Anda di halaman 1dari 17

GANGGUAN KEPRIBADIAN TIPE A

Oleh : Fitriu Nur Malini S (070100016) Arridha Hutami Putri (070100072)

PENDAHULUAN
Gangg kepribadiansekitar 5% dari jumlah penduduk mengalami gangguan jiwa Kenyataannyasetiap orang adalah unik, khas untuk memahami dan menjelaskan tingkah laku diri sendiri. Sehingga gangguan2 yang biasa muncul pada kepribadian setiap individu dapat dihindari.

Defenisi Gangguan Kepribadian


(Aksis II pada DSM-IV) Suatu ciri kepribadian yang menetap, kronis, dapat terjadi pada hampir semua keadaan, menyimpang secara jelas dari norma-norma budaya dan maladaptif serta menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk, tidak fleksibel dan biasanya terjadi pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa.

Etiologi
1. Faktor Genetik

Penelitian gangguan psikiatrik pada 15.000 pasangan kembar di Amerika Serikat Diantara kembar monozigotik, angka kesesuaian untuk gangguan kepribadian adalah beberapa kali lebih tinggi dibandingkan kembar dizigotik 2. Faktor Temperamental Faktor temperamental yang diidentifikasi pada masa anak-anak mungkin berhubungan dengan gangguan kepribadian pada masa dewasa.

3. Faktor Biologis
HormonOrang yang menunjukkan sifat impulsive : peningkatan kadar testosterone, 17-estradiol dan estrone 4. Faktor Psikoanalitik Sigmund Freud menyatakan bahwa sifat kepribadian berhubungan dengan fiksasi pada salah satu stadium perkembangan psikoseksual. Fiksasi pada stadium anal, yaitu anakyang berlebihan atau kurang pada pemuasan anal dapat

menimbulkan sifat keras kepala, kikir dan sangat teliti

Menurut DSM IV, Gangguan kepribadian dibagi menjadi 3 kelompok :

Kelompok A
terdiri dari gangguan kepribadian paranoid, skizoid dan skizotipal. Orang dengan gangguan seperti ini seringkali tampak aneh dan eksentrik.

Kelompok B
terdiri dari gangguan kepribadian antisosial, ambang, histrionik dan narsistik. Orang dengan gangguan ini sering tampak dramatik, emosional, dan tidak menentu.

Kelompok C
terdiri dari gangguan kepribadian menghindar, dependen dan obsesifkompulsif, dan satu kategori yang dinamakan gangguan kepribadian yang tidak ditentukan (contohnya adalah gangguan kepribadian pasifagresif dan gangguan kepribadian depresif). Orang dengan gangguan ini sering tampak cemas atau ketakutan.

Gangguan Kepribadian Paranoid


Epidemiologi Prevalensi gangguan kepribadian paranoid adalah 0,5 sampai 2,5%. Lebih sering tjd pada laki-laki dibandingkan wanita. Gejala Klinis - Adanya perasaan curiga yang berlebihan - Menolak tanggung jawab atas perasaan mereka sendiri dan melemparkan tanggung jawab pada orang lain - Sering bersikap bermusuhan, mudah tersinggung dan marah termasuk pasangan yang cemburu secara patologis. - Sering bertanya tanpa pertimbangan, tentang loyalitas dan kejujuran teman atau teman kerjanya atau cemburu dengan bertanyatanya tanpa pertimbangan tentang kesetiaan pasangan atau mitra seksualnya.

Diagnosa Banding

Skizofrenia paranoid : karena halusinasi dan fikiran formal tidak ditemukan pada gangguan kepribadian paranoid. Gangguan kepribadian ambang : karena pasien paranoid jarang mampu terlibat secara berlebihan dan rusuh dalam persahabatan dengan orang lain seperti pasien ambang. Pasien paranoid tidak memiliki karakter antisosial sepanjang riwayat perilaku antisosial. Gangguan skizoid : adalah menarik dan menjauhkan diri tetapi tidak memiliki gagasan paranoid

Prognosis
Pada beberapa orang gangguan kepribadian paranoid adalah terjadi seumur hidup. Pada orang lain, gangguan ini adalah gejala dari skizofrenia. Pada orang lain lagi, saat mereka menjadi semakin matang dan stres menghilang, sifat paranoid memberikan jalan untuk pembentukan reaksi, perhatian yang tepat terhadap moralitas.

Terapi : Psikoterapi. Pasien paranoid tidak bekerja baik dalam psikoterapi kelompok. Ahli terapi harus berhadapan langsung dalam menghadapi pasien

Farmakoterapi

Antiansietas : diazepam (Valium) Anti psikotik : thioridazine (Mellaril), haloperidol (Haldol) dosis kecil dan periode singkat untuk menangani agitasi parah dan kecemasan atau pikiran yang sangat delusional.

Gangguan Kepribadian Skizoid


Epidemiologi Prevalensi tdk jelas. Gangguan mungkin mengenai 7,5% populasi umum. Rasio jenis kelamin untuk gangguan tidak diketahui.

Gejala klinis memberi kesan dingin, tidak perduli terhadap pujian atau ancaman dan mengucilkan diri, tampak menjauhkan diri dan tidak ingin terlibat dengan peristiwa sehari-hari dan permasalahan orang lain. tampak tenang, jauh, menutup diri dan tidak dapat bersosialisasi. Kurang mampu untuk menyatakan kehangatan, kelembutan atau kemarahan pada orang lain.

Prognosis Onset biasanya pada masa anak-anak awal. Gangguan kepribadian skizoid adalah berlangsung lama tetapi tidak selalu seumur hidup. Terapi - Psikoterapi: mirip dengan terapi pasien gangguan kepribadian paranoid. Dalam lingkungan terapi kelompok, pasien gangguan kepribadian skizoid mungkin diam untuk jangka waktu yang lama, - Farmakoterapi : antipsikotik dosis kecil, antidepresan dan psikostimulan efektif pada beberapa pasien.

Gangguan Kepribadian Skizotipal


Gejala klinis - Pikiran dan komunikasi terganggu. tidak mengetahui perasaan mereka sendiri; malah mereka sangat peka dalam mendeteksi perasaan orang lain, khususnya afek negatif seperti kemarahan. Mereka percaya bahwa mereka memiliki kekuatan pikiran dan tilikan yang khusus. Walaupun tidak ada gangguan berpikir yang jelas, pembicaraan mereka mungkin sering memerlukan interpretasi. Pembicaraan aneh atau janggal dan hanya memiliki arti bagi diri mereka sendiri. Mereka menunjukkan hubungan interpersonal yang buruk dan mungkin berkelakuan secara tidak sesuai

Diagnosa Banding

Pasien gangguan kepribadian skizotipal dapat dibedakan dari pasien skizofrenik oleh tidak adanya psikosis. Pasien gangguan kepribadian paranoid ditandai oleh kecurigaan, tetapi tidak memiliki perilaku yang aneh seperti pada pasien gangguan kepribadian skizotipal.

Terapi

Psikoterapi Farmakoterapi : medikasi antipsikotik berguna untuk mengatasi gagasan mengenai diri sendiri, waham, dan gejala lain dari gangguan dan dapat digunakan bersama-sama dengan psikoterapi.

Kesimpulan
Gangguan kepribadian tipe A terdiri dari gangguan kepribadian paranoid, skizoid dan skizotipal. Seseorang dengan gangguan tipe A seringkali tampak aneh dan eksentrik serta menjauhkan diri dari lingkungan.

Diterapi dengan psikoterapi dan anti-psikotik, dapat


ditambah dengan antidepresan dalam dosis kecil dan periode singkat.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai