Anda di halaman 1dari 5

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANATAN SELATAN

Assalamualaikum Wr. Wb, Yang saya hormati, 1. Senat Fakultas Kedokteran Unlam 2. Dekan, Pembantu Dekan beserta civitas akademika FK Unlam Banjarmasin 3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan 4. Direktur Rumah Sakit Provinsi/Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan 5. Para orang tua atau wali wisudawan 6. Para Dokter baru 7. Dan para hadirin undangan yang berbahagia

Hadirin yang terhormat,

Mengawali sambutan ini marilah memanjatkan Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wataala, atas izinNya jualah pada hari ini kita masih diberikan kenikmatan, kesehatan dan keselamatan dapat berkumpul dan menghadiri Acara Pengambilan Sumpah Dokter Angkatan 42 Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Dalam era globalisasi khususnya tenaga kesehatan Indonesia dituntut untuk berkompetensi dengan tenaga dari negara lain untuk masuk pasar global/bebas. Untuk mengatasi hal tersebut diantaranya diperlukan tenaga kesehatan dokter yang profesional dengan kemampuan keilmuan atau kompetensi lulusan setara dengan standara profesional dokter di tingkat internasional, jangan sampai kita menjadi tamu di Negeri sendiri.

Hadirin yang berbahagia,

Indeksi

Pembangunan

Manusia

adalah

indikator

komposit

dari

pembangunan

manusia/kualitas suatu bangsa yang diukur dari tingkat pendidikan, derajat kesehatan dan tingkat perekonomian. Ini diwujudkan dengan diterbitkannya RPJP-K 2005-2025 yang dijabarkan dalam RPJM-K 2010-2014 dan dituangkan Keputusan Presiden Nomor 5 tahun 2010.

RJPM mengamanatkan pencapaian UHH Manusia Indonesia menjadi 72 tahun, penurunan AKB menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup, AKI 118 per 100.000 kelahiran, serta perevalensi gizi kurang pada balita kurang dari 15%. Upaya pencapaian diperkuat dengan komitmen pemerintah untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals/MGDs- yang didukung pemberdayaan masyarakat melalui upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) seperti program Desa Siaga, Revitalisasi Posyandu dan Reformasi Puskesmas dalam

menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.

Hadirin yang berbahagia,

Tahun 2011, Program Internship dokter Indonesia akan dilaksanakan di 11 Fakultas Kedokteran diikuti sebanyak 2000 orang yang tremasuk di FK Universitas Tanjung Pura Pontianak. Program internship adalah proses pemahaman mutu profesi dokter untuk menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan. Secara terintegrasi, komprehensif, mandiri serta menggunakan pendekatan kedokteran keluarga dalam rangka pemahiran dan penyelarasan antara hasil pendidikan dengan praktik di lapangan. Kementrian Kesehatan memberikan kesempatan kepada dokter baru lulus untuk menerapkan serta mempraktikan kompetensi yang selama pendidikan dan merupakan tujuan program Internsif Dokter Indonesia. Program Internsif dokter meliputi pengalaman melakukan upaya kesehatan perorangan (UKP) selama 8 bulan, dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) selama 4 bln. Pengalaman ini membantu para dokter melihat upaya pelayanan secara komprehensif.

Program ini membantu pemerataan tenaga dokter di tingkat Kabupaten yaitu di Rumah Sakit tipe C dan D dengan kisaran jumlah antara 5 hingga 20 orang dan kecamatan yaitu sekitar 5 orang di Puskesmas yang secara terus menerus akan memperkuat tenaga-tenaga dokter muda. Program ini sudah dijalankan di 2 FK, yaitu FK Universitas Andalas dan FK UI, dimulai dengan angkatan I 92 dokter, angkatan II 64 dokter, angkatan III 49 dokter, dan angkatan IV 13 dokter.

Hadirin yang berbahagia,

Program ini diharapkan pada tahun 2014 dikembangkan pada 71 FK seluruh Indonesia dengan peserta diperkirakan sekitar 8000-10000 dokter baru. Program Internsip Dokter merupakan kesepakatan dari pertemuan antara Kemenkes dengan IDI, KKI & Dirjen Dikti. Kemenkes bertindak selaku koordinator persiapan dan penyelenggaraan program internsip dokter Indonesia dalam hal pengorganisasian dan penyelenggaraanya, sedangkan teknis program internsip merupakan tanggung jawab IDI melalui Kolegium Kedokteran dan Kedokteran Keluarga Indonesia.

Ikatan Dinas yaitu program internship yang diikuti dokter biaya dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan kewajiban mengikuti program penempatan sesuai dengan Program Kementrian Kesehatan setelah menyelesaikan Program Internship. Kedua, Program Internship Mandiri yaitu program Internship yang diiuti dokter dengan biaya sendiri biaya sendiri dengan tidak mempunyai kewajiban mengikuti program penempatan sesuai dengan program Kemenkes setelah menyelesaikan program internship.

Hadirin yang berbahagia kesehatan dapat diatasi bila perilaku diperhatikan seperti 1) diare dapat dicegah bila masyarakatnya menerapkan yaitu cucui tangan pakai sabun, minum air yang dimasak dan memanfaatkan sarana kesehatan 2) Demam berdarah dapat dicegah bila melakukan 3 M plus, memakai kelambu saat tidur 3) Gizi buruk dapat dideteksi secara dini dan dicegah bila bayi dan balita dibawa keposyandu setiap bulan 4) Kematian bayi dapat dicegah bila ibu melahirkan ditolong petugas kesehatan 5) Penyakit jantung & hipertensi dapat dicegah bila berolahraga secara teratur, tidak merokok dan makan makanan yang tinggi serat. Hasil Riskesdas tahun 2010, penduduk yang merokok setiap hari 28.2%; rumah tangga memiliki jamban sehat 55,4%; ibu memeriksakan kehamilan 6-8 jenis pemeriksaan 56,8%; balita yang ditimbang selama 6 bulan 67,1%.

Permasalahan kesehatan tidak dapat diselesaikan oleh Kemenkes sendiri, perlu didukung berbagai pihak baik lintas sektor, ormas, LSM maupun dunia usaha. Dalam upaya mencapai target MDGS dibidang penyelenggaraan upaya kesehatan supaya ditingkatkan intensitasnya dengan tetap memberikan perhatian khusus pada penyelenggaraan pelayanan KIA, masyarakat miskin, penanggulangan penyakit dan Gizi buruk, masalah kesehatan akibat bencana, pelayanan kesehatan didaerah terpencil, tertinggal, perbatasan, pulau-pulau

terluar serta peningkatan pengembangan dan pemberdayaan tenaga kesehatan dan lainlain. Delapan prioritas dalam bidang pembangunan kesehatan adalah: 1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, dan balita 2. Perbaikan status gizi masyarakat 3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular, diikuti penyehatan lingkungan 4. Pengembangan sumber daya manusia kesehatan 5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan 6. Pengembangan sistem jaminan pembiayaan kesehatan 7. Pemberdayaan masyakarat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan 8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier

Hadirin yang berbahagia,

Dalam meningkatkan ketersediaan, distribusi dan mutu tenaga kesehatan utamanya di DTPK, pada tahun 2014 diharapkan dapat menghasilkan: Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di DTPK dengan landasan hukum berbentuk peraturan pemerintah dan pengembangan sistem imbalan yang memadai Adanya landasan hukum dalam bentuk PP tentang diklat tenaga kesehatan dan adanya pendidikan berkelanjutan guna pengembangan profesionalisme Adanya landasan hukum dalam bentuk Permenkes tentang praktik tenaga kesehatan di DTPK Pengembangan standarisasi, sertifikasi kompetensi dan lisensi tenaga kesehatan

Dalam upaya mencapai target MDGS dibidang penyelenggaraan upaya kesehatan ditingkatkan intensitasnya dengan tetap memeberikan perhatian khusus pada

penyelenggaraan penyakit dan gizi buruk, masalah kesehatan akibat bencana, pelayanan kesehatan didaerah terpencil, tertinggal, perbatasan serta pulau-pulau terluar dan terdepan dan lain-lain, dengan harapan kedepan diantaranya: 1. Semua puskesmas minimal memiliki seorang dokter dan tenaga kesehatan lainnya sesuai standar

2. Semua KLB/wabah penyakit akibat bencana dapat ditangani kurang dari 24 jam 3. Semua rumah sakit kabupaten/kota telah memiliki minimal 4 tenaga dokter spesialis dengan (Kebidanan dan Kandungan, Anak, Bedah, Penyakit dalam) dan 4 dokter spesialis penunjang (Anestesi, Radiologi, Rehab Medik, Patologi Klinik) 4. Tingkat kesembuhan penyakit Tuberculosis dapat dipertahankan sebesar 90%

Dengan disampaikan dan terima kasih kepada Fakultas Kedokteran UNLAM Banjarmasin yang turut serta berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan khususnya di bidang pendidikan kedokteran. Kepada orang tua/wali dokter yang diambil sumpahnya saya ucapkan terima kasih.

Saya akhiri dengan Wassallammualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai