Anda di halaman 1dari 17

2011

Makalah

Kewirausahaan
DISUSUN OLEH :
DEA NURSAFITRI NINA RIZKA AMALIA EKA MASRIANI C 301 10 080 C 301 10 081 C 301 10 098

FAKULTAS EKOONOMI UNIVERSITAS TEDULAKO

Page |2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kewirausahaan ini. isi makalah ini membahas tentang berbagai sifat-sifat yang perlu dimiliki wirausaha serta kaitannya dengan kreativitas dan inovasi. Berbagai modul seputar wirausaha kami sajikan disini. Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kita mengenai kewirausahaan. Karena materi yang kami sajikan mengarah pada terbentuknya karakteristik warga Indonesia, khususnya kita para mahasiswa agar tidak perlu canggung lagi terjun ke masyarakat, mereka memiliki mental wirausaha dan dapat mengenal pepohonan wirausaha yang akan dirintis, tidak gelap lagi seperti melihat hutan rimba, tidak tahu arah tujuan. Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari sempurnah.oleh karena itu, saran, kritik dari bapak ibu pembimbing serta teman-teman sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Page |3

Palu, September 2011 Tim penyusun

DAFTAR ISI

Kata pengantar .2

Page |4

Daftar isi 3 Bab VIII meningkatkan produktivitas usaha melalui motivasi .4 Bab X jalan menuju wirausaha

sukses.8

Bab XI Daftar

Jurnal Penelitian

Pustaka 10

Page |5

BAB VIII MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS USAHA MELALUI MOTIVASI

1. Pengertian produktivitas Dalam beberapa ensiklopedi, produktivitas didefenisikan sebagai berikut : a. Productivity in economics, is aterm used to describe how well or how effeciently an economys resources are used in the processes of prodction ( Americana, Vol 22, 1978: 640 ) b. Productivity in economics is the ratio of what is produce to what is require to produce it ( Britania, Vol 15, 1982 : 27 ) c. Productivity refers to a class of empirical output- input that is widely used in economics history, economic analysis and economic policy( the Ensiklopedy of Sosial science, Vol 12, 1972 : 523 ) 5

Page |6 Inti dari produktivitas yang diungkapkan diatasadalah menyangkut perbandingan hasil yang diperoleh dengan sumber-sumber ekonomi yang digunakan. Ada juga yang menyatakan produktivitas sebagai kuantitas atau volume dari produk atau jasa yang dihasilkan. Akan tetapi banyak pandangan yang menyatakan bahwa produktivitas bukan hanya kuantitas, tetapi juga kualitas produk yamng dihasilkan, yang harus juga dipakai sebagai pertimbangan mengukur tingkat produktivitas. Berdasarkan defenisi tersebut maka produktivitas dapat diukur menurut tiga tingkatan, yaitu : 1. Individu 2. Kelompok 3. Organisasi Ada tiga ukuran produktivitas yang harus dipertimbangkan dalam mengelola organisasi 1. Untuk tujuan strategi, apakah organisasi sudah benar sesuai dengan apa yang telah digariskan. 2. Efektivitas, sampai tingkatt manakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti kuantitas dan kualitas. 3. Efesiensi, bagaimana perbandingan outputdibagi input, dimana pengukuran output temasuk didalamnya kuantitas dan kualitas. Selanjutnya untuk menghitung tingkat produktivitas, ada 3 bentuk dasar perhitungan, yaitu ; 1. Produktivitas parsial, yaitu perbandingan output dengan slah satu input tertentu, misalnya dengan input pekerja, 2. Produktivitas total faktor, yaitu perbandingan output dengan sejumlah input yang berhubungan dengan pekerja dan modal. 3. Produktivitas total, yaitu perbandingan output dengan input

2. Pengertian motivasi Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu, sedamgkan motif adalah kebutuhan keinginan, dorongan atau impuls. Motivasi seseorang 6

Page |7 tergantung pada kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang sangat besarlah yang akan menentukan prilaku seseorang. Motif yang kuat ini seringkali berkurang apabila telah mencapai kepuasan ataupun menemui kegagalan. Adanya frustasi memberikan beberapa kemungkinan terhadap kekuatan motif. Pertama bisa menimbulkan patah semangat dan tidak mau mencoba lagi. Akibatnya pula karyawan yang karena frustasi meemberikan balikan yang sangat positif lalu dia meencoba lagi sekuat tenaga. Hanya jika dia mengalami frustasi lagi maka akibatnya akan fatal. Mereka dapat melakukan tindakan destruktif, demonstrasi, menyerang pimpinan, merusak kantor, dan sebagainya.

3. Teori motivasi hirarki kebutuhan Maslow Teori ini sangat populer, maslow berpendapat bahwa hirarki kebutuhan manusia dapat dipakai untukmelukiskan dan meramalkan motivasinya. Teorinya tentang motivasi didasarkan pada 2 asumsi.pertama, kebutuhan seseorang tergantung dari apa yang telah dipunyainya, dan kedua, kebutuhan merupakan hirarki dilihat dari pentingnya. Menurut Maslow ada 5 kategori kebutuhan manusia, yaitu : physiological needs, safety ( seecurity ), social ( affiliation ), esteem (recognition) dan self actualization. Bila satu tingkat kebutuhan sudah terpenuhi, maka akan muncul tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Namun ini tidak berarti tingkat kebutuhan yang paling rendah harus terpenuhi 100% atau sangat memuaskan. Bisa saja kebutuhan lebih rendah belum memuaskan sekali, sudah muncul tingkatan yang lebih tinggi.

4. Teori Motivasi hawthorne Suatu hal yang sangat berarti dan sangat penting ditemukan bahwa untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan, perlu adanya faktor hu7

Page |8 man relation. Jika karyawan mendapat perhatian khusus secara pribadi terhadap dirinya juga kelompoknya, maka produktivitasnya akan meningkat. Oleh sebab itu seorang wirausaha harus pandai mendekati dan memperhatikan pekerjaanyang sedang dilakukan karyawan. Beri mereka pujian spontan, atau tepuk bahunya, sebagai tanda kebanggan pimpunan memiliki karyawan seperti dia.

5. Teori x dan Teori Y ( Douglas Mc. Gregor ) Teori x mengatakan bahwa kebanyakan orang tidak suka dipimpin, tidak punya tanggung jawab dan ingin selamat saja. Ia dimotivasi oleh uang, keuntungan dan ancaman hukuman. Manajer yang menganut teori X akan menganut sistem pengawasan dan disiplin yang ketat terhadap para pekerja. Sedangkan teori Y mengasumsikan bahwa orang itumalas bukan karena bakat atau pembawaan sejak lahir. Semua orang sebenarnya bersifat kreatif, yang harus dibangkitkan atau dirangsang oleh pimpinan. Inilah tugas manajer yaitu membangkitkan daya kreasi para pekerja. Mc Gregor menemukan daftar esumsi tentang hakekat manusia dalam teori X dan Y sbb : Teori X 1. Pekerjaan pada hakekatnya tidak disenangi orang banyak 2. Kebanyakan orang rendah tanggung jawabnya dan lebih suka dipimpin 3. Kebanyakan orang kurang kreeatif 4. Orang lebih suka memikirkan kebutuhan yang bersifat fisik saja, asal itu sudah dipenuhi, selesai persoalan. 5. Kebanyakan orang harus dikintrol secara ketat, dan sering harus dipaksakan menerima tujuan organisasi. 8

Page |9

Teori Y 1. Pekerjaan itu sebetulnya sama denga bermain, cukup menarik dan mengasyikkan. 2. Orang mempunyai kemampuan mengawasi diri sendiri guna mencapai tujuan. 3. Setiap orang mempunyai kemampuan kreativitas 4. Orang tidak hanya memiliki kebutuhan fisik saja tetapi juga memiliki kebutuhan rasa aman, ingin bergaul, ingin dihargai dan ingin menonjolkan dirinya. 5. Orang harus diberi motivasi agar dapat membangkitkan daya inisiatif dan kreativitasnya.

6.

Teori pola A dan pola B Teori pola A beranggapan bahwa individu tidak punya perasaan, tidak terbuka, suka menolak eksperimen, dan tidak mau menolong orang lain. Pola B beranggapan bahwa setiap orang memiliki perasaan, ada tenggang rasa, bersifat terbuka, mau melakukan eksperimen dan mau menolong orang lain. Pendekatan terhadap tenaga kerja harus manusiawi, sejalan dengan hubungan perrburuhan pancasila yang tidak membenarkan perlakuan manusia seperti mesin, sebagai robot. Tenaga kerja adalah manusia yang memiliki harkat dan martabat, memiliki cita rasa, berketuhanan, memiliki kepribadian, ada kekurangan dan kelebi-

P a g e | 10 han dan perlu dibantu sesama. Tidak boleh ada exploitation de I homme par I homme, penghisapan oleh manusia atas manusia.

7.

Teori Hygiene dari Frederick Herzberg Berdasarkan hasil survey oleh Herrzberg, ia menemukan bahwa bila orang merasa tidak puas dengan dengan pekerjaannya, maka mereka akan memperhatikan lingkungan sekitar tempat bekerjanya. Herzberg mengatakan kategori pertama disebut higiene yaitu faktor lingkungan yang mempengaruhi ketidakpuasan dalam melakukan pekerjaan. Hal tersebut sebagai motivator untuk memotivasi orang dalam bekerja. Faktor-faktor higiene adalah sebagai berikut : 1. administrasi dan kebijaksanaan. 2. supervisi 3. kondisi kerja 4. hubungan interpersonal 5. uang, status, security Sedangkan faktor motivator : 1. prestasi 2. penghargaan atas pekerjaan 3. tantangan pekerjaan 4. bertambah tanggung jawab 5. ada kemungkinan meningkat lebih maju

8.

Teori Ekspektasi ( harapan ) dari Vroom 10

P a g e | 11 Teori ini mendasarkan pemikirannya pada dua asumsi : 1. Manusia biasanya meletakkan nilai pada sesuatu yang diharapkan dari hasil karyanya. 2. Selain mempertimbangkan hasil yang dicapai juga mempertimbangkan keyakinan orang tersebut bahwa yang dikerjakannya itu akan memberikan sumbangan terhadap tujuan yang diharapkan. Untuk mengetes teori Vroom ini telah banyak dilakukan penelitian. Ada 2 hal penting yang ditemukan dalam pengertian tersebut yaitu : 1. Perbedaan antara imbalan yang intrinsic dan ekstrinsik 2. Spesifikasi dari suatu keadaan dimana ekspetasi dan nilai mempengaruhi kualitas pekerjaan seseorang

9.

Teori motivasi model porter dan lawyer Motivasi tergantung pada nilai imbalan serta probabilitas . Persepsi upaya dan probabilitas imbalan itu sebaliknya dipengaruhi oleh hasil penampilan sesungguhnya (actual performance). Penampilan sesungguhnya dalam suatu pekerjaan ditentukan oleh upaya yang dicurahkan serta dipengaruhi oleh kemampuan untuk melaksanakan dan persepsinya tentang tugas. Penampilan, sebaiknya dilihat dari imbalan intrinsic (seperti rasa keberhasilan dan aktualisasi diri) dan imbalan ekstrinsik (seperti kondisi kerja dan status).

10. Teori prestasi (achievement theory) dari Mc Clleland Mc Clleland, Atkinson, dkk telah melakukan penelitian yang ekspensif dalam mengembangkan teori prestasi. Pada dasarnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga kebutuhan : 1. Kebutuhan akan kekuasaan (need for power) 11

P a g e | 12 2. Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation) 3. Kebutuhan akan keberhasilan (need for achievement) Teori ini menjelaskan tingkah laku yang berorientasi kepada prestasi (achievement, oriented, behavior) yang mendefinisikan sebagai tingkah laku yang diarahkan terhadap tercapainya standar of excellent.

11. Teori Z dari William G.Ouchi Karekteristik organisasi tipe Z : 1. Mengharapkan pekerja akan bekerja seumur hidup diperusahaan tersebut 2. Bekerja dengan penuh rasa intim, seperti sebual clan (paguyuban) 3. Tipe Z penuh dengan sistem informasi serba modern dan memiliki sistem pembukuan mutakhir, tetapi sistem pengawasan yang tegas secara eksplisit tidak ada. 4. Keputusan diambil secara kolektif 5. Perusahaan tipe Z tidak terlalu menekankan terhadap pentingnya laba 6. Sifat egalitarian adalah prinsip yang dianut oleh tipe Z. Maksudnya ialah masing-masing orang dapat membuat kebijaksanaan dan bekerja otonom, tanpa pengawasan ketat, karena mereka dipercaya.

BAB X JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES

1. Mau bekerja keras Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang. Sikap kerja keras harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dalam hal ini, unsure disiplin

12

P a g e | 13 memainkan penting. Sebab, bagaimana orang mau bekerja keras jika sikap disiplin tidak ada. 2. Bekerja sama dengan orang lain (Getting things done with and trough people) Seorang wirausahawan senang bergaul, disenangi oleh masyarakat, dia tidak suka fitnah, hebat, arogan, tidak suka menyikut, menggunting dalam lipatan, menohok kawan sendiri, dan sebagainya. Dia harus berperilaku yang menyenangkan bagi semua orang, sehingga memudahkannya bekerja sama dalam mencapai keberhasilan. 3. Penampilan (Good Appearance) Ini bukan berarti penampilan body face/muka yang elok atau paras yang cantik akan tetapi lebih ditekankan pada penampilan perilaku jujur , disiplin. Banyak orang yang tertipu dengan rupa nan elok, tetapi ternyata orangnya penipu ulung. Ingatlah pribadi yang jujur akan disenangi semua orang dan akan sukses dengan siapa saja. 4. Yakin (self convidence) Self convidence ini diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari, melangkah pasti, tekun, sabar, tidak ragu-ragu. Setiap hari otaknya selalu berputar membuat rencana dan perhitungan-perhitungan alternative. Dia bias saja menguji buah pikirannya dengan teman-teman lain baik yang pro maupun yang kontra dengan rencananya. 5. Pandai membuat keputusan (Making Sound Decision) Jika anda dihadapkan pada alternative, harus memilih, maka buatlah pertimbangan yang matang, kumpulkan berbagai informasi, boleh minta pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan jangan ragu-ragu. 6. Mau menambah ilmu pengetahuan (College Education) Pendidikan College dalam bentuk diploma akan sangat membantu seseorang menemukan dan mengembangkan jiwa serta operasional wirausaha. Akan tetapi hal yang penting disini ialah adanya tambahan pengetahuan. 7. Ambisi untuk maju (Ambisition Drive) Kita jangan loyo, pasrah menyerah tak mau berjuang. Kita harus punya semangat tinggi, mau berjuang maju. Orang-orang yang gigih dalam 13

P a g e | 14 menghadapi pekerjaan dan tantangan, biasaya banyak berhasil dalam kehidupan. 8. Pandai Berkomunikasi (Ability to Communicate) Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran kedalam bentuk ucapan-ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar, mampu menarik perhatian orang lain. Komunikasi baik, diikuti dengan perilaku jujur, konsisten dalam pembicaraan akan sangat membantu seseorang dalam mengembangkan karir masa depannya.

9. Karakteristik wirausaha yang sukses dari Zimmerer 1. Memiliki komitmen tinngi terhadap tugasnya 2. Mau bertanggung jawab 3. Keinginan bertanggung jawab ini erat hubungannya dengan mempertahankan internal locus of control yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya. 4. Peluang untuk mencapai obsesi 5. Toleransi menghadapi resiko kebimbangan dan ketidakpastian 6. Yakin pada dirinya 7. Kreatif dan fleksibel 8. Ingin memperoleh balikan segera 9. Energik tinggi 14

P a g e | 15 10. Motivasi untuk lebih unggul 11. Berorientasi ke masa depan 12. Mau belajar dari kegagalan 13. Kemampuan mempin.

15

P a g e | 16

DAFTAR PUSTAKA

Buchari Alma. 2003. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

16

P a g e | 17

17

Anda mungkin juga menyukai