Anda di halaman 1dari 9

Oleh: 1. Ibnatusanie Agustien (10313244012) 2. Febriana Nurrokhmah (10313244020) 3.

Yunita Purwandari (10313244021)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan sepanjang hayat menjadi semakin penting pada saat ini karena manusia perlu terus menerus menyesuaikan diri supaya dapat tetap hidup secara wajar dalam lingkungan masyarakatnya yang selalu berubah. Sisi lain dari pendidikan sepanjang hayat adalah peluang yang luas bagi seseorang untuk terus belajar agar dapat meraih keadaan kehidupan yang lebih baik. Hal-hal yang menyebabkan dan memungkinkan keadaan yang demikian itu adalah: Majunya iptek Produk-produk tekhnologi yang perlu dipelajari karena terkait dengan alatalat kerja bagi mereka yang menggunakan alat kerja berbasis tekhnologi Perubahan social sebagai dampak majunya ilmu dan tekhnologi

B. Tujuan Mendefinisikan pendidikan sepanjang hayat Memaparkan pentingnya pendidikan sepanjang hayat Alasan mengapa matematika dipelajari sepanjang hayat

C. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan pendidikan sepanjang hayat? Mengapa pendidikan perlu diterapkan sepanjang hayat? Mengapa matematika dipelajari sepanjang hayat?

BAB II ISI A. Hakikat pendidikan sepanjang hayat Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan mulai segera setelah anak lahir dan akan berlangsung sampai manusia meninggal dunia, sepanjang ia mampu menerima pengaruh-pengaruh. Oleh karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga, sekolah dan masyarakat . Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembangan seorang individu sekaligus merupakan peletak dasar kepribadian anak. Pendidikan anak diperoleh terutama melalui interaksi antara orang tua anak. Dalam berinteraksi dengan anaknya, orang tua akan menunjukkan sikap dan perlakuan tertentu sebagai perwujudan pendidikan terhadap anaknya. Pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dalam keluarga.

Sekolah merupakan lembaga tempat dimana terjadi proses sosialisasi yang kedua setelah keluarga, sehingga mempengaruhi pribadi anak dan perkembangan sosialnya. Sekolah diselenggarakan secara formal. Di sekolah anak akan belajar apa yang ada di dalam kehidupan, dengan kata lain sekolah harus mencerminkan kehidupan sekelilingnya. Oleh karena itu, sekolah tidak boleh dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan perkembangan budayanya. Dalam kehidupan modern seperti saat ini, sekolah merupakan suatu keharusan, karena tuntutan-tuntutan yang diperlukan bagi perkembangan anak sudah tidak memungkinkan akan dapat dilayani oleh keluarga. Materi yang diberikan di sekolah berhubungan langsung dengan pengembangan pribadi anak, berisikan nilai moral dan agama, berhubungan langsung dengan pengembangan sains dan teknologi, serta pengembangan kecakapan-kecakapan tertentuyang langsung dapat dirasakan dalam pengisian tenaga kerja.

Pendidikan di masyarakat merupakan bentuk pendidikan yang diselenggarakan di luar keluarga dan sekolah. Bentuk pendidikan ini menekankan pada pemerolehan pengetahuan dan keterampilan khusus serta praktis yang secara langsung bermanfaat dalam kehidupan di masyarakat. Sehingga pendidikan sepanjang hayat (Lifelong Education) adalah bahwa pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya.

B. Pentingnya pendidikan sepanjang hayat Ada beberapa alasan mengapa pendidikan perlu diterapkan sepanjang hayat: 1. Perubahan ilmu dan teknologi Dalam masyarakat yang sudah menerapkan teknologi, perubahan yang ada kadang menuntut manusia di dalamnya untuk menyesuaikan. Dalam masyarakat industri maju, orang akan amat tersiksa jika terbatas pengetahuannya. Misalkan seseorang akan kebingungan ketika akan membeli karcis atau membayar sesuatu yang amat diperlukannya karena tidak ada manusia yang dapat menerangkannya secara lisan. Mesin-mesin yang jadi pelayan itu begitu tidak manusiawi. Atas dasar keadaan yang demikian itu, semakin maju suatu masyarakat semakin menuntut agar warganya mempunyai pengetahuan yang memadai. Pengetahuan itu perlu terus ditambah, diperbaharui selaras dengan informasi dan pengetahuan baru yang ada, sehingga menuntut warganya belajar terus, belajar tanpa henti, atau dengan kata lain belajar sepanjang hayat.

2. Keadaan yang cepat berubah Kemajuan ilmu yang mendorong kemajuan teknologi secara tidak langsung menyebabkan adanya banyak perubahan di segala bidang kehidupan. Dan segala perubahan teknologi yang berkembang secara cepat

ini terkadang menuntut kita untuk belajar sendiri karena tidak diajarkan di lembaga pendidikan formal. Misalkan, dengan adanya penemuan komputer mengakibatkan perubahan dimana pelajar dituntut untuk mengumpulkan tugas ataupun karya tulis dalam bentuk ketikan tidak dalam bentuk tulisan tangan. Walaupun di sekolah-sekolah telah di ajarkan cara mengetik, namun hanya sebagian saja yang diajarkan. Sedangkan hal lain harus dipelajari sendiri seperti menyisipkan gambar, photoshop, dan lain-lain.

3. Sumber kehidupan yang semakin beragam yang disebabkan oleh pola pikir masyarakat yang semakin maju Pada masyarakat tradisional, seorang anak tidak membutuhkan

kemampuan lain dari yang telah ada karena tidak ada tuntutan untuk itu. Apa yang berlaku pada orang tuanya akan terjadi pada dirinya pula.

Misalkan, anak laki-laki belajar apa yang perlu dikuasai orang laki-laki lewat pengamatan terhadap ayahnya, dilatih ayahnya, dan kemudian mencoba atas prakarsa sendiri. Namun saat ini, kita menganggap wajar jika anak mempunyai sumber kehidupan yang berbeda dari kedua orang tuanya. Misalkan, seorang anak petani tidak menjadi petani, tetapi menjadi seorang guru. Anak belajar menjadi seorang guru bukan dari kedua orangtuanya, tetapi dari sumber lain. Dalam kehidupan masyarakat dapat kita amati bahwa orang tua tidak lagi mampu mempersiapkan seluruh kebutuhan hari depan anak dengan mendidiknya di rumah.

C. Wadah pelaksanaan pendidikan sepanjang hayat Pendidikan sepanjang hayat adalah suatu konsep tentang pentingnya belajar terus menerus akibat tuntutan zaman. Oleh karena itu, pendidikan sepanjang hayat berwadahkan di semua lembaga pendidikan dan sumber-sumber informasi sesuai dengan kepentingan perseorangan untuk memenuhi kepentingan hidupnya.

Lembaga dari pendidikan sepanjang hayat adalah lembaga pendidikan seperti yang selama ini kita kenal, yaitu: 1. Pendidikan persekolahan, seperti SD, SMP, SMA 2. Pendidikan luar sekolah, seperti lembaga kursus, lingkungan 3. Sumber informasi lain berupa buku, majalah, atau media massa baik cetak maupun elektronik serta internet

D. Pentingnya matematika dipelajari sepanjang hayat Belajar matematika adalah sesuatu yang cukup. Ini merupakan suatu syarat kecukupan. Mengapa? Karena -ini untuk menjawab pertanyaan kedua- dengan belajar matematika, kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif. Pendapat ini didukung pendapat dari Dudley. Sekaligus pada saat yang sama, kita akan mengamati keberdayaan matematika (power of mathematics) dan tentunya menumbuhkembangkan kemampuan learning to learn. Jadi, kecuali untuk mendapatkan daya matematika itu sendiri sebagai alat penyelesai permasalahan dalam kehidupan nyata, kita belajar matematika sebagai suatu wahana yang memfasilitasi kemampuan bernalar, berkomunikasi, dan peningkatan kepercayaan diri dalam bermatematika. Tentunya kemampuan bernalar yang dipunyai anak didik melalui proses belajar matematika itu akan meningkatkan pula kesiapannya untuk menjadi lifetime learner atau pemelajar sepanjang hayat.

Mata pelajaran matematika berfungsi melambangkan kemampuan komunikasi dengan menggambarkan bilangan-bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat memberi kejelasan dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan dari pengajaran matematika adalah: 1. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dan pola pikir dalam kehidupan dan dunia selalu berkembang, dan 2. Mempersiapkan siswa meggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari dan dalam mepelajari berbagai ilmu pengetahuan

Dari uraian di atas jelas bahwa kehidupan di dunia ini akan terus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi/ oleh karena itu siswa harus memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran yang kritis, sistematis, logis, kratif dan kemamuan bekerja sama yang efektif. Dengan demikian, maka seorang guru harus terus mengikuti perkembangan matematika dan selalu berusaha agar kreatif dalam pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat membawa siswa ke arah yang diinginkan.

Melatih cara berfikir dan bernalar dalam pembelajaran matematika sangatlah penting. Hal ini sejalan dengan pendapat Soedjadi bahwa salah satu karakteristik matematika adalah berpola pikir deduktif yang merupakan salah satu tujuan yang bersifat formal, yang memberi tekanan kepada penataan nalar.

Di samping cara berpikir, dalam proses pembelajaran siswa juga dilatih untuk mengembangkan kreatifitasnya melalui imajinasi dan intuisi. Setiap siswa punya kemampuan yang berbeda-beda dalam memandang suatu permasalahn yang dikembangkan, inilah yang disebut dengan pemikiran divergen yang perlu terus dikembangkan.

Berdasarkan penjelasan tujuan pengajaran di atas dapat dimengerti bahwa matematika itu bukan saja dituntut sekedar menghitung, tetapi siswa juga dituntut agar lebih mampu menghadapi berbagai masalah dalam hidup ini. Masalah itu baik mengenai matematika itu sendiri maupun masalah dalam ilmu lain, serta dituntut suatu disiplin ilmu yang sangat tinggi, sehingga apabila telah memahami konsep matematika secara mendasar dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari.

BAB III KESIMPULAN Pendidikan sepanjang hayat (Lifelong Education) adalah bahwa pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya. Sepanjang hayat setiap manusia membutuhkan pendidikan baik melalui lembaga formal maupun informal untuk memenuhi kebutuhan hidup sebagai akibat dari perubahan zaman.

Daftar Pustaka

http://www.idonbiu.com/2009/05/pengertian-pedidikan-sepanjang-hayat.html http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/03/pendidikan-sepanjang-hayat-i/

Anda mungkin juga menyukai