Anda di halaman 1dari 1

Aku cinta produk dalam negeri adalah sebuah pernyataan yang sudah tidak asing lagi di telinga kita.

Sebuah kalimat yang tidak henti-hentinya dikatakan pihak pemerintah dan produsen dalam negeri yang merupakan ajakan untuk seluruh masyarakat agar membeli dan memakai produk-produk yang diproduksi oleh produsen dalam negeri. Hal ini dikarenakan pembelian produk dalam negeri yang memiliki dampak luar biasa terhadap perekonomian bangsa. Pembelian produk dalam negeri juga menumbuhkembangan jati diri bangsa Indonesia di mata internasional. Saat-saat sekarang ini, pemerintah dan perusahaan domestik tengah berupaya agar masyarakat dapat membeli produk-produk dalam negeri. Salah satunya adalah dengan gencarnya iklan dan reklame yang dipasang di setiap media yang berisi pesan untuk selalu membeli dan memakai produk-produk dalam negeri sebagai cerminan rasa nasionalisme dan bela negara. Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan instruksi tertulis dalam Inpres No.2 Th. 2009 Tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang dan Jasa. Hal ini juga telah dikuatkan dengan Inmenperdag yang mengharuskan setiap unsur pemerintah melakukan pengadaan barang dan jasa dengan produk dalam negeri. Namun sayangnya, produk-produk dalam negeri tetap tidak diminati oleh masyarakat yang bertindak sebagai konsumen. Sebagian besar industri lokal tidak dapat bersaing di negeri sendiri dan tertatih-tatih untuk tetap bertahan. Hal ini didukung data pada Januari 2009 pertumbuhan industri 2009 diprediksi hanya akan mencapai 3,64,6%. Terlebih saat ini telah dibukanya ACFTA membuat produk lokal harus bersaing dengan barang-barang impor negara di ASEAN dan China. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ada apa dengan cinta produk dalam negeri yang selalu dihimbau pemerintah dan pihak terkait? Masyarakat memiliki stereotip tentang produk dalam negeri yang memiliki kualitas rendah dengan harga yang tidak kompetitif. Selain itu, dikatakan dalam Majalah Marketing edisi khusus yang terbit pada tanggal 16 Juli 2007, salah satu dari sepuluh karakteristik pembeli Indonesia adalah menyukai produk-produk impor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk dalam negeri belum dapat dilihat lebih baik di mata masyarakat ketimbang produk asing.

Anda mungkin juga menyukai