Anda di halaman 1dari 5

Bab I :

Kompetensi berbahasa yang dikuasai manusia pada awalnya menyimak. Menyimak adalah menggunakan indera pendengaran, namun bukan berarti saat mendengar seseorang sudah dikatakan menyimak. Sesungguhnya proses menyimak tidak sekedar mendengar, tetapi lebih dari itu, yaitu mendengar dengan memusatkan perhatian kepada objek yang disimak. Proses menyimak merupakan kegiatan mendengarkan disengaja dalam rangka mencapai maksud maksud tertentu. Kegiatan menyimak yang bertujuan untuk mempelajari aspek aspek bahasa meliputi hal hal berikut ; Pengenalan dan pemahaman tentanf\g unsure unsure bunyi dan hal yang memebentuknya seperti alat ucap yang disebut dengan ilmu foneti dan fonemik. Proses pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan unsure unsure kalimat. Pembagian kosakata dan hal yang menyangkut makna. Makna kata berdasarkan situasi dan konteks pemakaiannya.

Makna budaya yang tercakup dan tersirat dalam suatu pesan, dan sebagainya.

Fonem adalah unsur bahasa yang terkecil berupa lambing bunyi ujaran. Ilmu yang mempelajari fonem disebut fonologi / fenemik. Fonem dihasilkan oleh ucap manusia yang dikenal dengan artikulasi. Lambang lambang ujaran ini adalah didalam bahasa Indonesia terbagi dua yaitu Vokal dan Konsonan. Cara mengucapkan lambing lambing bunyi ini disebut lafal. Jadi lafal adalah cara seseorang / sekelompok penutur bahasa dalam

mengucapkan lambing lambing bunyi yang dihasilakn alat ucapannya.

Fonem vokal didalam bahasa Indonesia secara umum dilafalkan menjadi delapan bunyi ujaran walaupun penulisan hanya lima ( a, I, u, e, o ) kedelapan bunyi tersebut adalah : Fonem / a / dilafalkan [ a ] Fonem / I / dilaflakan [ I ] Fonem / u / dilaflakan [ u ] Fonem / e / dilafalkan 3 bunyi yaitu : Lafal [ e ] contoh pemakaian katanya : < Kare >.

Lafal [ ] atau e lemah. Conoh pemakaian katanya : < p l n > Lafal [ ] atau e lebar. Contoh pemakaian katanya : < kak k>

Fonem / o / dilafalkan dua bunyi yaitu : Lafal [ o ] biasa. Contoh pemakaian katanya : [ orang ] Lafal [ ] atau o bundar. Contoh pemakain katanya : [ p h n ], saat mengucapkannya bibir lebih maju dan bundar. Variasi lafal fonem / e / dan / o / inin tersamar karena pengucapannya tidak mengubah arti kecuali pada kata kata terntu yang termasuk jenis Hononim. Menurut EYD, huruf vokal dan konsonan didaftarkan dalam urutan abjad, dari a sampai z dengan lafal atau pengucapannya, secara umum setiap pelajr dapat melafalkan abjad dengan benar, namun ada pelafalan beberapa huruf yang perlu mendapatkan perhatian khusus karena sering dipengaruhi oleh lafal bahasa asing / bahasa inggris. Contoh :

Huruf c dilafalkan ce bukan se Huruf g dilafalkan ge bukan ji Huruf q dilafalkan ki bukan kyu Huruf v dilafalkan fe bukan fi

Huruf x dilafalkan eks bukan ek Huruf y dilafalkan ye bukan ey

Jadi : pengucapan tv adalah [ te fe ] bukan [ ti fi ]. Contoh :


1.

Gabungan vokal / ai / menimbulkan bunyi konsonan luncuran [ ay ] pada kata sungai menjadi sungay .

2. Gabungan vokal / au / menimbulkan bunyi konsonan luncuran [ aw ] pada kata kalau menjadi kalaw .
3.

Gabungan vokal / oi / menimbulkan bunyi konsonan luncuran [ oy ] pada kata amboi menjadi amboy . Tetapi, ada kata kata yang menggunakan unsur gabungan seperti di atas tetapi di baca sesuai lafal kedua vokalnya . Contoh : bermain tetap di baca [ bermain ] di namai tetap di baca [ di namai ]; mau tetap di baca [ mau ]. Tekanan adalah gejala yang di timbulkan akibat adanya pengkhususan dalam pelafalan sebuah suku kata atau kata. Contoh penggunaan pola tekanan :

Aksan membeli kamus di toko buku. ( yang membeli kamus aksan, bukan orang lain) .

Aksan membeli kamus di Toko buku. ( Aksan membeli kamus, bukan memebaca ). Intonasi ialah tinggi rendahnya nada dalam pelafalan kalimat. Contoh : Ayu sudah pergi Ayu sudah pergi ? kapan ?

Bab II :
Informasi adalah segala sesuatu yang memberikan tambahan pengetahuan serta wawasan seseorang.

Sumber Informasi dapat diperoleh melalui sumber dalam bentuk lisan maupun tulisan. Contoh : Sumber Informasi : media tulis cetak, buku, Koran, tabloid, majalah, ensiklopedia, surat, bulletin, jurnal dan selebaran. Jenis Informasi : Informasi bersifat ialah faktual informasi yang berisi kata kata. Peristiwa nyata dan dapat dibuktikan. Informasi bersifat opini ialah informasi yang masih berupa pendapat. Pikiran / pendirian seseorang tentang sesuatu.

Ragam Bahasa adalah Varian bahasa berdasarkan pemakaian bahasa ragam bahasa dalam bahasa Indonesia berjumlah sangat banyak. Ragam bahasa dibagi atas dasar : Pokok pembicaraan : - Ragam bahasa undang undang - Ragam bahasa ilmiah - Ragam bahasa sastra - Ragam bahasa jurnalistik Media pembicaraan : - Percakapan - Pidato - Panggung - Kuliah / Sekolah Hubungan antara pembicara : - Formal - Non Formal/ Informal

Anda mungkin juga menyukai