Anda di halaman 1dari 45

KONJUNGTIVITIS

NUNKI 1102004180

KONJUNGTIVA
Membran mukosa Menutupi permukaan posterior kelopak mata & permukaan anterior sklera Transparan terbagi 3 ; 1. Konjungtiva palpebra 2. Konjungtiva bulbi 3. Konjungtiva forniks Berisi sel goblet musin, fungsi : membasahi bola mata t.u kornea

Konjungtivitis
Radang konjungtiva / radang selaput lendir yang menutupi belakang kelopak & bolamata. Bdasarkan etio :
1. Bakteri 2. Virus 3. Jamur 4. Klamidia 5. Alergi

Bdasarkan gambaran kliniknya:


1. konjungtivitis kataral 2. konjungtivitis purulen,mukopurulen 3. konjungtivitis membrane 4. konjungtivitis folikuler 5. konjungtivitis vernal 6. konjungtivitis flikten

Gejala :
sensasi benda asing : sensasi tergores / panas sensasi penuh di sekitar mata, gatal & fotofobia.

Tanda
-hyperemia

-berair mata -eksudasi -folikel -hipertropi papilla -flikten

-membran -sikatrik

TABLE 2 Discharge Associated with Conjunctivitis

Etiology

Serous

Mucoid

Mucopurulent

Purulent

Viral Chlamydial Bacterial Allergic Toxic +=Present; =absent.

+ + +

+ + +

+ + +

+ -

Adapted with permission from Jackson WB. Differentiating conjunctivitis of

Konjungtivitis Bakteri
Gonokok, meningokok, staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Hemophilus influenzae, dan Escherichia coli.

Gejala : Kemosis konjungtiva, Papil pada konjungitva dan mata merah Kadang-kadang keratitis dan blefaritis.

Tanda-tanda lainnya : iritasi dan kemerahan bilateral. Eksudat purulen dengan palpebra yang saling melekat pada saat bangun tidur. Edema palpebra. Konjungtivitis bakteri : Konjungtivitis bakteri akut Konjungtivitis gonore Oftalmia neonatorum Konjungtivitis angular Konjungtivitis mukopurulen

Konjungtivitis bakteri akut


Disebabkan oleh streptokokus, Corynebacterium diphterica, pseudomonas, neisseria, dan Haemophilus influenza. Tanda tanda konjungtivitis bakteri: Hiperemi konjungtiva, Edema kelopak, Papil dengan kornea yang jernih.

Pengobatan
Pemberian antibiotic tunggal seperti Neosporin, basitrasin, gentamisin, kloremfenikol, tobramisin, eritromisin, dan sulfa. Dapat dilakukan sebelum pemeriksaan mikrobiologik.

Konjungtivitis gonore.
Radang konjungtiva akut dan hebat yang disertai dengan secret purulen. N. gonorrhoeae Masa inkubasi antara 12 jam hingga 5 hari Masa purulen padat Perdarahan subkonjungtiva dan konjungtivitis kemotik.

N. gonore dalam waktu 12-48 jam setelah infeksi mulai dapat membuat mata menjadi merah dan nyeri. Tidak diobati ulkus kornea, abses, perforasi mata bahkan kebutaan.

Gejala:
Mata terasa kasar gatal Merah dan mungkin berair. Kelopak mata mungkin terlekat sewaktu bangun tidur. Mengeluarkan kotoran yang kental dan berwarna putih. Gejala lainnya adalah: mata berair mata terasa nyeri mata terasa gatal pandangan kabur peka terhadap cahaya terbentuk keropeng pada kelopak mata ketika bangun pada pagi hari.

Terdapat 3 stadium : infiltratif supuratif penyembuhan

Stadium infiltratif : Kelopak dan konjungtiva yang kaku disertai rasa sakit pada perabaan. Pseudomembran pada konjungtiva tarsal superior Konjungtiva bulbi merah, kemotik, dan menebal. Pada umumnya menyerang satu mata terlebih dahulu dan biasanya kelainan ini pada laki laki didahului pada mata kanannya.

stadium supuratif : secret tidak kental stadium penyembuhan semua gejala akan sangat berkurang Diagnosa pasti: pemeriksaan secret dengan pewarnaan metilen biru pewarnaan Gram

Pengobatan
Pasien dirawat, dan diberikan penisilin salep dan suntikan pada bayi diberikan 50.000U/kgBB selama 7 hari. Secret dibersihkan dengan kapas yang dibasahi air hangat bersih atau dengan garam fisiologik setiap jam. diberi salep penisilin setiap jam.

Penyulit

Tukak kornea marginal terutama bagian atas. Pada anak-anak sering terjadi keratitis. Perforasi kornea.

Oftalmia neonatorum
Konjungtivitis pada bayi yang terjadi di bawah usia 1 bulan (1 3 hari ).

Opthalmia neonatorum dapat disebabkan oleh kuman N.gonore dan Chlamydia trachomatis yang berasal dari ibu pada saat partus. N. gonore menyebabkan konjungtivitis purulen bilateral.

Gejala : Discharge yang berakumulasi dibelakang Kelopak mata yang membengkak. Dapat menyebabkan ulserasi dan perforasi kornea. Dan kebutaan.

Pengobatan: Tetes mata (biasanya perak nitrat, povidin iodin) Salep antibiotik (misalnya eritromisin).

KONJUNGTIVITIS MUKOPURULEN
Etiologi: Streptococcus pneumoniae pada iklim sedang dan Haemophilus aegyptius (basil Koch Weeks) pada iklim panas. Gejala: - Hiperemia konjungtiva. - Jumlah sekret mukopurulen sedang, yang mengakibatkan kedua kelopak melekat terutama pada waktu bangun pagi. - Sering ada keluhan seperti adanya halo atau gambaran pelangi yang sebaiknya dibedakan dengan halo glaukoma. - Gejala penyakit terberat terjadi pada hari ketiga dan bila tidak diobati akan berjalan kronis. - Konjungtivitis yang disebabkan oleh S pneumoniae dan H aegyptius mungkin disertai perdarahan subkonjungtiva. Terapi: membersihkan konjungtiva dan antibiotik yang sesuai. Penyulit yang dapat timbul : tukak kataral marginal pada kornea atau keratitis superfisial.

KONJUNGTIVITIS VIRUS

Konjungtivtis virus akut (Demam faringo konjungtiva) Konjungtivits folikularis khronis Konjungtivitis herpes simplex

Konjungtivitis virus akut


Etiologi : Adeno virus tipe 3&7 Picorna virus Herpes virus

Perjalanan penyakit : Masa inkubasi virus ini 5-12 hari Mulai menularkan dan bersifat epidemik selama 12 hari Dalam beberapa minggu dapat mengenai mata yang normal

Gejala klinis : Demam Faringitis Sekret sedikit Konjungtiva hiperemis Sekret serous Fotofobia Kelopak bengkak dengan pseudomembran

Terapi : Pengobatan suportif AB dengan steroid topikal (kasus yang berat)

Konjungtivitis Herpetik
Etiologi : Herpes virus Merupakan manifestasi primer Tersering pada anak-anak, biasanya yang orang tuanya carrier

Gejala klinis : Limfadenopati preurikel Vesikel pd kornea yang meluas seperti gambaran dendrit

Konjungtivitis herpes simplex


Merupakan infeksi berulang pada mata

Gejala klinis : Sering disertai herpes pada kulit Pembesaran kelenjar preaurikuler Terapi: Antivirus

Konjungtivitis varicella-zooster
Menyerang semua umur; >50 th Menyerang saraf trigeminus (N.V) khususnya bag oftalmik Biasanya unilateral

Gejala klinis : Memberikan gambaran yang sama dengan konjungtivitis : Hiperemis Vesikel Pembesaran kel. Preaurikuler

Diagnosis : Dapat ditemukan sel raksasa pada : Pewarnaan giemsa Kultur virus Sel inklusi intranuklear

Terapi : Kompres air dingin 2 mgg pertama beri analgesik Asiklovir 400mg/hr selama 5 hr Jangan diberikan steroid

KANDIDIASIS
JARANG BERCAK PUTIH Pada pasien DIABETES/PASIEN TERGANGGU KEKEBALAN TUBUHNYA KONJUNGTIVITIS ULSERATIF / GRANULOMATOSA

PEMERIKSAAN Agar darah / media saboraud Th/ ampotericin B ( 3 8 mg/ml ) dlm laruran air ( bukan garam ) cream Nystatin kulit ( 100.000 unit / g ) 4 6 x / hari

Daftar Pustaka
Anonymous. 2008. Definitions of conjungtivitis.. http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=1705660 Anonymous. 2008. Varians of conjungtivitis. http://drakeiron.wordpress.com/2008/12/15/info-conjungtivitis/ Anonymous. 2008. Konjutivitis lebih dikenal sebagai pink eye . http://www.wikipedia.com. Ilyas, Sidarta. 2002. Konjungtivitis dalam Ilmu Penyakit Mata Edisi Kedua. BP FKUI. Halaman 128-137 James/Chew/Bron 2003. Konjungtiva, kornea dan sklera dalam Lecture notes Oftalmologi Edisi kesembilan. EMS. Halaman 61-64. Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia. 2002. Radang konjungtiva dalam Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran Edisi 2. Sagung Seto. Jakarta. Halaman 91 100. Vaughan, Daniel G., Asbury Taylor., Riodan-Eva, Paul. 2000. Konjungtiva dalam Oftalmologi Umum. Widya Medika. Halaman 99-113. Wijana Nana S.D. 1993. Ilmu urai dan pemeriksaan dalam Ilmu Penyakit Mata. Halaman 1

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai