Anda di halaman 1dari 4

BAB II

KLASIFIKASI HUKUM
Klasifikasi hukum terbagi menjadi 6 bagian , antara lain : a. berdasarkan sumber

Sumber hukum : segala sesuatu yang dapat menimbulkan / melahirkan hukum 1) Sumber Formal : sumber hukum ditinjau dari segi pembentukannya antara lain: - UU ( dibuat lembaga resmi ) - kebiasaan ( terbetuk dengan sendirinya oleh masyarakat) - jurisprudensi ( putusan haki di jadikan referensi oleh hakim lainnya) - traktat ( perjanjian antar Negara yang diratifikasi ) - doktrin ( pendapat para ahli hukum ) 2) Sumber material ; sumber yang menentukan isi hukum berupa perasaan hukum , keyakinan hukum individual, pendapat umum dll . terbagi kedalam dua hal : - bersifat idiil => patokan tentang konsep keadilan - bersifat riil => hal-hal yang benar-benar terjadi dalam masyarakat antara lain berupa : (struktur ekonomi , adapt istiadat, keyakinan, gejala di masyarakat) b) berdasarkan bentuknya : 1. Tertulis Hukum tertulis yaitu hukum yang dapat kita temui dalam bentuk tulisan dan dicantumkan dalam berbagai peraturan Negara. Contoh: UUD 1945,UU ,dan lainlain 2. Tidak tertulis Hukum tidak tertulis yakni yaitu hukum yang masih hidup dan tumbuh dalam keyakinan masyarakat tertentu (hukum adat). Dalam praktik kenegaraan hukum tidak tertulis disebut sebagai hukum konvensi. Contohnya : pidato kenegaraan presiden pada setiap tanggal 16 agustus. c) Berdasarkan isinya : 1. Hukum privat yaitu aturan hukum yang mengatur kepentingan perseorangan atau dapat dikatakan sebagai aturan hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang lainnya. antara lain mencakup : Hukum Perorangan Adalah himpunan peraturan yang mengatur manusia sebagai subyek Hukum dan tentang kecakapannya memiliki hak-hak serta bertindak sendiri dalam melaksanakan hak-haknya. Hukum Keluarga Adalah Hukum yang memuat serangakaian peraturan yang timbul dari peergaulan hidup dalam keluarga. Hukum kelurga dapat dibagi sebagai berikut : o Kekuasaan Orangtua, yaitu kewajiban membimbing anak sebelum cukup umur.

o Perwalian, yaitu seseorang tertntu yang bertindak sebagai wali untuk memelihara anak yatim piatu sampai cukup umur. Hal ini terjadi misalnya. o Pengampunan, yaitu seseorang tertentu yang ditunjuk hakim untuk menjadi curator bagi orang dewasa yang diampunya karena adanya kelainan; sakit ingatan, boros, lemah daya, tidak sanggup mengurus diri, dan berkelakuan buruk. o Perkawinan, yaitu mengatur perbuatan-perbuatan Hukum serta akibat-akibatnya anatara dua pihak dengan maksud hidup bersama untuk jangka waktu yang lama menurut undang-undang. Hukum Kekayaan Adalah Hukum yg mengatur hak dan kewajiban manusia yang dapat di nilai dengan uang. Yg mencakup: o Hukum benda, yg mengatur hak-hak kebendaan yg bersifat mutlak o Hukum perikatan, yg mengatur hubungan yg bersifat kehartaan antara 2 org atau lebih. Hukum waris Hukum yg mengatur harta kekayaan orang telah dia meninggal. Pembagian waris di lakukan dengan cara : o Menurut undang2 o Menurut wasiat Hukum dagang Hukum yang mengatur soal perdagangan karena tingkah laku manusia Hukum adat Hukum yg tumbuh dan berkembang dalam masyarakat

2. hukum public yaitu aturan hukum yang mengatur kepentingan umum, atau dapat dikatakan sebagai aturan hukum yang mengatur hubungan hukum antara Negara dengan perseorangan atau hubungan antara Negara dengan alat perlengkapannya. Mencakup ,antara lain : Hukum Tata Negara Hukum Tata Negara mempelajari Negara tertentu, seprti bentuk Negara, bentuk pemerintahan, hak-hak asasi warga Negara, alat-alat perlengkapan Negara, dan sebagainya. Singkatnya, mempelajari hal-hal yang bersifat mendasar dari Negara. Hukum Administrasi Negara Adalah seperangkat peraturan yang mengatur cara bekerja alat-alat perlengkapan Negara, termasuk cara melaksanakan kekuasaan dan wewenang yang dimiliki oleh setiap organ Negara. Hukum Pidana Adalah Hukum yang mengatur perlanggaran-perlanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap kepentingan umum yang diancam dengan sanksi pidana tertentu. Hukum Acara Disebut juga Hukum formal, Hukum acara adalah seperangkat aturan yang berisi tata cara menyelesaikan, melaksanakan, atau memprtahankan Hukum material. d) berdasarkan tempat berlakunya :

1. Hukum lokal yaitu hukum yang hanya berlaku di daerah tertentu saja ( hukum adat Manggarai-Flores, hukum adat Batak, Jawa, Minangkabau, dan sebagainya). 2. Hukum nasional yaitu hukum yang berlaku di negara tertentu ( hukumI ndonesia, Malaysia, Mesir, dan sebagainya) 3.Hukum Internasional yaitu hukum yang mengatur hubungan antara duanegara atau lebih ( hukum perang, hukum perdata internasional, dan sebagainya) f) menurut masa berlakunya : 1. hukum positif ( ius constitutum ) 2. hukum yang dicita-citakan ( ius constituendum ) 3. hukum universal ( hak azasi , hukum alam ; berlaku tidak mngenal ruang dan waktu) g) menurut cara mempertahan kannya : 1. Hukum material ( isi dari hukum/ materi hukum ) Materieei recht = substantive law yaitu aturan hukum yang mengatur hubungan hubungan hukum antara orang orang jadi yang menentukan hak hak dan kewajiban, memerintahkan dan melarang berbagai perbuatan kepada orang orang dalam masyarakat. contoh : hukum perdata, hukum pidana, Hukum tata usaha dan sebagainya 2. Hukum formal ( mengatur bagaimana penguasa menegaskan dan melaksanakan kaidah-kaidah hukum material) Formeel recht = adjective law, yaitu aturan hukum yang mengatur cara bagaimana mempertahankan aturan hukum materiil. Mempertahankan atau melaksanakan hukum materiil didalam Negara hukum adalah dengan jalan tertentu, jalan hukum yaitu jalan beracara. Didalam orang beracara itu juga terdapat aturan aturannya beracara, yaitu yang dibuat hukum acara. Jadi hukum acara itu termasuk dalam hukum formal. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hukum formal lebih luas daripada hukum acara. h) Berdasarkan sifatnya : 1. Bersifat memaksa yaitu aturan hukum yang dalam keadaan konkrit tidak dapat dikesampingkan oleh perjanjian yuang diadakan para pihak. Contohnya : pasal 340 KUHP tentang penghilangan nyawa orang dan pasala 147 KUH perdata, mengatakan bahwa syarat perkawinan harus dibuat dengan akta notaris sebelum perkawinan berlangsung 2. Bersifat mengaturi atau pelengkap atau penambahan yaitu aturan hukum yang dalam keadaan konkrit dapat dikesampingkan oleh perjanjian yang diadakan para pihak, jadi dalam hal ini sifat dan aturan hukum pelengkap itu hanya menyediakan peraturan saja kepada para pihak yang memerlukan, artinya bila para pihak tidak

membuat peraturan sendiri dengan perjanjian mereka atau membuat sendiri suatu peraturan tapi tidak lengkap. Menurut wujudnya : hukum objektif & hukum subjektif

Anda mungkin juga menyukai