Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Permasalah yang dihadapi waduk jatiluhur di indonesia, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini memuat tentang Persoalan yang dihadapi waduk jatiluhur, akibat naiknya muka air waduk yang hamper mencapai batas ketinggian muka airnya. . Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Bandung, April 2010

DAFTAR ISI

Kata pengantar Daftar isi Pendahuluan Pembahasan Kesimpulan Daftar pustaka

1 2 3 4 8 9

PENDAHULUAN
abstrak

Waduk Jatiluhur adalah waduk terbesar di Indonesia yang berlokasi di Kab. Purwakarta, Jawa arat. Waduk ini mempunyai kapasitas 3.5 milyar , dengan ketinggian maksimum muka air 110 mdpl . Saat ini muka air di waduk Jatiluhur mempunyai ketinggian 107 mdpl yang hampir mencapai ketinggian batas maksimumnya. Naiknya muka air waduk jatiluhur dikarenakan tingginya debit sungai Citarum sebagai sungai induk masuknya air ke waduk Jatiluhur. Di karenakan debit air yang terus tinggi, di khawatirkan waduk jatiluhur jebol. Sungai Citarum yang juga sebagai sungai pelimpas tidak dapat menampung debit limpasannya.Sampai saat ini limpasan waduk telah merendam 9000 ribu rumah warga, dan juga merusak ribuan tambak ikan milik warga. Meluapnya sungai Citarum -selain karena curah hujan yang diatas rata-rata , juga akibat hutan rusak dan berubah fungsi menjadi lahan pertanian di DAS- mebuat muka air di waduk dengan cepat naik. Tujuan pembuatan makalah ini adalah mengkaji dampak dan penyebab kenapa tinggi debit air di waduk Jatiluhur. Dan apa saja upaya yang bisa dilakukan untuk dapat mengatasi hal tersebut. Manfaat yang penulis harapkan adalah agar memperluas pengetahuan pembaca dan agar pembaca dapat tergugah dan tergerak melestarikan dan menjaga Sumber Daya Air di Negara kita ini.

PEMBAHASAN

Waduk jatiluhur

Waduk Jatiluhur yang terletak pada kab. Purwakatarta , Jawa Barat dikhawatirkan tidak dapat menampung debit airnya yang terus bertambah. Waduk ini mempunyai batas maksimal ketinggian air 110 mdpl. Dan muka air pada 25 maret 2010 +108.14 mdpl. Waduk Jatiluhur didirikan pada tahun 1957 dan selesai pada tanggal 26 agustus 1967. Waduk terbesar di Indonesia ini mempunyai berbagai manfaat diantaranya : penyediaan irigasi seluas 242000 ha , penyediaan listrik kapasitas 187.5 MW, pengendalian banjir di Karawang & sekitarnya, dll.

Penampang Melintang Bendungan Utama Melalui Struktur Menara Pelimpah

Waduk Jatiluhur mempunyai kapasitas 3.5 miliar dengan luas 8300 ha. Waduk ini mempunyai 4 bendungan pelan yaitu Pasir Gombrong barat, Pasir Gombrong timur, Ciganea, dan Ubrug. Pelimpah suatu bendungan digunakan untuk mengontrol pengeluaran air dari suatu bendungan kea rah hilirnya.

Spillway Morning Glory Pada bendungan utama terdapat sebuah spillway (pelimpah) tipe Morning Glory. Pelimpah ini berbentuk menara yang berada di bagian hilir bendungan dengan tinggi 110 m, diameter terluar pada 90 m, elevasi mercu + 107 m, dan memiliki 14 buah jendela dengan kapasitas 3000 elevasi banjir maksimum. Spillway Morning Glory di waduk Jatiluhur merupakan yang terbesar di dunia.

Pelimpah bantu Ubrug Pelimpah ke dua terdapat pada bendungan pelana Ubrug (saddle dam).

Akibat tingginya debit air limpasan membuat lebih kurang 10 kec. Di karawang terkenan banjir, sawah terendam, rumah-rumah tergenang, penduduk mengungsi, petani gagal panen, dll. Sungai Citaum sebagai sungai utama yang di bendung waduk Jatiluhhur menjadi penyebab utama tingginya muka air bendungan. Selain akibat curah hujan yang begitu tinggi juga terjadinya pendangkalan dasar sungai akibat polusi air yang begitu parah, dari sampah, limbah industri, dll. Sehingga menyebabkan air sungai cepat meluap. Dibabatnya hutan yang secara alami berfungsi sebagai penyimpan, peresap dan penahan air menjadi area pertanian mengakibatkan air hujan langsung melimpas tanpa meresap dulu ke dalam tanah.

Polusi sungai Citarum Setiap musim hujan daerah Bandung selatan selalu banjir dikarenakan meluapnya sungai Citarum. Pemerintah telah membuat proyek normalisasi sungai dengan mengeruk dan melebarkan sungai bahkan meluruskan alur sungai yang bengkok. Tetapi akibat kuranganya sosialisasi pada masyarakat untuk menjaga DAS, poyek ini gagal.

Tingginya debit Jatiluhur sangat mencemaskan warga yang berada di hulu waduk karena bila waduk jebol bahayanya 1500 kali lebih dahsyat dari pada jebolnya situgintung. Maka munculah gagasan untuk menjebolkan salah satu bendung pelana Ubrug. Sesungguhnya waduk jatiluhur digolongkan waduk yang aman karena, ada 2 bendungan lain yang membendung sungai citarum yaitu Saguling dan Cirata. Jatiluhur berada paling hilir sehingga Jatiluhur hanya menerima sisa air dari hulu.

Pada suatu kasus khusus air di waduk sangat banyak, baru side dam digunakan. Cara menggunakannya adalah dengan meledakkannya. Pintu itu diledakkan dengan dinamit. Apabila seandainya itu terjadi, konsekuensinya, daerah yang ada diantara Citarum dan sungai disebelahnya akan habis tersapu air. Jadi meledakan side dam Ubrug memerlukan pemikiran dan pertimbangan yang sangat matang. Opsi ini bisa sangat meresahkan masyarakat. Cara lain yang adalah melepas air ke tempat lain, sehingga banjir si daearah Karawang dapat diatasi untuk sementara.

Perlu tindakan perfentif agar permasalah ini dapat diatasi. Permasalahan sungai citarum menjadi sorotan utama. Perlunya sosialisasi menyeluruh pada masyarakat di sekitar DAS dalam rangka penyehatan DAS. Pada daerah-daerah yang hutannya telah rusak akibat penebangan liar dan pembuakaan lahan pertanian, perlu di buat kolam-kolam parker banjir agar air hujan yang turun dapat di tamping sementara ,dan penanaman hutan kembali sebagai rencana jangka panjang, sehingga mengembalikan debit sungai menjadi normal. Hal tersebut berdampak pada waduk penampung seperti Jatilhur tetap awet sampai umur rencananya.

KASIMPULAN
Waduk Jatiluhur sebagai waduk terbesar dan kebanggaan Indonesia harus dijaga dan dilestarikan agar kita masih bisa menikmati manfaatnya yang begitu besar. Bendungan direncanakan dan dibangun untuk mendapatkan tampungan air, yang secara umum dimanfaatkan untuk beberapa kegunaan antara lain untuk: irigasi, air baku air minum & industri, pembangkit tenaga listrik, pengendalian banjir, pariwisata dan manfaat lain. Disamping manfaat tersebut terkandung suatu bahaya besar jika terjadi suatu kegagalan bangunan bendungan, sehingga kehandalan dan keselamatan bendungan adalah hal yang sangat penting. Untuk menghindari potensi korban jiwa, kerusakan bangunan, dan kerugian lainnya akibat bobolnya bendungan, diperlukan data yang cukup. Data tersebut antara lain diperoleh melalui aktivitas yang disebut pemantauan bendungan. Perbaikan DAS citarum harus benar-benar dilaksanakan sehingga tidak berdampak pada kondisi waduk Jatiluhur. Umur waduk ini baru 53 tahun. Apabila kita dapat menjalankan hal-hal tersebut maka umur rencana waduk ini, yakni 400 tahun mudah-mudahan tercapai.

Terima Kasih

DAFTAR PUSTAKA

Pikiran Rakyat. Jumat, 26 Maret 2010 http://id.wikipedia.org/wiki/Ci_Tarum http://wiryanto.wordpress.com/2009/03/30/bencana-dari-situ-atau-bendung/ http://www.antaranews.com/berita/1269583192/peledakan-anak-waduk-jatiluhur-jangan-buruburu http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/29/02370950/amankah.waduk.jatiluhur http://khristya.wordpress.com/2010/04/01/waduk-jatiluhur-apa-dan-mengapaapa-seh/ http://jatiluhurdam.wordpress.com/ http://jatiluhurdam.wordpress.com/about/sekilas-tentang-bendungan-jatiluhur/ http://jatiluhurdam.wordpress.com/about/sekilas-tentang-bendungan-jatiluhur-lanjutan/

Anda mungkin juga menyukai