Anda di halaman 1dari 1

SAHABAT WANITA

Pernah dengar kalimat Diamonds are a girls best friend ? Ternyata tidak hanya berlian, wanita juga punya satu sahabat karib lagi, yaitu : susu ! Ini alasannya :

DI USIA REMAJA Usia belasan tahun identik dengan gairah yang menggebu gebu untuk melakukan berbagai aktivitas. Namun, aktivitas yang segudang ini sering kali membuat eaktu makan terabaikan. Lebih lebih bagi para remaja yang mendambakan tubuh ramping. Padahal supaya tetap sehat, tubuh perlu mendapat asupan nutrisi yang cukup dan seimbang setiap hari. Itu sebabnya mengapa konsumsi susu dan produk turunannya pantang terlewatkan. Bukan hanya menjamin kekuatan tukang di masa mendatang., konsumsi kalsium yang cukup selama masa pertumbuhan juga melancarkan pembentukan sel darah merah, sehingga mampu mencegah keluhan anemia selama periode menstruasi. DI USIA DEWASA Puncak kepadatan massa tulang dicapai pada usia 20-an akhir sampai pertengahan usia 30-an. Melewati usia puncak, secara bertahap massa tulangakan berkurang seiring dengan waktu. Pada wanita, massa tulang akan merosot drastis ketika jumlah produksi hormon estrogen menurun selama periode menjelang menopause. Untuk menghindari penurunan massa tulang yang sangat drastis inilah, asupan kalsium yang tinggi dari konsumsi susu amat diperlukan oleh setiap wanita dewasa. Sayangnya, berdasarkan penelitian, mayoritas wanita di Indonesia kekurangan 50% asupan kalsium yang semestinya ada dalam menu makan sehari hari. SELAMA HAMIL DAN MENYUSUI Susu merupakan pelengkap nutrisi ibu hamil karena kandungan gizinya yang sangat kaya. Para calon ibu disarankan minum susu 2 gelas perhari untuk mencukupi kebutuhan kalsium ekstra demi pertumbuhan tulang dan otak dari janin. Berdasarkan penelitian, konsumsi kalsium sekitar 1500 2000 mg sehari juga bisa menurunkan risiko darah tinggi pasa kehamilan sampai 70%, dan pre-eklampsia hingga 50%. Selain kalsium, minum susu juga memenuhi asupan protein, asam folat, seng, vitamin C, B6, B1, yodium dan lemak yang diperlukan untuk mendukung proses pemberian ASI serta memelihara stamina ibu. WANITA DAN OSTEOPOROSIS Osteoporosis atau penyakit keropos tulang ditandai dengan penurunan kepadatan massa tulang. Akibatnya, tulang mudah retak dan patah serta tidak tahan terhadap benturan ringan sekalipun. Osteoporosis juga bisa dialami oleh pria, namun lebih sering terjadi pada wanita, terutama yang sudah menopause. Karena, menjelang menopause, produksi hormon estrogen untuk menjinakkan proses osteoklas (perombakan sel tulang) merosot drastis. Meski dikenal sebagai the silent disease, osteoporosis bisa dideteksi segera, yaitu dengan melakukan pengukuran kepadatan massa tulang. Ni Putu Vidia Tiara Timur ~ 10

Anda mungkin juga menyukai