Anda di halaman 1dari 2

Lantai adalah tempat berpijak di dalam bangunan atau tempat tinggal.

Perkembangan peradaban manusia menjadikan lantai sangat dibutuhkan baik segi fungsional maupun segi keindahan (estetika). Lantai tanah yang dipadatkan adalah bentuk awal dari penutup bumi tempat berpijak. Usaha manusia selanjutnya adalah untuk menjaga keamanan dan tuntutan akan kenyamanan. Penutup non permanen pada lantai penduduk tradisional telah dikenal dan selanjutnya menjadi tradisi yang melekat pada suatu daerah untuk tetap memakainya pada saat saat tertentu. Penutup lantai tersebut tidak dapat menyelesaikan kebutuhan manusia yang terus berkembang. Sesuai dengan pemenuhan kebutuhan yang kian bervariasi, maka lantai merupakan bagian dari bangunan yang sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan dalam kehidupan sehari hari . Fungsi lantai antara lain adalah ; menahan air tanah (kesehatan), kebersihan, pembeda jenis ruangan, isolasi temperature udara, tempat instalasi kantor, keindahan. Lantai sebagai salah satu komponen yang penting pada sebuah bangunan. Pemilihan material penutup lantai yang tepat akan sangat mendukung fungsi dan keindahan bangunan tersebut. Kini, terdapat berbagai macam pilihan material penutup lantai mulai dari textile & carpet, ceramic & stone, laminated flooring, vinyl, wooden parquet, dan sebagainya. Tidak dapat dimungkiri bila nuansa kayu untuk interior ruangan di masa kini tengah menjadi tren yang tidak hanya terjadi di Indonesia, juga di dunia. Lantai kayu atau parquet itu sendiri berasal dari kata parquetry yang berarti seni memasang atau menata bilah-bilah kayu tipis dengan pola geometris pada sebidang lantai (Chaerunnisa, 2008). Penutup lantai sebagai alat untuk mencapai tujuan keindahan dapat ditampilkan sesuai keinginan melalui pemilihan materil penutup lantai dan warna yang dipilih. Lantai parquet bisa diaplikasikan dengan berbagai gaya rumah, seperti gaya alami dan etnik, juga gaya minimalis dan modern, japanese style, gaya aristokrat Jawa, rumah mediterania, apartemen minimalis, eklektik, rumah tropis, rumah minimalis tropis (Okliviana, 2007). Penggunaan kayu solid pada umumnya untuk bahan baku parquet sudah sangat lazim dan paling banyak digunakan, selain semakin sulit mendapatkan bahan baku dari kayu solid faktor harga juga sangat mempengaruhi produk parquet sebagai bahan baku (raw material). Batang kayu aren telah dikenal sejak

Universitas Sumatera Utara

lama dan banyak digunakan sebagai bahan untuk peralatan serta untuk lantai pada rumah tradisional. Namun karena pengolahan yang belum maksimal serta perlatan dan ketersediaan bahan kayu sebagai bangunan dari kayu solid masih berlimpah, penggunaan batang kayu aren sebagai bahan bangunan (lantai) sangat minim digunakan. Sampai saat ini nilai dari batang aren hanya digunakan sebagai bahan bakar karena dianggap sebagai limbah atau sisa dari pemanfaatan tanaman aren yang produktif oleh masyarakat. Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui kelayakan batang aren sebagai bahan bangunan (lantai) dari limbah batang aren yang selama ini dianggap limbah oleh masyarakat. Mengingat batang kayu aren memiliki kekerasan yang cukup tinggi dan tekstur yang khas maka penelitian sebagai bahan baku untuk produk parquet perlu dilaksanakan.

Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengevaluasi kelayakan batang aren dekat kulit sebagai bahan baku parquet. 2. Menguji sifat fisis batang aren yang meliputi kerapatan (density), kadar air (moisture content), penyusutan tangensial (tangential shrinkage), dan sifat mekanis yang meliputi kekerasan (hardness), tegangan pada batas proposi (Fibre Stress at Limit Proportionality), tegangan pada batas patah (Fibre Stress at Maximum Load) / MOR, modulus elastisitas (Modulus of Elasticity), dan keteguhan tekan tegak lurus serat (Compressive Strength Perpendicular to Grain).

Manfaat Penelitian Diharapkan melalui penelitian ini pemanfaatan batang aren lebih maksimal sekaligus meningkatkan nilai ekonomi dari limbah batang aren serta sebagai informasi untuk pemanfaatan limbah batang aren untuk lebih optimal. TINJAUAN PUSTAKA

Masyarakat pada umumnya, sudah sejak lama mengenal pohon aren sebagai pohon yang dapat menghasilkan bahan-bahan untuk industri kerajinan.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai