stabil karena terpengaruh hujan, buangan, dsb. Suhu dan kekeruhannya berubah. Jernih, komposisi garam garamnya stabil, tidak berbau, tidak berwarna, bebas buangan, suhu yetap ZAT ZAT YANG TERKANDUNG Gas gas Contoh : O2, CO2,H2S, NO3, NO2, NH3. Garam Contoh : garam bikarbonat, Ca, Mg,K, Chlorida, sulfat, silikat Bahan padat Contoh : lumpur, pasir, dsb
KONSTITUEN YANG BIASA TERKANDUNG DALAM AIR UNSUR Derajat kekeruhan 1. 2. 3. MASALAH YANG DITIMBULKAN Memberikan rupa yang tidak baik pada air Menimbulkan endapan endapan pada alat alat. Memberikan gangguan pada kegunaan kebanyakan proses Dapat menimbulkan busa pada ketel uap. Menghalangi pengolahan secara presipitasi Dapat memberikan warna pada produk dalam proses. Merupakan penyebab utama kerak pada alat penukar panas, ketel uap, pipa, dan sebagainya Membentuk daki dengan sabun (menghalangi terjadinya busa) Menyebabkan timbulnya busa dan terbawanya zat padat Carry over Perapuhan baja ketel Pembentukan CO2 yang korosif oleh bikarbonat dan karbonat dalam ketel uap. Korosi Korosi pada pipa air, terutama pada pipa uap dan kondensat Menunjukkan keasaman da kebasaan air Menambahkan zat padat dalam air, tetapi sulfat sendiri biasanya tidak mempunyai arti penting. Dengan kalsium membentuk kerak kalsium sulfat Menambahkan kadar zat padat dalam air dan menaikkan sifat korosif air tersebut. CARA PENGOLAHAN Koagulasi, pengendapan, dan penyaringan. Contohnya ; pada CAP, ETP, utilitas.
Warna
1. 2. 3.
Kesadahan
1.
Pelunakan, distilasi, pengolahan intern terhadap air ketel, penggunaan surface active agent.
2.
Alkalinitas
1.
2. 3.
Pelunakan kapur dan kapur soda Pengolahan dengan asam pelunakan Demineralisasi Penukar anion
Netralisasi dengan alkali Aerasi, Dearasi netralisasi dengan alkali amina dsb pH dinaikkan dengan alkali dan turunkan dengan asam Demineralisasi Distilasi.
pH Sulfat 1.
2. Chlorida
Demineralisasi. Distilasi
KONSTITUEN YANG BIASA TERKANDUNG DALAM AIR UNSUR Nitrat MASALAH YANG DITIMBULKAN 1. Menambahkan kadar at padat dalam air, tetapi nitrat sendiri biasanya tidak mempunyai arti penting secara industri 2. Berguna untuk mengontrol perapuhan logam ketel 1. Menyebabkan email gigi (mottled teeth) 2. Merupakan kontrol terhadap karies gigi. 3. Tak penting secara industri. 1. Kerak dalam ketel uap dan sisitem air pendingin. 2. Endapan yang tak dapat larut pada suhu suhu turbin disebabkan oleh penguapan silika 1. Mewarnai air dan zat padat yang kontak dengan air tesebut 2. Penyebab endapan dalam pipa air, ketel, dsb. 3. Mengganggu penyamakan kulit, pencelupan, pembuatan kertas. Sama dengan besi 1. Menyebabkan kerak, lumpur, dan busa dalam ketel uap. 2. Tidak diingini dalam proses Korosi pada alat alat 1. Penyebab bau busuk 2. Korosi Korosi paduan dengan tembaga dan seng dengan cara pembentukan kompleks bensin yang larut Banyaknya zat padat terlarut dalam bensin ion CARA PENGOLAHAN Demineralisasi. Distilasi
Florida
Adsorpsi dengan Mg(OH)2 Ca-fosfat atau bone black Koagulasi dengan alum Penghilangan secara proses proses panas dengan garam garam Mg Demineralisasi. Distilasi. Aerasi Koagulasi dan penyaringan Pelunakan kapur Pelunakan kation contract filtration
Silika
Besi
Sama dengan besi Pemisah minyak beggles Strainers Koagulasi dan penyaringan Saringan diatom eart. Deaerasi Na-sulfat Aerasi, chlorinasi. Penukar ion. Penukar kation dengan siklus hidrogen, chlorinasi, deaerasi.
MASALAH YANG TIMBUL DI BOILER / KETEL NO 1 MASALAH Pembentukan kerak / endapan PENYEBAB Banyaknya/ timbulnya garam yang tidak larut pada suhu tinggi (CaCO3, MgSO4, CaSiO2, dll AKIBAT Terjadinya over heating pada pipa boiler karena daya hantar panas terhalang kerak garam SOLUSI 1. Pengolahan air secara baik dan teliti sesuai SOP laboratorium. 2. Hindari pemakaian air tanpa mengetahui komposisi kimianya. 3. Melaksanakan pengamatan secara teratur 4. Hindari timbulnya garam yang berbahaya 1. pH air jangan terlalu rendah <7 max = 10 > 2. garam Mg Cl2, FeSO4 supaya dihindari disesuaikan dengan syarat pengisi air ketel 3. Hindari gas terbentuk yang larut dalam air ketel. (O2,CO2) 4. Hidari sirkulasi air dan uap yang tidak sempurna 1. Level air dalam boiler dijaga sesuai SOP 2. Melaksanakan pengurasan 3. Menghilangkan minyak dalam air (unsur karbon) black liquor oil, dll 1. Hindari adanya rongga rongga lahus pada las lasan. 2. Hindari tegangan dalam ketel (conductivity) 3. Hindari konsentrasi larutan alkali terlalu tinggi. (75000-500000 ppm)
Macam korosi
Terjadi korosi erosi / reaksi antara Fe/besi dengan asam (SO4, Cl-, dll)
Loncatan titik air bersama uap (priming), bila berlanjut akan menjadi carryover
Coustic Embritlement
Adanya rongga rongga halus pada las lasan. Larutan alkaly (NaOH) tinggi
JENIS PENGOLAHAN AIR URAIAN EXTERNAL TREATMENT Pemberian zat kimia sebelum masu ke ketel TUJUAN Menghilangkan zat zat padat dan garam yang terlarut (Mg, Ca) yang bisa menjadi kerak CARANYA Penjernihan CONTOH Penjernihan (pengendapan lumpur) a. Clarifier, koagulasi Contohnya di CAP &ETP Lumpur kogulasi (fluculant) b. Penambahan bahan kimia : Tawas (Al2, SO4, XH2O) Pelunakan (menurunkan kesadahan air) 1. Contoh : tambahkan : CaO, Ca(OH)2, Na2(PO4)3 Kation anion exchanger 2. Pelunakan dengan phospat Unsur Ca2+, Na2(PO4)3, Ca(PO4)2 sehingga didapatkan kesadahan nol. 3. Peluanakan dengan anion kation exchanger. Aerasi oksidasi Fe2+ & Mn Deaerasi mengurangi oksigen dalam air
I.
REAKSI Proses demineralisasi adalah proses yang bertujuan menghilangkan semua kandungan garam yang berada dalam air pengisi ketel dengan sistim mengalirkan air lewat resin anio kation INTERNAL Akibat : Tujuan ; Terjadi endapan garam Mengontrol dan TREATMENT Pemberian chemical yang mengakibatkan mengatur timbulnya (dosing) langsung ke pembusaan / priming dan zat zat padat dalam ketel uap carryover (diatur dengan (senyawa Ca, Mg) bersama sama blowdonw) dan tidak adanya zat dengan air pengisinya, zat korosif terutama reaksi timbul dalam oksigen dan ketel karbondioksida
II.
III. IV. Caranya : Dengan dosis tertentu penambahan garam dan phospat, hidrain, dan amin sehingga diperoleh excess yang sesuai standar operasi.
SYARAT SYARAT AIR PENGISI KETEL Ditentukan oleh tipe dari ketel dan tekanannya. PERSYARATAN UMUM : 1) Air tidak boleh membentuk kerak / endapan yang membahayakan 2) Air tidak boleh korosif 3) Air tidak boleh mengakibatkan terjadinya Carry over dan sebagainya