Anda di halaman 1dari 6

ffd8ffe000104a46494600010201013401310000ffe20c584943435f50524f46494c4500010100000

c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce00020009000600310000616373704d53
46540000000049454320735247420000000000000000000000000000f6d6000100000000d32d485
020200000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000001163707274000001500000003364657363000001840000006c7774707
4000001f000000014626b707400000204000000147258595a00000218000000146758595a000002
2c000000146258595a0000024000000014646d6e640000025400000070646d6464000002c400000
088767565640000034c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d65
61730000040c0000002474656368000004300000000c725452430000043c0000080c67545243000
0043c0000080c625452430000043c0000080c7465787400000000436f7079726967687420286329
2031393938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d70616e79000064657363000000000
0000012735247422049454336313936362d322e310000000000000000000000127352474220494
54336313936362d322e31000000000000000000000000000000000000000000000000000000PE

RATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 26 TAHUN 2009
TENTANG
PENERAPAN KARTU TANDA PENDUDUK BERBASIS NOMOR INDUK
KEPENDUDUKAN SECARA NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a.

bahwa Kartu Tanda Penduduk sebagai identitas resmi penduduk


merupakan bukti diri yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia;

b.
bahwa dalam rangka mewujudkan kepemilikan satu Kartu Tanda Penduduk untuk
satu penduduk diperlukan kode keamanan dan rekaman elektronik data kependudukan
berbasiskan Nomor Induk Kependudukan;
c.
bahwa berdasarkan Pasal 101 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan, Pemerintah memberikan Nomor Induk Kependudukan
kepada setiap penduduk paling lambat akhir tahun 2011 dan dicantumkan dalam Kartu
Tanda Penduduk;
d.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b,
dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Penerapan Kartu Tanda
Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional;
Mengingat : 1.

Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945;
2. Undang-
-2

ffd8ffe000104a46494600010201013401310000ffe20c584943435f50524f46494c450001
0100000c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce0002000900060031000
0616373704d5346540000000049454320735247420000000000000000000000000000f6d6
000100000000d32d48502020000000000000000000000000000000000000000000000000
000000000000000000000000000000000000000000000011637072740000015000000033
64657363000001840000006c77747074000001f000000014626b707400000204000000147
258595a00000218000000146758595a0000022c000000146258595a000002400000001464
6d6e640000025400000070646d6464000002c400000088767565640000034c00000086766
96577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d6561730000040c000000247465
6368000004300000000c725452430000043c0000080c675452430000043c0000080c62545
2430000043c0000080c7465787400000000436f7079726967687420286329203139393820
4865776c6574742d5061636b61726420436f6d70616e79000064657363000000000000001
2735247422049454336313936362d322e310000000000000000000000127352474220494
54336313936362d322e31000000000000000000000000000000000000000000000000000
000
1Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4674);
3Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4736);
4Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran
Penduduk dan Pencatatan Sipil;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN
TENTANG PENERAPAN
KARTU TANDA
PENDUDUK BERBASIS
NOMOR INDUK
KEPENDUDUKAN SECARA
NASIONAL. Pasal

-3

Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud


dengan:
ffd8ffe000104a46494600010201013401310000ffe20c584943435f50524f46494c4500010100000
c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce00020009000600310000616373704d53
46540000000049454320735247420000000000000000000000000000f6d6000100000000d32d485
020200000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000001163707274000001500000003364657363000001840000006c7774707
4000001f000000014626b707400000204000000147258595a00000218000000146758595a000002
2c000000146258595a0000024000000014646d6e640000025400000070646d6464000002c400000
088767565640000034c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d65
61730000040c0000002474656368000004300000000c725452430000043c0000080c67545243000
0043c0000080c625452430000043c0000080c7465787400000000436f7079726967687420286329
2031393938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d70616e79000064657363000000000
0000012735247422049454336313936362d322e310000000000000000000000127352474220494

54336313936362d322e31000000000000000000000000000000000000000000000000000000
1Kartu Tanda Penduduk, selanjutnya disingkat KTP adalah identitas resmi Penduduk sebagai
bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2Nomor Induk Kependudukan, selanjutnya disingkat NIK adalah nomor identitas penduduk yang
bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai Penduduk
Indonesia.
3KTP berbasis NIK adalah KTP yang memiliki spesifikasi dan format KTP Nasional dengan
sistem pengamanan khusus yang berlaku sebagai identitas resmi yang diterbitkan oleh Instansi
Pelaksana.
4Penduduk wajib KTP adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang memiliki Izin
Tinggal Tetap yang telah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin atau pernah kawin
secara sah.
5Instansi Pelaksana adalah perangkat pemerintah kabupaten/kota yang bertanggung jawab dan
berwenang melaksanakan pelayanan dalam urusan Administrasi Kependudukan.
6Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan pemerintah Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
7Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab dalam urusan pemerintahan dalam negeri.
8. Kode keamanan
-4
1Kode keamanan adalah alat identifikasi jati diri yang menunjukan identitas diri penduduk secara
tepat dan akurat sebagai autentikasi diri yang memastikan dokumen kependudukan sebagai milik
orang tersebut.
2Rekaman elektronik adalah alat penyimpan data elektronik penduduk yang dapat dibaca secara
elektronik dengan alat pembaca dan sebagai pengaman data kependudukan.
ffd8ffe000104a46494600010201013401310000ffe20c584943435f50524f46494c4500010100000
c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce00020009000600310000616373704d53
46540000000049454320735247420000000000000000000000000000f6d6000100000000d32d485
020200000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000001163707274000001500000003364657363000001840000006c7774707
4000001f000000014626b707400000204000000147258595a00000218000000146758595a000002
2c000000146258595a0000024000000014646d6e640000025400000070646d6464000002c400000
088767565640000034c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d65
61730000040c0000002474656368000004300000000c725452430000043c0000080c67545243000
0043c0000080c625452430000043c0000080c7465787400000000436f7079726967687420286329
2031393938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d70616e79000064657363000000000
0000012735247422049454336313936362d322e310000000000000000000000127352474220494
54336313936362d322e31000000000000000000000000000000000000000000000000000000
Pasal 2
(1)
Untuk keperluan penerapan KTP berbasis NIK secara nasional, Pemerintah menyediakan
perangkat keras, perangkat lunak, dan blangko KTP berbasis NIK yang dilengkapi kode
keamanan dan rekaman elektronik, serta pemberian bimbingan teknis pelayanan KTP berbasis
NIK.
(2)
Standar dan spesifikasi perangkat keras, perangkat lunak, dan blangko KTP berbasis NIK
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.
1. (3) Bimbingan teknis pelayanan KTP berbasis NIK sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diselenggarakan oleh Pemerintah dengan peserta dari Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota.
2. Pasal 3
(1)
Perangkat keras dan perangkat lunak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
diberikan oleh Pemerintah kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota hanya 1
(satu) kali.
(2) Blangko
-

(2)
Blangko KTP berbasis NIK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) diberikan oleh
Pemerintah kepada Pemerintah Kabupaten/Kota hanya 1 (satu) kali.
(3)
Pemeliharaan atas perangkat keras dan perangkat lunak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
ffd8ffe000104a46494600010201013401310000ffe20c584943435f50524f46494c4500010100000
c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce00020009000600310000616373704d53
46540000000049454320735247420000000000000000000000000000f6d6000100000000d32d485
020200000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000001163707274000001500000003364657363000001840000006c7774707
4000001f000000014626b707400000204000000147258595a00000218000000146758595a000002
2c000000146258595a0000024000000014646d6e640000025400000070646d6464000002c400000
088767565640000034c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d65
61730000040c0000002474656368000004300000000c725452430000043c0000080c67545243000
0043c0000080c625452430000043c0000080c7465787400000000436f7079726967687420286329
2031393938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d70616e79000064657363000000000
0000012735247422049454336313936362d322e310000000000000000000000127352474220494
54336313936362d322e31000000000000000000000000000000000000000000000000000000
Pasal 4 Pengadaan perangkat pendukung yang diperlukan dalam
penerapan KTP berbasis NIK serta pemeliharaannya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

Pasal 5
(1)
Penyediaan blangko KTP berbasis NIK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
didasarkan pada data penduduk wajib KTP pada saat Peraturan Presiden ini ditetapkan.
(2)
Penyediaan blangko KTP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap
sampai terpenuhinya jumlah yang dibutuhkan.
(3)
Penyediaan secara bertahap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didasarkan pada
ketersediaan anggaran dan kondisi daerah yang meliputi kualitas cakupan data penduduk, sumber
daya manusia yang telah terlatih, dan akses jaringan yang tersedia.
Pasal
-

Pasal 6
(1)
Blangko KTP berbasis NIK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) memuat kode
keamanan dan rekaman elektronik sebagai alat verifikasi jati diri dalam pelayanan publik.
(2)
Rekaman elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi biodata, pas photo, dan
sidik jari seluruh jari tangan penduduk yang bersangkutan.
(3)
Sidik jari sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diambil pada saat pengajuan permohonan
KTP berbasis NIK, dengan ketentuan:
a.
untuk WNI, dilakukan di Kecamatan; dan
b.
untuk orang asing yang memiliki izin tinggal tetap, dilakukan di Instansi Pelaksana.
(4)
Rekaman sidik jari sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diakses oleh pihak-pihak
yang berkepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 7
(1)
Setiap penduduk wajib KTP berhak memperoleh KTP berbasis NIK yang diterbitkan oleh
Instansi Pelaksana sesuai domisili penduduk yang bersangkutan.
(2)
Setiap penduduk yang telah memiliki KTP tetapi belum berbasis NIK sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 3, harus mengajukan penggantian KTP berbasis NIK sesuai
domisili penduduk yang bersangkutan.
(3)
Pelaksanaan penerbitan dan penggantian KTP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) berdasarkan pada pedoman teknis yang ditetapkan oleh Menteri.
ffd8ffe000104a46494600010201013401310000ffe20c584943435f50524f46494c4500010100000
c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce00020009000600310000616373704d53
46540000000049454320735247420000000000000000000000000000f6d6000100000000d32d485
020200000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000001163707274000001500000003364657363000001840000006c7774707

4000001f000000014626b707400000204000000147258595a00000218000000146758595a000002
2c000000146258595a0000024000000014646d6e640000025400000070646d6464000002c400000
088767565640000034c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d65
61730000040c0000002474656368000004300000000c725452430000043c0000080c67545243000
0043c0000080c625452430000043c0000080c7465787400000000436f7079726967687420286329
2031393938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d70616e79000064657363000000000
0000012735247422049454336313936362d322e310000000000000000000000127352474220494
54336313936362d322e31000000000000000000000000000000000000000000000000000000
Pasal -7

Pasal 8
(1)
Dalam hal KTP berbasis NIK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 mengalami
kerusakan, hilang, dan/atau tidak dapat dipergunakan, Instansi Pelaksana menerbitkan KTP
pengganti berdasarkan pengajuan oleh penduduk yang bersangkutan.
1. (2) Penggantian KTP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
2. Pasal 9
(1)
Pembiayaan perangkat keras, perangkat lunak, blangko KTP berbasis NIK, dan pemberian
bimbingan teknis pelayanan KTP berbasis NIK oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) dan ayat (3), dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
(2)
Pembiayaan untuk pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3), dan pembiayaan untuk pengadaan dan pemeliharaan perangkat
pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
ffd8ffe000104a46494600010201013401310000ffe20c584943435f50524f46494c4500010100000
c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce00020009000600310000616373704d53
46540000000049454320735247420000000000000000000000000000f6d6000100000000d32d485
020200000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000001163707274000001500000003364657363000001840000006c7774707
4000001f000000014626b707400000204000000147258595a00000218000000146758595a000002
2c000000146258595a0000024000000014646d6e640000025400000070646d6464000002c400000
088767565640000034c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d65
61730000040c0000002474656368000004300000000c725452430000043c0000080c67545243000
0043c0000080c625452430000043c0000080c7465787400000000436f7079726967687420286329
2031393938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d70616e79000064657363000000000
0000012735247422049454336313936362d322e310000000000000000000000127352474220494
54336313936362d322e31000000000000000000000000000000000000000000000000000000
Pasal 10 Pada saat Peraturan Presiden ini ditetapkan, KTP yang belum
berbasis NIK tetap berlaku dan harus disesuaikan dengan Peraturan Presiden ini paling lambat
akhir tahun 2011.
Pasal
-

Pasal 11 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Juni 2009


ffd8ffe000104a46494600010201013401310000ffe20c584943435f50524f46494c4500010100000
c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce00020009000600310000616373704d53
46540000000049454320735247420000000000000000000000000000f6d6000100000000d32d485
020200000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
0000000000000000000001163707274000001500000003364657363000001840000006c7774707
4000001f000000014626b707400000204000000147258595a00000218000000146758595a000002
2c000000146258595a0000024000000014646d6e640000025400000070646d6464000002c400000
088767565640000034c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d65

61730000040c0000002474656368000004300000000c725452430000043c0000080c67545243000
0043c0000080c625452430000043c0000080c7465787400000000436f7079726967687420286329
2031393938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d70616e79000064657363000000000
0000012735247422049454336313936362d322e310000000000000000000000127352474220494
54336313936362d322e31000000000000000000000000000000000000000000000000000000
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Salinan sesuai dengan aslinya


SEKRETARIAT KABINET RI
Deputi Sekretaris Kabinet
Bidang Hukum,
ttd
Dr. M. Iman Santoso

Anda mungkin juga menyukai