Anda di halaman 1dari 2

Hama pada Tanaman Bawang Daun

June 20th, 2010 | Author: lestarifebri08 Hama yang sering diternukan di areal penanaman bawang daun antara lain ulat tanah (Agrotis ipsilon). Hama ini bisa membuat tanaman rebah, pangkal batang yang diserang akan memperlihatkan bekas gigitannya. Bisa juga batang sampai terpotong hingga putus. Selain itu dapat juga ditemukan gejala gerigitan yang menyebabkan daun-daun berlubang disebabkan oleh larva Spodoptera eksigua famili Noctuidae yang merupakan hama utama pada tanaman ini. Saat tanaman masih kecil imagonya meletakkan telur di daun, dan ulatnya yang menetas memakan daun terutama dari bagian pinggir dan bawah. Terdapat juga gejala korokan linier oleh larva liriomyza, gerigitan pangkal batang oleh kepinding tanah pada masa vegetatif. Disamping itu terdapat juga imago pentatomidae, dan juga imago coccinelidae. Pengendalian hama ini bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida sesuai aturannya ataupun dengan mengatur pola tanam tanaman tersebut. Benih atau bibit Bawang daun bisa diperbanyak lewat biji maupun tunas anakan. Umumnya petani Indonesia menggunakan setek tunas. Caranya dengan memisahkan anakan dari induknya. Pilihlah induk yang sehat dan bagus pertumbuhannya. Tetapi untuk jenis bawang daun impor bibit yang digunakan adalah dari biji yang dibeli di toko pertanian. Umumnya jenis bawang daun introduksi ini tergolong hibrida yang memang tak baik diperbanyak dengan tunas anakan atau dari biji hasil penanaman sendiri. Kelemahan bibit asal biji ialah panen bisa lebih lama l bulan daripada dengan bibit asal tunas anakan. Kebutuhan setek untuk 1 ha areal penanaman bawang daun ialah 200.000 setek. Benih asal biji kebutuhannya sebanyak 1,5-2 kg/ha. Bibit asal setek anakan bisa langsung ditanam ke lahan. Akan tetapi, terlebih dahulu kurangi perakaran dan potong sebagian daun untuk mengurangi penguapan. Apabila menggunakan biji, lakukan persemaian untuk mendapatkan bibit. Caranya, cangkul tanah persemaian sampai gembur. Tambahkan pupuk kandang sepertiga bagian lapisan olah. Kemudian taburkan benih secara merata, tak perlu dalam cukup 0,5-1 cm dari permukaan tanah. Tutupi dengan lapisan tanah tipis-tipis. Seminggu kemudian bibit tumbuh. Biarkan hmgga memiliki 2 atau 3 helai daun, baru dipindah ke lahan, Penanaman bawang daun memerlukan daerah perakaran yang gembur. Jadi sebaiknya tanah dicangkul dahulu sedalam 30-10 cm. Tambahkan pupuk kandang. Buat bedengan selebar 1,5-2 m. Panjangnya sesuai kondisi lahan. Antar bedengan dibuat parit sedalam 25-30 cm dengan lebar sekitar 30 cm. Gunakan jarak tanam 20 x 25 cm atau 20 x 30 cm. Bibit asal biji yang sudah disiapkan maupun tunas anakan bisa ditanam dengan cara dipendam. Buat lubang kecil, masukkan bibit ke dalamnya dalam posisi tegak lurus. Tutupi dengan tanah. Tekan sedikit tanah di sekeliling batang agar sedikit padat. Selesai ditanam basahi tanah dengan penyiraman. Saat musim hujan cocok melakukan penanaman bawang daun karena sayur ini toleran terhadap

curah hujan tinggi. Awal musim penghujan atau awal musim kemarau juga tak jadi masalah yang penting di musim kemarau ada air untuk menyiramnya. Pemeliharaan tanaman bawang daun ini yaitu dengan menyiangi gulma yang tumbuh di areal pertanaman sambil melakukan penyiangan lakukan pendangiran. Tanah digemburkan karena mungkin terjadi pemadatan akibat penyiraman air dan proses pengeringan oleh sinar matahari. Bila terlihat tanah kekurangan air maka perlu dilakukan penyiraman. Lakukan penyiraman hingga tanah di sekitar pertanaman cukup basah dan merata. Selain langkah pemeliharaan di atas kita perlu pula menimbun bagian bawah batang. Naikkan tanah di sekitar batang agar pangkalnya tertutup. Penimbunan memberikan wama putih pada batang bagian bawah sehingga memberikan penampilan yang menarik dan kualitas yang prima. Selanjutnya dengan pemberian pupuk secara teratur, pupuk diberikan di dalam larikan 5 cm di kiri dan kanan batang. Dibawah ini beberapa foto hama yang menyerang daun bawang namu masih ada hama yang belun ditemukan dan bisa diambil fotonya.

Anda mungkin juga menyukai