tekankan , seperti yang terdapat pada 1Korintus 12:14, bahwa berbahasa lidah itu merupakan suatu karunia dari Roh Kudus, bukan buah Roh. Karunia Berbahasa lidah yang di sebutkan didalam 1Korintus 12-14 dengan jelas dinyatakan sebagai karunia-karunia Roh yang sebenarnya kurang penting, bahkan sebagai karunia yang paling tidak penting. Karunia berbahasa lidah bukanlah sebagai tanda baptisan Roh kedalam tubuh Kristus, bagi orang-orang percaya. Baik Alkitab maupun pengalaman kedua-duanya memperingatkan kepada kita bahwa karunia berbahasa lidah itu mudah disalahgunakan dan sebenarnya dapat menjadi berbahaya. Janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu,apakah mereka berasal dari Allah(1 Yohanes 4:1). Allah memskai bahasa lidah pada waktu tertentu, dan tempat tertentu.

Pemakaiannya: 1. Untuk mengesahkan penambahan orang-orang bukan Yahudi kedalam jemaat Allah Kasah 2: 10,19 dan menunjukkan bahwa Jamaat Allah itu adalah universal 2. Terutama sebagai tanda kepada orang-orang yang baru percaya. IKorintus 14:22 3. yang kedua sebagai hal yang membangun Jemaat ketika berkumpul bersama-sama. 1 Korintus 14:22,26,27. 4. Waktu yang tidak di tentukan oleh orang yang berbahasa roh, kerena itu pekerjaan dari Roh sendiri Gejala-Gejala: Kelihatannya, Karunia-karunia ini diberikan secara spontan jadi bukan suatu kerunia yang dapat di kembangkan. Juga orang yang diberikan karinia ini tidak mempunyai gejala-gejala. Peringatan: Karunia Bertbahasa Lidah dilarang digunakan di dalam kebaktiankebaktian umum ketika jemaat sedang berkumpul kecuali ada dari orang yang hadil yang diberikan karunia menafsirkannya sehingga setiap orang yang percaya dibangun. Apakah karumnia ini masih berlaku pada saat ini adalah masalah tersendiri dan tidak termasuk di dalam devinisi krunia-karunia tersebut. Ada banyak yang merasa bahwa karunia-karunia ini masih berlaku sekarang dan ada banyak yang merasa bahwa karunia ini tidak berklaku lagi Karunia Berbahasa Lidah tidak di wajibkan kepada seluruh jemaat, hal itu perlu diperhatikan gereja-gereja pada dewasa ini Perlu kenalkan sumber berbahasa lidah, sebab ada tidak sumber yaitu: a) Roh Kudus

b) Pengaruh psikologis. c) Pengaruh Iblis

Anda mungkin juga menyukai