Anda di halaman 1dari 8

BAB I PERMASALAHAN ANAK DALAM HUBUNGAN DENGAN SEKOLAH

1. Aktifitas 2. Derajat 3. Fisik 4. Fantasi : Kegiatan : tingkat : jasmani, badan : gambar (bayangan,rekaan)diangan-angan; khayal fisik maupun mental 6. Klasifikasi : penyusunan bersistem di kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang sudau ditetapkan 7. Teori : pendapat yang dikeluarkan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa/kejadian. Asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan. 8. Arus 9. Terkait 10. Prestasi 11. Dikekang 12. Jadwal 13. Khayalan : aliran, gerakan air yang mengalir-gerakan aliran listrik- gerakan angin-peredaran uang atau barang dalam niaga : sudah dikait, tidak sengaja mengait : hasil karya yang dicapai : ditahan, dicegah, tidak bebas, dikendalikan orang lain : daftar atau tabel : yang dihayalkan, hasil angan-angan, fantasi, rekaan, anganangan

5. Intelegensi : daya reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat baik secara

BAB II

KENAKALAN ANAK, PANGKAL SEBAB PERMASALAHAN ORANG TUA


1. Kooperasi 2. Fase 3. Neurologis 4. Norma : kerja sama : tingkat masa ( peruabahan, perkembangan, dsb) : bersifat atau menurut ilmu urat saraf : aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok di masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan dan kendalian tingkah laku yang sesuai dan diterima 5. Obyek 6. Prasekolah 7. Realiti 8. Sensitifitas 10. Arisan 11. Positif 12. Negatif 13. Efekkan 14. Semu : - hal, perkara atau orang yang menjadi pokok pembicara - benda yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan dll : jenjang / tingkat sekolah sebelum sekolah dasar; taman kanak-kanak : kenyataan : perihal cepat menerima rangsangan;kepekaan : kegiatan sosial berupa pengumpulan uang / barang kemudian diundi untuk siapa yang berhak menerimanya : lawannya negatif;benar; tentu pasti : lawannya positf, belum menjadi gambar sesungguhya, perbuatan yang tidak baik : mempermainkan , menghina, mengolok-olok : tidak nyata, bukan yang sebenarnya, samar melalui kata-kata kesusahan yang diucapkan berkali-kali 16. Sosial 17. Khilaf 18. Syarat 19. Fatal : sesuatu yangn menyangkut aspek hidup masyarakat : kesalahan yang telah disengaja : janji, sesuatu yang harus diadakan atau dipenuhi : bersifat mencelakakan atau bersifat percaya tentang nasib, orang yang sepenuhnnya menyatakan keadaan hidupnya pada nasib

9. Permasalahan : hal yang menjadi masalah

15. Luluh(Kesah) : perasaan atau emosi sedih yang diutarakan atau dikeluarkan

BAB III BEBERAPA BENTUK KENAKALAN ANAK


1. Basa-Basi : adat sopan santun tata krama pergaulan. Ungkapan yang digunakan hanya untuk sopan santun, dan tidak untuk menyampaikkan informasi 2. Cerdik 3. Fasih 4. Gejala : cepat mengerti, pandai mencari permasalahan, panjang akal : lancar, bersih dan baik lafalnya : - hal ( keadaan, peristiwa, dsb) yang tidak biasa dan patut diperhatikan.(ada kalanya menandakan akan terjadi sesuatu) - keadaan yang menjadi tanda-tanda akan timbulnya (terjadinya, berjangkitnya sesuatu) 5. Memebual : berbual, omong kosong 6. Relatif : tidak mutlak atau tidak tetap langsung mengenai pokok atau halnya 8. Solidaritas : sifat (perasaan); sifat satu rasa ( senasib,dsb);perasaan setia kawan 9. Wejangan : hasil mewejang, petuah, petunjuk, ajaran; pidato yang bertujuan untuk menasihati 10. Pangkal 11. Siluman 12. Walafiat 13. Lelucon 14. Senja 15. Diskusi : permulaan ; pertama ; lawan ujung : bunyian; orang halus ; harimau siluman; harimau jadi-jadian : baik (tentang kesehatan) : sesuatu yang menimbulkan geli atau tertawa : ketika matahari menjelang tenggelam : tukar pendapat untuk memecahkan suatu masalah atau mencari kebenaran ; pertemuan ilmiah yang didalamnya dilakukan tanya jawab guna menjawab suatu masalah 16. Latar : halaman rumah (bagian depan),permukaan, dasar warna;dsb;keterangan mengenai ruang waktu dan suasananya dalam berlangsungnya peristiwa(dalam karya sastra) 7. Subyektif : mengenai atau menurut pandangan (perasaan) sendiri, tidak

BAB IV PERGI TANPA IZIN-KABUR

1. Absen

: tidak hadir, tidak masuk (sekoalah, kerja,dbs) barang-barang kekayaan; pemanfaatan uang, tenaga, waktu dsb, yang berharga

2. Ekonomi : ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi serta pemakaian

3. Konsultasi : pertukaran pikiran untuk mendapatkan kesimpulan yang sebaik-baiknya 4. Obyektif : mengenai keadaan sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh pendapat atau pandangan pribadi 5. Psikolog 6. Hak : orang yang ahli dalam bidang proses mental baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku : sesuatu yang benar;sungguh-sungguh ada ; kekuasaan yang benar milik, kepunyaan, kewenangan, mempunyai wewenang (mempergunakan) 7. Derajat 8. Biro 9. Epilepsi : bentuk dalam sudut siku yang dinyatakan dalam satuan;harga diri; tingkat kebangsaan dalam masyarakat sosiail : kantor, instansi : gangguan penyakit ayan menasihati dsb

10. Wejangan : hasil wejang, petuah, petunjuk, ajaran;pidato yang betujuan

BAB V MENCURI-BENTUK KENAKALAN MELANGGAR HAK MILIK


1. Bijaksana : selalu menggunakan akal budi, arif, tajam pikiran 2. Egois 3. Konsep : orang yang selalu mementingkan diri sendiri : rancangan atau buram surat dan sebagainya, ide atau pengertian yang diabstrakkan dari sesuatu yang bersifat konkrit. Gambaran

mental dari objek, proses atau apapun yang berada diluar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. 4. Motif 5. Otoriter 6. Periodik 7. Korban (korban kebakaran, banjir dsb); binatang atau sesuatu yang dijadikan persembahan 8. Sensor 9. Seleksi 10. Energi 11. Relatif 12. Khilaf 14. Spontan 15. Bervariasi : periksa, mempertimbangkan : menyaring ( memilih ) mana yang baik / pandai atau yang paling unggul : daya atau tenaga yang dapat dijadikan untuk melakukan kegiatan : tidak mutlak, : keslaahan yang tak sengaja : dengan tiba-tiba; serta merta : mempunyai variasi, mempunyai berbagai bentuk ( rupa, bentuk).ada selingannnya : pola, corak. Salah satu diantara gagasan yang dominan dalam karya sastra. Alasan seseorang melakukan sesuatu : berkausa sendiri atau sewenang-wenang : menurut periode tertentu; muncul disilang waktu yang tetap. Berkala : hal yang berkenaan denagn seseorang tertimpa bencana

13. Perselisihan : perbedaan ; perikaian; sengketa, dan percekcokkan

BAB VI EMOSIONALITAS ANAK SEBAGAI SUMBER PERMASALAHAN


1. Agresi : penyerangan suatu negara kepada negara lain. Perasaan marah atau tindakan kasar akibat kekcawaan atau kegagalan. Perbuatan permusuhan yang bersifat penyerangan fisik maupun psikis terhadap pihak lain 2. Agresif 3. Cermat : bersifat atau bernafsu menyerang : penuh minta (perhatian) seksama, teliti

4. Dinamika : tenaga yang menggerakkan, semangat 5. Frustasi 6. Intelek : Rasa kecewa akibat kegagalan dalam mengerjakan sesuatu : daya atau proses pikiran yang lebih tinggi yang berkenaan dengan pengetahuan; daya akal budi dan kecerdasan berpikir 7. Konstruktif : bersangkutan dengan konstruksi, bersifat membina, memperbaiki, dan membangun 8. Motorik 9. Preventif 10. Pubertas 11. Sarkasme : bersangkutan dengan penggerak : bersifat mencegah (supaya jangan terjadi apa-apa) : masa akil baliq; masa remaja : (penggunaan)kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain; cemoohan atau ejekkan kasar 12. Superioritas : keunggulan, kelebihan 13. Reaksi 14. Emosional 15. Siatuasi 16. Metode 17. Cenderung 18. Lazim 19. Eksposif : kegiatan (aksi atau protes dsb) tanggapan (respons) terhadap suatu aksi : membuat perasaan larut dalam (kesedihan, keharuan, kebahagiaan, dsb); menyentuh jiwa atau perasaan : keadaan : cara tersusun dan teratur, untuk mencapai tujuan khususnya dalam hal ilmu pengetahuan : condong, agak miring;menaruh minat kepada orang lain, lebih tertarik : umum, wajar, sudah biasa. : dapat meledak

BAB VII EMOSIONAL ANAK YANG GELISAH


1. Abnormal : tidak normal, tidak sesuai dengan keadaan yang biasa, mempunyai kelainan 2. Ekspresi : ungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud;gagasan perasaan,dsb) pandangan air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang 3. Individu : seseorang;pribadi yang terpisah dari orng lain.organisme yang

hidupnya berdiri sendiri, secara fisiologi ia bersifat bebas (tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya) 4. Interupsi 5. Intensitas : penyalaan atau pemotongan (pembicaraan, pidato, dsb) : keadaan tingkatan atau ukuran intensnya;intens = hebat atau sangat kuat (kekuatan efek)tinggi (mutu ).bergelora, penuh semangat.sangat emosional (orang) 6. Konkrit 7. Prestise 8. Respons : nyata, benar-benar ada. : wibawa (perbawa) berkenaan dengan prestasi atau kemampuan seseorang : tanggapan; reaksi;jawaban hal (sukar dicerikan) keadaan penyakit berbagai macam yang menyerang pada salah satu tubuh 9. Komplikasi : pengembangan atau pencampuran yang khusut dari berbagai

BAB VII KEMAMPUAN INTELEK SEBAGAI SUMBER KESULITAN ANAK


1. Abstrak 2. Debil 3. Imbesil : tidak berwujud, tidak berbentuk : berdaya pikir rendah, berkemampuan berpikir tidak lebih dari daya pikir anak yang berumur 12 tahun. : dalam keadaan mempunyai kecerdasan berpikir yang sangat rendah pada orang dewasa (IQ sekitar 40-60);dungu, bodoh sekali 4. Idiot 5. Genius : taraf(tingkat) kecerdasan berpikir yang sangat rendah (IQ 25) daya pikir yang lemah sekali : berkemampuan (berbakat) luar biasa dalam berpikir dan mencipta 6. Cemerlang : bercahaya atau bersinar dengan terang. Cerdas (otak) 7. Majemuk : terjadi dari beberapa bagian yang merupak kesatuan (masyarakat indonesia, terdiri atas beberapa suku bangsa); mengenai penambahan bunga pada pokok berdasarkan interval

waktu dengan tujuan mendapat dasar baru untuk menghitung bunga berikutnya 8. Proses 9. Optimal 10. Sensor 11. Superior 12. Khas 13. Kasih 14. Tata Cara 15. Tentram : tuntunan perubahan ( peristiwa, rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk) : terbaik; tertinggi; paling mengunutngkan : pengawasan dan pemerikasaan surat-surat atau sesuatu yang akan disiarkan atau diterima. : orang atasan; pemimpin; kepala biara (pembesar) rumah ibadah (wihara, dsb) : ciri khusus milik sendiri, istimewa : perasaan cinta, perasaan sayang, perasaan suka : aturan, adat istiadat : aman, tenang, sejahtera dan makmur

Anda mungkin juga menyukai