TEKNIK PENUKAR KALOR

Kuliah 1 Click to edit Master subtitle style Tanggal : 14 Maret 2011

4/21/12

Silabus
1.

Introduction to Heat Transfer. Second Edition by Frank P Incropera, David P Dewitt. John Wiley & Sons : 1990. Fundamentals of Heat Exchanger Design by Ramesh K. Shah and Dusan P. Sekulic. John Wiley & Sons : 2003. Compact Heat Exchanger (selection, design, and operation) by J.E. Hesselgreaves. Elsivier science & Technology Books: 2001.

2.

3.

4/21/12

PENDAHULUAN
Apilkasi-aplikasi ALAT PENUKAR keteknikan KALOR (APK) CONTOH: memakai APK Heating & Air pada proses Conditioning pertukaran kalor Pembangkit Tenaga: PLTU, PLTN, PLTG. antara 2 (dua) Daur Ulang fluida heatSisa Kalor yang (Waste recovery). memiliki di Pabrik. Proses kimia temperatur Bakar. yang Kendaraan / Motor berbeda dan pertukarannya

4/21/12

(Courtesy of Delphi Harrison Thermal Systems, Lockport, NY.) 4/21/12

APK di peralatan Motor Bakar : Kondenser

Shell and tube exchanger for exhaust gas recirculation (courtesy Serck Heat Transfer) 4/21/12

Large compact heat exchanger for cryogenic duty (courtesy Chart Heat exchangers).

Tipe-Tipe APK menurut:

Susunan Aliran 2. Tipe konstruksi APK yang sederhana adalah fluida panas dan dingin bergerak pada arah yang sama atau sebaliknya bergerak pada arah yang berbeda.
1.

(a) Aliran Paralel

flow)

(Parallel

(b) Aliran Berlawanan

(counterflow)

4/21/12

Klasifikasi Menurut Proses Perpindahan

(by Ramesh K. Shah and Dusan P. Sekulic)

Tipe Kontak Tidak Langsung

Tipe Kontak Langsung LiquidVapor

Tipe Tipe Pe- Fluidized Immiscible Gas-Liquid Perpindaha nyimpa Bed Fluid n n Langsung

(by Ramesh K. Shah and Dusan P. Sekulic)

Klasifikasi Menurut Jumlah Fluida 2 - Fluida

4/21/12

3 - Fluida

N Fluida (N > 3)

Klasifikasi Menurut compactness Permukaan

(by Ramesh K. Shah and Dusan P. Sekulic)

Gas ke Fluida Compact Noncompac ( 700 t

m2/m3) (<700 m2/m3)

Cair ke Cair & Perubahan Fasa Compact

(400 m2/m3)

Noncompact
(<400 m2/m3)

4/21/12

x y

Aliran Melinta ng T=f(x,y) Aliran Tube

Aliran Melinta ng T=f(x) Aliran Tube

APK ALIRAN MELINTANG (a) Finned with both fluids unmixed

(b) Unfinned with one fluid mixed and the other unmixed

4/21/12

Tube outle t

Shell inlet

Shell outle t

Tube inlet

Shell and Tube Heat Exchanger dengan one shell pass dan one tube pass (model operasi cross-counterflow)

4/21/12

Shell inlet

Tube outlet Tube inlet Shell outle t

(a) One shell and two tube pass

Shell inlet Tube outlet

SHEL L AND TUBE HEA T EXC HAN GER

Tube inlet Shell outle t

4/21/12

COMPACT HEAT EXCHANGER

Plate-fin (single pass)

4/21/12

KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR MENYELURUH

Dinding Komposit

o = overall surface efficiency c = cold fluid ; h = hot fluid Rf = fouling factor Rw = conduction resistance Uc Uh jika Ac Ah

4/21/12

Efisiensi permukaan menyeluruh (overall surface efiiciency) atau efektivitas temperatur (temperature effectiveness) dari sebuah permukaan yang diberi fin/sirip didifinisikan untuk permukaan panas atau dingin, laju perpindahan kalornya adalah:

q = o h A (Tb T)
Tb = temperatur permukaan A = luas permukaan total (fin ditambah luasan dasar fin)

Af = luas permukaan fin keseluruhan f = efisiensi untuk fin tunggal

4/21/12

Jika sebuah panjang fin yang lurus digunakan L dan bagian ujungnya diandaikan adiabatik:

t = tebal fin L = panjang fin

FIN

t L
4/21/12

Untuk APK yang tanpa Fin atau bentuk tabung, digunakan persamaan sebagai berikut.

i = inlet o = outlet Ai = Di L Ao = Do L

4/21/12

Tabel Fouling Factor

Fluida Seawater and treated boiler feedwater (below 50o C) Seawater and treated boiler feedwater (above 50o C) River water (below 50o C) Fuel oil Refrigerating liquids Steam (nonoil bearing)
4/21/12

Rf (m2 .K/W) 0.0001 0.0002

0.00020.001

0.0009 0.0002 0.0001

Tabel overall heat transfer cofficient

Fluid combination Water to Water Water to Oil Steam condencer (water in tubes) U (W/m2 .K) 850-1700 110-350 1000-6000

Ammonia condencer (water in tubes) 800-1400 Alcohol condencer (water in tubes) 250-700 Finned-tube heat exchanger (water in tubes,25-50 air in cross flow)
4/21/12

Analisis APK:
Menggunakan LMTD (log mean temperature difference) 1. MENDESAIN 2. MEMPREDIKSI PERFORMANS
ISOLASI Inlet, h Inlet, c

q q

outlet, h outlet, c

A, luas permukaan perpindahan kalor 4/21/12

Aplikasi Balans Energi

i = entalpi Susunan aliran Tipe APK

1.

2.

Jika diasumsikan bahwa fluida tanpa perubahan fasa dan kalor spesifik konstan: Susunan aliran Tipe APK

1.

2.

4/21/12

Pernyataan lain yang bermanfaat adalah menghubungkan laju perpindahan kalor total q terhadap perbedaan temperatur T antara fluida panas dan dingin:

Selama T bervariasi dengan posisi APK, dibutuhkan sebuah persamaan berikut.

T= perbedaan temperatur ratarata

4/21/12

APK
C h Cc y

ALIRAN PARALELisolasi
Th Tc Th, i dq Th + dTh Tc + dTc
Luas Permukaan Perpindahan Kalor

d A

dTh

T 1

T Tc,i

dq
dTc

Th, o T Tc, m o
2

4/21/12

Untuk aliran paralel :

Bentuk Tm ditentukan menggunakan balans energi untuk elemen-elemen diferensial pada fluida panas dan dingin. Asumsi:
1. 2. 3.

4. 5.

APK diisolasi dari sekeliling, kasus yang dianalisis hanya APK antara fluida panas dan dingin. Konduksi aksial sepanjang tube diabaikan. Perubahan-perubahan energi potensial dan kinetik diabaikan. Kalor spesifik fluida adalah konstan. Koefisien perpindahan kalor menyeluruh adalah konstan

4/21/12

Kalor spesifik dapat berubah akibat adanya variasi temperatur dan koefisien perpindahan kalor menyeluruh dapat berubah olehkarena variasi sifatsifat fluida dan kondisi-kondisi aliran. Ch = Cc = laju kapasitas panas fluida panas dan dingin Perpindahan Kalor menembus luas permukaan dA dinyatakan sebagai berikut.

4/21/12