Anda di halaman 1dari 1

PENDAHULUAN

Pada hakikatnya setiap kegiatan manusia selalu menghadapi berbagai ketidakpastian yang dapat menimbulkan kerugian atau keuntungan ketidakpastian yang menimbulkan kerugian tersebut dinamakan resiko. Salah satu upaya manusia untuk menanggulangi setiap resiko yang dihadapinyi adalah dengan mengadakan perjanjian pelimpahan resiko kepada pihak lain. Perjanjian seperti ini disebut dengan perjanjian asuransi atau pertanggungan. Penanggung atau perusahaan asuransi yang kegiatannya menerima pelimpahan resiko dari pihak lain tentu saja memiliki beban resiko yang lebih berat dibandingkan dengan pihak tertanggung. Hal ini disebabkan karena selain penanggung harus membayar kerugian apabila terjadi klaim, penaggung juga harus meneruskan kegiatan usahanya sendiri. Oleh karena itu menurut Kitab UU Hukum Dagang pasal 271 yang berisi, perusahaan asuransi diperbolehkan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh resiko yang diterima olehnya untuk dialihkan kembali pada perusahaan asuransi lainnya. Upaya untuk mengalihkan resiko antara suatu perusahaan asuransi kepada perusahaan reasuransi disebut dengan reasuransi. Dalam rangka mengelola resiko, perusahaan asuransi perlu menentukan bentuk dan metode asuransi yang tepat. Seperti halnya pada bisnis sektor lain, maka bisnis asuransi juga memiliki resiko kerugian. Oleh karena itu, dalam upaya menangani resiko tersebut perusahaan dapat menggunakan beberapa cara, yaitu dengan cara menaggung resiko, memperkecil resiko, atau mengalihkan resiko melalui asuransi. Pada umumnya perusahaan asuransi dalam menangani resikonya menggunakan risk sharing, yaitu dengan reasuransi atau mempertanggungkan kembali resiko yang tidak mungkin mereka tanggung sendiri kepada reasuradur (penanggung ulang/perusahaan asuransi). Jaminan atau perlindungan reasuransi sangat diperlukan karena berbagai macam alasan, salah satu alasan yang terpenting adalah alasan keamanan (security). Proses pertanggungan inilah yang dinamakan reasuransi, dengan kata lain reasuransi adalah asuransinya perusahaan asuransi yang berarti bahwa resiko diluar kapasitas mereka dipindahkan kepada reasuradur. Dalam melakukan perjanjian reasuransi, terdapat beberapa metode yang digunakan, salah satunya adalah metode quota share treaty.

Anda mungkin juga menyukai