Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (ISBD)

MANUSIA, MAKHLUK INDIVIDU, MAKHLUK SOSIAL

Oleh : 1. Linda Wahyu Agustin 2. Ria Ulumi Nadliroh 3. Muhammad Fatony 4. Aida Nur Chofifah ( 103654221 ) ( 103654223 ) ( 103654226 ) ( 103654228 )

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PRODI PENDIDIKAN SAINS 2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan. Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah ISBD (Ilmu Sosial Budaya Dasar)

Terimakasih juga tidak lupa kami sampaikan kepada dosen ISBD kami, yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Makalah ini berisi tentang menusia sebagai makhluk individu dan sosial, keluarga dan juga jenis-jenis pranata sosial. Dalam penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan baik pada penulisan maupun materi. Mengingat akan kemampuan kami miliki, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas mata kuliah ISBD.

Surabaya, 20 September 2011

Penyusun

ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial, susila, dan religius. Sifat kodrati manusia sebagai makhluk pribadi, sosial, susila, dan religi harus dikembangkan secara seimbang, selaras, dan serasi. Perlu disadari bahwa manusia hanya mempunyai arti dalam kaitannya dengan manusia lain dalam masyarakat. Manusia mempunyai arti hidup secara layak jika diantara ada manusia lainnya. Tanpa ada manusia lain atau tanpa hidup bermasyarakat, seseorang tidak dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik. Guna meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan pendidikan, baik pendidikan yang formal, informal maupun nonformal. Dalam kenyataannya, manusia menunjukkan bahwa pendidikan merupakan pembimbingan diri sudah berlangsung sejak zaman primitif. Kegiatan pendidikan terjadi dalam hubungan orangtua dan anak. Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar. Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Oleh karena itu di dalam makalah ini kami membahas tentang manusia sebagai makhluk individu dan sosial, termasuk di dalamnya akan dibahas juga mengenai keluarga dan pranata sosial.

ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 2

B. Tujuan

A. Menjelaskan tentang pemahaman individu dan sosial. B. Menjelaskan tenteng manusia sebagai individu. C. Menjelaskan tentang keluarga. D. Menjelaskan tentang manusia sebagai makhluk sosial. E. Menjelaskan jenis-jenis pranata sosial.

ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 3

BAB II ISI
A. Pemahaman atau Pengertian Mengenaai Individu dan Sosial Individu berasal dari bahasa latin yaitu individium yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Menurut pendapat Dr. A. Lysen, Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun. 1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama

2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan

3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.

4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebut masyarakat. Dalam ilmu sosial, paham individu menyangkut tabiat manusia dengan kehidupan jiwa yang majemuk dan memegang peranan dalam pergaulan hidupnya. Dalam ilmu psikologi, sifat manusia yang demikian disebut sebagai makhluk unik. Menurut Tricotomi, jiwa manusia dapat dibedakan menjadi :

ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 4

1. Cipta, yang berarti manusia senantiasa berkreasi (bersifat kreatif )selalu mencari halhal yang baru. 2. Karsa, yang berarti suatu kehendak kodrat manusia untuk mengabdikan diri kepada kepada kekuasaan yang tertinggi 3. Rasa, yang berarti adanya dorongan dalam diri manusia untuk mencapai keindahan rasa. Dengan kata lain pengertian dari individu adalah seorang manusia yang memiliki peranan yang khas dalam lingkungan sosialnya juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku yang spesifik. Adapun poses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas yang melekat pada diri seseorang sampai ia menjadi dirinya sendiri disebut sebagai proses individuasi atau aktualisasi diri. Menurut pola pribadi, individu dalam bertingkah laku akan menimbulkan beberapa 1. Menyimpang dari norma kolektif. Contohnya : di Indonesia masih menganggap tabu perilaku yang menunjukkan cinta sejenis 2. Kehilangan individualitasnya atau takluk terhadap kolektif. Contohnya : kebersamaan dalam komunitas punkers dalam berprilaku, berpakaian, dan lainlain. 3. Mempengaruhi masyarakat seperti pahlawan. Pengembangan individu menjadi seorang pribadi, tidak hanya didukung dan dihambat dari dirinya sendiri melainkan jugadi dukung dan dihambat oleh kelompok yang ada disekitarnya. Kondisi fisik dan kelengkapan anggota tubuh seseorang akan berpengaruh besar pada perkembangan pribadi seseorang. Kelengkapan anggota tubuh, ketajaman panca indera dan susunan jaringan syaraf berpengaruh terhadap pengembangan potensi diri seseorang. Sedangkan Sosial adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain. Kehadiran itu bisa nyata anda lihat dan anda rasakan, namun juga bisa hanya dalam bentuk imajinasi. . Setiap anda bertemu orang meskipun hanya melihat atau mendengarnya saja, itu termasuk situasi sosial. Begitu juga ketika anda sedang menelpon, atau chatting (ngobrol) melalui internet. Pun bahkan setiap kali anda membayangkan adanya orang lain, misalkan melamunkan pacar, mengingat ibu bapa, menulis surat pada teman, membayangkan bermain sepakbola bersama, mengenang tingkah laku buruk di depan orang, semuanya itu termasuk

ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 5

sosial. Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah mahluk sosial, karena hampir semua aspek kehidupan manusia berada dalam situasi sosial. B. Manusia sebagai Individu

Dalam ilmu sosial, individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.

Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun secara rohani ia sangat berbeda dengan makhluk hewani apapun. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan.

Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor: a. Pandangan nativistik, menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata ditentukan atas dasar faktor dari dalam individu sendiri. b. Pandangan empirik, menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata didasarkan atas faktor lingkungan. c. Pandangan konvergensi, menyatakan bahwa pertumbuhan individu dipengaruhi oleh faktor dari individu dan lingkungan.

Sebagai makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam suatu organisasi atau kelompok, manusia harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri diantara realita, self-respect, self-narcisme, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 6

dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi self-realisation.

Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pola tingkah laku yang bukan merupakan tindakan instingtif belaka. Manusia yang biasa dikenal dengan Homo sapiens memiliki akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana. Dengan akal tersebut, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya seperti, karya, cipta, dan karsa. Dengan pengembangan potensi-potensi yang ada, manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

Sebagai makhluk individu, manusia mempunyai karakter yang khas menurut corak kepribadiannya sehingga antara manusia yang satu dengan manusia yang lain pasti berbeda. Perkembangan manusia secara perorangan pun melalui tahap-tahap yang memakan waktu puluhan atau bahkan belasan tahun untuk menjadi dewasa. Upaya pendidikan dalam menjadikan manusia semakin berkembang. Perkembangan keindividualan memungkinkan seseorang untuk mengmbangkan setiap potensi yang ada pada dirinya secara optimal.

Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.

Selain sebagai makhluk individu, manusia juga merupakan makhluk sosial dan sekaligus makhluk ber-keTuhanan. Dikatakan sebagai makhluk sosial, karena manusia harus mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari manusia lain. Harus disadari juga bahwa manusia memang menjadi bagian dari kelompok sosial dalam kehidupannya yang mempunyai keanekaragaman dalam berprilaku, berbudaya, ras, dan agama. Manusia juga dikatakan sebagai makhluk berkeTuhanan, karena setiap individu herus benar-benar menyadari adanya Tuhan, menyadari kebesaran Tuhan, dan ke maha kuasaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta ini.

ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 7

Adapun usaha untuk menumbuh kembangkan manusia atau generasi suatu bangsa sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan sebagai makhluk ber- ke Tuhanan yaitu dengan penekanan ketiganya yang harus berjalan seirin, serasi, dan seimbang. Motivasi pendidikan yang berakarkan dari ketiga aspek tersebut hanya kan berlangsung secara berkesinambungan secara bulat dan utuh sehingga dapat menggerakkan seluruh jiwa raganya untuk mencapai perkembangan yang diharapkan.

C. Keluarga

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Keluarga

a) Pemenuhan Dorongan Kebutuhan Biologis Dorongan berhubungan dengan berbagai unsur kebudayaan akan melahirkan usaha untuk memiliki kawan hidup. b) Dorongan Untuk Mendapatkan Anak Dorongan untuk mendapatkan anak amat kuat pada pihak perempuan sesuai dengan kodratnya. c) Alasan-alasan Ekonomi Dalam hidupnya manusia selalu berusaha mencari nafkah. Dalam keluarga, suami dan istri melakukan fungsi ekonomi baik di dalam rumah maupun di luar rumah.

ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 8

2. Struktur Keluarga

Seperti halnya lembaga, keluarga adalah suatu sistem norma dan tata cara yang diterima untuk menyelesaikan sejumlah tugas penting. Bila berbicara mengenai keluarga maka akan langsung berpikir tentang suami istri, anak-anak mereka dan kadang-kadang ada sanak saudara lain. Karenanya keluarga ini didasarkan pada pertalian perkawainan atau kehidupan suami istri maka disebut keluarga kehidupan suami istri ( conjugal family ). Namun saat ini, istilah itu sering diacu pada keluarga batih ( nuclear family ). Keluarga hubungan kerabat sedarah (consanguine family) tidak disarankan pada pertalian darah dari sejumlah orang kerabat. Keluarga hubungan kerabat sedarah adalah suatu klan luas dari saudara-saudara sedarah dengan pasangan dan anak-anak mereka. Istilah keluarga luas (extended family) seringkali digunakan untuk mengacu pada keluarga batih berikut kerabat lain. (Paul B.Horton, 1991 :267-270).

3. Fungsi yang Dijalankan Keluarga Adalah : a) Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak. b) Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik. c) Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman. d) Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga. e) Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia. f) Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhankebutuhan keluarga. g) Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya. ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 9

h) Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya. i) Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

4.

Perubahan Fungsi Keluarga Perubahan dalam fungsi keluarga akan berpengaruh pada perubahan struktur keluarga, seperti halnya berikut ini : a. Fungsi Ekonomis Menurun Saat ini, telah terjadi perubahan struktur mata pencaharian masyarakat terutama yang berkaitan dengan bidang pertanian. b. Fungsi Pengaturan Sexual Telah Menurun Walaupun sebagian besar hubungan sexual terjadi di dalam perkawinan, namun pada saat ini telah terjadi penurunan proporsi. c. Fungsi Reproduksi Menjadi Kurang Penting Saat ini terjadi perubahan jumlah anak dalam keluarga. Ada kecenderungan bahwa setiap keluarga hanya mempunyai keluarga kecil dengan sedikit anak. d. Fungsi Sosialisasi Semakin Penting Saat ini perubahan pokok terdapat dalam atensi (perhatian) terhadap fungsi sosialisasi. e. Fungsi Kasih Sayang dan Keakraban Semakin Penting Pada saat ini, sifat kegotongroyongan diantara keluarga-keluargadengan para tetangga sudah semakin menipis dan tidak saling kenal. f. Fungsi Penentuan Status Terus Berlangsung Sejumlah keluarga terus mempersiapkan anak-anak mereka untuk mempertahankan status keluarga, keluarga yang lain berusaha mempersiapkan anak-anaknya untuk menghadapi mobilitas sosial. g. Fungsi Perlindungan Telah Merosot Keluarga tradisional dalam masyarakat melakukan sebagian besar fungsi pekerjaan sosial yang terorganisasi seperti merawat orang sakit, merawat orang cacat, jompo.

ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 10

D. Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial terwujud dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana antar manusia atau individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat di tentukan oleh peran manusia sebagai makhluk sosial. Society atau masyarakat berasal dari bahasa Latin socius yang artinya kawan. Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab Syaraka yang artinya ikut serta berpatisipasi. Menurut Koentjaraningrat (2002:146) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

Masyarakat sebagai kolektif manusia yang sangat umum sifatnya mengandung kesatuan kesatuan yang lebih khusus sifatnya tetapi belum tentu mempunyai syarat yang sama dengan suatu masyarakat. Berbeda dengan kesatuan sosial yang tidak mempunyai syarat syarat pengikat sehingga serupa dengan kerumunan atau crowd, tidak mempunyai sifat masyarakat.

Sekelompok manusia untuk bisa disebut sebagai masyarakat dibutuhkan suatu proses yang disebut sosialisasi, yaitu keseluruhan kebiasaan manusia di bidang ekonomi, kekeluargaan, pendidikan, agama, politik, dan sebagainya harus dipelajari oleh setiap anggota baru masyarakat. Berger (1978:116) dalam Sunarto (2004:21) sosialisasi sebagai a process by which a child learns to a participant member of society proses melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Faktor Faktor yang Mendorong Untuk Hidup Bermasyarakat:

1. Kecenderungan sosial 2. Harga diri 3. Kecenderungan patuh 4. Kecenderungan meniru 5. Kecenderungan bergaul 6. Hasrat tolong menolong dan simpatik 7. Hasrat berjuang 8. Hasrat memberitahukan ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 11

9. Hasrat untuk mendapatkan kebebasan 10. Hasrat seksual 11. Hasrat bersatu 12. Adanya kesamaan keturunan, keyakinan dan sebagainya. Dengan adanya hasrat dan kecenderungan bernaluri serta unsur unsur keharusan Biologis. Kehidupan baru terasa dengan perbedaan antara manusia dalam kehidupan bergolongan. Manusia menjadi manusia yang sebenarnya dengan berbagai sifatnya yang dapat dibentuk lebih lanjut. Faktor Faktor Penghambat Hidup Bermasyarakat: 1. Kemajuan ilmu pengetahuan dan penyabaran terhadap hasil penelitian 2. Lingkungan masyarakat modern 3. Alat alat komunikasi modern

E. Pranata Sosial

Menurut Koentjaningrat, pranata atau intitution adalah sistem-sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakat untuk berinteraksi menurut pola-pola resmi. Jumlah pranata yang ada sangat tergantung kepada sifat sederhana atau sifat kompleksnya kebudayaan yang hidup dalam masyarakat yang bersangkutan. Pranata dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Pranata yang berfungsi untuk memenuhi keperluan kehidupan kekerabatan, yaitu yang sering disebut kinship atau domestic intitutions. Contohnya adalah perkawinan, tolong-menolong antar kerabat dan lain sebagainya.

2. Pranata yang berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia untuk mata pencaharian hidup, memproduksi, menimbun, menyimpan, mendistribusi hasil produksi dan harta adalah economic institutions. Contohnya adalah peternakan, pertanian, pemburuan, dan lain sebagainya.

3. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan manusia supaya menjadi anggota masyarakat yang berguna adalah educational institutions. ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 12

Contohnya adalah pendidikan menengah, pembatasan buta huruf, pendidikan tinggi, perpustakaan umum, dan lain sebagainya.

4. Pranata yang

berfungsi memenuhi keperluan ilmiah manusia, menyelami alam

semesta adalah scientific institutions. Contohnya adalah metodologi ilmiah, penelitian, dan lain sebagainya.

5. Pranata yang befungsi memenuhi keperluan manusia untuk menghayatkan rasa keindahannyadan untuk rekreasi adalah aesthetic and recreational institrutions. Contohnya adalah seni rupa, seni suara, dan lain sebagainya. 6. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk berhubungan dengan dan berbakti kepada Tuhan atau dengan alam gaib adalah religious institutions. Contohnya adalah doa, upacara, kenduri, dan lain sebagainya.

7. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untukmengatur dan mengelola keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan masyarakat adalah political institutions. Contohnya adalah pemerintahan, demokrasi, kepartaian dan lain sebagainya.

8. Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan hidupmanusia adalah somatic institutions. Contohnya adalah pemeliharaan kecantikan,

pemeliharaan kesehatan, dan lain sebagainya.

Macam-Macam Pranata

Pranata sosial pada dasarnya adalah sistem norma yang mengatur segala tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup bermasyarakat. Adapun jenisjenis pranata sosial yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, antara lain pranata keluarga, pranata agama, pranata ekonomi, pranata pendidikan, dan pranata politik.

1. Pranata Keluarga Pranata keluarga adalah bagian dari pranata sosial yang meliputi lingkungan keluarga dan kerabat. Pembentukan watak dan perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pranata keluarga yang dialami dan diterapkannya sejak kecil. Bagi masyaraakat, ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 13

pranata keluarga berfungsi untuk menjaga dan mepertahankan kelangsungan hidup bermasyarakat. Contoh: upacara, bertapa, penyiaran agama, dan sebagainya.

2. Pranata Agama (Religious Institutions) Agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta mencakup pula tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antarmanusia dan antara manusia dengan lingkungannya. Jika dilihat dari sudut pandang sosiologi, agama memiliki arti yang lebih luas, karena mencakup juga aliran kepercayaan (animisme atau dinamisme) yang sebenarnya berbeda dengan agama. Fungsi pranata agama Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat penganut agama. Berbagai jenis agama dan kepercayaan tumbuh dan berkembang di masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan suatu pranata, yaitu norma yang mengatur hubungan antarmanusia, antara manusia dengan alam, dan antara manusia dengan Tuhannya sehingga ketenteraman dan kedamaian batin dapat dikembangkan.

3. Pranata Ekonomi (Economic Institutions) Pranata yang berfungsi sebagai untuk memenuhi keperluan manusia untuk mata pencaharian hidup., memproduksi, menimbun, menyimpan, mendistribusi hasil produksi dan harta. Pranata ekonomi ada dan diadakan oleh masyarakat dalam rangka mengatur dan membatasi perilaku ekonomi masyarakat agar dapat tercapai keteraturan dan keadilan dalam perekonomian masyarakat.

Pranata ekonomi muncul sejak adanya interaksi manusia, yaitu sejak manusia mulai membutuhkan barang atau jasa dari manusia lain. Bentuk paling sederhana dari pelaksanaan pranata ekonomi adalah adanya sistem barter (tukar menukar barang). Akan tetapi, untuk kondisi saat ini, sistem barter telah jarang digunakan dan sulit untuk diterapkan. Secara umum, peran-peran pranata ekonomi dapat dibedakan atas peran pranata ekonomi produksi, peran pranata ekonomi distribusi, dan peran pranata ekonomi konsumsi. Contoh: pertanian, peternakan, perbankan, dan sebagainya.

4. Pranata Pendidikan (Educational Institutions) Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 14

pengajaran atau pelatihan. Di Indonesia, pendidikan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pendidikan sekolah (pendidikan formal) dan pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal). Pada perkembangannya, ada beberapa ahli sosiologi yang menambahkan satu golongan pendidikan lagi, yaitu pendidikan yang diperoleh melalui pengalaman atau kehidupan sehari-hari (pendidikan informal).

Pranata pendidikan berfungsi untuk mempersiapkan manusia agar mampu mencari nafkah hidup saat ia dewasa kelak. Contoh: pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pendidikan keamanan, dan sebagainya. 5. Pranata Politik (Political Institutions) Politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan, meliputi segala urusan dan tindakan atau kebijakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Di dalam hal ini, yang dimaksud politik adalah semua usaha dan aktivitas manusia dalam rangka memperoleh, menjalankan, dan mempertahankan kekuasaan dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan negara. Pranata politik berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia untuk mengatur dan mengelola kesimbangan kekuasaan dalam kehidupan masyarakat.contoh: demokrasi, kepartaian, pemerintahan, dan sebagainya.

ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 15

EVALUASI

1. Bagaimanakah hubungan antara individu dan sosial menurut para ahli? 2. Apakah yang mendukung dan menghambat pengembangan individu seseorang? 3. Apa sajakah fungsi keluarga? 4. Faktor faktor yang mendorong hidup bermasyarakat, salah satunya adalah kecenderungan meniru,jelaskan yang dimaksud dengan kecenderungan meniru! 5. Mengapa suatu pranata sangat penting dilaksanakan dalam kehidupan manusia?

KUNCI JAWABAN

1. Ada 3 pandangan mengenai hubungan individu dengan sosial menurut para ahli, diantaranya (1) masyarakat yang menentukan individu, (2) individu yang menentuk masyarakat, dan (3) idividu dan masyarakat saling menentukan. 2. pengembangan individu baik yang mendukung maupun menghambat berasal dari dirinya sendiri dan kelompok yang ada disekitarnya. Selain itu kondisi fisik dan kelengkapan tubuh juga berpengaruh besar terhadap perkembangan pribadi seseorang 3. Fungsi Keluarga : Fungsi pembentukan kepribadian Fungsi reproduksi Fungsi edukasi Fungsi ekonomi Fungsi afeksi Fungsi perlindungan Fungsi penentu status

4. Kecenderungan meiru yang dimaksudkan adalah dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan bermasyarakat, misalnya penerimaan kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk bentuk pembaharuan yang berasal dari luarsehingga dalam diri manusia terbentuk pengetahuan 5. Pranata sangat penting sekali dilaksanakan dalam kehidupan manusia karena untuk mengatur segala tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam kehidupan sehari-hari. ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 16

BAB III PENUTUP

Manusia adalah makhluk yang kompleks dibandingkan makhluk hidup lainya. Semua manusia merupakan makhluk tertinggi diantara makhluk hidup lainya. Usaha untuk menumbuh kembangkan manusia atau generasi suatu bangsa sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan sebagai makhluk berketuhanan. Penekanan ketiganya harus berjalan seiring, serasi, dan seimbang. Jangan sampai terlepas dengan yang lainya. Keluarga dalam kehidupan manusia dapat diartikan sebagai suatu kelompok yang berdasarkan pertalian saudara yang memiliki rasa tanggung jawab atas sosialisasi anak-anaknya dan pemenuhan kebutuhan pokok. Dan dalam kehidupan manusia itu dilengkapi dengan seperangkat

pranata-pranata dan norma yang berlaku.yang berfuingsi untuk mengatur segala tindakan manusia.

ISBD: Manusia, Makhluk Individu dan Makhluk Sosial 17

Anda mungkin juga menyukai