Anda di halaman 1dari 7

Mediane Nurul Fuadah 13309027 Mana jemen Rekayasa Industri

Perbedaan Mana jemen dan Teknik Industri Mana jemen: Mana jemen adalah bidang keilmuan yang melingkupi kompetensi mendalam dan pemahaman kuat di bidang mana jemen internal diantaranya terkonsentrasi di bidang keuangan, pemasaran, operasi serta sumber daya manusia dan strategi. Definisi mana jemen secara umum adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/ pengawasan yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber daya lainnya. Ruang lingkup mata kuliahnya pun mayoritas mempela jari organisasi, keuangan, dan pemasaran. Bisa dikatakan ilmu mana jemen ini berjalan di suatu lingukungan industri yang telah berdiri dan berjalan dengan stabiil. Konsentrasi/kelompok keahlian mana jemen (sumber: Program Studi Mana jemen UNPAD): Mana jemen Pemasaran (MP), Mana jemen SDM dan Organisasi (MSDMO), Mana jemen Operasi (MO), Mana jemen Keuangan (MK) dan Mana jemen Bisnis dan Kewirausahaan (MBKW). Mana jemen Syariah (MSy) Sumber: Situs resmi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran. Teknik Industri: Teknik industri sangat erat kaitannya dengan sistem. Kompetensi yang harus dimiliki adalah perancangan/desain, implementasi, dan peningkatan efektifitas dan efisiensi suatu sistem yang terdiri dari komponen manusia, mesin, material, informasi, atau energi. Sebagaimana dikutip dari situs resmi program studi teknik industri ITB, kata kunci yang mendefinisikan teknik industri adalah produktifitas, efektivitas, dan efisiensi. Konsentrasi mata kuliahnya melingkupi kompetensi mana jerial ditambah kompetensi dasar engineering. Jadi bisa dikatakan lulusan teknik industri tidak hanya menguasai ilmu mana jerialnya sa ja tapi diharapkan memiliki kemampuan untuk merancang dan membangun industri dari awal serta dapat mengelolanya dengan baik.

Kelompok keahlian teknik industri ITB mencakup: Rekayasa Sistem Manufaktur Rekayasa Mana jemen Industri Rekayasa Sistem Industri dan tekno-ekonomi Sumber: Situs resmi Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung.

Tokoh-tokoh Evolusi Mana jemen dan Teorinya Frederich W. Taylor Dikenal sebagai bapak mana jemen ilmiah. Taylor menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan dalam memecahkan persoalan. Taylor mengemukakan empat prinsip scientific management: 1. Mengembangkan standar gerakan dalam bekerja serta penerapannya, dan kondisi kerja yang kondusif 2. Seleksi pekerja berdasarkan kemampuannya (right man on right position) 3. Melatih pekerja dan memberikan insentif 4. Memberikan dukungan kepada pekerja serta berusaha menghilangkan hambatanhambatan Gilbreth Merupakan suami isteri yang merupakan pelopor efisiensi gerak dan waktu. Berikut hasil pemikiran yang ditujukan untuk efesiensi mana jemen: Merancang metoda kerja atas dasar basic motion serta mengurangi gerakan yang tidak perlu Dengan menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu (sia-sia) maka akan diperoleh perbaikan kinerja. Contoh prakteknya: 1. Penyeleksian penerimaan pegawai baru 2. Penempatan dan pelatihan tenaga kerja baru

Fayol Fayol adalah industrialis berkebangsaan Prancis yang mengatakan bahwa administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks. Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip mana jemen. Diantaranya: 1. Pembagian Tugas Spesialisasi untuk mengefisiensikan kerja. Tujuannya adalah memperbanyak kerja, meningkatkan kualitasnya dengan usaha yang sama. 2. Kekuasaan dan tanggungjawab Kekuasaan adalah hak untuk memberi perintah untuk dipatuhi. Sedangkan tanggungjawab adalah tugas dan fungsi yang harus dikerjakan. 3. Disiplin Disiplin adalah sebuah komitmen untuk melakukan apa yang telah disetujui. Disiplin ini penting untuk kema juan dan tercapainya tujuan bersama. 4. Kesatuan Perintah Seorang bawahan hendaknya menerima perintah dari seorang atasan untuk menghindari kebingungan dan pelemparan tanggung jawab. 5. Kesatuan Arah Seorang pemimpin dan kelompok kegiatannya harus mempunyai arah tujuan yang sama 6. Sub-ordinasi Kepentingan Pribadi Menempatkan kepentingan pribadi dibawah kepentingan kelompok 7. Remunerasi Pengga jian harus adil baik bagi peerja maupun bagi perusahaan 8. Sentralisasi Bagi perusahaan dalam lingkup kecil, pemusatan kekuasaan merupakan hal yang penting 9. Rantai Skalar Rantai komunikasi yang harus diikuti mulai dan kembali ke kekuasaan terakhir. Fungsinya untuk mempermudah komunikasi pegawai.

10. Keteraturan Setiap tempat pada setiap orang dan setiap orang pada tempatnya. Tiap orang ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya. 11. Keadilan Mana jer harus adil dan memperlakukan bawahannya dengan setara 12. Stabilitas Seorang pekerja memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan dan lingkungannya. Pemindahan posisi pekerja pada suatu perusahaan bisa berdampak buruk bagi kinerja perusahaan itu sendiri. 13. Inisiatif Bawahan diberika kebebasan untuk mengemukakan pendapat dan idenya serta menjalankan dan menyelesaikan rencananya 14, Esprit de Corps Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan, keharmonisan, dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps. Intinya pentingnya team work dan keharmonisan hubungan antar personilnya. Mary Parker Follet Beliau menjembatani antara teori mana jemen klasik dengan hubungan manusiawi. Berikut beberapa teorinya: Teori yang menyangkut kelompok dan kooperasi: Kelompok adalah mekanisme dengan mana individu-individu dapat mengkombinasikan talentanya agar menghasilkan lebih baik. Organisasi adalah komunitas kooperasi dari para mana jer dan pegawai Tugas mana jer adalah menolong orang dalam organisasi untuk bekerja sama dan tercapainya suatu integrasi dari keinginan-keinginan. Forward Looking Management Insights 3. Membuat semua pegawai sebagai pemilik menciptakan suatu rasa tanggung jawab bersama (hal ini merupakan syarat untuk employee ownership, profit sharing, and gain-sharing) 4. Masalah-masalah bisnis melibatkan berbagai faktor yang saling berhubungan (dasar/syarat bagi systems thinking) 5. Keuntungan pribadi relatif terhadap barang-barang publik (dasar/syarat untuk managerial ethics and social responsibility)

Max Webber Weber terkenal dengan konsepsinya mengenai tipe ideal (ideal typhus) bagi sebuah otoritas legal dapat diselenggarakan, yaitu : 1. Tugas-tugas pejabat diorganisir lengkap dengan kewa jiban dan sanksi 2. Jabatan-jabatan disusun hirarkis disertai hak-hak kontrol dan pengaduan (complaint); 3. Aturan-aturan yang sesuai dengan pekerjaan diarahkan baik secara teknis maupun secara legal 4. Pemegang jabatan berbeda jabatannya 5. Administrasi didasarkan pada dokumen-dokumen tertulis 6. Biro sebagai organisasi modern 7. Sistem-sistem otoritas legal dapat mengambil banyak bentuk, tetapi dilihat pada bentuk aslinya, sistem tersebut tetap berada dalam suatu staf administrasi birokratik. Elton Mayo Terkenal dengan percobaan-percobaan Hawthorne. Mengasosiasikan kinerja dengan hubungan manusiawi atasan-bawahan dalam sebuah lingkup korporat. Satu hal yang menarik dari hasil percobaan adalah rangsangan uang tidak menyebabkan membaiknya produktivitas tetapi berkaitan dengan perhatian mana jer dan lingkungan sosial pegawai. Maslow Abraham Maslow mencoba menemukan teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow, setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun secara hirarki dari tingkat yang paling mendasar sampai pada tingkat yang paling tinggi. Setiap kali kebutuhan pada tingkatan paling bawah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi. 1. Kebutuhan Aktualisasi Diri 2. Kebutuhan Penghargaan 3. Kebutuhan Sosial 4. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan 5. Kebutuhan Fisiologis

Douglas Mcgregor Menemukan teori X dan teori Y. Teori X Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas dan senang menghindar dari kewa jiban tapi menginginkan imbalan yang besar. Agar dapat berkinerja baik, pekerja harus terus diawasi dan diberi motivasi.

Teori Y Teori ini memiliki anggapan bahwa pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki tanggung jawab dan motivasi untuk mema jukan perusahaan dan untuk berprestasi.

Chris Argyris Semakin dewasa, manusia menjadi semakin ingin bebas dan organisasi menjadikan sebuah keterikatan, oleh karena itu timbul cikal bakal organisasi informal. Argyris berpendapat bahwa organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya. Serta memandang mana jemen modern harus mengakomodasi peningkatan tanggung jawab, keragaman tugas, dan keputusan yang diambil berdasarkan partisipasi aktif.

Anda mungkin juga menyukai