Anda di halaman 1dari 6

3.1.

1 MODEL REFERENSI JARINGAN KOMPUTER Sebelum belajar tipe tipe jaringan computer, kita harus terlebih dahulu memahami dasar dasar protocol yang menyebabkan system komunikasi computer dapat berjalan. Suatu jaringan komunikasi data memerlukan tingkat compability dan interoperability yang tinggi diantara elemen elemen jaringan, khususnya yang berhubungan dengan interface fisik dan logika serta pengendaliannya. Dengan mempertimbangkan masalah masalah tersebut, International Organization for Standardization (ISO) membentuk suatu subkomite (Technical Commite 97) pada tahun 1977 yang bertugas mengembangkan arsitektur standar dengan tujuan memperoleh sasaran jangka panjang berupa suatu Open System Interconnection (OSI). Komite inilah yang membuat standar komunikasi data yang ada sekarang. Istilah OSI mengacu pada standar untuk pertukaran informasi diantara sistem sistem yang terbuka yaitu sistem yang menerapkan standar OSI. Fakta bahwa suatu sistem merupakan sistem yang terbuka tidak berpengaruh terhadap implementasi, teknologi, atau interkoneksi sistem, melainkan berhubungan dengan kesesuaian (compliance) suatu sistem terhadap standar yang diterapkan. Berdasarkan hal ini, OSI yang membagi bagi fungsi komunikasi ke dalam tujuh lapis (layer). Setiap layer ditugaskan untuk melaksanakan suatu subset dari fungsi komunikasi tertentu yang pada gilirannya diterapkan di dalam suatu data terminal equipment (DTE) yang berkomunikasi dengan (DTE) yang lain. Setiap layer mengandalkan layer yang ada dibawahnya untuk melaksanakan fungsi fungsi yang lebih primitive serta sekaligus menyediakan layanan untuk mendukung layer yang berada di atasnya. Layer layer ini dirancang agar setiap perubahan yang terjadi di dalam satu layer tidak mempengaruhi layer yang lain. 3.1.2 MODEL REFERENSI OSI Model Referensi OSI dapat dilihat pada tabel 3.1. Tujuan dari OSI adalah memecahkan keberagaman DTE dan data communication equipment (DCE). Model OSI bukanlah suatu cetak biru suatu produk,melainkan suatu kerangka kerja yang harus diterapkan dengan standart yang dikembangkan untuk setiap layer. Standar standar tersebut yang dikembangkan untuk setiap layer serta protocol antar layer. Standar tidak memberikan acuan untuk menerapkan setiapfungsi dan layanan ke dalam bentuk keras maupun lunak. Dengan demikian, akan terjadi perbedaan cara menerapkan standar antara suatu sistem dengan sistem lainnya. Model Referensi OSI juga memperlihatkan susunan protocol (protocol stack) yang diterapkan pada dua DTE. Kedua DTE dihubungkan oleh suatu sub-jaringan komunikasi (communication subnetwork) yang terletak diantara keduanya. Setiap layer memiliki nama dan fungsi tertentu. Adapun tujuh layer yang terdapat di dalam model OSI yaitu : 3.1.2.1 Layer 1 : Physical Physical layer mendefinisikan karakteristik mekanik, elektrik, fungsional dan procedural untuk mengaktifkan , memperthankan atau memelihara (maintenance) serta memutuskan (deactivate) koneksi untuk mentransmisikan deretan bit melalui suatu saluran fisik. Saluran fisik tersebut dapat berupa jaringan (network access point) atau berupa kabel serat optic yang terapat didalam suatu jaringan. Beberapa parameter yang digunakan pada layer 1 diantaranya yaitu level sinyal dan durasi bit. Contoh standar layer 1 adalah X.21 didalam rekomendasi CCIT X.25, standar RS-232C dsb. 3.1.2.2 Layer 2 : Data Link Data link memiliki fungsi untuk mewujudkan suatu transfer data yang handal melalui saluran fisik. Layer ini memetakan unit data yang berasal dari network layer menjadi frame data yang dapat ditransmisikan. Untuk sinkronisasi, error control dan flow control. Selain itu, juga melaksanakan proses multiplexing satu data link access protocolB (LAP-B) yang merupakan subset dari high-level data link control (HDLC). 3.1.2.3. Layer 3 : Network Fungsi yang dijalankan oleh network layer menyebabkan layer layer yang berada diatasnya tidak tergantung pada proses routing dan penyambungan yang berhubungan dengan pembentukan koneksi jaringan. Fungsi fungsi network layer yang lain yaitu pengalamatan, identifikasi titik akhir (endpoint identification), dan pemilihan

layanan jika terdapat lebih dari satu penawaran layanan. Contoh dari protocol layer 3 yaitu X.25 dari CCITT. 3.1.2.4 Layer 4 : Transport Transport layer melaksanakan pengendalian end-to-end (station-to-station) terhadap data yang ditransmisikan serta melakukan optimasi terhadap penggunaan sumberdaya jaringan. Layer ini menyediakan transfer data transparan antara entitas layer 5 (session). Didalam termology ISO, entitas didefinisikan sebagai perangkat keras, perangkat lunak atau keduanya yang memiliki kemampuan untuk melakukan proses pengolahan. Entitas entitas ini menerapkan fungsi fungsi yang harus dilakukan oleh suatu layer. Transport layer menyediakan layanan kepada layer layer atas berupa proses pembentukan, pemeliharaan (maintenance) dan pemutusan komunikasi data pada jalur transmisi yang full duplex, diantaranya sepasang alamat transport. Kemampuan protocol transport yang diperlukan, ditentukan oleh kualitas layanan yang diberikan oleh layer layer dibawahnya. Jika kualitas layanan yang diberikan oleh layer dibawahnya adalah suatu layanan virtual circuit yang handal (reliable), serta bebas kesalahan (error-free), maka hanya dibutuhkan kemampuan protocol transport yang minimal. Sedangkan bila layanan yang diberikan oleh layer dibawahnya adalah layanan datagram maka harus digunakan protocol transport yang memiliki kemampuan lebih baik. Misalnya mampu mendeteksi dan koreksi kesalahan serta fungsi fungsi lainnya. 3.1.2.5 Layer 5 : Session Session adalah suatu koneksi antara dua station yang memungkinkan saling berkomunikasi. Misalnya, untuk melaksanakan proses transfer file dengan setiap station, suatu prosessor utama melakukan beberapa session yang berlangsung secara bersama dengan terminal terminal remote yang terhubung dengannya. Session layer memungkinkan pembentukan dan penggunaan koneksi transport antara dua entitas presentation yang terletak pada dua station yang berjauhan. Pembentukan dan penggunaan koneksi transport dilakukan dengan cara mengkoordinasi dan mensinkronisasi dialog yang mereka lakukan setas dengan memanage pertukaran data yang terjadi. 3.1.2.6 Layer 6 : Presentation Presentation layer bertugas memberikan informasi cara mengatasi perbedaan syntax yang kepada entitas aplikasi aplikasi yang sedang berkomunikasi. Untuk melaksanakan fungsi ini, layer 6 melakukan proses transformasi data ( kompresi dan enkripsi), pembentukan (format) data, dan pemilihan syntax. Contoh dari protocol 6 yaitu format representasi data EBDIC dan ASCII, skema kompresi seperti MPEG dan QuickTime ,dsb. 3.1.2.7 Layer 7 : Application Application layer memungkinkan suatu proses aplikasi mengakses lingkungan OSI. Layer ini dapat dianalogikan sebagai jalan yang menghubungkan proses proses aplikasi yang menggunakan OSI untuk saling mempertukarkan informasi. Semua layanan yang disediakan dapat diakses secara langsung oleh proses aplikasi. Layanan layanan yang disediakan meliputi : 1. Identifikasi partner komunikasi yang dituju. 2. Penentuan kesediaan partner yang dituju. 3. Pembentukan kewenangan untuk berkomunikasi. 4. Persetujuan atas tanggung jawab terhadap pemulihan kesalahan (error recovery). 5. Persetujuan atas prosedur yang digunakan untuk mempertahankan integritas data. Contoh dari application layer adalah Telnet, Ftp, OSI Common Management Information Protocol (CMIP), dan sebagainya. Dalam lingkungan komunikasi, aliran informasi berasal dari suatu application layer pada salah satu ujung,ke application layer yang berada pada ujung lainnya. Pada titik perantara (intermediate node), informasi yang dapat mengalir sampai ke layer 3 tergantung dari jenis jaringan yang digunakan. Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institue), NCITS (National Committee for Information Technology Standardization) bahkan juga lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electonics Engieers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya vebdor vendor produk LAN bahkan memakai standar yang dihasilkan

IEEE. Kita bias lihat misalnya badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat standarisasi peralatan telekomunikasi seperti pada tabel 3.2 Working Group Bentuk kegiatan Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan IEEE802.1 Data Link termasuk MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control) IEEE802. Standarisasi lapisan LLC IEEE802. Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD IEEE802. Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus IEEE802. Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring IEEE802. Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed Queue Dual Bus) IEEE802. Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group) pada LAN IEEE802. Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic technical Advisory Group) IEEE802. Standarisasi ISDN (Integreted Service Digital Network) dan IS (Integrated Services) LAN IEEE802. Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN security) IEEE802. Standarisasi masalah wireless LAN dan CSMA/CD bersama IEEE802.3 IEEE802. Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN IEEE802. Standarisasi masalah protocol CATV 3.1.3 TIPE JARINGAN KOMPUTER Jaringan computer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan computer yaitu : 3.1.3.1 Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) digunakan untuk menghubungkan computer didalam suatu area yang kecil,misalnya didalam suatu gedung perkntoran atau kampus. Jarak antara computer yang bisa dihubungkan bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps. LAN menjadi popular karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara bersama sama. Contoh dari sumber daya yang dapat digunakan misalnya suatu mainframe, fileserver, printer dan sebagainya. 3.1.3.2 Metropolitan Area Network (MAN) Metropolitan Area Network (MAN) merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan suatu LAN LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps. 3.1.3.3 Wide Area Network (WAN) Wide Area Network (WAN) dirancang untuk menghubungkan komputerkomputer yang terletak pada satu cakupan geografis yang luas,seperti hubungan dari satu kota ke kota lain didalam suatu Negara. Cakupan WAN biasanya meliputi 100 km sampai 1.000 km dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan transmisi sangat tinggi dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik. Para pelaku bisnis dapat menyewa sistem transmisi tersebut untuk menghubungkan kantor kantor cabang yang dimilikinya. 3.1.3.4 Global Area Network (GAN) Global Area Network (GAN) merupakan suatu jaringan yang menghubungkan Negara Negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 sampai 100 Mbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh dari GAN yaitu internet. LAN, MAN, WAN dan GAN dapat berinteraksi satu sama lain. Interface yang digunakan antara jaringan jaringan tersebut ditentukan didalam suatu standar interface internasional maupun regional. Standar standar ini memungkinkan peralatan peralatan yang berasal dari vendor yang berbeda dapat di hubungkan satu sama lain.

3.1.4 KABEL NETWORK Komunitas komputer yang besar memungkinkan komputer yang satu denga yang lain nya terhubung melalui kabel. Tanpa adanya kabel, maka hubungan komputer ini tidak dapat tersambung. Kabel yang digunakan dalam jaringan adalah kabel UTP (unshielded twisted pair) dengan standart 100 Base-Tx Fast Ethernet . Gambar 3.3 menunjukkan bentuk gambar dari kabel UTP

Ada beberapa klasifikasi kabel yang digunakan untuk jaaringan twisted-pair, tapi yang popular dan banyak digunakan adalah kabel UTP Category 5 (CAT 5). Kabel ini bisa dijual rol-an yang dimasukkan dalam karton yang berlubang. Kabel CAT 5 terdiri atas 4 pasang kawat berulir (twisted pair wire) sehingga pada kabel tersebut terdiri dari 8 buah kawat. Setiap pasang kawat diberikan kode warna yaitu warna penuh (biru,jingga,coklat,hijau) dan pasangannya dengan tambahan strip warna putih. Pada ujung kabel CAT 5 dipasangkan konektor yang dikenal dengan konektor RJ-45 (RJ berasal dari kata Registered Jack). Konektor RJ-45 mirip dengan konektor kabel telepon (RJ-11). Pemasangan kabel CAT 5 ke konektor RJ-45 dengan menggunakan alat khusus yaitu Modulator Plug Crimp Tool. Dengan alat ini,kabel CAT 5 akan dijepitkan secara permaenen untuk sekali pakai. Aturan pemasangan RJ-45 pada CAT 5 ada 2 macam,yaitu Ujung A (End A) dan Ujung B (End B). urutan pemasagan pada konektor yang dikenal sebagai End A dan End B ini masing masing pada dasarnya adalah standart EIA268A dan EIA568B. Kabel CAT 5 yang kedua ujungnya adalah ujung A disebut sebagai straight-throught cable (kabel langsung), sedangkan jika yang satu ujung A dan ujung satunya B maka dinamaka cross-over cable (kabel silang). Gambar 3.4 Sebenarnya pada kabel CAT 5 ini tidak semua kawat yang masuk ke konektor RJ45 terpakai dan berfungsi. Hanya pada kawat yang terhubung pada pin no 1,2,3 dan 6 yag terpakai, sedangkan pada kawat yang terhubung pada pin nomor 4,5,7 dan 8 tidak terpakai. Pin Tx (transmitter) harus terhubung dengan pin Rx (receiver) dengan tanda yang sama maksudnya yaitu plus ke plus dan minus k minus. 3.1.5 KOMPONEN LAN 3.1.5.1 Ethernet Ethernet adalah system jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox. Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Acces with Collision Detection) yang dikembagkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di Hawaii University diatas kabel coaxial. Standarisasi sistem enthernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE (lihat table 3.2). Kecepatan transmisi data ethernet sampai saat ini yaitu 10 sampai 10.000 Mbps yang biasa disebut seri 10Base. Ada beberapa seri 10Base diantaranya adalah 10Base5, 10Base2, 10BaseT dan 10BaseF yang akan diuraikan lebih lanjut kemudian. Pada metoda CSMA/CD, sebuah host komputer yang akan mengirim data ke jaringan pertama tama memastikan bahwa jaringan sedang ridak terpakai untuk transfer dari dan oleh host komputer lain. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka host komputer tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengirim pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian. Untuk menentukan pada posisi mana sebuah host komputer berada maka tiap tiap perangkat ethernet diberikan alamat (address) sepanjang 48 bit yang unik (hanya satu didunia). Informasi alamat disimpan dalam chip yang biasanya Nampak pada saat komputer di start dalam urutan angka berbaris 16, seperti pada gambar 3.5

48 bit angka agar mudah dimengerti dikelompokkan masing masing 8 bit untuk menyatakan bilangan berbasis 16 seperti contoh diatas (00 40 05 61 20 e6), 3 angka didepan adalah kode perusahaan pembuat chip tersebut. Chip tersebut dibuat oleh ANI Communication Inc. contoh vendor terkenal dapat dilihat pada table 3.3 Nomer code Nama vendor 00:00:0C Sisco System 00:00:1B Novell 00:00:AA Xerox 00:00:4A NEC 00:00:74 Ricoh 08:08:08 3COM 08:00:07 Apple Computer 08:00:09 Hewlett Packard 08:00:20 Sun Microsystems 08:00:2B DEC 08:00:5A IBM Dengan berdasarkan address ethernet, maka setiap protocol komunikasi (TCP/IP, IPX, AppleTalk, dll) berusaha memanfaatkan untuk informasi masing masing host komputer jaringan. A. 10Base5 Menggunakan kabel coaxial berdiameter 0,5 inc (10 mm) sebagai media penghubung berbentuk bus seperti gambar 3.5. Biasanya kabelnya berwarna kuning dan pada kedua ujungnya diberi konsentrator sehingga mempunyai resistansi sebesar 50 ohn. Jika menggunakan 1Base5, satu segmen jaringan bisa sepanjang maksimal 500 m dan jika dipasang penghubung (repeater) sebuah jaringan bisa mencapai panjang maksimal 2,5 km. Seperti pada gambar 3.6, antara NIC (Network Interface Card) yang ada di komputer DTE (Data Terminal Equipment) dengan media transmisi bus (kabel coaxialnya) diperlukan sebuah transceiver MAU (Medium Attachement Unit). Antara MAU dibuat jarak minimal 2,5 m dan setiap segment hanya mampu menampung sebanyak 100 unit. Konektor yang dipakai adalah konektor 15 pin. Gambar 3.5 Jaringan dengan media 10Base5

Gambar 3.6 Struktur 10Base5

B. 10Base2 Seperti pada jaringan 10Base5, disini memili struktur jaringan berbentuk bus (gambar 3.7). Hanya saja kabel yang digunakan lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. Tidak diperlukan MAU kareana MAU telah ada didalam NIC-nya sehingga bisa menjadi lebih ekonomis sehingga dikenal dengan jaringan CheaperNet. Dibandingkan dengan jaringan 10Base5, panjang maksimal sebuah segmen menjadi lebih pendek sekitar 185 m dan bisa disambung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925 m. sebuah segmen hanya bisa menampung tidak lebih dari 30 unit komputer. Pada jaringan ini juga diperlukan konsentrator yag membuat ujung ujung media transmisi bus-nya menjadi beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai jenis BNC.

Gambar 3.7 Jaringan dengan media 10Base2

Gambar 3.8 Struktur 10Base2

C. 10BaseT Berbeda dengan dua jenis jaringan sebelumnya, 10BaseT berstruktur bintang (star) seperti pada gambar 3.9. Tidak diperlukan MAU karena sudah termasuk didalam NICnya. Sebagai pengganti konsentrator dan repeater diperlukan hub karena jaringan berbentuk star. Panjang sebuah segmen jaringan maksimal 100 m, dan setiap hub bisa dihubungkan untuk memperpanjang jaringan sampai 4 unit sehingga maksimal komputer tersambung bisa mencapai 1024 unit. Menggunakan konektor modulator jack RJ-45 dan kabel jenis UTP seperti kabel telepon di rumah rumah. Saat ini kabel UTP yang banyak digunakan adalah jenis kategori 5 karena bisa mencapai kecepatan transmisi 10.000 Mbps. Masing masing jenis kabel UTP dan kegunaannya bisa di lihat pada table 3.4

Anda mungkin juga menyukai