Anda di halaman 1dari 11

EMULSI

LAPORAN Tugas Laporan Akhir Praktikum mata kuliah Farmasetika Tahun akademik 2010-2011 Nama 1. Tira Puspa Ranggi 2. Irwan Hilmy : (10060307106) (10060307108)

3. Nita Lukitawati Bagia (10060307109) 4. Ramyastri Mahatvavira (10060307117) Farmasi C Asisten Kelompok Waktu Praktikum : Nongki S.Si., Apt :7 : 08.00 12.00 WIB

Hari / Tgl Praktikum : Senin / 5 April 2010

LABORATORIUM FARMASI TERPADU PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2010

EMULSI
I. DATA PREFORMULASI ZAT AKTIF 1. Bau Kelarutan Stabilitas Parafin Cair Warna Rasa : Tidak Berwarna : Tidak berasa

: Tidak berbau (saat dingin), sedikit berbau petroleum (saat dipanaskan) Pemerian Titik leleh Titik beku : Minyak cair yang kental, transparan : > 360oC : antara 47oC 65oC

: Praktis tidak larut dalam air dan etanol (95%)p ; larut dalam kloroform p dan dalam eter p Bobot per ml : 0.870 gr 0.890 gr : Mengalami oksidasi ketika dipanaskan dan saat terkena cahaya. Reaksi oksidasi membentuk senyawa peroksida yang akan menjadi katalis untuk reaksi oksidasi selanjutnya. Hasil oksidasi berupa aldehid dan asam organic yang akan membawa rasa serta bau.

Inkompatibilitas : dengan bahan yang dapat

mengoksidasi (oksidator kuat) Sumber : Farmakope Indonesia III hal 474 ; Handbook of Pharmaceutical eksipients hal 395-396 II. DATA PREFORMULASI ZAT TAMBAHAN 1. Veegum (Magnesium Alumunium Silikat) Warna Rasa Bau Pemerian Bobot jenis : Putih sampai kekuningan : Hampir tidak berasa : Hampir tidak berbau : Serbuk hablur : 2.418 gr/cm3

Kelarutan Stabilitas

: Praktis tidak larut dalam alcohol dalam air dan dalam pelarut organic : Stabil pada kondisi kering, stabil pada pH luas (memiliki kapasitas perubahan basa), menyerap banyak bahan organik

2. monoaleat) larutan berair Kelarutan Stabilitas

Inkompatibilitas : Dengan pelarut organik Tween 80 (Polisorbate 80 / Polyoxyethilene 20 sorbiton Warna Rasa Bau Pemerian pH larutan : Putih bening atau kekuningan : sedikit berasa seperti basa : bau khas : cairan seperti minyak : 6-8 untuk 5% zat (b/v) dalam

Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipients hal 343

: larut dalam etanol dan air ; tidak larut dalam minyak mineral dan minyak nabati : stabil bila dicampur dengan elektrolit, asam lemah dan basa lemah ; reaksi saponifikasi terjadi jika dilakukan penambahan basa kuat dan asam kuat ; sensitif terhadap oksidasi dan higroskopis ; pada penyimpanan dengan surfaktan polysorbat lain akan berakibat terbentuknya peroksida

Inkompatibilitas : Perubahan warna atau pengendapan dapat terjadi dengan berbagai bahan terutama fenol, tar dan material sejenis tar ; aktivitas antimikroba paraben berkurang jika dicampurkan dengna polisorbat

Sumber : Handbook of pharmaceutical excipients hal 479-482 3. Span 80 (Sorbitan Maleat) Warna : Krem sampai kecoklatan

Kelarutan

Rasa Bau Bentuk pH larut Bobot jenis

: Rasa khas : bau khas : Cairan kental :8 : 1.01 gr/cm3

: larut atau terdispersi dalam minyak; larut dalam banyak pelarut organik; tidak larut dalam air tetapi dapat terdispersi secara perlahan-lahan

Stabilitas basa

: Stabil jika dicampurkan dengan asam lemah dan lemah, saponofikasi terjadi saat dilakukan penambahan asam kuat dan basa kuat

4. Kelarutan Stabilitas

Setil alkohol Warna Rasa Bau Bentuk : putih : Lemah : Khas : Granul berbentuk hablur

: Praktis tidak larut dalam etanol 95% p; larut dengan adanya temperature ; praktis tidak larut air : Stabil dengan adanya asam, alkali, cahaya dan air; tidak dapat tengik Inkompatibilitas : Keticampuran dengan

pengoksidan yang kuat Sumber : Handbook of pharmaceutical excipients hal 130 5. Aquadest Warna Rasa Bau Bentuk Bobot jenis pH larutan : Jernih, tidak berwarna : Tidak berasa : Tidak berbau : cair : 1 gr/cm 3 :7

pelarut polar kondisi terhidrolisis

Kelarutan Stabilitas

: Bercampur hamper dengan semua : stabil pada semua bentuk atau : bahan-bahan yang mudah

Inkompatibilitas

Sumber : Handbook of pharmaceutical excipient hal 672

III. ALAT DAN BAHAN Alat-alat 1. 2. 3. bath 4. as air 5. 6. meter 7. ukur 50 dan 100 ml 8. gan digital 9. sedimentasi IV. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN BAHAN o Perhitungan bahan Parafin cair 30% Tabung Timban Gelas Gelas Termo kimia 250 ml dan 500 ml Penang Stirrer Mortir Water Bahan-bahan 1. Parafin cair 30% 2. Tween 80 3. Span 80 4. veegum 1% 5. Setil alcohol 15% 6. Aquadest

= o = o = o =

30 100 ml = 30 gr / ml 5 botol = 150 gr 100

Veegum 1%
1 100 ml = 1gr 3 botol = 3 gr 100

Setil alkohol 15%


15 100 ml = 15 ml 100

Tween 80 dan span 80 6%


6 100 gr = 6 gr 100

HLB tween 80 = 15 HLB tween 80 = 4.3 HLB butuh paraffin cair 30% = 12 Misal : tween 80 = a gr dan span 80 = (6 gr a gr) (a 15) + ((6 a) 4.3) = 6 12 15a + (25.8 4.3a) = 72 15a 4.3a = 46.2 a = 4.32 gr Jadi jumlah tween 80 yang dibutuhkan adalah 4.32 gr 2 = 8.64 gr Jumlah span 80 yang dibutuhkan adalah 6 gr 4.32gr = 1.68 2 = 3.36 gr o = 24 x I gr = 24 ml air panas o emulsi kering = 24 ml o o o Penimbangan bahan Parafin cair Cetil alkohol 15 ml Tween 80 8.56 gr 150 gr Pengembangan veegum dengan korpus Pengembangan veegum dengan air panas Jumlah air panas = 24 x (banyaknya veegum)

o o o ml o V. PROSEDUR 1.

Span 80 Veegum

3.42 gr 3 gr

Aquadest untuk korpus emulsi kering 24 Aquadest untuk korpus emulsi basah 24 ml Pembuatan Emulsi Bahan Alam veegum 1% Metode korpus emulsi kering 30 gr parafin cair + 1 gr veegum + 24ml aquadest panas dimasukkan

kedalam gelas kimia plastik. Diaduk dengan menggunakan stirrer sampai homogen. Setelah terbentuk korpus, dimasukkan kedalam botol sedimentasi 100 ml. Ditambah dengan aquadest sisa. Diaduk hingga homogen. Metode korpus emulsi basah 24 ml aquadest panas dituang kedalam gelas kimia plastik. Ditaburkan 1 gr veegum keatas aquadest dibiarkan hingga mengembang. Veegum yang telah dikembangkan diaduk rata, dimasukkan 30 gr parafin cair. Dikocok dengan menggunakan stirrer hingga homogen. Setelah terbentuk korpus, dimasukkan kedalam botol sedimentasi 100 ml. Ditambah dengan aquadest sisa. Diaduk hingga homogen hingga suhu 60-70 C Metode tanpa korpus emulsi 24 ml aquadest panas + 1 gr veegum + 30 gr parafin cair kedalam gelas kimia plastik. Diaduk dengan menggunakan stirrere hingga homogen. Setelah terbentuk korpus, dimasukkan kedalam botol sedimentasi 100 ml. Ditambah dengan aquadest sisa. Diaduk hingga homogen hingga suhu 60-70 C. 2. Pembuatan emulsi dengan pengemulsi sintetis Tween 80 dan span 80 6% 1.68 gr span 80 ditempatkan kedalam cawan penguap + 30 gr parafin cair. Lalu dipanaskan diatas waterbath. Pada cawan penguap yang berbeda, dimasukkan 4.32 gr tween + 24 ml aquadest lalu dipanaskan diatas waterbath. Kedua fasa didalam cawan penguap disatukan, kemudian diaduk hingga

homogen. Dimasukkan kedalam tabung sedimentasi, ditambah air hingga volume 100 ml. Diaduk hingga homogen hingga suhu 60-70 C. Tween dan span 80 6% + 15% setil alcohol 1.68 gr span 80 + 15 ml setil alkohol + 30 gr paraffin cair dimasukkan kedalam cawan penguap. Diapanaskan diatas waterbath. Setelah setil alkhol menair semua, 4.32 gr tween 80 dan 24 ml aquadest ditambahkan kedalam cawan penguap yang lain, lalu dipanaskan diatas waterbath. Isi dari kedua cawan penguap disatukan lalu diaduk selama 5 menit. Campuran dipindahkan kedalam botol sedimentasi, lalu ditambahkan aquadest hingga 100 ml. Dikocok hingga homogen.

VI. HASIL PENGAMATAN Pembuatan emulsi bahan alam veegum 1% Waktu Pengamatan (menit) 30 60 120 Tabel 1. Pengamatan Tinggi Pemisahan Masing-masing Tinggi Pengemulsi Alam Kel 1 2 3 Metode Emulsi kering Emulsi basah Tanpa korpus emulsi Emulsi kering Emulsi basah Tanpa korpus emulsi Emulsi kering Emulsi basah Tanpa korpus emulsi Emulsi kering Emulsi basah 10 20 1 hari 3 hari

0.6060 0.9797 0.5454 0.068 0.343 0.325 0,96 0,92

0.6060 0.9797 0.5454 0.094 0.429 0.461 0.66 0,86 1 0,95 0,97

0.6060 0.9797 0.5858 0.094 0.44 0.49 0.66 0,79

0.6161 0.9797 0.5858 0.094 0.44 0.514 0.66 0,77

0.6161 0.9696 0.5959 0.094 0.44 0.514 0.66 0,76

0.5757 0.5252 0.5555 0.473 0.44 0.514 0.66 0,67

0.5858 0.5252 0.5858 0.49 0.473 0.514 0.65 0,66 0,75 0.094 0.106 0.51020 4 0.64646 5 0.38383 8 -

5 6

Tanpa korpus emulsi 1 Emulsi kering 0,95 Emulsi basah 0,98 Tanpa korpus emulsi Emulsi kering 1 Emulsi basah 0.101 Tanpa korpus emulsi Emulsi kering 0.43434 Emulsi basah Tanpa korpus emulsi 0.26 0.26

0,95 0,85 0,80 0,77 0,93 0,91 0,91 0,77 0,96 0,94 0,94 0,733 1 1 1 0.35 0.106 0.15 0.24 0.23 0.20 0.22 0.35354 0.43434 0.43434 0.4242 0.4141 0.25 0.27 0.29 0.28 0.28 0,82 1 0,96 0.29 0.29 0.29 0.27 0,80 1 0,96 0.27 0,78 1 0,96

Emulsi kering 0,91 0,90 0,89 Emulsi basah 1 1 1 Tanpa korpus emulsi 0,99 0,96 0,96 Keterangan : Kelompok 1 :Emulsi bahan alam Kelompok 2 : Emulsi bahan alam Kelompok 3 : Emulsi bahan alam PGA 5% Kelompok 4 : Emulsi bahan alam CMC 0.5% Kelompok 5 :Emulsi bahan alam CMC 15% Kelompok 6 : Emulsi bahan alam Kelompok 7 : Emulsi bahan alam veegum 1% Kelompok 8 : Emulsi bahan alam veegum 2%

1
-

Pembuatan emulsi dengan pengemulsi sintesis Waktu Pengamatan (menit) 30 60 120

Tabel 2. Pengamatan Tinggi Pemisahan Masing-masing Tinggi Pengemulsi Sintesis Kel 1 Metode Tween & span 80 6% Tween & span 80 6% + ??? Tween & span 80 6% Tween & span 80 6% +10% setil alkohol Tween & span 80 6% Tween & span 80 6% +5% setil alkohol Tween & span 80 6% Tween & span 80 6% +10% setil alkohol Tween & span 80 6% Tween & span 80 6% +10% setil alkohol Tween & span 80 6% Tween & span 80 6% Tween & span 80 6% Tween & span 80 6% +15% setil alkohol Tween & span 80 6% Tween & span 80 6% +15% setil alkohol 10 20 1 hari 3 hari

0.6363 0.8383 1 1 0,98 1


0,56

0.6464 0.8383 1 1 0,97 1


0,58

0.6565 0.8383 1 1 0,97 1


0,6

0.6565 0.8383 0.36 1 0,95 1


0,62

0.372 1 0,92 1
0,625

0.667 0.8282 0.372 1 0,89 1


0,627

0.6161 0.8080 0.384 1 0,88 1

0,92

0,92

0,902

0,86

0,89

0.989 0 0.4 0 1 1

0.9090 0 0.4 0 1 1

0.8787 0 0.41 0 1 1

0.8787 0 0.5 0

0.6363 0 0.5 0

0.2953 0 0.5 0 0,57 1

0.1949 0
0.58

0 1 1

1 1

1 1

VII. PEMBAHASAN

VIII. USULAN FORMULA

Anda mungkin juga menyukai