Anda di halaman 1dari 5

BAB II METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat Praktikum dilaksanakan pada pukul 10.30-13.00 WIB, hari senin 26 September 2011. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Dasar, Fakultas MIPA UNESA, Surabaya. 2.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. labu ukur, 2. erlenmeyer, 3. hot plate, 4. magnetic stir, 5. neraca analitik, 6. autoclave, dan 7. inkubator. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. nutrien agar, 2. Taoge, 3. Aquades. 2.3 Langkah kerja

a. Media taoge cair ( TC ) 1. Sebanyak 500 gr tauge yang telah dibersihkan lalu direbus kedalam 2 liter aquades hingga mendidih, biarkan kurang lebih 15 menit agar larutan mendingin. 2. Ekstrak tauge lalu disaring dan diperoleh filtrate.

3. Tambahkan aquades lagi kedalam larutan tauge hingga mencapai 2liter lagi. 4. Masukkan 120gr gula kedalam filtrate, dan lakukan pemanasan lagi hingga larut. 5. Setelah larut, diamkan beberapa saat dan tuangkan aquades lagi hingga volume kembali 2 liter. Aduk hingga rata. 6. Setelah selesai, ambillah 50 mL dari 2 liter tauge cair. Kemudian masukkan kedalam Erlenmeyer dan tabung reaksi yang tlah dipersiapkan terlebih dahulu.

b. Media taoge agar (TA) 1. Sisa tauge cair sebanyak 1950 mL yang telah dibuat sebelumnya digunakan untuk pembuatan tauge agar. 2. Tambahkan 29.25gr agar kedalam filtrate, dan panaskan sambil terus diaduk sampai larut sempurna. 3. Setelah larut, tambahkan aquades hingga mencapai 1950mL lagi. 4. Media tauge agar yag telah dibuat lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi dan Erlenmeyer yang dibutuhkan. 5. Lakukan sterilisasi basah dengan memasukkan media kedalam autoklaf. 6. Setelah sterilisasi basah menggunakan autoclave, membuat media tauge agar miring dengan meletakkan tabung reaksi berisi tauge agar dengan posisi miring. Lalu diamkan dalam waktu 1x24 jam.

2.4 Sterilisasi a. Sterilisasi Cawan Petri 1. Bungkus cawan [etri denagn kertas ptih bekas yang salah satu bagiannya bersih (masih belum ada tulisan atau coretan) 2. Lipat dengan teknik yang diajarkan (lipat menjadi dua terlebih dahulu dengan cawan petri berada di tengah kemudian lipat lagi ke atas)

3. Ikat dengan karet gelang atau dengan benang kasur. 4. Sterilkan dengan memasukkan pada autoclave. b. Sterilisasi Tabung reaksi, elenmeyer dan botol 1. Buat penutup tabung reaksi dari kapas dengan menggulung kapas serap mungki (meratakan agar tidak ada yang menonjol atau menjulur) 2. Tutup tabung reaksi dengan penutup kapas sampai ketika pentup tabung dilepas berbunyi. 3. Pada elenmeyer, penutup yang dipakai juga sama dengan tabung reaksi atau menggunakan aluminium foil. 4. Botol ditutup dengan menggunakan aluminium foil 5. Setelah tabung reaksi, elenmeyer serta botol ditutup sterilkan pada autoclave dengan tekanan 1 atm. c. Cara mensterilisasi menggunakan oven: 1. Persiapkan peralatan yang akan disterilisasikan. 2. Bungkus peralatan yang akan disterilkan dengan menggunakan kertas HVS polos atau yang bebas dari tulisan. 3. Masukkan semua peralatan yang akan disterilkan 4. Tutup oven. 5. Tekan tombol on untuk menyalakan. 6. Atur temperatur control dan heat-Limit sesuai yang diinginkan ( temperature yang digunakan yaitu 160 C). 7. Tunggu selama proses pensterilan dalam oven. Karena suhu bisa bertambah naik dan jika hal itu terjadi maka temperatur tidak akan stabil. 8. Setelah suhu telah mencapai seperti yang diinginkan (160 C), set temperatur kontrol dan heat-Limit kembali ke 0, lalu matikan oven 9. Tunggu hingga suhu didalam oven turun dan keadaan didalamnya dingin, lama waktu untuk menunggu yaitu sekitar 2 jam. 10. Setelah 2 jam dan yakin keadaan suhu didalam oven sudah dingin, bukalah oven secara perlahan.

11. Cara membuka oven yang aman adalah dengan tidak membuat kontak langsung ketika oven dibuka ( badan berada di belakang pintu oven).

d. Cara mensterilisasi menggunakan autoclave: 1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi atau aquades, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat 2. 3. 4. Masukkan peralatan dan bahan Tutup autoclave dengan rapat Kencangkan baut pengaman dengan cara menyilang antar baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu 5. 6. Nyalakan autoclave Atur timer dan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC. Atau atur sesuai dengan yang diperlukan dan diinginkan 7. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman 8. Klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai 9. Penghitungan waktu dimulai sejak tekanan mencapai 1 atm.

10. Selama proses pemanasan berlangsung, lampu merah akan menyala. 11. Tunggu hingga alarm tanda selesai berbunyi 12. Jika alarm sudah bunyi, tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada pressure gauge menunjuk ke angka nol). 13. Buka klep pengaman 14. Buka baut pengaman dengan cara membuka dengan silang antar baut pengaman

15. Buka tutup autoclave dengan hati-hati, lakukan dengan posisi badan berada dibalakan penutup autoclave jika dalam keadaan penutup terbuka 16. Keluarkan isi autoclave dengan hati-hati, 17. Lalu buang aquades yang ada dalam autoclave dengan membuka kran pembuangan.

Anda mungkin juga menyukai