Anda di halaman 1dari 11

Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa

Post By indosilat
Monday, October 24, 2005 11:12:12 Clicks: 3328

Jujur, ihlas, sportif, berani mengabdi, teguh pendirian, dan elegan. Pangkat-pangkat
inilah yang layak disandang para pendekar dari Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama
(IPS-NU) Pagar Nusa.

Lagi pula para pendekar dunia persialatan ini tak terlalu butuh pangkat-pangkat basah
di pemerintahan yang akhir-akhir ini ramai diperebutkan orang banyak. Para
pendekarlah sebenarnya yang berada di barisan terdepan perjuangan mendapatkan
”kedaulatan” negeri ini sekalipun belakangan nama mereka tidak banyak
mendapatkan tempat dalam catatan sejarah yang didominasi oleh para diplomat dan
politisi.

Di tengah-tengah kerumunan ratusan pendekar berbaju, celana, dan kopyah atau


julbab hitam kelam itu penulis menemukan semangat menggebu-gebu untuk
memperbaiki kondisi Nusantara yang telah dikacaukan oleh ”para pendekar berwatak
jahat.” IPS-NU Pagar Nusa mengadakan Kongres di Pesantren Ciganjur Jakarta asuhan
KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Jum’at-Ahad (23-25 September 2005) lalu.

Menjelang pelaksanaan kongres saya sempat berbincang dengan Ketua Umum IPS-NU
Pagar Nusa yang selanjutnya terpilih kembali. Dialah Prof. DR. KH. Suharbillah.
Perbincagan berlangsung akrab dan sama sekali tanpa rasa takut meski saat itu
penulis berhadapan dengan seorang pimpinan pendekar yang brewokan dan bertubuh
besar kekar. Salah satu ucapan Kiai Suharbillah yang penting begini:

”Saya sempat mendapatkan telepon dari oknum yang mengatasnamakan pengurus


wilayah Pagar Nusa. Dia mengaku menawarkan wilayahnya untuk memilih saya
sebagai Ketua Umum Pagar Nusa Periode 2005-2010. Namun dia bertanya kompensasi
apa yang hendak saya berikan kepada wilayah itu. Saya balik bertanya, apakah Pagar
Nusa sekarang sudah seperti itu?!”
Ya. Memang dalam banyak hal paguyuban (jamaah) yang empunya kejelasan
kekuatan ”fisik” dan massa menjadi bahan-bakar utama untuk menjadi alat politik,
dan dengan begitu para pentolannya tergolong orang yang berpunya. Namun Pagar
Nusa tidak termasuk dalam bahagian itu.

”Saya sempat menawarkan kepada para pengurus Pagar Nusa, apakah kongres ini
model Ansor atau model NU. Kalau model Ansor para anggotanya di kasih sangu.
Namun kalau model NU malah dimintai urunan. Ternyata warga Pagar Nusa Lebih
memilih model NU,” kata Kiai Suharbillah. Dua idealtipe barusan seharusnya tidak ada,
namun kadang menjadi problem ideologis yang pertama-tama harus diperbincangkan
secara intern, diselesaikan sampai tuntas.

Para pengurus cabang IPS-NU Pagar Nusa berangkat ke Jakarta dari daerahnya
masing-masing, Jawa dan luar Jawa, dengan biaya sendiri. Sedari awal Kiai
Suharbillah berpesan, ”Kami pengurus pusat tidak menyediakan tiket. Tiketnya nanti
di surga dan insyallah lebih mahal harganya.” Itupun para pengurus Pagar Nusa yang
hadir dimintai iuran 100 sampai 300 ribu-an percabang; jumlah yang lumayan besar
untuk kebanyakan warga Pagar Nusa.

Budaya Bangsa

Jika Jam’iyyah Nahdlatul Ulama dan kalangan pesantren mengaku sebagai penjaga
tradisi, maka Pagar Nusalah anak NU yang paling cinta dengan budayanya. Misalnya
saja, jurus-jurus yang ada dalam Pagar Nusa tidak harus satu barisan namun
disesuaikan dengan trend pencak di daerah masing-masing dan dinamai dengan nama
daerahnya. Ada jurus Cimande, Kediri, Pasuruan, dan daerah lainnya. Pagar Nusa
tidak terlalu gemar mengimpor jurus-jurus silat dari Asing apalagi sampai menamai
jurus silatnya dengan istilah asing yang apalagi ngetrend.

”Sama dengan pesantren yang dulu-dulu itu. Namanya selalu identik dengan nama
daerahnya. Ada Pesantren Lirboyo, Tebuireng, Langitan, dan seterusnya. Inilah
pesantren yang asli, bukan pesantren yang belakangan dinamai dengan memakai
nama dari bahasa Arab,” kata Kiai Suharbillah.

Tema yang diusung dalam kongres Pagar Nusa kali ini adalah ”Berjuang Menegakkan
Moralitas dan Budaya Bangsa.” Pagar Nusa bertekat mengisi ruangnya sendiri
sekalipun ruangnya yang lama dan klasik dan tak harus sama dengan yang lain. ”Kami
akan menngalakkan gerakan ekonomi di seluruh basis NU dengan cara
mengampanyekan kembali semboyan cinta terhadap produk sendiri, terutama produk
dari warga Nahdliyyin, dan agar kembali ke model perekonomian lama yang merakyat
yakni model koprasi,” kata Kiai Suharbillah.

Para pendekar IPS-NU Pagar Nusa tidak hendak ambisius ingin menyelesaikan
problem Nusantara yang semakin edan ini secara cepat dan revolusioner, namun
secara pasti mengambil perannya sendiri. ”Dalam soal kenaikan BBM kami tidak ingin
memihak sana-sini. Kami hanya bertugas agar konflik yang terjadi akibat kenaikan
BBM tidak semakin parah,” kata Kiai Suharbillah. Semoga bisa.

(a khoirul anam)

APA ITU PAGAR NUSA ?

Nama lengkap organisasi ini adalah Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama' Pagar Nusa
disingkat IPSNU Pagar Nusa. Sedangkan Pagar Nusa sendiri merupakan akronim dari
Pagar NU dan Bangsa.
IPSNU Pagar Nusa adalah satu - satunya wadah yang sah bagi organisasi pancak silat
di lingkungan Nahdlatul Ulama' berdasarkan keputusan Muktamar.
Organisasi ini berstatus lembaga milik Nahdlatul Ulama' yang penyelenggaraan dan
pertanggungjawabannya sama sebagaimana lembaga - lembaga NU lainnya.
Status resmi kelembagaan inilah yang menjadikan Pagar Nusa wajib dilestarikan dan
dikembangkan oleh seluruh warga NU dengan mengecualikan pencak silat atau
beladiri lainnya.
Segala kegiatan yang berhubungan dengan pencak silat dan beladiri dengan segenap
aspeknya dari fisik sampai mental, dari pendidikan sampai sistem pengamanan dan
lain - lain merupakan bidang garapan bagi lembaga ini.

VISI DAN MISI

Pagar Nusa ber-Aqidah ala Ahlussunnah wal Jama'ah dengan asas organisasi
Pancasila. Pagar Nusa mengusahakan :
Berlakunya Ajaran Islam berhaluan Ahlussunnah wal Jama'ah di tengah-tengah
kehidupan negar kesatuan Repubil Indonesia yang ber-Pancasila.
Pelestarian, pembinaan, dan pengembangan pencak silat baik seni, beladiri, mental
spiritual, maupun olahraga / kesehatan khususnya di lingkungan NU maupun di
lingkungan warga bangsa lain pada umumnya.

ANGGOTA
Keanggotaan diatur dalam Peraturan Dasar dengan kriteria mudah yaitu warga
Nahdlatul Ulama' :
Mulai kanak - kanak sampai sesepuh ( batasan usia )
Dari yang belum mengenal pencak silat sampai yang mahir ( batasan kemampuan )
Sistem penjenjangan anggota dll, disesuaikan dengan kemampuan, usia, dan
kebutuhan

MATERI PENCAK SILAT


Materi Pencak Silat Pagar Nusa Bakudi susun oleh tim yang terdiri dari dewan dan
sumber lain dari berbagai aliran asli dari seluruh Indonesia seperti Cimande, Cikaret,
Cikampek, Cikalong, Minang, Mandar, Mataram, dll. secara sistematis dengan metode
modern.
Penyusunan jurus baku, baik fisik maupun non fisik dilakukan secara bertahap,
memakan waktu bertahun - tahun dan sampai kini masih dilakukan penggalian -
penggalian untuk paket selanjutnya.
Materi baku telah dilengkapi Buku Panduan bergambar, Kaset, dan VCD, dapat dibeli di
bagian perlengkapan pusat.

FISIK BAKU
Gerak Dasar
Paket Kanak - kanak ( setingkat TK )
Paket I A & B ( setingkat SD )
Paket II A & B ( setingkat SMP )
Paket III A & B ( setingkat SMU )
Paket Beladiri ( setingkat perguruan tinggi )
Pencapaian jurus fisik baku menjadi tolak ukur tingkatan sebagai jenjang latihan.
Warna Dasar Badge pada sabuk tingkatan menyesuaikan dengan penjenjangan
tersebut.
Pendalaman = Seni Festival, Lomba, dll.
= Beladiri Terapan, Keamanan, dll.
= Olahraga Pertandingan, Senam Massal, dll.
= Kesehatan Pijat, Pernafasan, Obat, dll.
= Dan Lain - Lain.

NON FISIK BAKU


Ijazah
Jurus Asma'ul Husna
Jurus Taqorrub
Pendalaman = Pengisian Badan Langsung / Instan
Pengisian Bertahap Sesuai Jurus
Pengisian Barang
Pengobatan Non Fisik
Atraksi
Do'a
dll.

MANFAAT
Bergabung dengan Pagar Nusa bermanfaat, baik sosio kultural, edukatif maupun
personal.

PERANGKAT LPS NU PAGAR NUSA

Disamping Struktur kepengurusan, Pagar Nusa memiliki perangkat organisasi yang


dibentuk hanya ditingkat pusat sbb :

DEWAN BESAR GURU KHOS


Yaitu Ulama - Ulama Sepuh yang sangat mumpuni baik lahir maupun batin yang
menjadi rujukan terakhir bagi keputusan - keputusan penting dan merupakan back up
utama LPSNU
Dewan Besar Guru Khos antara lain :
KH. ABDULLAH FAQIH KH. HABIB JAKFAR
KH. ABDULLAH ABBAS KH. M.A. FU'AD HASYIM
KH. HABIB LUTFI KH. MUSLIMIN IMAM PURO
KH. SUFYAN KH. KHOTIB UMAR
KH. MASDUQI MAHFUDZ

DEWAN GURU KHOS


Dewan ini terdiri dari Ulama - Ulama Sepuh yang sangat mumpuni baik lahir maupun
batin yang menjadi sumber secara langsung dalam memberi masukan bagi kemajuan
dan kesuksesan LPSNU Pagar Nusa.
Dewan Guru Khos antara lain :

KH. R. KHOLIL AS'AD KH. SYAIFUL ISLAM


KH. AGUS HALIM KH. SA'DAN MAFTUCH
KH. ALY MASHURI KH. ROFI'I
KH. ABDULLAH KH. SU'UD IBRAHIM
KH. AGUS BUSTOMI KH. NURKHOLIS

DEWAN KHOS
Dewan ini merupakan motor penggerak dan dapur organisasi yang menggali,
menggodok dan merumuskan segala hal yang berkaitan dengan pencak silat dan
beladiri untuk kemudian disosialisasikan di tingkat kepengurusan dan operasional.
Dewan ini juga merupakan back up langsung jembatan penghubung antara orang -
orang khusus ( khos ) dengan kepengurusansecara operasional.
Dewan Khos antara lain :

PROF. DR. H. SUHAR BILLAH, SH.MBA KH. IMAM FAUZI


DRS. H. HUSNAN SANUSI DRS. SUNOTO
H. TIMBUL WIJAYA ZAINAL SUWARI
KH. KHOIRUL ANAM DRS. MAHSUN
KH. SU'UDI BAGIYONO
H. AFANDI MAS'UD MUJAHIDIN

PASUKAN KHOS
Adalah orang - orang khusus yang memiliki keahlian tertentu yang terjun langsung di
lapangan.

PASUKAN INTI / PASTI

Pasukan ini dibentuk dengan kualifikasi tertentu guna memenuhi kebutuhan dalam
kaitannya dengan keorganisasian dan kemasyarakatan

PERKEMBANGAN, POTENSI DAN PRESTASI

PERKEMBANGAN DAN POTENSI


Sejak LPSNU Pagar Nusa berdiri 3 Januari 1986, organisasi ini mengalami pasang
surut dalam perjalanannya. Oraganisasi yang pertama kali berdiri berbentuk
perguruan ini setelah beberapa kali melakukan Musyawarah Nasional dan Rakernas
mengalami perubahan status sebagai Lembaga, lalu menjadi Badan Otonom kemudian
kembali ke Lembaga lagi sesuai amanat Muktamar di masanya.
Perubahan dan perkembangan tersebut tidak mengurangi bahkan menambah potensi
Pagar Nusa di NU yang memang sangat kaya akan budaya pencak silat dan yang
berkaitan dengan itu.
Wilayah yang sudah terbentuk meliputi seluruh Indonesia sbb :
Batam : Sudah berdiri sebagai Komisariat atas Daerah Otorita
Sumatra : Seluruh Sumatra kecuali Aceh
Jawa : Seluruh Jawa, kecuali Jawa Barat tetapi di tingkat cabang
seperti Cirebon, Bandung dll sudah ada
Bali : Seluruh daerah sudah ada
NTB : Seluruhnya
Kalimantan : Seluruh Kalimantan
Sulawesi : Baru di Sulawesi Utara dan SulawesiTenggara
Irian Jaya : Sudah beberapa daerah.
Wilayah lain yang belum terbentuk adalah Maluku dan NTT
PRESTASI

Disamping selalu melaksanakan kegiatan rutin dan khusus yang berkaitandengan


tugas - tugas ke-NU-an maupun tugas keluar / kemasyarakatan organisasi pencak
silat ini telah berhasil menempatkan putra terbaiknya di Organisasi Pencak Silat Induk
Nasional / Internasional, Perguruan Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) dan
Perserikatan Silat Antara Bangsa (PERSILAT) antara lain :

Pendamping Tim Pencak Silat di Selangor Malaysia


Beberapa Wasit Juri Nasional Pertandingan sampai sekarang
Beberapa Wasit Juri Nasional Bidang Pencak Silat Tradisi
Sebagai Dewan Pakar PB IPSI
LPSNU Pagar Nusa termasuk Lima Perguruan Besar di Indonesia yang berhak atas
event Pencak Silat Internasional Bidang Tradisi.
Penampil sangat monumental pada Parade Pencak Silat Internasional di Denpasar,
Bali.

SIMBOL DAN ARTI


LAMBANG PAGAR NUSA Simbol LPS Pagar Nusa berupa gambar Pita bertulisan LAA
GHAALIBA ILLA BILLAH yang melingkupi bola dunia di dalam kurva segi lima dengan
beberapa atribut dan perincian sebagai berikut :
Kurva segi lima merupakan simbolisasi dari Syari’at Islam yang mempunyai lima
rukun dan merupakan simbolisasi pada adanya rasa kecintaan kepada bangsa dan
negara yang berpancasila.

Simbolisasi ini berangkat dari dasar pengertian rukun Islam yang Nabi SAW sampaikan
:
Islam itu didirika atas lima : Bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain
Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat,
berhaji ke baitullah bagi yang mampu, dan puasa Ramadhan ( HR Bukhory )

Tiga garis tepi yang sejajar dengan garis kurva merupakan lambang dari tiga pola
utama yang berjalan bersama dalam cara hidup warga Nahdlatul Ulama yaitu Iman,
Islam, Ihsan sebagaimana Hadits Nabi SAWÂ ketika ditanya oleh Malakat Jibril.

Bintang sudut lima sebanyak sembilan buah dengan pola melingkar di atas bola bumi
dan pada bagian paling atas bintangnya tampak lebih besar ini merupakan ekspresi
dari pola kepemimpinan wali songo dan juga idealisasi dari suatu cita-cita yang
bersifat maksimal karena selain bintang merupakan simbol kemuliaan juga jumlah
sembilan merupakan angka tertinggi. Ini sesuai dengan mimpi Nabi Yusuf tentang
bintang sebagai isyarat akan mencapai kemuliaan.

Firman Allah SWT :


Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya : Wahai ayahku sesungguhnya aku bemimpi
melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan ; kulihat semuanya sujud kepadaku.
( QS.Yusuf : 4)
Bintang terbesar mengisyaratkan adanya pola kepemimpinan yang dalam Islam
merupakan suatu keharusan.
Gambar cabang / trisula terletak ditengah bola dunia bagian atas tepat dibawah
bintang terbesar merupakan manifestasi kenyataan historis bahwa senjata jenis inilah
yang tertua dan lebih luas penyebarannya di bumi nusantara. Sebagai kelompok
beladiri pencak silat anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia ( IPSI ), Pagar Nusa
memasukkan simbol tersebut supaya tidak tercerabut dari identitas persatuan beladiri
asli Indonesia. Sebagaimana kita maklumi bersama :
Barang siapa memisahkan diri dari kelompok dimakan srigala

Bola Dunia / gambar bumi tepat di tengah merupakan ciri khas dari organisasi
underbow Nahdlatul Ulama yang simbol utamanya berupa bumi dan tampar
sebagaimana di lukiskan oleh tangan pertamanya KH. RIDWAN ABDULLAH berdasar
Istikharahnya.

Pita melingkupi bumi dengan tulisan LAA GHAALIBA ILLAA BILLAH

Yang berarti tidak ada yang menang ( mengalahkan ) kecuali dengan pertolongan
Allah merupakan tata nilai beladiri khas Pagar Nusa. Kalimat ini pada awal
pembentukannya berbunyi
LAA GHAALIBA ILLALLAH kemudian oleh K.H. Sansuri Badawi dianjurkan untuk diberi
tambahan ba sehingga berbunyi seperti sekarang. Hal ini sesuai dengan pola kalimat
pada kalimat LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH yang bekonotasi umum
( am ) bagi segala bidang kehidupan.

Sedangkan secara khusus ( khas ) dengan mengambil tibar bahwa dalam Al-Quran
kegiatan-kegiatan yang melibatkan beladiri secara fisik maupun non fisik banyak
disebut dengan menggunakan kalimat yang berasal dari akar kata ghalaba, maka
Pagar Nusa menggunakan kalimat sebagaimana tercantum dalam simbol

Firman Allah : Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat
mengalahkanmu ( QS. Ali Imron : 160 )
Orang orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata : berapa
banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak
dengan izin Allah ( QS. Al-Baqarah : 249 )
Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya, dan orang -orang yang beriman
menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut ( agama ) Allah itulah yang pasti
menang. ( QS. Al-Maa-idah : 56 ).

Warna Hijau dan putih merupakan dua warna yang secara universal mengandung
makna baik. Sebab segala yang bersih dan suci baik secara materiil ( fisik ) maupun
immateriil ( non fisik ) dapat disimbolkan dengan warna putih. Sedangkan hal-hal
yang bersifat sejuk, subur, makmur, tenang, enak dipandang dan lain-lain yang
membahagiakan selalu dapat disimbolkan dengan warna hijau.

Warna Putih merupakan warna wajah cerah bagi orang-orang yang memperoleh
kebahagiaan di akhirat.
Warna hijau merupakan warna ahli sorga yang merupakan tempat kebahagiaan
manusia, sebagaimana digambarkan oleh Allah SWT. :

Mereka itulah bagi mereka surga , megalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga
itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari
sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-
dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.
( QS.Kahfi : 31).
Dengan demikian kombinasi warna itu merupakan kombinasi warna yang
mengidolakan pemandangan di Surga kelak.
Mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal dan dipakaikan
kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka
minuman yang bersih. ( QS Al-Insan 21 )

Sumber tulisan :
- www.nu.or.id
- Sumber lainnya
- Team silat

Melihat Profile Perguruan lainnya....!


. Perguruan Pencak Silat Persatuan Hati Jogyakarta
. Sejarah aliran silat Betawi Jiencin
. Profil Pencak Silat Cimande
. Silek Kumango - Kuncian menjadi ciri khasnya
. Silat Sikilat - Membalas Secepat Kilat
. Pencak Silat WALET PUTI
. Pencak Silat Sin Lam Ba - Muka Dua dari Kebon Baru
. Pencak Silat Gerak Saka - Bergerak Sesukanya
. Silat Paseban Lama - Celik Mata, Cepet Tangan
. Pencak Silat Tiga Berantai Putra Betawi

Anda mungkin juga menyukai