Anda di halaman 1dari 16

Protozoa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari

Protozoa Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama. [1] .Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah. [2]

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Bentuk Tubuh

2 Habitat 3 Ciri-ciri 4 Morfologi Protozoa 5 Fisiologi Protozoa 6 Adaptasi 7 Kelas Berdasarkan Alat Gerak 8 Referensi

[sunting] Bentuk Tubuh

Flagellata Biasanya berkisar 10-50 m, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor disebut flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari 30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat

trophic. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia. [1]

[sunting] Habitat
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan kelembaban yang tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton. Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau genangan air. Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus termit atau di dalam rumen hewan ruminansia. Beberapa protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat menyebabkan penyakit serius. Protozoa yang lain membantu karena mereka memakan bakteri berbahaya dan menjadi makanan untuk ikan dan hewan lainnya. [2]. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoadibayangi oleh membransel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat didalam sel antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa organisme lainnya,. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofit dan cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan evolusinya. [1]

[sunting] Ciri-ciri
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-ciri umum :

Organisme uniseluler (bersel tunggal) Eukariotik (memiliki membran nukleus) Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok) Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) Hidup bebas, saprofit atau parasit Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela [3]

Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubag-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Perkembangbiakan bakteri dan amuba Perkembangbiakan amuba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing=masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing=masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan membentu kista. Didalam kista amuba dapt membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih kacil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjudnya amuba ini akan tumbuh setelah sampaipada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula. [1]

[sunting] Morfologi Protozoa

Ciliata Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai pompa untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis. Jumlah dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa dapat berada dalam bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista. Protozoa pada keadaan yang tidak menguntungkan dapat membentuk kista untuk mempertahankan hidupnya. Saat kista berada pada keadaan yang menguntungkan, maka akan berkecambah menjadi sel vegetatifnya. Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung selulosa atau

khitin seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan protozoa mempunyai bentuk spesifik, yang ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang ada dalam membran sel. Beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras yang tersusun dari Si dan Ca. Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat partikel mineral untuk membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian dan Heliozoan dapat menghasilkan skeleton. Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalam bentuk fosil. Kerangka luar Foraminifera tersusun dari CaO2 sehingga koloninya dalam waktu jutaan tahun dapat membentuk batuan kapur. Protozoa merupakan sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas menggunakan pseudopodia (kaki palsu), flagela atau silia, namun ada yang tidak dapat bergerak aktif. Berdasarkan alat gerak yang dipunyai dan mekanisme gerakan inilah protozoa dikelompokkan ke dalam 4 kelas. Protozoa yang bergerak secara amoeboid dikelompokkan ke dalam Sarcodina, yang bergerak dengan flagela dimasukkan ke dalam Mastigophora, yang bergerak dengan silia dikelompokkan ke dalam Ciliophora, dan yang tidak dapat bergerak serat merupakan parasit hewan maupun manusia dikelompokkan ke dalam Sporozoa. Mulai tahun 1980, oleh Commitee on Systematics and Evolution of the Society of Protozoologist, mengklasifikasikan protozoa menjadi 7 kelas baru, yaitu Sarcomastigophora, Ciliophora, Acetospora, Apicomplexa, Microspora, Myxospora, dan Labyrinthomorpha. Pada klasifikasi yang baru ini, Sarcodina dan Mastigophora digabung menjadi satu kelompok Sarcomastigophora, dan Sporozoa karena anggotanya sangat beragam, maka dipecah menjadi lima kelas. Contoh protozoa yang termasuk Sarcomastigophora adalah genera Monosiga, Bodo, Leishmania, Trypanosoma, Giardia, Opalina, Amoeba, Entamoeba, dan Difflugia. Anggota kelompok Ciliophora antara lain genera Didinium, Tetrahymena, Paramaecium, dan Stentor. Contoh protozoa kelompok Acetospora adalah genera Paramyxa. Apicomplexa beranggotakan genera Eimeria, Toxoplasma, Babesia, Theileria. Genera Metchnikovella termasuk kelompok Microspora. Genera Myxidium dan Kudoa adalah contoh anggota kelompok Myxospora.[2]

[sunting] Fisiologi Protozoa


Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat hidup pada lingkung ananaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan ruminansia. Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim untuk metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan atom hidrogen ke oksigen. Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis. Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksideng dan air maupun molekul-molekul kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara pinositosis. Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran penuh kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola. Vakuola kecil terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan secara fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok Sarcodina. Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia. Setelah

makanan masuk ke dalam vakuola makanan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari sel melalui sitopig yang terletak disamping sitosom.[2]

[sunting] Adaptasi
Sebagai predator, mereka memangsa uniseluler atau berserabut ganggang, bakteri, dan microfungi. Protozoa memainkan peran baik sebagai herbivora dan konsumen di decomposer link dari rantai makanan. Protozoa juga memainkan peranan penting dalam mengendalikan populasi bakteri dan biomas. Protozoa dapat menyerap makanan melalui membran sel mereka, beberapa, misalnya amoebas, mengelilingi dan menelan makanan itu, dan yang lain lagi memiliki bukaan atau "mulut pori-pori" ke mana mereka menyapu makanan. Semua protozoa yang mencerna makanan di perut mereka seperti kompartemen disebut vakuola. Sebagai komponen dari mikro-dan meiofauna, protozoa merupakan sumber makanan penting bagi microinvertebrates. Dengan demikian, peran ekologis protozoa dalam transfer bakteri dan ganggang produksi ke tingkat trophic berurutan adalah penting. Protozoa seperti parasit malaria (Plasmodium spp.), Dan Leishmania trypanosomes juga penting sebagai parasit dan symbionts dari hewan multisel. Beberapa protozoa memiliki tahap kehidupan bolak-balik antara tahap proliferatif (misalnya trophozoites) dan kista aktif. Seperti kista, protozoa dapat bertahan hidup kondisi yang sulit, seperti terpapar ke suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya, atau waktu lama tanpa akses terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu. Menjadi spesies parasit kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tuan rumah, dan memungkinkan mereka transmisi dari satu host ke yang lain. Ketika protozoa adalah dalam bentuk trophozoites (Yunani, tropho = untuk memberi makan), mereka secara aktif memberi makan dan tumbuh. Proses mana protozoa yang mengambil bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses mentransformasikan kembali ke trophozoite disebut excystation. Protozoa dapat mereproduksi dengan pembelahan biner atau beberapa fisi. Beberapa protozoa bereproduksi secara seksual, beberapa aseksual, sementara beberapa menggunakan kombinasi, (mis. Coccidia). Seorang individu protozoon adalah hermaphroditic. Nama lain untuk protozoa adalah Acrita (R. Owen, 1861). Mereka dapat menyebabkan malaria atau disentri amuba.

[sunting] Kelas Berdasarkan Alat Gerak


Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak: Rhizopoda (Sarcodina),alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella, Radiolaria.Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya Entamoeba histolityca, Entamoeba coli. [4]

Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Entamoeba histolityca menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae) Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut radang gusi (Gingivitis) Foraminifera sp. fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina. Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan penggosok.

Flagellata (Mastigophora),alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk).Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan.Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu : Fitoflagellata Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya : Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.Zooflagellata. [4] Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma gambiens, Leishmania Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

Golongan phytonagellata

- Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoadengan ganggang) - Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara protozoa dengan ganggang) - Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik)

Golongan Zooflagellata, contohnya :

- Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense. Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa) lalat Tsetse (Glossina sp.) Trypanosoma gambiense vektornya Glossina palpalis tsetse sungai Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina morsitans tsetse semak - Trypanosoma cruzl penyakit chagas - Trypanosoma evansi penyakit surra, pada hewan ternak(sapi). - Leishmaniadonovani penyakit kalanzar Trichomonas vaginalis penyakit keputihan

Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel.Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli .[4]

Paramaecium caudatum disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator).

Memiliki dua jenis inti Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara reproduksi, aseksual membelah diri, seksual konyugasi.

Balantidium coli menyebabkan penyakit diare.

Sporozoa,adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia Toxopinsma dan Plasmodium.. Tidak memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.Contoh : Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina. [4] Jenis-jenisnya antara lain:

Plasmodiumfalciparum malaria tropika sporulasi tiap hari Plasmodium vivax malaria tertiana sporulasi tiap hari ke-3(48 jam) Plasmodium malariae malaria knartana sporulasi tiap hari ke-4 (72 jam) Plasmodiumovale malaria ovale [5]

1.Jamur Pada Umumnya Dalam klasifikasi 5 kingdom terdapat satu kingdom yaitu fungi yang anggotanya adalah jamur jamur itu ada yang berukuran besar dan ukuran kecil Jamur itu banyak macamnya juga Contoh contoh jamur Rhizophus nigricans Pyronama confluens Aspergilus Penissilium Auricularia polytricha Claviceps purpurea Volvariela volvaceae

A.Persamaan di antara jamur jamur itu adalah -tidak berklorofil -semua jenis jamur di atas jamur multiselluler -memilki hifa Sehingga dapat di simpulkan bahwa ciri-ciri Umum jamur Jamur atau fungi pada umumnya memiliki ciri sebagai berikut: 1. Eukariotik (memiliki membran sel inti/ karioteka) 2. Tidak berklorofil, sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) 3. Ada yang uniseluler (terdiri dari 1 sel saja) 4. Ada yang uniseluler dan multiseluler. Yang multiseluler (bersel banyak) tubuhnya tersusun atas hifa (benang halus) dan menjalin menjadi miselium (kumpulan hifa) yang berfungsi menyerap makanan 5. Hifa ada yang bersekat dan tidak bersekat. Pada yang bersekat, ada yang berinti satu dan berinti banyak. Pada yang tidak bersekat, apabila berinti banyak, disebut senositik 6. Dinding selnya terdiri dari zat kitin 7. Jamur uniseluler berkembang biak dengan spora aseksual. 8. Jamur multiseluler berkembang biak dengan zoospora, endospora, klamidiospora, fragementasi, tunas, dan konidia (aseksual). Secara seksual dengan konjugasi dan menghasilkan spora generatif. 9. Hidup pada tempat lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya matahari 10. Pencernaan berlangsung diluar tubuh dengan enzim untuk menyederhanakan makanan sebelum diserap jamur 11. Struktur umum jamur terdiri dari hifa yang tumbuh ke atas (sporangiofor) yang dapat membentuk tubuh buah dan terdapat kotak spora (sporangium) yang berisi spora perkembangbiakan. Hifa yang mendatar disebut stolon Jamur (Fungi) termasuk makhluk hidup eukariot yang tidak berklorofil. Ciri khas lainnya adalah dinding sel jamur tersusun atas zat kitin. Kitin adalah zat seperti pada kulit udang dan kepiting istilah penting di fungi adalah : 1. Hifa : Filamen vegetatif yang mengadung sejumlah sel yang saling berkaitan atau

berhungan, Hifa ini dapat memiliki dinding sekat yang disebut septa, adanya septa digunakan untuk diklasifikasikan fungi 2. Miselium : Pada pertumbuhan, hifa menjalin suatu massa hifa yang disebut miselium, miselium vegetatif tumbuh pada permukaan atau di atas permukaan, milesium yang tumbuh diatas permukaan dapat ditemukan spora. B.Kita dapat membedakan antara jamur parasite atau bukan dari hifanya Jika parasite maka hifanya telah termodifikasi menjadi haustoriayang berfungsi untuk menyerap makanan dari substratnya. Hifa itu sendiri bermacam macam -hifa aseptat : hifa yang tak memilki septa (sekat)----- hifa inilah yang di sebut hifa coenocytic contohnya : rhizophus sp dan mucor mucedo -hifa septet uninukleus : hifa dengan sel berinti tunggal.sekat membagi hifa menjadi ruang ruang dan setiap ruang memiliki satu inti.pada setiap sekat terdapat pori pori yang memungkinkan perpindahan inti dan sitoplasma dari ruang satu ke ruang lainnya.contohnya puccinia graminis -hifa septet multinukleus : hifa dengan sel berinti banyak sekat membagi hifa menjadi ruang ruang dengan inti lebih dari satu.contoh : nectaria cinnabaria C.dari ciri ciri di atas dapat di simpulkan bahwa jenis dari jamur jamur di atas adalah rhizophus nigricans = zygomycotina Pyronama confluens = ascomycotina Aspergilus = ascomycotina* Penissilium = ascomicotina Auricularia polytricha = basidiomycotina Claviceps purpurea = ascomycotina Volvariela volvaceae = basidiomycota

Ket* : beberapa contohnya adalah dari Famili Aspergillus ada di ascomycotina dan beberapa lainnya ada di Deuteromycota, karena belum ditemukan cara reproduksinya. D.Sedangkan secara mikroskopis dan makroskopis adalah Rhizophus nigricans =mikroskopis Pyronama confluens = mikroskopis Aspergilus = mikroskopis Peniccilium =mikroskopis Auricularia polytricha = makroskopis Claviceps purpurea = makroskopis Volvariela volvaceae=makroskopis

2. Perkembangbiakan Jamur pada umumnya A.Cara perkembangbiakan jamur dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu secara aseksual (vegetatif) dan secara seksual (generatif). a. Perkembangbiakan aseksual dengan membentuk spora, bertunas, atau fragmentasi hifa.

Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium.Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora dalah Rhizopus. b. Perkembangbiakan seksual terjadi dengan meleburnya dua hifa dari jamur berbeda untuk membentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi badan buah. Pernjelasan lebih lanjut akan di jelaskan di dalam pengklasifikasian 3.Klasifikasi Jamur Jamur, menurut cara reproduksi dan bentuk tubuhnya, terdiri dari 5 divisi, namun yang biasa dipakai adalah 4 jenis saja. Berikut adalah jenisnya: A.Zygomycota Zygomycota adalah jamur yang disebut demikian karena reproduksinya menghasilkan zigot. Cirinya adalah sebagai berikut: 1. Hifanya tidak bersekat atau coenocytic 2. Intinya haploid 3. Berbentuk benang hifa yang umumnya bersekat 4. Multiseluler 5. Bersifat senositik Cara reproduksi: Pembiakan aseksual Pembiakan aseksual pada jamur zygomycota dengan spora. Daur hidup dimulai dari pertumbuhan spora menjadi benang hifa yang bercabang-cabang membentuk miselium. Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dan ujungnya menggembung membentuk sporangium.Sporangium yang masak berwarna hitam. Sporangium kemudian pecah dan spora tersebar. Spora yang jatuh di tempat sesuai akan tumbuh membentuk miselium baru. Pembiakan seksual -Hifa dari talus (+) dan talus (-) saling berdekatan -Masing-masing hifa pada sisi tertentu mengalami pembengkakan dan pemanjangan . Bagian hifa demikian disebut gametangium. -Dinding gametangium pecah dan inti (+) bergabung dengan inti (-) membentuk inti diploid (2n) (peristiwa plasmogami yang diikuti oleh karyogami) . Persatuan dua gametangium (+) dan gametangium (-) membentuk zigospora yang berisi banyak inti diploid. -Zigospora tumbuh, dindingnya menebal dan berwarna hitam, di dalamnya juga berisi makanan cadangan antara lain lemak. Inti diploid hanya satu yang hidup , yang lainnya mengalami degenerasi. Inti ini membelah secara meiosis dan hanya satu dapat terus hidup. Zigospora akan beristirahat dalam waktu yang lama. -Setelah lama beristirahat spora dapat tumbuh jika ada substrat yang cocok , membentuk sporangium dengan sporangiofor. Inti haploid membelah secara mitosis menjadi inti spora yang terbentuk pada sporangium. -Jika sporangium matang dindingnya akan robek dan sporanya tersebar, menghasilkan spora (+) dan spora (-) . -Spora tumbuh menjadi miselium baru. Beberapa contoh anggota Zygomycota : - Rhizopus stolonifer /Rhizopus oryzae ; saprofit pada bungkil kedelai , bermanfaat untuk pembuatan tempe - Rhizopus nigricans : Rhizopus yang menghasilkan asam fumarat

- Mucor mucedo : Hidup pada roti, kotoran ternak, dan sisa makanan yang mengandung karbohidrat. - Pilobolus : Hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi -Beauveria bassiana : Jamur ini hidup parasit pada insecta yang menyerang larva serangga. Perbedaan mucor dan rhizopus adalah -Mucor tak punya rhizoid sedangkan rhizopus punya B.Ascomycota Pyronama confluens,Bombardia lunata,Eripshia polygoni,Eripshiphe graminis,Aspergilus oryzae,Aspergillus wentii,Piniccilum notatum,Peniccilium chrysoghenum,Peniccilium camemberti,Claviceps purpurea,Trichoderma,dll Jamur jamur itu masuk Ascomycota karena ia bereproduksi menggunakan askus sebagai alatnya. Jenis ini memiliki paling banyak jenis dibandingkan yang lainnya dan banyak dipakai di industry makanan. Cirinya adalah sebagai berikut: 1. Hifa bersekat dan berinti banyak*1 2. Bersifat saprofit, parasit, atau bersimbiosis 3. Alat reproduksi disebut askus*2 4. Uniseluler dan multiseluler Penjelasan ciri ciri Ascomycota (lebih lengkap) *1 : Pada Ascomycota hifanya bersekat dan berinti banyak sedangakan pada zygomycota hifanya tak bersekat atau hifa aseptat *2 : alat reproduksi ascomycota tak hanya askus saja tapi konidiospora juga perbedaan askus dan konidia adalah Askus merupakan kantung penghasil spora di saat fase seksual sedangkan Konidiospora yaitu spora yangterjadi karena ujung suatu hifa berbelah-belah seperti tasbih. Didalam hal ini tidak ada sporangium, tiap spora disebut konidiospora atau konidia saja, sedang tangkai pembawa konidi disebut konidiofor. Pada beberapa spesies bagian-bagian miselium dapat membesar serta berdinding tebal; bagian itu merupakan alat pembiak yang disebut klamidospora (chlamydospora = spora yang berkulit tebal).Jika bagian-bagian miselium itu tidak menjadi lebih besar dari pada aslinya, maka bagian-bagian itu disebut artrospora (serupa batu bata), oidiospora atau oidia (serupa telur) saja Askus merupakan alat perkembang biakkan dari ascomycota dimana askus terbentuk dari ujung ujung hifa dikarion di mana isi dari setiap askus adalah 8 spora yang akan di jelas kan di reproduksi seksualnya nanti. Yang di maksud askokarp adalah (versi lengkap) Askus-askus dapat terbentuk dalam suatu badan buah. Sebuah askokarp, atau askoma (jamak: ascomata), adalah badan berbuah (sporokarp) dari sebuah jamur. Terdiri dari hifa yang terjalin sangat erat dan mungkin berisi jutaan ascus. Askokarps paling sering berbentuk mangkuk Askokarp diklasifikasikan sesuai dengan penempatan. Apabila askokarp tumbuh di atas tanah disebut epigeous, sementara apabila tumbuh di bawah tanah disebut hypogeous. Ada empat macam tipe askokarp, yaitu : apotesium, peritesium, kleistotesium, dan askostroma. 1.Apotesium Tipe ini juga disebut diskokarp. Askokarp seperti cawan atau mangkok yang terbuka, kadang hanya satu tubuh buah atau membentuk koloni. Askus-askus dibentuk di atas ( apo ) dasar tubuh buah. Tipe ini banyak di temukan pada fungi Ascomycetes. Contoh Morachella sp.,

Helvella sp. dan Gyromitra sp. 2.Peritesium Tipe ini juga disebut pirenokarp. Askokarp seperti periuk, boto, latau berbentuk seperti termos berleher sempit atau laboratorium beaker, dengan mulut termos (atau bagian atas ketel) yang membuka ke arah udara dan menonjol sedikit dari ascocarp. Baris kamar-kamar permukaan sehingga askokarp permukaan tubuh menonjol, masing-masing dengan lubang (mengarah ke kamar) di tengah. Lubang ini dikenal sebagai ostiole, yang merupakan tempat keluarnya spora. Dinding tubuh buah seolah-olah di tepi ( perifer ) askus-askus. Tipe ini memiliki pori-pori kecil dan spora dilepaskan satu demi satu ketika masak (berbeda dengan apothecia yang dilepaskan bersama-sama). Tipe ini ditemukan misalnya pada Xylaria sp., Nectria sp., dsb. 3.Kleistotesium Askokarp seperti bola, askus-askus tertutup (Kleistos) oleh dinding tubuh buah. dalam hal ini ascocarp bulat dengan hymenium tertutup, sehingga spora tidak secara otomatis terbentuk, dan jamur dengan cleistothecia harus cara lain untuk untuk menyebarkan spora mereka. Cleistothecia banyak ditemukan di jamur yang memiliki ruang kecil yang tersedia untuk ascocarps mereka, seperti pada Arthroderma sp dan Tuber melanosporum. 4. Tidak mempunyai Askokarp (Askostroma) Tipe ini banyak ditemukan pada jamur-jamur mikroskopis. Tidak ada bentuk nyata dari adanya akskokarp, namun tetap dapat melakukan repsroduksi. Seperti pada Neorospora crassa. Perbedaan arkegonium dan anteredium adalah Arkegonium menghasilkan sel ovum dan anteredium menghasilkan sel sperma Arkegonium umumnya berukuran lebih besar di banding anteredium Merupakan alat pembeda mana + dan nya Cara reproduksinya adalah sebagai berikut: Dalam perkembangbiakan jamur ada tahap kopulasi,plasmogami,kariogami Kopulasi : proses di tampungnya sel sperma di sel ovum. Plasmogami : proses bercampurnya 2 sitoplasma menjadi satu. Kariogami : prose bercampurnya 2 buak inti sel menjadi satu. Reproduksi Aseksual Dilakukan dengan membentuk kuncup. Kuncup terbentuk pada sel induk yang kemudian lepas. kadang-kadang kuncup tetap melekat pada induk selnya membentuk rantai sel yang disebut hifasemu atau pseudohifa. Reproduksi Seksual -Mula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan. -Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium, masing-masing berinti haploid. -Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan askogonium dan anteridium. -Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami. -Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan. -Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp

membentuk askus dengan inti haploid dikariotik. -Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid. -Di dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru. Catatan: Di dalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid melakukan pembelahan meiosis menghasilkan 4 inti haploid. Setiap haploid akan membelah secara mitosis sehingga setiap askus terdiri dari 8 buah spora. Jenis-jenisnya: 1. Saccharomyces cereviceae 2. Saccharomyces tuac 3. Saccharomyces ellipsoids 4. Aspergillus oryzae 5. A. wentii 6. A. niger 7. A. flavus 8. A. fumigatus 9. A. oryzae 10. Penicillium notatum 11. P. chrysogenum 12. P. camemberti 13. P. requeforti 14. Trichoderma 15. Xyloria tabacina 16. Neurospora sitophila & N. crassa Pada jenis ini, beberapa contohnya adalah dari Famili Aspergillus, dan beberapa lainnya ada di Deuteromycota, karena belum ditemukan cara reproduksinya. C.Basidiomycota Basidiomycota adalah jamur yang disebut demikian karena memiliki alat reproduksi yang disebut basidiokarp. Cirinya adalah sebagai berikut: 1. Hifa bersekat 2. Bersifat saprofit atau parasit 3. Dapat berbentuk lembaran atau bertudung 4. Tubuh buahnya disebut basidiokarp dengan tudungnya yang disebut basidium, yang mengandung basidiospora Cara reproduksi: 1. Seksual (Generatif) Pada tudung jamur akan diproduksi spora generatif. Lalu, intinya akan menyatu menjadi diploid. Setelah itu, inti dari jamur ini akan menjadi empat dengan meiosis. Setelah itu, bungkusnya yang disebut sterigma akan pecah dan basidiospora akan jatuh ke tanah. Di tanah, ia akan membentuk miselium primer yang dikariotik dan memiliki ciri seksual. Miselium tersebut akan menyatu dan membentuk miselium sekunder yang dikariotik, dan dari sana akan dibentuk jamur yang baru.

2. Aseksual (Vegetatif) Reproduksi vegetatif dengan konidia, kuncup, dan fragmentasi miselium. Contoh Basidiomycota: 1. Volvariella volvaceae 2. Auricularia polytricha & Auricula auricula 3. Pleurotus 4. Amanita phalloides 5. Amanita caesarina 6. Puccinia graminis 7. Corticium salmonella 8. Ustilago maydis 9. Ganoderma aplanatum & Polyporus ginganteus 10. Agaricus campetris Perbedaan miselium primer dan sekunder adalah Miselium primer merupakan miselium yang berinti satu sedangkan miselium sekunder merupakan miselium yang berinti 2 yang merupakan peleburan dari 2 miselium primer Perbedaan spora yang di hasilkan antara basidium dan askus adalah Spora Basidium bersifat haploid sedangkan askus itu diploid D.Deuteromycota Deuteromycota adalah jamur yang disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna) karena tidak diketahui reproduksi seksualnya. Jamur ini multiseluler dengan hifa bersekat dan bereproduksi vegetatif dengan konidiospora. Hidup jamur ini bersifat saprofit atau parasit. Jenisnya adalah 1. Epidermophyton floccosum 2. Microsporium audoini, Trychophyton, dan Epiderophyton 3. Scelothium rolfsii 4. Helmintrosporium oryzae 5. Malassezia furfur 6. Fusarium Pada jenis ini, beberapa contohnya adalah dari Famili Aspergillus, dan beberapa lainnya ada di Ascomycota, karena sudah ditemukan cara reproduksinya. -Penyebab kurap dan ketombe :Microsporum audodini, Trychophyton, dan Epiderophytonb. -Penyebab kaki atlet Epidermophyton floccosum -Penyebab panu Malassezia furfur Selain itu contoh penyakit lain adalah Sclothium rolfsii, penyebab penyakit busuk pada tanaman Helmintrosporium oryzae, perusak kecambah dan buah Fusarium, menyerang tanaman kentang, tomat, pisang, dan tembakau 4.Pemanfaatan Jamur dan Pengaruhnya Dalam Kehidupan Manusia Jamur berpengaruh dalam kehidupan manusia seperti: 1. Zygomycota a. Rhizopus oryzae, untuk membuat tempe b. Rhizopus nigricans, menghasilkan asam fumarat yang digunakan dalam industri makanan

dan pembuatan polyester c. Rhizopus stolonifer, jamur hitam yang membusukkan roti d. Mucor mucedo, saprofit pada kotoran hewan dan sisa makanan yang beracun 2. Ascomycota a. Saccharomyces cereviceae, ragi untuk membuat roti b. Saccharomyces tuac, untuk mengubah nira menjadi tuak c. Saccharomyces ellipsoids, untuk fermentasi anggur d. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum, untuk antibiotik e. Penicillium camemberti dan Penicillium requeforti, untuk mengharumkan keju f. Aspergillus wentii, untuk membuat kecap g. A. oryzae, untuk membuat sake h. A. niger, untuk menjernihkan sari buah i. A. flavus, menghasilkan racun aflatoksin yang sangat mematikan j. A. fumigatus, menghasilkan penyakit paru-paru pada burung dan manusia k. Trichoderma, menjadi sumber protein tinggi (SPT) l. Xyloria tabacina, parasit pada petai cina m. Neurospora crassa & N. sitophilia, untuk membuat tape 3. Basidiomycota a. Volvariella volvacea, jamur merang dapat dimakan b. Auricularia auricula & A. polytricha, jamur kuping dapat dimakan c. Agaritus campetris, kampegnon dapat dimakan d. Pleurotes, jamur kayu dapat dikonsumsi e. Ganoderma aplanatum (jamur akar merah) dan Polyporus gingaetum (jamur papan), dapat dijadikan bahan obat-obatan f. Amanita caesarina, dapat dimakan g. Amanita phalloides & amanita muscarina, hidup pada kotoran ternak, mengeluarkan racun muscarin yang menyebabkan kematian h. Puccinia graminis, jamur api yang parasit pada graminae, memiliki spora merah seperti api. Disebut juga jamur karat karena meninggalkan bercak seperti karat i. Ustilago maydis, jamur parasit pada jagung dan tebu. Tidak bertubuh buah j. Corticium salmonella, jamur upas menyerang batang karet, jeruk, dan melinjo 4. Deuteromycota a. Microsporum audodini, Trychophyton, dan Epiderophyton, penyebab kurap dan ketombe (kurap di kepala) b. Epidermophyton floccosum, penyebab penyakit kaki atlet c. Sclothium rolfsii, penyebab penyakit busuk pada tanaman d. Helmintrosporium oryzae, perusak kecambah dan buah e. Malassezia furfur, penyebab panu f. Fusarium, menyerang tanaman kentang, tomat, pisang, dan tembakau Read more: http://biologi-terbaik.blogspot.com/2011/01/jamur-danperanannya.html#ixzz1HlBhCESi

Anda mungkin juga menyukai