Anda di halaman 1dari 41

Diary Hari Pertama (28 Juli 2011) Hari pertama survey di kota Bandung, Kec. Cibiru, Kel. Pasirbiru.

Pertama kali saya mendatangi kelurahan untuk mengurus perizinannya namun dikatakan oleh salah seorang ibu bahwa atasannya belum datang dan harus menunggu sampai jam 9 nanti. Tetapi saya putuskan untuk mencari narasumber walaupun hanya satu orang, ketimbang waktu saya terbuang untuk menunggu. Melewati jalan Babakan desa di RW.01 saya sempat mengalami beberapa kali penolakan karena alasan mereka sedang sibuk mengurusi rumah tangga, ada benarnya juga karena saya datang pada jam 8-an dimana para ibu sedang mengurusi kegiatan di dapur. Di rumah pertama yang saya temui ada seorang ibu yang sedang mencuci beras dan saya tanya kesediaannya untuk saya wawancarai ternyata tidak bisa, karena alasan sedang sibuk, dan rumah sebelahnyapun mempunyai alasan yang sama. Saya bertemu dengan seorang ibu yang sedang mengasuh anak bayi, sayapun mengalami penolakan yang ketiga karena alasan beliau sedang repot. Di rumah ketiga saya bertemu dengan ibu-ibu muda, karena sedang memperbaiki kapal pecah sehingga saya putuskan untuk membuat janji saja, saya datangi lagi setelah agak siangan nanti. Saya berjalan menelusuri jalan RW.01 saya bertemu dengan 2 orang ibu-ibu yang sedang asyik mengobrol dari kejauhan, saya tanyakan ternyata merekapun tidak bisa karena sebentar lagi akan menghadiri penyulusan tentang kehamilan. Setelah terus mencari saya bertemu dengan 4 calon narasumber lagi tetapi wawancara tidak dapat dilakukan dengan alasan belum pernah sama sekali mendengar istilah pangan lokal sebelumnya. Narasumber yang pertama saya adalah ibu Yeni beralamat di RW 04 RT.07, wawancara berjalan dengan baik namun datanya tidak dapat dipakai dengan alasan pertanyaan bagian H tentang konsumer etnosentris lupa saya tanyakan. Waktu menunjukkan pukul 9 lewat dan saya harus bergegas kembali ke kantor kelurahan untuk mengurus perizinan. Dan perizinanpun dapat terselesaikan, walaupun menyita waktu 1 jam-an. Saya bertemu dengan ibu Ema beralamat di RT.01 RW.01 Babakan desa dan berhasil saya wawancarai dengan baik. Namun tetangga sebelahnya menolak

karena sedang sibuk dan tidak mau diganggu. Teh Kartika yang beralamat di RT.01/01 yang tadi pagi membuat janji dengan saya untuk diwawancarai berhasil saya wawancarai juga dengan baik. Di rumah yang sama saya bertemu dengan temannya ibu RT.01 yang bernama ibu Titin Martini dan beliaupun merespon dengan baik ketika saya wawancarai. Saya sudah mendapatkan 3 narasumber yang menurut saya datanya baik. Saya putuskan untuk istirahat dan shalat dzuhur terlebih dahulu sebelum melakukan pencarian lagi. Setelah selesai shalat, saya kembali menelusuri jalan babakan desa dan saya bertemu dangan seorang ibu yang bernama ibu Ai Adidah, beliau adalah seorang ibu yang peduli akan lingkungan sekitarnya, beliau mendirikan semacam padepokan yang digunakan untuk segala bentuk macam kegiatan untuk anak-anak sekitarnya seperti pencak silat, dan kegiatan kesenian. Saat diwawancaraipun beliau sempat mengkritik pemerintah yang seolah-olah tidak peduli dengan generasi mudanya. Menurut saya beliau adalah seorang ibu yang hebat dan patut ditiru dengan ibu-ibu yang lainnya. Setelah itu saya bertemu dengan seorang ibu yang sedang berkumpul dengan anak-anaknya, kemudian saya tanyakan kesediaannya untuk saya wawancarai ternyata saya menemui kendala ketika beliau katakan bahwa beliau adalah pendatang dan beliau bukan berasal dari suku sunda tetapi beliau berasal dari suku batak, sehinga sayapun harus mengelus dada. Dan narasumber yang kelima sekaligus yang terakhir pada hari pertama adalah ibu Rumiati beralamat di RT.04 RW.01. Hari pertama saya mendapatkan 7 orang narasumber tetapi hanya 5 orang saja yang datanya benar-benar fix. Setelah itu saya dan kawan-kawan bertemu untuk melanjutkan perjalanan pulang menuju rumah mbahnya Yogi.

DENAH LOKASI PASIRBIRU


Tugu batas Kota BDG

Jln. Raya Cibiru Kel. Pasirbiru Masjid SDN Pasirbiru

1 4

3 2

U T A R A Persawahan

Kantor RW.01

Diary Hari Kedua (29 Juli 2011) Berbekal pengalaman di hari pertama dan semangat pagi hari, saya mencoba melakukan yang terbaik di hari kedua ini. Daerah yang akan saya survey bernama Kelurahan Cigending - Ujungberung. Sempat nyasar karena saya tidak tahu batas wilayah antara Cigending dengan kelurahan yang lainnya. Tapi dapat saya atasi dengan bertanya ke penduduk setempat. Calon narasumber pertama adalah seorang ibu-ibu yang sedang mengasuh anaknya dihalaman rumah, ketika saya tanyakan kesediaannya ternyata beliau tidak mau diwawancarai karena merasa sedang sibuk. Saya tak mudah putus asa dan akhirnya saya bertemu dengan ibu Papat namanya sedang menjemur pakaian tapi beliau berkenan saya wawancarai, dengan sedikit trik untuk memikat ibu mau saya wawancarai. Wawancara berjalan dengan baik dan lancar, saya meminta rekomendasi dari ibu dan akhirnya saya mendapatkan target yang kedua bernama ibu Elis yuliantini beralamat di RT.02 RW.08 Cigending. Kurang dari 2 jam saya bisa mendapatkan 2 narasumber. Kemudian saya berjalan menelusuri kelurahan Cigending, saya bertemu dengan seorang kakek namun beliau tak bersedia saya wawancarai, dan penolakan yang ketigapun saya alami karena beliau sudah diwawancarai oleh teman saya, Nurul. Narasumber yang ketiga saya adalah seorang ibu-ibu yang sedang menjemur pakaian di halaman rumahnya. Beliau bernama ibu Sri Pujianti. Dengan penyambutan yang cukup ramah dari beliau sehingga wawancarapun berjalan dengan baik. Suaminyapun bercerita tentang keorganisasian yang dulu pernah beliau ikuti selama menjadi mahasiswa, beliau mempunyai prinsip jangan mau jadi anggota tetapi beranikan diri untuk menjadi ketua dan emban tanggungjawabnya. Setelah mengobrol akan banyak hal saya berpamitan karena waktu sudah menunjukkan pukul 11 lewat waktunya istirahat dan melaksanakan shalat jumat. Setelah selesai isola (istirahat shalat dan makan) saya melanjutkan pencarian narasumber dan saya bertemu dengan ibu Diah Pratiwi, rumah yang cukup sederhana tapi hatinya kaya. Setengah jam berlalu, kemudian saya mewawancarai seorang ibu dengan pekerjaan sales. Gaji keluarganya cukup besar

mengingat ada 3 orang yang berpenghasilan di keluarga tersebut. Hari kedua dengan penuh rasa lelah tetapi sudah cukup baik menjalaninya. DENAH LOKASI CIGENDING

ALUN-ALUN

Masjid

4 1 2 3

U T A R A

Diary Hari Ketiga (30 Juli 2011) Hari ketiga saya mendapat jatah untuk mensurvey daerah Gegerkalong. Saya mendatangi sebuah komplek namun terlihat sepi. Saya bertanya ke salah seorang bapak, dan ternyata beliau adalah seorang komandan satpam komplek tersebut. Sayapun kaget karena harus izin ke satpamnya dulu, gimana mau minta izin satpam jaganyapun tidak ada di posnya, saya tanyakan balik ke beliau. Akhirnya saya putuskan untuk mencari di tempat yang lain saja. Narasumber yang pertama adalah ibu Ani Karmini beralamat di Gegerkalong Girang no. 47, yang sedang makan bersama keluarga besarnya, sebenarnya tidak enak mengganggu beliau tapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur. Dari ibu Ani mendapat rekomendasi untuk mencari ibu Oneng, tahu rumahnya tapi mungkin beliau sedang tidak ada di rumahnya. Selanjutnya saya mencari narasumber yang lain tapi saya agak kebingungan karena daerah tersebut pada umumnya adalah dihuni oleh mahasiswa yang kos ataupun yang ngontrak. Jadi saya harus cermat dalam memilih narasumbernya. Saya datangi rumah ibu Popon narasumber kedua, didepan rumahnya tertulis Ketua RT.03 tapi sambutan yang diberikan oleh seorang lelaki di dalamnya sangat tidak mengenakkan sekali. Setelah selesai mewawancarai saya mencari yang lain, saya mendapat penolakan yang pertama karena alasan bahwa beliau sedang sibuk memasak di dapur. Saya menelusuri gang-gang kecil dan saya bertemu dengan sekumpulan ibu-ibu yang sedang mengasuh anaknya, saya diizinkan mewawancarai tapi mendapatkan kendala karena anaknya tak berhenti menangis dan sayapun harus berusaha ekstra keras mewawancarainya, nama ibu tersebut adalah ibu Imas narasumber ketiga beralamat di Gegerkalong Tengah RT.08 RW.04. Menelusuri gang, saya bertemu dengan ibu Neni narasumber keempat. Wawancarapun berjalan dengan baik. Setelah selesai, saya putuskan untuk istirahat solat dan makan. Karena hari ketiga ini dirasa cukup, sehingga saya putuskan untuk menyudahi saja survey hari tersebut. Kami berkumpul dan bersiap untuk melakukan perjalanan pulang.

DENAH LOKASI GERLONG

KOMPLEK

Masjid

1 2

PASAR GERLONG

4 U T A R A

Masjid

Diary Hari Keempat (31 Juli 2011) Hari keempat pencarian narasumber bertempat di daerah Cibiru. Di sini hanya mengambil 2 orang narasumber saja, mengingat untuk melengkapi saja data yang belum fix. Yang pertama adalah bapak Usep saefullah yang beralamat di Jln. Sadang RT.02 RW.11, wawancarapun berjalan dengan lancar. Setelah itu saya mencari narasumber yang lainnya, kali ini tidak seperti biasanya, hari ini saya mengalami 8 kali penolakan, banyak dari mereka beralasan bahwa sedang sibuk mengurusi rumah tangga, tidak tahu akan pangan lokal dan yang mengambil keputusan masak-memasak sedang tidak ada di rumah. Setelah setengah jam berlalu tanpa hasil, akhirnya saya bertemu dengan ibu Eni yang beralamat di Sadang RT.02 RW.11, beliau sambutannya sangat baik dan ramah sekali, walaupun beliau sedang mengasuh anaknya tapi beliau tetap memberikan kesempatan kepada saya untuk mewawancarainya. Akhirnya wawancarapun berakhir dengan baik tak lupa saya member sedikit kenangkenangan ke ibu Eni. Sayapun bergegas untuk kembali ke basecamp.

Komple k

U T A R

DENAH LOKASI CIBIRU

A T A R A

Gerba ng Cibir u Asri


1

Ruma h Mbah nya Yogi

Diary Hari Kelima (6 Agustus 2011) Pencarian narasumber pada hari kelima berlokasi di

DENAH LOKASI GEDE BAGE

Diary Hari Keenam (7 Agustus 2011) Pencarian hari kelima berlokasi di Kompleks Pinus Regency. Hari ini tiada penolakan karena sebelumnya telah direkomendarikan oleh Ibu Nini yang bersedia menjadi guide saya. Jam 7 pagi lewat saya sudah berada di depan rumah ibu Nini dan bersiap untuk mengantarkan saya bertemu dengan teman-teman beliau. Narasumber yang pertama bernama ibu Maya Ratnasari, seorang ibu muda yang gemar berbisnis kosmetik ini cukup mengapresisasi pertanyaan-pertanyaan yang saya lontarkan. Namun cukup terganggu karena anknya yang hiperaktif itu. Wawancarapun berakhir kurang lebih 50 menit. Narasumber yang kedua beralamat di Jln. Pinus IV no.03 masih di komplek Pinus Regency dan tidak jauh dari rumah narasumber yang pertama tadi. Ibu ini bernama ibu Ela, sambutan yang baik membawa permulaan yang baik juga untuk sedikit bertanya. Wawancarapun berakhir cukup baik dan tak lupa saya member sedikt kenang-kenangan. Orang yang ketiga yang saya temui di Pinus Regency adalah ibu Heni, tiada lain adalah tetangga dekat ibu Nini, tetapi beliau baru kenal dengan ibu Nini tersebut. Aneh, tapi inilah fakta yang biasa terjadi hidup di kompleks atau perumahan. Ibu heni cukup sigap menjawab semua pertanyaan yang saya ajukan. Wawancara berakhir cukup baik dan saya berpamitan serta tak lupa mengucapkan terimakasih banyak kepada ibu Nini. DENAH LOKASI CIBIRU

HIRARKI HARI PERTAMA 1. Ibu Ema a. Makan sehari-hari E: Ibu, dalam situasi yang pertama untuk menyediakan makan sehari-hari ya bu, makan siang, sarapan ataupun makan malam, ibu biasa memakai produk lokal, nasional atau impor, bahan mentahnya? N: Produk lokal. E: Kenapa memilih produk lokal bu? N: Lebih murah, lebih mudah didapat. E: Pentingnya murah buat ibu apa bu? N: Ya, karena penghasilannya segini, tidak mencukupi untuk membeli yang impor, disesuaikan dengan penghasilan. E: Tadi ibu katan adalah murah terus dapat disesuaikan dengan kondisi ya bu. Pentingnya disesuaikan dengan kondisi itu apa bu? N: Apa yahudahlah gitu ajah E: Atau mungkin gini perasaan ibu bisa disesuaikan dengan kondisi bu? N: Udahlah nggak ada lagi pokoknya mah. E: Tadi kan bilang ibu membeli produk lokal ya bu, selain murah dan mudah didapat. Pentingnya mudah didapat apa bu? N: Seperti sayuran yang mudah didapat jadi nggak terlalu jauh gitu, beli ke warung mudah didapat, tidak mengeluarkan ongkos. E: Jadi hemat ongkos ya bu? N: Iyah, hemat ongkos. E: Pentingnya hemat ongkos untuk ibu apa bu? N: Ya kan tidak mengeluarkan lagi misalkan uang belanja segini tdak mengeluarkan lagi uang jadi gampang jadi lebih hemat. E: Itukan jadi berhemat ya bu. Keuntungannya bu, bisa berhemat ongkos sendiri untuk apa bu? N: Ya untung jadi buat jajan anak. E: Ya jajan anak ya bu. Nah keuntungan anak bisa jajan apa itu bu?

N: Wah gimana ya, seneng. Wah kalau nggak jajan sehari ya gimana ya, seneng pokoknya mah. E: Ada lagi bu perasaan yang lain? N: Nggak ada. Udah iyah. b. Makan di restoran E: Nah ibu misalkan jalan terus ibu makan di restoran tapi ini bukan makanan cepat saji kaya di KFC, Mc Donald, Kentucky, jadi bukan disitu ya bu. Nah ibu biasa membeli produk lokal nasional atau impor? N: Lokal. Nggak pernah yang impor-impor. E: Kenapa memilih lokal bu? N: Kan lebih mudah, nggak pernah maen ke luar gitu. Jadi disini lebih banyaknya yang lokal gitu. Ntah maen kemana gitu, jadi cuma lokal. E: Jadi produk lokal itu tersedia ya bu? Pentingnya bu, kalau bahan baku yang tersedia itu produk lokal apa bu? N: Ya, kalau buat saya yah lebih lebih apa yah, E: Ya misalkan makan di restoran terus bahan bakunya yang tersedia itu dari lokal ibu. Nah untungnya buat ibu apa? N: Yang lokal pentingnya? Ya mungkin lebih itu kali, lebih bersih. E: Oh jadi yang lokal itu lebih bersih ya bu. Pentingnya bersih ibu, bagi ibu, makan bahan bakunya itu bersih. Penting atau keuntungannya apa bu? N: Untuk kesehatan. E: Nah pentingnya kesehatan bagi ibu? N: Penting kesehatan jadi apa yah, ya lebih enak. Jadi nggak terlalu sering ke dokter. E: Oh jadi lebih enak beraktivitas ya bu? Kalau udah ngelakuin segalanya aktivitasnya enak. Perasaan yang didapat ibu apa bu? N: Ya jadi ngelakuin aktivitas ya senang. E: Ada yang lain bu? N: Nggak ada.

c. Jalan-jalan E: Misalkan ibu jalan-jalan ke luar ibu, ntah keluar kota ataupun sekitar Bandung. Produk yang dibeli apa ibu, apakah lokal impor ataukah nasional bu? N: Lokal. E: Oke lokal lagi. Kenapa membeli produk lokal ibu? Kan misalkan jalan-jalan membeli oleh-oleh buat saudara atau tetangga gitu. N: Lebih seneng aja nggak membeli yang impor. Lebih murah. Kalau yang impor mah lebih mahal buat saya, nggak tau kalau buat yang laen mah. E: Pentingnya murah buat ibu apa bu? N: Pentingnya murah ya lebih menghemat biar bisa menabung. E: Pentingnya menabung ibu? N: Buat masa depan, buat sekolah anak. E: Nah tadi hemat biar bisa menabung untuk masa depan anak dan buat sekolah. Dalam pengertian masa depan anak terjamin ya bu. Pentingnya masa depan anak terjamin pa bu? N: Ya mungkin masa tua saya lebih mudah, kalau anak bisa sekolah nanti. E: Perasaan apalagi yang ibu dapat kan? N: Senang. E: Tadikan hemat biar bisa menabung untuk sekolah anak. Pentingnya sekolah anak bagi ibu apa bu? N: Ya buat masa depan dia. Ya jadi lebih baik daripada orangtuanya. E: Pentingnya masa depan anak? N: Ya apa yah E: Ya saya ulang lagi ya bu, tadi ibu jalan-jalan di daerah bandung terus ibu untuk oleh-oleh membeli produk lokal ya bu. Ibu bisa berhemat terus untuk masa depan anak dan buat sekolah anak, nah buat sekolah anak. Keuntungan yang didapat ibu apa bu ketika masa depan anak itu terjamin? N: Udahlah segitu ajah.. E: Perasaannya mungkin ibu? N: Ya seneng ajah. Ngliat anaknya lebih baik dari ibu bapaknya.

d. Hari besar keagamaan E: Ibu bentar lagi kan memperingati bulan suci ramadhan dan datangnya idul fitri. Nah ibu biasanya masak untuk itu menggunakan produk lokal, impor atau nasional bu? N: Lokal. Yang biasa ajah. Nggak beli yang impor. Yang biasa aja kaya sayuran. E: Kenapa beli yang lokal bu? N: Lebih murah pokoknya mah, seperti sayuran kan yang kaya gitu mudah didapat nggak perlu harus ke pasar. Nggak pusing E: Pentingnya mudah didapat ibu? N: Mudah didapat ya nggak repot de. Ya kaya yang tadi ajah. E: Pentingnya nggak repot apa bu? N: Ya kan punya anak kecil jadi bisa ngurusi anak juga. E: Jadi bisa mengurusi anak ya bu. Pentingnya mengurusi anak apa bu? N: Ya penting. Tiap hari mengurusi anak ya penting suatu kewajiban. E: Jadi merupakan suatu kewajiban ibu kepada anaknya yah.. Nah kalau kewajiban itu terpenuhi gitu. Apa yang ibu rasakan? N: Apa yah.. ya senang bisa mengurusi keluarga. E: Ya yang di awal bu. Pentingnya tidak repot apa bu? N: Ya tidak repot gitu. 2. Ibu Kartikawati a. Makan sehari-hari E: Pada saat kondisi pertama ya teh. Misalkan teteh menyediakan makanan untuk keluarga, untuk sarapan makan siang ataupun makan malam. Biasanya teteh menggunakan produk lokal nasional atau impor teh? N: Nasional. E: Kenapa memilih produk nasional teh: N: Ya ada di warung. E: Jadi tersedia di warung ya teh. Berarti produk lokalnya itu tidak tersedia di warung teh? N: Ya ada tapi jarang sih.. kalau di pasar mah banyak.

E: Nah produk lokal itu jarang tersedia ya teh. Jadi pentingnya suatu produk lokal tersedia atau ada gitu buat makan sehari-hari bagi teteh itu apa teh? N: Pentingnya..ya jadi lebih dekat nggak usah ke pasar. E: Keuntungannya lebih dekat teh apa? N: Nggak usah ongkos. E: Hemat ongkos yah. Ini kan tadi beli produk lokal di warung itu lebih dekat jadi bisa hemat ongkos. Keuntungannya bisa hemat ongkos apa? N: Uangnya bisa ditabung. E: Pentingnya nabung/saving teh? N: Buat masa depan. E: Pengtingnya masa depan teh? N: Ya buat kita sendiri tau buat keturunan gitu. E: Jadi buat keturunan yah. Pentingnya keturunan bagi teteh? N: Bisa mengurus balik kita. E: Perasaan teteh ketika nanti keturunannya bisa mengurus balik teteh? N: Ya senang. Jadi tidak menyusahkan. b. Makan di restoran E: Misalkan teteh jalan ama keluarga atau saudara, terus makan di restoran gitu. Biasanya teteh membeli produk yang berbahan baku lokal nasional atau impor teh? N: Nasional sih sama. E: Kenapa membeli nasional? N: Udah enak aja dilidah. E: Pentingnya enak dilidah teh? N: Ya bisa masuk, bisa banyak makan. E: Tadikan beli makan di restoran terus teteh membeli produk nasional karena rasanya enak biar makannya banyak. Jadi yang produk lokalnya tidak enak teh? N: Lokal enak cuma jarang membeli. Tidak terlalu suka. E: Pentingnya rasa itu suka apa teh? Atau keuntungan yang didapat?

N: Keuntungan bila suka produk lokal ya proteinnya tinggi kali. E: Pentingnya protein tinggi bagi teteh apa? N: Sehat buat tubuh. E: Pentingnya sehat teh? N: Ya sehat itu kan mahal, jadi pentingnya buat badan kita. E: Oh jadi sehat itu segala-galanya. N: Heeh.. E: Selain tidak terlalu suka dengan produk lokal ada lagi teh? N: Hmmrasanya beda ajah, E: Pentingnya rasa apa teh? N: Biar enak di lidah. E: Misalkan makanan itu enak dilidah, apa keuntungannya teh? N: Bisa banyak makannya. E: Terus bisa bayak makan apa keuntungannya teh? N: Kenyang hehehe.kan sehat , kalau nggak banyak makan nantinya sakit. E: Oh jadi sehat ya teh , selain sehat apa yang didapat teh? N: Keuntungannya bisa bayak makan ya nggak jajan sembarangan. E: Pentingnya sehat dulu teh, misalkan kita sehat terus bisa apa teh? N: Bisaapa, sehat kan bisa menghemat uang. E: Kalau bisa menghemat uang apa teteh dapatkan: N: Sama kaya tadi buat masa depan. E: Tadi kan bisa makan banyak ya teh, pentingnya nggak jajan sembarangan apa? N: Kalau jajan sembarangan kan kaya pake sebangsa bahan pengawet. Jadi nggak sehat ke badan saja. E: Jadi terhindar dari bahan pengawet yah, keuntungannya teh terhindar dari bahan pengawet? N: Jauh dari penyakit. E: Jauh dari penyakit keuntungannya teh? N: Ya mungkin bisa sehat terus mungkin. E: Kalau sehat apa yang bisa dirasakan teh?

N: Apa ajah bisa dilakuin kalau sehat mah. E: Aktivitas lancar ya teh, kalau pentingnya aktivitas tersebut lancar apa teh? N: Ya jadi kerja juga bisa terus, keperluan keluarga tuh bisa bisa dikerjakan, ya gampanglah. Yang lain bisa terpenuhi. E: Kalau keperluan yang lain terpenuhi apa yang teteh rasakan? N: Ya senang puas, bangga. c. Jalan-jalan E: Nah misalkan teteh jalan-jalan, ntah itu keluar kota bandung ataupun kemana itu. Biasanya teteh membeli produk lokal nasional atau impor? N: Keluar ya impor sih. E: Kenapa impor teh? N: Kalau keluar ya kebanyakan yang jual ya yang impor. Ya kalau jalan-jalan kan kadang-kadang. Kalau beli yang lokal kan di rumah jadi cari yang lain gitu. E: Jadi yang impor itu tersedia yah. Ya untuk jalan-jalan kan membeli oleh-oleh itu membeli impor. Jadi yang lokal tidak tersedia? N: Ya ada tersedia. E: Pentingnya produk itu ada tersedia apa teh? N: Ya nggak susah mencari juga kalau lagi pengen. E: Keuntungannya teh kalau nggak susah mencari apa teh? N: Ya nggak capek. E: Pentingnya nggak capek? N: Nggak ngerusak badan. E: Pentingnya nggak ngerusak badan? N: Sehat. E: Pentingnya sehat? N: Ya kaya tadi lagi. Hemat buat masa depan.

d. Hari besar keagamaan E: Ini kan mendekati hari besar keagamaan kita ya teh, idul fitri. Biasanya teteh memasak dengan menggunakan berbahan baku produk lokal nasional atau impor? N: Lokal. E: Kenapa membeli lokal teh? N: Gampang mencari. Hemat. E: Pentingnya gampang mencari apa? N: Nggak capek harus mencari ke tempat lain. E: Pentingnya nggak capek? N: Ya kaya tadi lagi. Nggak bikin badan lemes, sehat, bisa menghemat waktu juga. E: Pentingnya bisa berhemat? N: untuk masa depan. E: tadi kan membeli produk lokal untuk hari besar keagamaan selain gampang dicari juga hemat waktu yah, pentingnya hemat waktu apa teh? N: bisa untuk keperluan yang lain. E: pentingnya keperluan yang lain? N: ya kitanya bisa puas gitu. E: ada yang lain mungkin? N: udah nggak ada. 3. Ibu Titin Martini a. Makan sehari-hari E: Ibu dalam situasi pertama yah, ibu menyediakan makanan untuk sarapan, makan siang ataupun makan malam, ibu biasa menyediakannya produk lokal nasional atau impor? N: Lokal dulu lah. E: Kenapa memilih produk lokal? N: Ya harganya murah. E: Adalagi ibu?

N: Mungkin mutunya bagus, terus rasanya enak dan cepat dimasak ajah. E: Pentingnya harga murah apa bu? N: ya terjangkau. E: pentingnya terjangkau apa bu? N: pentingnya terjangkau yaada sisa uang utntuk biaya anak. E: pentingnya biaya anak buat ibu apa bu? N: ya untuk sekolah. E: ibu tadi kan menyediakan produk lokal pada saat menyajikan makanan sehari-hari dirumah, alesannya karena murah sehingga terjangkau sehingga untuk biaya anak sekolah, pentingnya sekolah apa bu? N: udah cerdas ya pintar. E: apa yang ibu dapatkan jika anaknya cerdas? N: ya keluar sekolah mudah kerja. E: kalau anaknya mudah kerja apa yang ibu rasakan? N: hati saya lega. E: ada lagi bu? N: lega bangga. Udah.. E: tadi kan ibu membeli pangan lokal ya bu, untuk kebutuhan masak makanan sehari-hari, ibu mengatakan mutunya bagus, pentingnya mutunya bagus bu? N: kan saya makannya enak. E: pentingnya enak dimakan apa bu? N: gizinyagizinya tinggi. E: pentingnya gizinya tinggi apa bu? N: sehat. E: pentingnya sehat apa bu? N: tenang perasaannya. E: ada lagi bu? N: senang teh sama.. E: kalau yang rasanya enak menurut ibu, pentingnya rasa enak bagi ibu apa bu? N: keuntungan bagi saya rasanya enak ya nikmat. E: terus pentingnya nikmat bagi ibu apa bu?

N: segar E: ini bu tadi kan ibu bilang juga kalau bahan baku lokal untuk makanan seharihari itu bisa cepat dimasak yah, pentingnya cepat dimasak apa bu? N: keuntungan bagi saya ya gas irit. E: hemat gas ya bu, keuntungan yang didapat hemat gas apa bu? N: hemat uang untuk menabung. E: pentingnya menabung bagi ibu? N: ya tercapai cita-cita yang diinginkan .. kalau punya uang mah punya tabungan. E: kalau udah tercapai cita-citanya apa yang ibu rasakan? N: senang. b. Makan di restoran E: ibu misalkan suatu hari diajak oleh ibu-ibu RW atau RT keluar kota makan di restoran tapi bukan makanan cepat saji ya bu, ibu memilih prduk nasional lokal atau impor bu? N: pasti lokal. E: kenapa membeli produk lokal untuk makan di restoran bu? N: jadi ya udah kebiasaan dengan produk lokal, ya lebih ringan uang ajah, E: selain kebiasaan atau gaya hidup ya bud an lebih irit uang, apakah ada lagi? N: ya kalau buah-buahan kan rasanya enak dan segar yang likal.. E: pentingnya gaya hidup ata kebiasaan bagi ibu apa bu? N: ya senang ajah.. E: ya tdai ibu katakana juga membeli produk lokal saat direstoran itu irit ya bu, pentingnya irit bagi ibu apa bu? N: ya buat nabung. E: pentingnya nabung? N: nabung kalau uangnya udah banyak bisa tercapai cita-citanya. E: kalau udah tercapai perasaan yang ibu dapatakan? N: tenang.

E: tadikan makan di restoran terus ibu memilih dengan bahan baku lokal karena rasanya enak atau segar ya bu, pentingnya rasanya enak/segar apa bu? N: jadi enak dimakanlah, dimakan habis gak terbuang. E: keuntungannya keuntungnannya? N: sehat. E: apa yang ibu rasakan saat sehat? N: rasa tenang. c. Jalan-jalan E: pada saat ibu jalan-jalan entah itu keluar kota atau kemana gitu, untuk oleholehnya ibu biasa membeli produk lokal nasional atau impor bu? N: kalau jalan-jalan mah kadang-kadang, ya belinya mah yang lokal. E: kenapa beli produk lokal bu? N: rasanya enak, murah, mutunya terjamin. E: pentingnya rasa enak bagi ibu apa bu? N: kalau udah merasa enak mah ya tenang. E: selain rasanya enak juga murah bu, pentingnya murah bagi ibu apa bu? N: bisa nabung. E: pentingnya nabung? N: untuk biaya anak sekolah. E: pentingnya biaya anak sekolah bu? N: ya biar pintar. E: pentingnya pintar bu? N: biar cepet dapet kerja. E: kalau udah dapat kerja apa yang ibu rasakan? N: tenang bangga..anaknya udah bangga mah E: tadi kan jalan-jalan terus ibu membeli produk lokal untuk oleh-olehnya, karena mutunya terjamin. Pentingnya mutunya terjamin apa bu? N: rasanya enak/nikmat. E: kalau enak/nikmat keuntungan lain yang ibu dapat? makanannya enak terus habis dimakan apa bu,

N: tenang. d. Hari besar keagamaan E: ibu bentar lagi kan puasa dan menyambut datangnya idul fitri, ibu biasa menyediakan makanannya berbahan baku lokal nasional atau impor bu? N: lokal. E: kenapa memilih produk lokal bu untuk hari-hari besar keagamaan? N: harganya murah, belinya nggak jauh/dekat, bagus mutunya. E: ada yang lain ibu? N: nggak ada. E: pentingnya harganya murah bagi ibu apa bu? N: kan bisa sisa uang buat ditabung. E: pentingnya nabung buat apa bu? N: itu lagi..biaya sekolah biar pintar, cepet kerja nantinya ibu bisa tenang. E: pentingnya dekat apa bu? N: irit/hemat ongkos. E: pentingnya hemat ongkos? N: hemat mah tetep wae buat menabung. E: tadi membeli produk lokal, terus mutunya bagus, pentingnya mutu bagus buat ibu apa bu? N: rasa tenang. 4. Ibu Ai Adidah a. Makan sehari-hari E: misalkan ibu menyediakan makanan untuk makan keluarga, baik sarapan makan siang ataupun makan malam, ibu biasa menyediakan produknya berbahan baku lokal nasional atau impor bu? N: lokal. E: kenapa memilih produk lokal? N: ya terjangkau harganya. E: pentingnya terjangkau bu?

N: yak kan biar hemat aja. E: pentingnya hemat? N: buat menabung. E: pentingnya menabugn buat ibu? N: buat menyekolahkan anak. E: pentingnya menyekolahkan anak buat ibu? N: anaknya supaya pinter. E: pentingnya anaknya pinter bu? N: berguna bagi nusa dan bangsa. E: kalau anak-anak ibu sudah berguna bagi nusa dan bangsa apa yang ibu rasakan: N: salah satunya bahagia. Ya misalkan dia pinter kan sejahtera buat dia sendiri, nggak dibodohi orang. E: tadikan selain terjangkau harganya membeli produk lokal untuk maka seharihari, kualitasnya juga terjamin, pentingnya kulalitas bagi ibu apa bu? N: kualitas no satu, ya terhindar dari penyakit, E: keuntungan ibu jika terhindar dari penyakit? N: ya sehat. E: keuntungan sehat apa bu? N: menjalankan tugasnya dengan baik dan lancar. E: ibu membeli produk lokal karena kualitasnya terjamin agar terhindar dari penyakit,sehingga sehat terus bisa aktivitasnya berjalan dengan lancar ya bu, nah keuntungan dari aktivitas ibu lancer itu apa bu? N: ya segala sesuatu bisa diselesaikan dengan baik. E: kalau semuanya bisa diselesaikan dengan baik apa yang ibu rasakan? N: kebahagiaan, kepuasan. E: ada yang lain? N: nggak ada. E: untuk makan sehari-hari ibu membeli produk lokal ya bu karena harganya terjangkau dan kualitasnya terjamin. Ada yang lain bu? N: nggak ada.

b. Makan di restoran E: ibu misalkan diajak temen atau keluarga makan di restoran tapi bukan yang fastfood bu kaya kfc dan Kentucky, ibu membeli berbahan baku dari lokal nasional atau impor bu? N: karena seleranya seperti itu. Selera ibu kan makannya sambel lalab. E: pentingnya selera bagi ibu apa bu? N: ya makan jadi nikmat. E: mendapatkan kenikmatan ya bu. keuntungannya nikmat bu? N: ya nggak adalagi seh, kalau kita makan sudah nikmat ya puas. E: ibu tadi makan direstoran dengan bahan baku lokl ibu karena sesuai dengan selera ya bu. selain selera ada lagi nggak bu? N: nggak ada. c. Jalan-jalan E: ibu misalkan jalan-jalan ntah itu kemana gitu, ibu biasa membeli produk lokla nasional atau impor bu untuk jalan-jalan membeli oleh-olehnya? N: ya lokal seh. E: kenapa membeli lokal bu? N: ya memang ciri khasnya seperti itu seh. Ya daerah lai juga punya, kaya di garut punya dodol. E: kalau jalan-jalan ibu membeli produk lokal karena ingin tau ciri khas daerah tersebut, pentingnya ciri khas daerah apa bu? N: ya ciri khas kita membeli oleh-oleh ya kita merasa ada kepuasan, missal dari sana kita bawa oleh-oleh ini, ikut merasakan lah.. E: keuntungan bagi ibu setelah kepuasannya terpenuhi? N: bisa bahagia. Senang gitu. E: tadi kan ibu jalan-jalan ke daerah mana gitu terus membeli oleh-oleh, yang berbahan baku lokal sesuai ciri khas daerahnya, alasannya ada yang lain bu? N: ya nggak ada lagi de.

d. Hari besar keagamaan E: yang terakhir bu, inikan mendekati bulan puasa ya bu. Jadi sebulan lagi kan idul fitri ya bu, ibu biasa menyediakan bahan baku produk lokal nasional atau impor? N: lokal ibu mah untuk buat ketupat, opor ayam paling gitu saja. Nggak ada yang istimewa seh. E: kenapa memilih lokal bu? N: udah kebiasan, adat gitu. E: pentingnya kebiasaan/adat buat ibu? N: menandakan ciri khas suatu daerah saja. Kalau orang sunda kan biasanya ketupat, opor ayam gitu. E: keuntungannya ibu bisa menandakan ciri khas ibu? N: kebanggaan. Kebanggaan kalau orang sunda itu selalu menyediakan seperti itu. E: tadi kan hari besar keagamaan ibu menyediakan produk lokal karena merupakan suatu adat atau kebiasaan ya bu, ada lagi mungkin selain itu? N: nggak ada, ciri-ciri orang sunda kan seperti itu. 5. Ibu Rumiati a. Makan sehari-hari E: ibu kan biasa memasak, untuk makan keluarga ntah itu sarapan makan siang atau makan malam ya bu, ibu biasa menggunakan produk lokal nasional atau impor bu? N: ini lokal. E: kenapa ibu memilih lokal bu? N: kalau lokal kan dari Indonesia kan, katanya sih asli, tidak terkontaminasi. E: selain tidak terkontaminasi ada yang lain bu? N: ya kalau biasa dari daerah mah nggak ada campurannya, ya segar biasanya, bagus mutunya, rasanya juga enak kalau alami mah. E: pentingnya tidak terkontaminasi bagi ibu apa bu? N: pentingnya ya ini buat pertumbuhan anak,

E: nah pentingnya pertumbuhan anak apa bu? N: ya anak biar pinter bersekolahnya, biar sehat. E: pentingnya anak ibu biar pandai/pinter itu apa bu? N: kalau anak pinter tercapai cita-citanya, dapet kerjaaan enak. E: misalkan anak ibu dapat kerjaan yang enak perasaan apa yang ibu rasakan? N: ya bahagia . Senang. E: tadi kan pertumbuhan anak biar sehat, pentingnya sehat bu? N: penting sehat sendiri ya penting buat badan, jauh dari sakit, bisa ngelakuin aktivitas dengan lancar. Kemana-man bisa, lari pagi oke. E: kalau aktivitasnya lancar apa yang ibu rasakan? N: senang. E: tadi kan ibu katakan kalau makan di rumah sehari-hari membeli produk lokal karena segar, pentingnya segar? N: enak aja ke badannya kalau segar mah, sehat. E: kalau mutunya bagus ibu? Apa keuntungannya? N: ya enak dimakan, mutunya terjamin. E: pentingnya enak dimakan bu? N: ya jadi sehat. E: ibu membeli produk lokal karena rasanya enak, pentingnya rasanya enak? N: enak dimakan, terjamin, halal gitu. b. Makan di restoran c. Jalan-jalan d. Hari besar keagamaan

HIRARKI HARI KEDUA 1. Ibu Papat a. Makan sehari-hari b. Makan di restoran c. Jalan-jalan d. Hari besar keagamaan 2. Ibu Elis Yulianti a. Makan sehari-hari b. Makan di restoran c. Jalan-jalan d. Hari besar keagamaan 3. Ibu Sri Pujianti a. Makan sehari-hari b. Makan di restoran c. Jalan-jalan d. Hari besar keagamaan 4. Ibu Diah Pratiwi a. Makan sehari-hari b. Makan di restoran c. Jalan-jalan d. Hari besar keagamaan 5. Ibu Herma a. Makan sehari-hari b. Makan di restoran c. Jalan-jalan d. Hari besar keagamaan

HIRARKI HARI KETIGA 1. Ibu Ani Karmini a. Makan sehari-hari

b. Makan di restoran c. Jalan-jalan d. Hari besar keagamaan 2. Ibu Popon a. Makan sehari-hari

b. Makan di restoran

c. Jalan-jalan

d. Hari besar keagamaan

3. Ibu Imas a. Makan sehari-hari

b. Makan di restoran

c. Jalan-jalan

d. Hari besar keagamaan

4. Ibu Neni a. Makan sehari-hari

b. Makan di restoran

c. Jalan-jalan

d. Hari besar keagamaan

HIRARKI HARI KEEMPAT 1. Ibu Usep Saefullah a. Makan sehari-hari b. Makan di restoran c. Jalan-jalan

d. Hari besar keagamaan

2. Ibu Eni a. Makan sehari-hari

b. Makan di restoran

c. Jalan-jalan d. Hari besar keagamaan HIRARKI HARI KELIMA 1. Ibu Titan Roskusuma a. Makan sehari-hari E: N: E: N: E: Apakah ibu pernah mendengar istilah pangan local? Iya pernah. Apakah ibu peduli / memperhatikan? Iya. Ibu dari suku sunda?

N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: bu? N:

Iya. Apakah ibu termasuk dalam mengambil keputusan dalam hal makanan. Iya. Posisi dalam keluarga? Istri. Siapa yang paling dominan dalam mengambil keputusan tentang Saya. Yang memutuskan dimana membelinya? Saya. Yang memutuskan kapan membelinya? Saya. Yang memutuskan untuk membeli apa? Saya. Yang memutuskan merk nya? Saya juga, karena suami kan ngga disini, jadi semua yang Ibu dapat membedakan pangan local, nasional, import secara umum Kalau saya sih lihat dari lokasi, biasanya kalau di pasar itu biasanya

berapa banyak uang yang akan dibelanjakan?

memutuskan ya saya.

local. Kalau yang di supermarket itu kan biasanya import. Dan biasanya kualitasnya beda. Kalau yang local itu biasanya maaf ya jelek kualitasnya. Tapi kalau yang import itu kan bagus dan segar. E: N: E: Kalau untuk yang nasional ibu? Yang nasional saya tidak mengerti, saya tidak bisa membedakan local Dimanakah local, nasional, dan import dihasilkan batasan

dengan nasional. wilayahnya? Kalau local dimana ibu? N: E: Biasanya kabupaten ya. Kalau nasional ibu?

N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N:

Ngga tau. Kalau import ibu? Negara. Menurut ibu pangan local dihasilkan dan dijual setingkat apa? Kecamatan. Harganya bagaimana bu jika dibandingkan dengan produk nasional? Lebih murah. Kalau kualitasnya ibu? Sama. Ibu bisa memberikan contoh produk pangan local? Sayuran, buah-buahan, beras. Kalau produk nasional? Ngga ngerti saya. Kalau yang import bu? Buah-buahan dan beras mungkin. Petani local, petani yang ada di wilayah setingkat apa ibu? Lebih dominan desa. Pedagang local ada di wilayah setingkat apa? Desa. Pedagang haruslah seorang petani / produsen? Tidak setuju. (poin 3) Pedagang harus bisa berinteraksi sosial? Iya. (poin 9) Pedagang harus penduduk asli setempat? Tidak setuju. (poin 2) Apakah pedagang minimal harus mengetahui pengetahuan varietas dan kualitas produk yang dia jual ? Setuju. (poin 9) Pedagang harus memberikan harga yg tida merugikan konsumen ? Setuju. (poin 9)

E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N:

Pedagang harus bisa memberikan pelayanan yang baik untuk konsumen? Setuju. (poin 9) Bersumber darimana ibu mengetahui tentang pangan local? Televisi. Ibu biasa menggunakan pangan local dalam kegiatan sehari-hari? Tidak. Ibu memberanikan kebijakan pemerintah tentang diversi () pangan berbasiskan pangan lokal? Tidak. Biasa menyediakan pangan local dalam kehidupan sehari-hari? Iya. Seberapa sering Ibu mengkonsumsi pangan local? Setiap hari. Biasanya ibu menyediakan produk local, nasional, atau import bu ? Lebih dominan lokal. Kenapa Ibu memilih produk local? Karena dekat. Penting arti kata dekat? Menghemat waktu dan ongkos. Pentingnya menghemat waktu bagi ibu? Karena saya pekerja, jadi waktu saya terbatas. Keuntungan bagi ibu bila tersedia waktu untuk mengerjakan kegiatan lain bagi ibu? Setiap waktu pasti saya manfaatkan, apabila ada kegiatan-kegiatan, saya bisa mendatangi kegiatan tersebut. Apa yang ibu rasakan bila bisa mengerjakan kegiatan itu? Puas aja. Pentingnya menghemat ongkos bagi Ibu? Dapat mengatur dan mengontrol untuk pengeluaran yang lain, misalnya untuk pendidikan anak-anak, asuransi, tabungan.

E: N: E: N: E: N: E: N: E: N:

Apa pentingnya pendidikan anak bagi Ibu? Segala-galanya. Apa pentingnya asuransi bagi Ibu? Sangat penting. Apa pentingnya tabungan bagi Ibu? Tidak begitu diprioritaskan, kalau ada sisa uang saya tabung. Hasil tabungan biasanya Ibu pakai untuk apa? Untuk liburan. Kalau bisa liburan apa yg Ibu rasakan? Senang. b. Makan di restoran

E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N:

Apabila diajak makan di restoran Ibu biasanya lebih memilih makanan local, nasional, atau import ? Lokal. Kenapa memilih produk local? Karena lebih cocok dilidah, harganya terjangkau, tapi tergantung direstoran mana juga. Untuk menjamu keluarga Ibu biasanya diajak ke restoran yang Import. Kenapa Ibu memilih restoran yang mengolah produk import? Sudah bosan. Menurut Ibu, Apakah makanan local membosankan ? Karena setiap hari saya makan makanan produk local, jadi bosan. Kerugian Ibu makan di restoran local? Tidak rugi sih, tapi sudah bosan saja.

mengolah produk lokal, nasional atau import ?

c. Jalan-jalan E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: Pada saat jalan-jalan, Ibu biasanya beli oleh-oleh produk local, Lokal. Kenapa lebih memilih produk local? Sesuai ciri khas makanan daerah tersebut dan untuk mencoba Pentingnya dari ciri khas itu sendiri? Agar tau keunikan makanan dari suatu daerah. Keuntungan yang Ibu dapat setelah mengetahui citarasa dari Merasa puas. Pentingnya mencoba sesuatu yg baru itu apa Bu ? untuk kepuasan batin aja. d. Hari besar keagamaan E: N: E: N: E: N: E: N: E: Pada saat Idul Fitri biasanya Ibu menyediakan makanan local, Lebih dominan nasional. Kenapa Ibu memilih makanan produk nasional di saat hari Besar Karena sudah tersedia di super market, dan lebih praktis. Kerugian pada saat hari Besar ibu menyediakan makanan local? Tidak praktis, dan boros waktu. Apakah Ibu tetap membeli makanan saat harga di pasaran sedang Tetap membeli. (poin 7) Kalau harganya naik 10% tetapi kualitas normal, apakah akan tetap

nasional, atau import ?

sesuatu yg baru aja.

keunikan makanan dari suatu daerah itu apa Bu?

nasional, atau impor Bu ?

keagamaan?

naik, tetapi kualitas normal?

membeli?

N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E:

Tetap membeli. (poin 6) Kalau harganya naik 15% tetapi kualitas normal? Tidak. (poin 1) Kalau kualitasnya menurun tetapi harganya normal, Apakah ibu Kadang-kadang. Ibu menggambarkan diri kesetiaan pada merk? Iya, selalu. (poin 7) Pendidikan tertinggi Ibu? S1. Pekerjaan Ibu sekarang? PNS. Sudah berapa lama Ibu tinggal di daerah sini? Dari tahun 2007. Berapa jumlah anggota keluarga Ibu? Lima (5). Yang dibawah 17 tahun? Tiga (3). Satu keluarga berarti pasang suami istri? Iya. Ibu dibesarkan di lingkungan pertanian? Tidak. Berapa kira kira penghasilan bersih keluarga Ibu ? Berdua ya? Hmm.. 30 mungkin ada. Ibu bisa memperkirakan berapa uang yang dihabiskan untuk membeli makanan saja dalam seminggu? Saya boros sih, jadi ngga ngerti.. hehe. Ya mungkin kira kira 1 juta.. mungkin juga 2 juta. Ibu seberapa sering belanja ke pasar? Seminggu 3 kali. Ibu berencana membeli pangan local dimasa yang akan datang ?

akan sering membeli makanan?

N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N:

Oh ya tetep. Seberapa mungkin Bu? Sangat mungkin, netral, atau tidak mungkin sama sekali? Ibu kasih poin berapa? mungkin. (poin 8) Ibu biasa membeli bahan mentah pangan local biasanya dimana Bu? Pasar tradisional. Selain di pasar tradisional? Hypermarket. Alasan Ibu membeli di pasar? Komplit dan murah. hambatannya di pasar? Tidak nyaman mungkin ya. Seberapa sering Ibu ke pasar? Seminggu sekali. Kenapa Ibu membeli di Hypermarket? Yang tidak ada di pasar saya beli di hypermarket. Hambatannya apa bu? Mahal. Seberapa sering bu? Seminggu 2 kali. Ibu bisa memperkirakan jumlah pengeluaran untuk membeli pangan local dalam seminggu? 300 ribu perminggu. Karakteristik apa yang Ibu lihat saat akan membeli pangan local? Fisik dan kualitasnya. Seberapa sering Ibu membeli beras? Sebulan sekali. Dimana Ibu membelinya? Di toko beras. Singkong jagung Ibu membeli? Tidak pernah beli singkong, paling jagung aja.

E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N:

Seberapa sering? Seminggu sekali. Membelinya dimana bu? Di pasar. Gaplek? Ngga pernah beli juga. Daging sapi, daging kambing, dan daging ayam Ibu sering bu? Iya. Seberapa sering? Seminggu sekali. Membelinya dimana bu? Di pasar. Untuk ikan ? Sama aja kaya daging. Untuk telur? Seminggu paling 2 kali. Beli dimana bu? Di supermarket Kalo untuk tahu tempe? Di pasar, Seminggu sekali. Susu? Seminggu 2 kali. Beli dimana bu? Di Supermarket. Untuk sayur dan buah? Di pasar, seminggu sekali. Untuk cabe merah, bawang merah, bawang putih dan bumbu lainnya? Di pasar, seminggu sekali. Seberapa sering (untuk produk kemasan) melihat darimana berasal? Selalu. (poin 8)

E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E: N: E:

Untuk sayur dan buah biasanya ibu melihat darimana berasal? Tidak. (poin 1) Misalkan lingkungan berpendapat kita harus membeli pangan local, Ibu setuju, netral atau tidak setuju? Setuju. (poin 8) Kalau setuju, Ibu akan membeli pangan local sepanjang waktu, kadang2 atau tidak pernah? Sepanjang waktu. (poin 7) Ibu membeli beras dari Thailand/Vietnam? Tidak. Alasannya? Sudah cukup dari local saja. Sudah enak untuk dikonsumsi. Kalau nasional Ibu akan membeli? Iya. Kalau local? Iya. Kedelai amerika ibu membeli? Tidak. Alasannya? Sudah cukup yang dari local saja. Kalau kedelai nasional/local Ibu akan membeli? Iya. Gandum/terigu dari Australia ibu akan membeli? Tidak. Alasannya? Karena mahal. Kalau gandum nasional/local Ibu akan membeli? Iya. Untuk daging dari Australia Ibu akan membeli? Tidak. Alasannya?

N: E: N: E: N: E: N: E: N:

Karena mahal. Kalau daging nasional/local Ibu akan membeli? Iya. Gula dari Thailand Ibu akan membeli? Tidak. Alasannya? Karena mahal. Kalau Gula nasional/local Ibu akan membeli? Iya.

HIRARKI HARI KEENAM 1. Ibu Maya Ratnasari a. Makan sehari-hari b. Makan di restoran c. Jalan-jalan d. Hari besar keagamaan 2. Ibu Ela a. Makan sehari-hari b. Makan di restoran c. Jalan-jalan d. Hari besar keagamaan 3. Ibu Heni a. Makan sehari-hari b. Makan di restoran c. Jalan-jalan e. Hari besar keagamaan 4. Ibu Ema a. Makan sehari-hari b. Makan di restoran c. Jalan-jalan d. Hari besar keagamaan

Klempangan?

Anda mungkin juga menyukai