com
Sari Nur Cahyanti, S.Pd
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VII F SMPN 2 ARUT SELATAN
SMPN 2 ARUT SELATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PROPINSI KALIMANTAN TENGAH 2010
Klikedukasi.com
Sari Nur Cahyanti, S.Pd
PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1. Judul PENERAPAN : PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VII F SMPN 2 ARUT SELATAN 2. Peneliti a. Nama b. Pangkat, Golongan, NIP c. Jabatan fungsional d. Nama Sekolah Alamat Sekolah Nomor telepon sekolah e. Alamat Rumah Nomor HP f. Mata pelajaran yang menjadi objek penelitian 3. Lokasi Penelitian 4. Lama Penelitian : IPA (Biologi) : SMPN 2 Arut Selatan : 1 bulan : Sari Nur Cahyanti, S.Pd. : Penata Muda, IIIa, 19851126 200903 2 008 : Guru IPA : SMPN 2 Arut Selatan : Jl. Pasanah No. 26 Pangkalanbun : (0532) 25297 : Jl. A.Yani Kel. Baru, Pangkalanbun : 085225890810
Klikedukasi.com
Sari Nur Cahyanti, S.Pd
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk dan kemudahan yang diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dengan baik. Tak lupa ucapan terima kasih saya persembahkan kepada berbagai pihak yang turut membantu hingga laporan ini dapat diselesaikan, yakni: 1. Masturi, S.Pd. selaku Kepala SMPN 2 Arut Selatan 2. Daryana, S.Pd. selaku Ketua MGMP NEWTON Kabupaten Kotawaringin Barat 3. Anis Rumpa selaku pengawas dari Disdikpora Kotawaringin Barat 4. Sutriati, S.Pd. selaku observer dalam pelaksanaan PTK 5. Dwi Saraswati, S.Pd. selaku pembimbing dalam penyusunan Laporan PTK Saran dan kritik membangun saya nantikan guna penyempurnaan penulisan laporan PTK pada kesempatan berikutnya. Semoga bermanfaat.
Klikedukasi.com
Sari Nur Cahyanti, S.Pd
ABSTRAK Pembelajaran pada awal semester genap tahun 2009/2010 di kelas VII F SMPN 2 Arut Selatan lebih banyak dilakukan di dalam kelas, kurang bervariasi, dan kurang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Materi pelajaran disampaikan secara teoritik dan tidak berhubungan dengan kehidupan nyata. Proses pembelajaran tersebut menimbulkan kecenderungan siswa bersikap pasif. Dinamika dan interaksi dalam kelas juga belum optimal. Akibatnya, penguasaan kompetensi masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada hasil ulangan harian KD 6.1, ketuntasan klasikal hanya 68,57%. Oleh sebab itu perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas sebagai upaya memperbaiki proses pembelajaran agar menjadi lebih berkualitas sehingga penguasaan kompetensi siswa meningkat. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri atas tahapan: perencanaan, pelaksanaan, pengambilan data, dan refleksi. Observer mengambil data aktivitas siswa pada tiap siklus, sedangkan data hasil belajar diperoleh dari tes tertulis di akhir siklus. Keaktifan siswa mengalami kenaikan yaitu pada siklus 1 prosentase siswa aktif sebesar 64,86% sedangkan siklus 2 sebesar 91,89%. Berdasarkan hasil refleksi diadakan perbaikan pada bentuk kegiatan dan sumber belajar. Hasil belajar juga mengalami kenaikan pada ketuntasan klasikal dan rata nilai. Siklus 1 ketuntasan belajar sebesar 70,27% dengan rata-rata nilai 69,73. Siklus 2 ketuntasan belajar 91,89% dengan rata-rata nilai 88,92. Berdasarkan hasil tersebut, kualitas pembelajaran biologi di kelas VII-F SMPN 2 Arut Selatan mengalami peningkatan setelah diterapkan pendekatan kontekstual pada materi Pengelolaan Lingkungan. Aktivitas siswa dan penguasaan kompetensi siswa meningkat. Pendekatan kontekstual perlu diterapkan pada materi lain sesuai dengan karakteristik materi tersebut.
Klikedukasi.com
Sari Nur Cahyanti, S.Pd
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .........................................................................................i PENGESAHAN .................................................................................................ii KATA PENGANTAR .......................................................................................iii ABSTRAK ........................................................................................................iv DAFTAR ISI .....................................................................................................v DAFTAR TABEL .............................................................................................vi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................1 B. Perumusan Masalah................................................................................2 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................3 D. Manfaat Penelitian..................................................................................3 E. Definisi Operasional ...............................................................................4 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Karakteristik Pembelajaran Biologi ..................................................5 2. Pendekatan Kontekstual....................................................................6
Klikedukasi.com
Sari Nur Cahyanti, S.Pd
B. Hipotesis Tindakan .................................................................................7 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................8 B. Tempat Penelitian...................................................................................8 C. Waktu Penelitian ....................................................................................8 D. Prosedur Setiap Siklus ............................................................................9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Aktivitas Siswa ......................................................................................11 B. Hasil Belajar Siswa ................................................................................14 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................16 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................17 LAMPIRAN ......................................................................................................18
Klikedukasi.com
Sari Nur Cahyanti, S.Pd
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
4.1. Prosentase Keaktifan Siswa pada Tiap Siklus ..............................................11 4.2. Hasil Tes Tertulis Siswa pada Tiap Siklus ...................................................14
Klikedukasi.com
Sari Nur Cahyanti, S.Pd
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. RPP ........................................................................................................18 2. Lembar observasi aktivitas siswa ............................................................30 3. Daftar nama kelompok ...........................................................................31 4. Analisis nilai tes tertulis siklus 1.............................................................32 5. Analisis nilai tes tertulis siklus 2.............................................................34 6. Foto pelaksanaan PTK ............................................................................36
Klikedukasi.com
Sari Nur Cahyanti, S.Pd
WWW.KLIKEDUKASI.COM
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) membawa konsekuensi logis pada upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran IPA yang disesuaikan dengan karakteristik dan lingkungan sekitar sekolah. Proses belajar yang diharapkan melalui kurikulum ini bukan sekedar membahas materi dalam bukubuku panduan pelajaran atau menginformasikan pengetahuan kepada siswa, melainkan menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung kepada siswa untuk memahami gejala yang terjadi sehingga dalam pelaksanaannya dibutuhkan strategi pembelajaran yang tepat. Pembelajaran pada awal semester genap tahun 2009/2010 di kelas VII F SMPN 2 Arut Selatan lebih banyak dilakukan di dalam kelas, kurang bervariasi, dan kurang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Materi pelajaran disampaikan secara teoritik dan tidak berhubungan dengan kehidupan nyata. Proses pembelajaran tersebut menimbulkan kecenderungan siswa bersikap pasif. Dinamika dan interaksi dalam kelas juga belum optimal. Akibatnya, penguasaan kompetensi masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada hasil ulangan harian KD 6.1, ketuntasan klasikal hanya 68,57%. Oleh sebab itu perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas sebagai upaya memperbaiki proses pembelajaran agar menjadi lebih berkualitas sehingga penguasaan kompetensi siswa meningkat.
WWW.KLIKEDUKASI.COM
Materi Pengelolaan Lingkungan membahas konsep pencemaran dan kerusakan lingkungan kaitannya dengan aktifitas manusia. Mencermati
karakteristik materi ini, maka strategi pembelajaran lebih tepat menggunakan kegiatan eksplorasi lingkungan karena akan lebih faktual dan nyata. Proses pembelajaran tersebut sejalan dengan pembelajaran berpendekatan kontekstual, yaitu siswa belajar melalui mengalami bukan menghafal, mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang siap diterima, akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dengan tepat. Penerapan pendekatan kontekstual tersebut diharapkan menghasilkan pembelajaran berkualitas yaitu adanya aktivitas siswa yang optimal dan penguasaan kompetensi yang meningkat.
Lingkungan) di kelas VII-F SMPN 2 Arut Selatan melalui penerapan pendekatan kontekstual? 2. Apakah dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa? 3. Apakah dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kompetensi siswa? penguasaan
WWW.KLIKEDUKASI.COM
Lingkungan) melalui penerapan pendekatan kontekstual di kelas VII-F SMPN 2 Arut Selatan. 2. Mendeskripsikan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran biologi (materi Pengelolaan Lingkungan) melalui penerapan pendekatan kontekstual di kelas VIIF SMPN 2 Arut Selatan. 3. Mendeskripsikan dan menganalisis hasil belajar/penguasaan kompetensi siswa pada pembelajaran biologi (materi Pengelolaan Lingkungan) melalui penerapan pendekatan kontekstual di kelas VIIF SMPN 2 Arut Selatan.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa: a. Membangkitkan minat belajar dan mengoptimalkan aktivitas siswa sehingga
penguasaan kompetensi meningkat.
b. Memberikan pengalaman belajar yang nyata dan faktual. c. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian dan pengelolaan lingkungan untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan. 2. Bagi guru (peneliti): Mendorong agar tidak ragu mencoba variasi pembelajaran dan lebih kreatif merancang strategi pembelajaran.
WWW.KLIKEDUKASI.COM
3. Bagi sekolah: Memberikan sumbangan dalam perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan potensi belajar siswa yang akhirnya berpengaruh pada mutu sekolah.
E. Definisi Operasional 1. Pendekatan Kontekstual adalah filosofi belajar yang menekankan pada pengembangan minat dan pengalaman siswa. Pendekatan ini bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat (Bandono, 2008). 2. Kualitas Pembelajaran Kualitas pembelajaran dalam penelitian ini ditinjau dari dua segi: proses dan hasil. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berkualitas apabila 85% siswa mencapai kompetensi minimal.
WWW.KLIKEDUKASI.COM
A. Kajian Pustaka 1. Karakteristik Pembelajaran Biologi Pembelajaran biologi di sekolah dapat dikatakan unik, karena baik subjek maupun objek pembelajarannya memiliki karakter yang khas. Objek pembelajaran biologi selain berhubungan dengan alam nyata juga berkaitan dengan proses-proses kehidupan. Agar siswa dapat memahaminya, maka metode dan pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajarannya harus disesuaikan dengan karakteristik objek dan subjek belajarnya. Fenomena yang diajarkan melalui biologi adalah fenomena alam yang mungkin pernah dihadapi siswa. Oleh karena itu, biologi tidak dapat dipahami jika hanya diajarkan secara hafalan. Pemahaman konsep-konsep biologi dapat dianalogikan dengan berbagai macam kegiatan sederhana yang dapat diamati/dilakukan siswa. (Saptono dalam Sari, 2007). Hal ini senada dengan Muslich dalam Sari (2007) yang menyebutkan bahwa, jika dalam pembelajaran guru meminta siswa untuk melakukan sesuatu dan melaporkannya, maka mereka akan mengingat sebanyak 90%. Lebih lanjut dalam penelitiannya diungkapkan bahwa siswa akan mencapai hasil belajar 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, dan 50% dari apa yang dilihat dan didengar. Hal ini berarti bahwa siswa mudah memahami konsep jika disertai dengan contoh-contoh konkret sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi
WWW.KLIKEDUKASI.COM
dengan mempraktekkan sendiri upaya penemuan konsep melalui perlakuan terhadap kenyataan fisik, melalui penanganan benda-benda yang benar-benar nyata. 2. Pendekatan Kontekstual Pendekatan Kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Bandono, 2008). Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dan bagaimana mencapainya. Dengan demikian siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya, sehingga akan membuat mereka berusaha menggapainya. Tugas guru dalam pembelajaran kontekstual adalah membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Guru hanya mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan suatu yang baru bagi siswa. Proses belajar mengajar lebih diwarnai student centered daripada teacher centered (Bandono, 2008). Kunci dan Strategi membelajarkan CTL adalah: (1) relating/mengaitkan, yaitu belajar dikaitkan dgn konteks kehidupan nyata, (2) experiencing/mengalami, belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif, (3)
WWW.KLIKEDUKASI.COM
pemanfaatannya,
(4)
cooperating/kerjasama,
belajar
melalui
komunikasi
inter/antarpersonal, (5) transferring/mentransfer, belajar melalui pemanfaatan pengetahuan di dalam situasi konteks baru (Bandono, 2008).
B. Hipotesis Tindakan Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran biologi (materi Pengelolaan Lingkungan) di kelas VII-F SMPN 2 Arut Selatan.
WWW.KLIKEDUKASI.COM
A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-F pada semester genap tahun ajaran 2009/2010 di SMP Negeri 2 Arut Selatan. Objek penelitian yaitu kualitas pembelajaran yang meliputi aktivitas siswa dan hasil belajar/penguasaan kompetensi siswa.
B. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMPN 2 Arut Selatan, kabupaten Kotawaringin Barat, propinsi Kalimantan Tengah.
C. Waktu Penelitian Identifikasi masalah dan perencanaan tindakan: 1-7 Februari 2010 Pelaksanaan tindakan: 1. Selasa, 16 Februari 2010 (Siklus 1) 2. Rabu, 17 Februari 2010 (Siklus 2) Pengumpulan data dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan. Refleksi dilakukan tiap akhir siklus.
WWW.KLIKEDUKASI.COM
D. Prosedur Setiap Siklus Siklus 1 1. Perencanaan Tahap perencanaan meliputi pembuatan RPP, Lembar Diskusi Siswa (LDS), lembar observasi aktivitas siswa, serta menyusun alat evaluasi berupa tes tertulis pilihan ganda. Membagi siswa ke dalam kelompok heterogen beranggotakan 4-5 siswa. 2. Pelaksanaan Siswa menggunakan sumber belajar foto-foto lingkungan yang alami dan tercemar. Foto diambil dari berbagai tempat di Pangkalanbun. Siswa melakukan diskusi kelompok dengan panduan LDS, kemudian
dilanjutkan diskusi kelas. Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan tes tertulis. 3. Pengumpulan data Observer mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mendapatkan data keaktifan siswa. Data hasil belajar diambil berdasarkan hasil tes tertulis. 4. Refleksi Aktivitas siswa masih rendah. Hanya sebagian siswa yang aktif. Siswa masih cenderung bekerja secara individu. Belum terlihat kerja sama dengan anggota kelompoknya. Hasil belajar belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan.
WWW.KLIKEDUKASI.COM
Siklus 2 1. Perencanaan Mengubah bentuk kegiatan pembelajaran dan sumber belajar agar dapat mengaktifkan siswa. 2. Pelaksanaan Siswa melakukan percobaan sederhana tentang pengaruh kerusakan hutan, diskusi hasil percobaan, presentasi hasil diskusi, dan menonton film tentang kerusakan hutan. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran dengan bimbingan guru, kemudian tes tertulis untuk mengetahui penguasaan kompetensi siswa. 3. Pengumpulan data Observer mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mendapatkan data keaktifan siswa. Data hasil belajar diambil berdasarkan hasil tes tertulis. 4. Refleksi Aktivitas siswa mengalami peningkatan. Siswa bekerja sama dengan baik bersama anggota kelompoknya. Hasil belajar telah melampaui indikator kinerja yang ditetapkan.
WWW.KLIKEDUKASI.COM
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Aktivitas Siswa Pada setiap kegiatan pembelajaran diadakan observasi terhadap aktivitas siswa sebagai alat untuk mengetahui tingkat keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat
mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Pada saat pelaksanaan penelitian, guru (peneliti) dibantu oleh seorang observer untuk melakukan observasi aktivitas siswa. Hasil observasi keaktifan siswa disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Prosentase Keaktifan Siswa pada Tiap Siklus Siklus 1 Kelompok Siswa aktif Reboisasi Konservasi Hutan lindung Organic Biodiversitas Ozon Daur ulang Lingkungan Jumlah Prosentase keaktifan siswa 3 3 3 3 2 4 3 3 24 64,86% Siswa tidak aktif 1 2 2 2 2 1 2 1 13 35,14% Siklus 2 Siswa aktif 4 4 4 5 4 5 4 4 34 91,89% Siswa tidak aktif 0 1 1 0 0 0 1 0 3 8,11%
WWW.KLIKEDUKASI.COM
Siklus 1: Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1 menggunakan sumber belajar foto-foto lingkungan. Siswa diminta berdiskusi secara
berkelompok dengan panduan Lembar Diskusi Siswa (LDS). Dari hasil observasi aktivitas siswa, diskusi kelompok belum berjalan efektif karena masing-masing siswa sibuk membaca buku untuk mencari jawaban soal pada LDS. Mereka bekerja secara individu dan tidak memberikan kontribusi pada kegiatan diskusi kelompok. Hanya sebagian anggota kelompok yang saling mendiskusikan hasil temuan jawaban mereka. Di sini belum terlihat kerjasama yang baik antaranggota kelompok. Pada saat diskusi kelas, hampir semua kelompok terlibat secara aktif dalam diskusi kelas. Namun, siswa yang aktif dalam tiap kelompok hanya beberapa orang saja. Keaktifan siswa yang dinilai dalam diskusi kelas meliputi: menyampaikan hasil diskusi/pendapat, menanggapi hasil diskusi/pendapat kelompok lain, menambahkan informasi yang terkait dengan materi diskusi, dan mengajukan pertanyaan. Prosentase keaktifan siswa pada siklus 1 belum memenuhi indikator kinerja. Analisis terhadap hasil tersebut dipaparkan berikut ini. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu pengamatan foto-foto lingkungan yang diikuti diskusi kelompok dan diskusi kelas sebenarnya sudah tepat, namun pertanyaan dalam LDS masih cenderung text book sehingga kurang merangsang siswa bertukar pikiran untuk memecahkan masalah bersama dengan anggota kelompoknya. Selain itu kerja sama antarsiswa juga perlu dilatih dengan bentuk
WWW.KLIKEDUKASI.COM
kegiatan yang melibatkan siswa secara total, artinya masing-masing siswa dituntut untuk memberikan kontribusi secara aktif dalam kelompoknya. Hal tersebut tidak tercapai melalui kegiatan diskusi kelompok karena siswa cenderung idem dengan pendapat siswa lain dalam satu kelompok yang dianggap pintar. Siklus 2: Pada siklus 2, kegiatan pembelajaran diubah dengan melakukan kombinasi kegiatan outdoor dan indoor. Pada kegiatan outdoor, siswa melakukan percobaan sederhana tentang pengaruh kerusakan hutan terhadap lingkungan khususnya bencana alam. Setiap siswa dalam kelompoknya masing-masing terlibat secara aktif dalam melakukan percobaan dan mengamati hasilnya. Kerja sama dalam kelompok terlihat sangat baik. Pembagian tugas antaranggota kelompok sudah terlihat merata dan maksimal. Pada saat mendiskusikan hasil percobaan, masing-masing siswa sudah berkontribusi secara aktif dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan semua siswa ikut bekerja sama dalam melakukan percobaan dan mengamati hasilnya sehingga mereka mempunyai bekal pengetahuan yang hampir sama sebagai bahan diskusi kelompok. Siswa tidak lagi bergantung pada temannya yang dianggap pintar. Prosentase keaktifan siswa mencapai 91,89% dan sudah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan. Peningkatan keaktifan siswa yaitu dari 64,86% menjadi 91,89% sejalan dengan perubahan bentuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Peningkatan ini terlihat dari hal-hal berikut: 1. aktif dalam diskusi kelompok, 2. lancar dalam mengemukakan pendapat, 3. responsif terhadap penjelasan guru, 4. efisien dalam
WWW.KLIKEDUKASI.COM
pemanfaatan waktu, 5. logis dalam membangun ide serta akurat dalam menarik simpulan. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang telah dilakukan mampu mengaktifkan siswa.
B. Hasil Belajar Siswa Pada setiap akhir siklus diadakan tes sebagai alat untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Pelaksanaan tes individual ini dilakukan setiap akhir pembelajaran. Tes tertulis yang digunakan berupa pilihan ganda. Ketuntasan belajar individual ditetapkan jika siswa mendapat nilai 63 dan ketuntasan belajar klasikal ditetapkan 85% siswa mendapatkan nilai 63. Data hasil tes setiap akhir siklus dan sebelum pelaksanaan tindakan disajikan dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.2. Hasil Tes Tertulis Siswa pada Tiap Siklus Keterangan Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata Nilai Siswa Ketuntasan Klasikal Belajar Siswa Siklus 1 90 50 69,73 70,27% Siklus 2 100 40 88,92 91,89%
Hasil belajar individual maupun klasikal mengalami kenaikan yang signifikan. Meningkatnya nilai rata-rata siswa dan ketuntasan belajar secara klasikal tersebut menunjukan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
WWW.KLIKEDUKASI.COM
Melalui pendekatan kontekstual, materi yang dibahas menjadi lebih nyata, lebih menarik, dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa dan siswa mengalami sendiri sehingga pemahaman siswa lebih mendalam. Pada siklus 2, siswa diminta untuk menggunakan alat dan bahan melalui kegiatan percobaan untuk mengetahui pengaruh kerusakan hutan. Kegiatan tersebut membuat siswa lebih termotivasi untuk mempelajari dan memahami materi pelajaran yang disampaikan. Siswa belajar dengan baik karena mereka
terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan berkesempatan untuk menemukan sendiri. Hasil belajar tersebut juga dipengaruhi oleh pengalaman siswa dengan dunia fisik dan lingkungannya melaui sumber belajar yang dirancang oleh guru. Peningkatan pemahaman siswa juga sangat dipengaruhi keaktifan dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan belajar. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata siswa yang sejalan dengan meningkatnya aktivitas siswa pada tiap siklus.
WWW.KLIKEDUKASI.COM
A. Kesimpulan 1. Kualitas pembelajaran biologi di kelas VII-F SMPN 2 Arut Selatan mengalami peningkatan setelah diterapkan pendekatan kontekstual pada materi Pengelolaan Lingkungan. 2. Pendekatan kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII-F SMPN 2 Arut Selatan. 3. Pendekatan kontekstual dapat meningkatkan penguasaan kompetensi
siswa kelas VII-F SMPN 2 Arut Selatan pada materi Pengelolaan Lingkungan.
B. Saran Pendekatan kontekstual perlu diterapkan pada materi lain sesuai dengan karakteristik materi tersebut.
WWW.KLIKEDUKASI.COM
DAFTAR PUSTAKA
Bandono. 2008. Menyusun Model Pembelajaran CTL. http://bandono.web.id. Diakses 1 Desember 2009. Cahyanti, Sari Nur. 2007. Proses Hidrolisis Pati oleh Enzim -amilase sebagai Sumber Belajar Materi Pencernaan Karbohidrat di SMA. Skripsi. (Tidak diterbitkan) Winarsih, Ani dkk. 2008. IPA Terpadu VII. Jakarta : PT. Bengawan Ilmu.
WWW.KLIKEDUKASI.COM
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu A. Standar Kompetensi 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem B. Kompetensi Dasar 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. C. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa memahami konsep pencemaran lingkungan. 2. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan tercemar. 3. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam pencemaran lingkungan. 4. Siswa mampu mengidentifikasi penyebab dan dampak pencemaran : SMPN 2 ARUT SELATAN : IPA (Biologi) : VII F / 2 : 5 x 40 menit
lingkungan. 5. Siswa mampu menjelaskan manfaat hutan alam. 6. Siswa mampu menjelaskan penyebab kerusakan hutan. 7. Siswa mampu menjelaskan konsekuensi penebangan hutan terhadap lingkungan. 8. Siswa melakukan tindakan nyata atau mengusulkan upaya mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. D. Materi Pembelajaran 1. Pengertian pencemaran dan polutan. 2. Macam pencemaran berdasarkan lingkungan yang terkena pencemaran, yaitu pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara. 3. Penyebab pencemaran lingkungan. 4. Kegunaan hutan hujan tropis. 5. Kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan tanpa perhitungan.
WWW.KLIKEDUKASI.COM
6. Kerugian dan dampak penebangan hutan secara sembarangan. 7. Usaha-usaha pengelolaan lingkungan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. E. Strategi Pembelajaran Pendekatan kontekstual F. Langkal-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (2 x 40 menit) SIKLUS 1 1. Kegiatan Pendahuluan a. Guru mengabsen dan mengelola kelas sehingga siap untuk melaksanakan pembelajaran b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan KKM. c. Siswa mengamati foto-foto lingkungan yang bersih, indah, dan sejuk kemudian siswa mengamati foto-foto lingkungan yang tercemar. Siswa diminta berpendapat tentang foto-foto tersebut. (catatan: foto ditampilkan lewat layar LCD) 2. Kegiatan Inti a. Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya. b. Siswa melakukan diskusi kelas dengan bimbingan guru. c. Siswa telah ditugaskan untuk mengumpulkan sampah plastik yang mereka hasilkan selama seminggu dan menimbangnya. Siswa
menghitung jumlah sampah yang mereka hasilkan selama satu bulan, kemudian satu tahun. (bertujuan untuk membangkitkan kesadaran siswa bahwa pada dasarnya kita ikut menyumbang terjadinya pencemaran). d. Guru menceritakan perjalanan sampah yang mereka buang dari tempat sampah sampai ke TPA (disertai dengan gambar-gambar yang ditampilkan lewat LCD). e. Siswa berdiskusi tentang cara mengatasi permasalahan sampah tersebut. 3. Penutup a. Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan.
19 *Hasil penelitian ini pertama dipubilkasikan secara online di klikedukasi.com
WWW.KLIKEDUKASI.COM
b. Tes tertulis. Pertemuan 2 (2 x 40 menit) SIKLUS 2 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) a. Guru mengabsen dan mengelola kelas sehingga siap untuk melaksanakan pembelajaran b. Guru menunjukkan produk hasil hutan yang biasa dipakai sehari-hari, misalnya kertas tisu, koran, buku tulis. Guru menanyakan apa bahan baku pembuatan produk tersebut? c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan KKM yang harus dicapai siswa. 2. Kegiatan Inti a. Guru membagikan LKS dan menjelaskan secara singkat percobaan yang akan dilakukan. (5 menit) b. Siswa melakukan percobaan sesuai dengan LKS. (15 menit) c. Siswa mendiskusikan hasil percobaan bersama kelompoknya. (10 menit) d. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya. Guru membimbing diskusi kelas. (10 menit) e. Siswa menyaksikan pemutaran film tentang kerusakan hutan sambil diselingi penjelasan guru serta mencatat informasi penting dari film tersebut. (15 menit) 3. Kegiatan Penutup a. Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan. (5 menit) b. Tes tertulis. (10 menit) c. Guru menugaskan masing-masing kelompok untuk membawa sapu lidi dan keranjang sampah pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan 3 (1 x 40 menit) 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) a. Guru mengabsen dan mengelola kelas sehingga siap untuk melaksanakan pembelajaran.
WWW.KLIKEDUKASI.COM
b. Guru menanyakan apa usaha nyata yang telah dilakukan siswa untuk mengatasi pencemaran lingkungan. c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan KKM yang harus dicapai siswa. 2. Kegiatan Inti (20 menit) a. Guru membagikan Lembar Kegiatan siswa. b. Siswa melakukan kegiatan mencari dan menganalisis Harta Karun. 3. Kegiatan Penutup Siswa membuat kesimpulan dibantu oleh guru. G. Sumber Belajar 1. Buku referensi yang berkaitan dengan materi. 2. Foto lingkungan yang bersih dan lingkungan yang tercemar. 3. Foto perjalanan sampah dari TPS sampai TPA. 4. Data berat sampah pribadi berupa plastik yang dikumpulkan selama satu minggu. 5. Film tentang kerusakan hutan. 6. Percobaan tentang konsekuensi penebangan hutan secara liar. H. Penilaian Bentuk Teknik Instrumen 1. Siswa memahami Tes Pilihan konsep pencemaran tulis ganda lingkungan. Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Instrumen 1. Masuknya bahan-bahan beracun ke dalam lingkungan disebut.... a. polusi b. polutan c. toksisitas d. erosi 2. Limbah yang menyebabkan polusi disebut.... a. polutan b. efek rumah kaca c. polusi d. toksisitas 3. Manakah diantara pernyataan berikut yang merupakan ciri-ciri lingkungan yang tercemar? a. Air jernih dan banyak ikannya.
21 *Hasil penelitian ini pertama dipubilkasikan secara online di klikedukasi.com
WWW.KLIKEDUKASI.COM
b. Tanah yang ditumbuhi beraneka macam tanaman. c. Udara panas dan menyebabkan sesak napas. d. Udara berangin kencang. 4. Ciri-ciri air bersih yang layak digunakan untuk memenuhi kebutuhan adalah . a. bening, beraroma harum, dan tidak mengandung bakteri. b. bening, tidak beraroma, dan tidak mengandung bakteri. c. bening, berasa asin, dan tidak berwarna. d. berwarna putih, tidak mengandung kapur, dan tidak mengandung bakteri. 3. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam pencemaran lingkungan. 5. Bahan yang berpotensi mencemari air kecuali . a. kerang, batu besar, dan kotoran ikan. b. detergen, bakteri, dan limbah industri. c. pestisida, pupuk dan plastik. d. minyak dan oli. 6. Faktor yang menyebabkan pencemaran tanah kecuali . a. sampah yang sulit terurai. b. sampah dalam jumlah yang melimpah. c. sampah yang berserakan dan tidak diolah. d. sampah organic dalam jumlah sedikit. 7. Pencemaran udara paling banyak disebabkan oleh . a. Asap pabrik b. Asap kendaraan bermotor c. Penggunaan gas CFC pada AC (pendingin ruangan) d. Pembakaran hutan 9. Dampak dari pencemaran tanah adalah . a. tanah semakin kaya zat hara. b. memperkaya mikroorganisme tanah. c. tanah menjadi tandus, dan keras. d. memberi nutrisi bagi cacing. 10. Pencemaran udara dapat menyebabkan hal-hal di bawah ini kecuali .
22 *Hasil penelitian ini pertama dipubilkasikan secara online di klikedukasi.com
WWW.KLIKEDUKASI.COM
Penyakit saluran pernapasan Efek rumah kaca/global warming Kerusakan lapisan ozon Penurunan suhu bumi
8. Di TPA (tempat pembungan akhir ) banyak sampah organik dan anorganik. Upaya mengatasi pencemaran tanah kecuali . a. memanfaatkan sampah organik untuk dibuat kompos. b. mendaur ulang (recycle) sampah plastic, kaleng, kertas dll. c. memanfaatkan ulang (reuse) barang bekas atau sampah anorganik. d. membakar sampah yang menumpuk.
1. Manakah yang bukan fungsi hutan? a. Daerah resapan air b. Paru-paru dunia c. Payung raksasa d. Sebagai tempat binatang hutan mencari makanan 2. Penyebab berkurangnya luas hutan alam di Indonesia kecuali . a. Kebakaran hutan b. Mengubah hutan menjadi perkebunan kelapa sawit c. Mengubah hutan menjadi pemukiman d. Memburu binatang 4. Dari hasil percobaan, bencana banjir dan tanah longsor pada lahan gundul disebabkan karena . a. Hilangnya daerah resapan air b. Mikroorganisme tanah banyak yang mati c. Tanah yang menjadi subur d. Lahan yang tandus 3. Manakah yang bukan dampak kerusakan hutan? a. Hilangnya keanekaragaman hayati b. Bertambahnya keanekaragaman hayati c. Bencana alam
23
WWW.KLIKEDUKASI.COM
d. Berkurangnya persediaan air 5. Dampak erosi pada hutan gundul berdasarkan percobaan kerusakan hutan adalah.... a. air keruh, tanah longsor, dan tanah terkikis. b. air jernih dan tidak terjadi longsor c. persediaan air melimpah untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian. d. membantu untuk penyedian lahan yang datar untuk perumahan. 6. Kerusakan hutan karena adanya penebangan hutan secara liar berakibat buruk pada keanekaragaman makhluk hidup yaitu. a. makhluk hidup mudah untuk mendapatkan makanan. b. makhluk hidup banyak yang mati. c. makhluk hidup menjadi berkembang pesat. d. makhluk hidup merasa bebas bergerak. 10.Penyebab kerusakan hutan bagi hewanhewan yang hidup di hutan kecuali. a. Hewan kesulitan mendapatkan makanan b. Hewan kehilangan habitat/tempat hidup c. Hewan berkembang biak dengan baik d. Hewan menjadi punah/langka
7. Salah satu usaha untuk menyelamatkan kerusakan hutan adalah .... a. melakukan tebang pilih dan reboisasi b. mengubah hutan menjadi lahan pertanian c. mengubah lahan gambut menjadi lahan pertanian d. mengatur jarak tanam 8. Bagaimana sebaiknya sikap kita sebagai konsumen produk hasil hutan? a. Memakai produk hasil hutan sebanyak-banyaknya.
24
WWW.KLIKEDUKASI.COM
b. Tidak mendaur ulang produk hasil hutan. c. Memanfaatkan produk hasil hutan sesuai kebutuhan dan mendaur ulang. d. Mengganti semua bangunan yang terbuat dari kayu. 9. Taman Nasional Tanjung Puting di kabupaten Kotawaringin Barat melindungi hewan endemik yaitu . a. Harimau b. Orang utan c. Gajah d. Babi hutan
WWW.KLIKEDUKASI.COM
: :
Kalian tentu sering mendengar kata polusi atau pencemaran lingkungan baik itu melalui televisi, radio, koran, internet, atau dari pembicaraan di masyarakat sehari-hari. Tetapi tahukah kalian apa arti pencemaran lingkungan? Perhatikan tampilan foto-foto yang ada di depan kelas. Diskusikan bersama anggota kelompokmu: 1. Pengertian polusi/pencemaran lingkungan dan polutan. 2. Ciri-ciri lingkungan yang tercemar. 3. Macam-macam pencemaran lingkungan dan penyebabnya. 4. Dampak pencemaran terhadap lingkungan dan makhluk hidup. Jawaban:
WWW.KLIKEDUKASI.COM
WWW.KLIKEDUKASI.COM
KONSEKUENSI PENEBANGAN HUTAN A. Tujuan Mencari tahu bagaimana pengaruh penebangan hutan terhadap lingkungan seperti tanah longsor, banjir dan erosi. Menumbuhkan kesadaran siswa untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian hutan. B. Alat dan Bahan 1. Kotak persegi dengan tanah tak berumput 2. Kotak persegi dengan tanah berumput lebat 3. Penyiram 4. Gelas penampung 5. Gelas ukur C. Cara Kerja 1. Susunlah perangkat percobaan dengan posisi salah satu sisi lebih tinggi dari sisi yang lain. 2. Siramlah perangkat percobaan dengan air sebanyak 3. Tampunglah hasil siraman perangkat percobaan. Amati keadaan tampungan dan ukurlah volume airnya. 4. Catatlah hasil pengamatan pada tabel di bawah ini! Peralatan Perangkat 1 (tanah berumput) Perangkat 2 (tanah gundul) Volume air Kondisi air Volume air Kondisi air Awal percobaan Hasil Percobaan
Pertanyaan: 1. Apa yang menyebabkan perbedaan data pada tabel pengamatan? 2. Dari percobaan tersebut, apa akibat dari penebangan hutan secara liar? 3. Berdasarkan percobaan tersebut diskusikan pertanyaan di bawah ini: a. Bagaimana terjadinya banjir karena kerusakan hutan? b. Bagaimana terjadinya tanah longsor akibat kerusakan hutan? c. Bagaimana upaya penanggulangan kerusakan hutan akibat penebangan hutan secara liar? 5. Buatlah kesimpulan kelompokmu dari hasil praktikum tersebut!
28 *Hasil penelitian ini pertama dipubilkasikan secara online di klikedukasi.com
WWW.KLIKEDUKASI.COM
Pertanyaan 1. Dari data kegiatan yang kamu peroleh informasi apa yang kamu dapatkan? 2. Bagaimana usahamu untuk mengurangi jumlah sampah yang ada di lingkungan sekitar ?
29 *Hasil penelitian ini pertama dipubilkasikan secara online di klikedukasi.com
WWW.KLIKEDUKASI.COM
WWW.KLIKEDUKASI.COM
Lampiran 3
Reboisasi
1. Bella Setia Pergiwati 2. Ahmad Fauzi 3. Dyo AkbarBudi 4. Nelly Anece P. Liow 5. Riski Adi Purwagie
Biodiversitas 1. Zanuar Ade Pangestu 2. Ilmi Hidayat 3. Maria Regina 4. Sri Nurhasanah 5. Yuyang Vandan Wangi
Konservasi 1. Oktavian Dwi Utari 2. Albetdri 3. Devi Hardianti 4. Ivan Rahma 5. Shopi Hidayati
Ozon 1. Dimas Yusuf Irawan 2. Irvan Mahendra 3. Maria Yosepin Meidya 4. Mia Afriani 5. Nailil Amaniah
Hutan lindung 1. Rudi Sanjaya 2. Apriska Dewi Maudi 3. Bima Adie Pujakusuma 4. Retnati Anjarsari 5. Yahezkielin Sirait
Daur ulang 1. Pungki Ari Bowo 2. Izza Afkarina Al F. 3. Ricky Egi Paganti 4. Veggy Yulanda 5. Virganda Septiano M.
Organik 1. Wahyu Budi Kusuma 2. Arga Geno Saptayu 3. Efriliyanti Nur Mayasari 4. Tri Damayanti 5. Hileri Stevani
Lingkungan 1. Wahyu Prawisesa N. 2. Dona Feronika 3. Ni Kadek Dian Satyawati 4. Nugroho Setyobudi
WWW.KLIKEDUKASI.COM