Jenis material teknik yang dipakai secara luas dalam teknologi modern adalah baja. Baja adalah material logam yang dapat dipakai secara fleksibel dan mempunyai beberapa karakteristik. Material ini kuat dan siap dibentuk menjadi bermacam-macam keperluan teknik. Material ini berspektrum luas dan mempunyai kemampuan berdeformasi secara permanen yang merupakan modal penting dalam menentukan harga tegangan luluh pada berbagai beban. Berbagai material logam tidak dalam bentuk murni dipakai dalam teknik, tetapi dipakai dalam bentuk paduan, misalnya : paduan besi dan baja (dari Fe), aluminium (Al), magnesium (Mg), titanium (Ti), nikel (Ni), paduan seng (Zn) dan tembaga (Cu) (perunggu).
Dalam usaha memperbaiki sifat-sifat mekanik permukaan suatu logam (baja) biasa dilakukan dengan proses pengerasan permukaan. Proses pengerasan permukaan (Surface Hardening), adalah suatu pengerasan material pada bagian permukaan, sehingga bagian dalam-nya tetap bersifat ulet. Bila material ini dibuat semua bagian keras, selain biaya pembuatan lebih mahal, sifatnya adalah fragile (getas/mudah patah). Satu diantara metode pengerasan permukaan suatu material adalah dengan menggu-nakan teknik nitridasi dengan plasma lucutan pijar. Dengan proses nitridasi ini dapat meningkatkan kekerasan permukaan suatu meterial sehingga mampu mengurangi laju keausan akibat gesekan dan mampu menahan gaya gaya dinamis. Dalam hal ini,tujuannya adalah untuk mengeraskan permukaan komponenkonponen mesin yang selalu bergesekan dengan komponen lainnya misalnya seperti ring seker, poros engkol, roda gigi dan lain sebagainya, sehingga umur pemakaian komponen tersebut lebih lama. Namun sebelum dicoba pakai dalam kehidupan sehari-hari,material tersebut haruslah diuji dan pengujian yang kita butuhkan dalam ghal ini adalah uji kekerasan.
1.2 MASALAH
Pengujian dalam proses produksi untuk bahan industri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
Pengujian merusak (destructif test) Pengujian tak merusak (nondestructif test)
Guna pengujian dilakukan adalah untuk : Melihat kemungkinan adanya cacat pada bahan Memberikan jaminan kualitas pada penggunaan material atau bahan. Pengujian merusak adalah Pengujian yang dilakukan dengan merusak bahan yang dimaksud. Pengujian ini juga disebut pengujian mekanik. Tujuan Pengujian Mekanik. Untuk mendapatkan sifat-sifat mekanik suatu material atau bahan, dengan melihat kelakuan atau respon material tersebut terhadap pembebanan mekanik yang diberikan Pengujian Kekerasan adalah satu dari sekian banyak pengujian yang dipakai, karena dapat dilaksanakan pada benda uji yang kecil tanpa kesukaran mengenai spesifikasi. Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical properties) dari suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang dalam penggunaanya akan mangalami pergesekan (frictional force) dan dinilai dari ukuran sifat mekanis material yang diperoleh dari DEFORMASI PLASTIS (deformasi yang diberikan dan setelah dilepaskan, tidak kembali ke bentuk semula akibat indentasi oleh suatu menda sebagai alat uji. Dalam hal ini bidang keilmuan yang berperan penting mempelajarinya adalah Ilmu
Bahan Teknik (Metallurgy Engineering). Mengapa diperlukan pengujian kekerasan? Di dalam aplikasi manufaktur, material terutama semata diuji untuk dua pertimbangan: yang manapun ke riset karakteristik suatu material baru dan juga sebagai suatu cek mutu untuk memastikan bahwa contoh material tersebut menemukan spesifikasi kualitas tertentu . Pengujian yang paling banyak dipakai adalah dengan menekankan penekan tertentu kepada benda uji dengan beban tertentu dan dengan mengukur ukuran bekas penekanan yang terbentuk diatasnya, cara ini dinamakan cara kekerasan dengan penekanan.
BAB II
PENGUJIAN KEKERASAN
Kekerasan suatu material dapat mempunyai sejumlah arti dan tergantung atas konteks, yang mana dalam kasus pada logam secara umum biasanya berarti ketahanan terhadap beban tekan (indentation). Kekerasan material atau bahan dapat diukur dengan tiga jenis metoda, yakni :
Metoda gores (scratch) atau metoda Mohs Metoda pantulan (rebound) Metoda penekanan atau metoda indentasi
Untuk logam dan paduannya paling sering digunakan metoda penekanan, adapun yang termasuk dalam metoda ini antara lain adalah Brinell, Vickers, Rockwell dan Knoop. Adapun prinsip dasar yang digunakan sebagai ukuran kekerasan pada metoda ini adalah ketahanan material terhadap deformasi plastis atau dengan kata lain ukuran bekas penekanan merupakan ukuran kekerasannya. Logam dan paduannya haruslah melalui pemilihan pengujian yang tepat agar diperoleh hasil pengujian yang benar.