Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL Astra Bersama Kemenkes Kampanye Kesehatan Ibu & Anak

Selasa, 5 Juli 2011 - 17:47 wib

PT Astra International Tbk dan anak perusahaannya Astra, bersama Kementerian Kesehatan RI meresmikan program Kampanye Ibu dan Anak Sehat (KIAS) di Puskesmas Tanjung Priok, Kelurahan Kebon Bawang, Jakarta Utara dimana daerah tersebut tingkat kesehatan ibu dan anak termasuk rendah. Peresmian komitmen program KIAS ditandai dengan pemberian buku Kesehatan Ibu dan Anak yang diserahkan oleh Head of Public Relations Division PT Astra International Tbk, Yulian Warman kepada Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, dr Lily S Sulistyowati MM yang mewakili Menteri Kesehatan dr Endang Rahayu Sedyaningsih MPH Dr PH, yang langsung diberikan kepada perwakilan dari peserta KIAS di hadapan Kepala Camat Tanjung Priok, Supriyono, Muspida, Muspika, para tokoh masyarakat dan jajaran manajemen Grup Astra. Agenda pada acara KIAS adalah Seminar "Perawatan Bayi dan Balita untuk Tumbuh Kembang Optimal", program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) untuk 100 Balita dan pra sekolah di Kecamatan Tanjung Priok, serta kegiatan Donor Darah. Astra juga memiliki program untuk menyumbangkan 55.000 kantong darah yang dilakukan oleh Grup Astra yang diserahkan ke PMI dalam rangka menyambut HUT Astra ke 55 tahun yang jatuh pada 20 Februari 2012. Saat ini, Grup Astra sudah melakukan pembinaan terhadap lebih dari 63 Posyandu yang tersebar di beberapa wilayah dan lebih dari 2.662 balita yang ditangani di Posyandu binaan tersebut. Astra juga menyebarkan 5.000 Buku Kesehatan Ibu dan Anak di seluruh wilayah di Indonesia yang merupakan panduan bagi para ibu untuk memelihara dan merawat buah hatinya.

Program KIAS merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan di bawah payung SATU Indonesia (Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia) dalam bidang kesehatan yang berfokus pada kesehatan ibu dan anak, khususnya balita melalui lomba posyandu binaan Grup Astra di beberapa wilayah. Tujuan diselenggarakan program KIAS adalah untuk mendukung Millenium Development Goals (MDG's) 2015 melalui peningkatan pelayanan kesehatan yang belum memadai khususnya Pos Pelayanan Terpadu, memberi penyuluhan kepada para ibu untuk lebih memerhatikan gizi anak, dan memberi pengarahan kepada ibu untuk lebih memerhatikan kesehatan reproduksi kewanitaan, terutama masa kehamilan dan setelah melahirkan. Astra senantiasa mendukung berbagai program pemerintah untuk menyehatkan bangsa, salah satunya melalui partisipasi aktif dalam gerakan peduli kesehatan dan mengadakan berbagai program kesehatan di lokasi sekitar instalasi PT Astra International Tbk dengan fokus kegiatan diutamakan pada kesehatan ibu dan anak, khususnya balita yang terangkum pada program pemberian makanan tambahan yang disumbangkan setiap bulannya melalui Posyandu RW 09, Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Astra juga secara berkala mengadakan penyuluhan kesehatan di Posyandu yang berada di sekitar perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. (5/7/2011). (nsa)
http://lifestyle.okezone.com/read/2011/07/05/195/476313/astra-bersama-kemenkeskampanye-kesehatan-ibu-anak

ANALISIS ARTIKEL Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson, 1998). Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu

memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Pusat Promosi Kesehatan). Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Pendidikan kesehatan merupakan konsep pendidikan yang diaplikasikan dalam bidang kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan suatu usaha atau kegiatan untuk membantu individu, kelompok atau masyarakat dalam

meningkatkan perilaku untuk mencapai kesehatan yang optimal. Tujuan pendidikan kesehatan menurut WHO 1954 adalah untuk menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat, untuk menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai hidup sehat, dan mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada. Artikel diatas merupakan salah satu contoh kegiatan promosi kesehatan. Kegiatan promosi kesehatan diatas (Kampanye Kesehatan Ibu dan Anak) dilakukan oleh salah satu kelompok dalam masyarakat (PT Astra Internasional, Tbk) yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Indonesia. Promosi kesehatan ini mencakup pendidikan kesehatan yang penekanannya pada perubahan / perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan pada ibu sehingga kesehatan ibu dan anak dapat meningkat.

Pendidikan Kesehatan sebagai Suatu Proses HARDWARE

SOFTWARE

MASUKAN

PROSES

OUTPUT
3

FEEDBACK

1.

Masukan Sedikitnya 18.000 ibu meninggal setiap tahun di Indonesia karena

kehamilan atau persalinan. Hal itu berarti setiap setengah jam seorang perempuan meninggal karena kehamilan atau persalinan. (http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/23/setiap-%C2%BD-jam-1-bayi-jadi-yatim/) Diperkirakan dua pertiga dari 8,8 juta kematian pada bayi berusia kurang dari lima tahun di dunia tiap tahunnya disebabkan penyakit infeksi. Penyakit infeksi menyebabkan banyak kematian pada bayi berusia kurang dari lima tahun pada 2008: pneumonia (18%), diare (15%), dan malaria (8%) tercatat sebagai penyebab kematian tertinggi. Sekitar 40% dari bayi yang meninggal baru berusia kurang dari sebulan. (http://kesehatan.kompas.com/read/2010/05/12/11530337/)

Masih banyak ibu-ibu yang menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, alamiah dan kodrati. Mereka merasa tidak perlu memeriksakan dirinya secara rutin ke bidan ataupun dokter. Banyak dari mereka yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan kehamilan menyebabkan tidak terdeteksinya faktorfaktor resiko tinggi yang mungkin dialami oleh mereka. Resiko ini baru diketahui pada saat persalinan yang sering kali karena kasusnya sudah terlambat dapat membawa akibat fatal yaitu kematian. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya informasi.

2.

Proses Dalam proses pendidikan kesehatan dibutuhkan adanya hardware

(perangkat keras) dan software (perangkat lunak). Dalam artikel ini hardware yang dimaksud berupa pemberian buku Kesehatan Ibu dan Anak kepada para peserta KIAS serta media-media yang digunakan untuk menunjang kegiatan kampanye Kesehatan Ibu dan Anak Sehat tersebut. Media pembelajaran disini merupakan sarana untuk mencapai tujuan kegiatan kampenye KIA, yang

menyangkut perubahan opini, pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan perilaku yang relative permanen. Sedangkan software yang dimaksud berupa ide tentang pembagian buku Kesehatan Ibu dan Anak, konsep adanya seminar tentang Perawatan Bayi dan Balita untuk Tumbuh Kembang Optimal, program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) untuk 100 Balita dan pra sekolah, serta kegiatan donor darah.

3.

Output Output yang diharapkan dari kegiatan kampanye Kesehatan Ibu dan Anak

yaitu adanya peningkatan pengetahuan ibu tentang kesehatan melalui Buku Kesehatan Ibu dan Anak yang merupakan panduan bagi para ibu untuk memelihara dan merawat buah hatinya. Sehingga ibu diharapkan untuk lebih memerhatikan gizi anak, memperrhatikan kesehatan reproduksi kewanitaan, terutama masa kehamilan dan setelah melahirkan.

4.

Feedback Feedback dari kegiatan kampanye KIA ini dapat dilihat dari angka

kesakitan dan kematian ibu dan anak, jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke puskesmas/bidan setempat, jumlah ibu dan anak yang rutin datang ke posyandu dan sebagainya. Jika angka kesakitan dan kematian ibu masih tinggi, dan jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke bidan serta jumlah ibu dan anak yang rutin datang ke posyandu masih rendah, maka perlu diadakan evaluasi. Nantinya hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan sebagai masukkan untuk program selanjutnya agar dapat berjalan dengan lebih baik dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

TEORI BELAJAR GESTALT Menurut teori Gestalt setiap fenomena terdiri dari suatu kesatuan esensial yang melebihi jumlah dari unsur-unsurnya. Keseluruhan (gestalt) itu tidak sama dengan penjumlahan. Di dalam peristiwa belajar, keseluruhan situasi belajar itu

amat penting karena belajar merupakan interaksi antara subjek belajar dengan lingkungannya. Para ahli psikologi gestalt tersebut menyimpulkan bahwa

seseorang dikatakan belajar apabila ia memperoleh pemahaman (insight) dalam situasi yang problematis. Sesuai teori Gestalt, maka artikel tentang kampanye Kesehatan Ibu dan Anak tersebut termasuk salah satu contoh aplikasi dari teori ini. Tujuan dari kampanye tersebut yaitu bagaimana meningkatkan kesehatan ibu dan anak di daerah Kebon Bawang, Jakarta Utara dimana daerah tersebut tingkat kesehatan ibu dan anak termasuk rendah. Kemungkinan penyebab rendahnya tingkat kesehatan ibu dan anak dapat dicari dari berbagai segi. Misalnya karena kurangnya pengetahuan ibu terhadap info kesehatan ibu dan anak, kurangnya kesadaran ibu akan pentingnya kesehatan, keengganan petugas-petugas kesehatan untuk memberikan info kesehatan, dan lain-lain. Sehingga untuk memecahkan masalah diatas, pihak PT Astra yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Indonesia menyelenggarakan kampanye Kesehatan Ibu dan Anak yaitu dengan memberikan buku panduan KIAS, mengadakan seminar kesehatan, Dari uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa menurut teori Gestalt, belajar adalah memberikan problem kepada subjek belajar untuk dipecahkan dari berbagai macam segi.

Anda mungkin juga menyukai