Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Mata Kuliah Kode SKS Semester Waktu Hari/ Tanggal Tempat Pertemuan Ke Metode Media Pokok Bahasan Subpokok bahasan Sasaran Pengajar

: Fundamentals of Nursing 2 : NSA 232 : 7 SKS : III : 1x30 menit : Senin, 10 Oktober 2011 : Ruang C, Jurusan Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jendral Soedirman. :I : Presentasi dan tanya jawab : LCD, CPU : Sistem Panca Indera : Mekanisme Akomodasi : Seluruh mahasiswa angkatan 2010, Jurusan Keperawatan, Unsoed. : Suryo Affandie

I. Tujuan Instruksional : 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang mekanisme akomodasi 2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini, diharapkan:
a. Mahasiswa mampu memahami tentang definisi mekanisme akomodasi. b. c.

Mahasiswa mampu memahami tentang gambaran mekanisme akomodasi Mahasiswa mampu memahami tentang kelainan dan faktor yang

mempengaruhi kemampuan akomodasi mata

II. Kegiatan Belajar Mengajar No. 1. Tahapan Kegiatan Pembukaan Waktu Pengampu 5 Menit
1. Membuka

Kegiatan Peserta

Metode

Media/AVA LCD Microphone CPU Keyboard Mouse

2.

Penyajian

15 menit

perkuliahan(me mberi salam). 2. Memperkenal kan diri 3. Menjelaskan tujuan instruksional umum (TIU) dan tujan instruksional khusus (TIK) pembelajaran mekanisme akomodasi mata. Menjelaskan tentang mekanisme akomodasi mata, seperti: a. Definisi mekanisme akomodasi b. Gambaran mekanisme akomodasi c. Etiologi akomodasi mata d. Komplikasi mekanisme akomodasi mata. Membuka sesi tanya jawab

1. Menjawab Presentasi dan salam tanya jawab 2. Mendengark an perkenalan 3. Mendengark an penjelasan tentang tujuan instruksional baik TIU dan TIK.

1. Mendengark

Presentasi

an dan memperhatik an penyajian materi 2. Mencatat hal-hal yang penting tentang akomodasi mata

LCD Microphone CPU Keyboard Mouse

3.

Evaluasi

5 menit

Menanyakan dan menanggapi tentang apa yang belum dimengerti. Mendengarkan

Presentasi dan tanya jawab

LCD Microphone CPU Keyboard Mouse LCD

4.

Kesimpulan

3 menit

Menyimpulkan

Presentasi

materi yang telah disampaikan

dan menyimak serta mencatat

Microphone CPU Keyboard Mouse Presentasi LCD Microphone CPU Keyboard Mouse

5.

Penutup

2 menit

Menutup acara perkuliahan (mengucapkan salam penutup)

Mendengarkan penutup dan menjawab salam penutup

III. Pembahasan Mekanisme akomodasi yaitu mekanisme yang memfokuskan system lensa dari mata, yang penting untuk meningkatkan ketajaman mata. Akomodasi terjadi akibat kontraksi atau relaksasi muskulus siliaris/otot mata, Kontraksi menyebabkan peningkatan system lensa, dan relaksasi menyebabkan penurunan kekuatan. Akomodasi lensa diatur oleh mekanisme umpan balik negatif yang secara otomatis mengatur kekuatan fokal lensa untuk tingkat tajam penglihatan yang paling tinggi. Bila mata difokuskan pada beberapa objek yang jauh, kemudian difiksasi/difokuskan pada beberapa objek yang dekat, biasanya lensa akan berakomodasi untuk tajam penglihatan maksimum dalam waktu kurang dari 1 detik. Mekanisme akomodasi mata, yaitu: Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh. Mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Saat melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih.Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-berda disebut daya akomodasi.

a. Akomodasi mata saat melihat jauh b. Akomodasi mata saat melihat dekat

Kelainan pada akomodasi mata diantaranya, yaitu:


a. Presbiopi disebut juga mata tua karena proses penuaan, oleh karena itu memerlukan

pertolongan kaca mata untuk membaca berupa kaca mata cembung (positif) atau dengan lensa rangkap. b. Hipermetropi atau rabun dekat adalah cacat mata dimana bayangan dari sinar yang masuk ke mata jatuh dibelakang retina. Hal ini disebabkan karena bola mata yang terlalu pendek atau kelengkungan kornea yang kurang. Penderita tidak dapat membaca pada jarak yang normal (30 cm) dan harus menjauhkan bahan bacaannya untuk dapat membaca secara jelas. Rabun dekat dapat kita tolong menggunakan kaca mata lensa cembung, yang berfungsi untuk mengumpulkan sinar sebelum masuk mata, sehingga terbentuk bayangan yang tepat jatuh di retina. c. Miopi disebabkan karena keadaan fisik lensa mata yang terlalu cembung atau tidak dapat memipih seoptimal mungkin. Sehinga bayangan yang dibentuk lensa mata jauh di depan retina. Penderita rabun jauh tetap dapat melihat dekat dengan baik pada titik dekatnya. Rabun jauh dapat ditolong dengan kaca mata lensa cekung yang berfungsi untuk menyerbarkan sinar sebelum masuk ke mata sehingga akan terbentuk bayangan tepat di retina. d. Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk menolong orang yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu yang mempunyai beberapa fokus.

Gbr. Kelainan mata : (a) Miopi, (b) Hipermetropi

e. Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang. Kelainan-kelainan mata yang lain adalah:

Imeralopi (rabun senja): pada senja hari penderita menjadi rabun Xeroftalxni: kornea menjadi keying dan bersisik Keratomealasi: kornea menjadi putih dan rusak.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan akomodasi antara lain: a. Radiasi Radiasi dapat menimbulkan kekeruhan pada lensa serta melemahnya otot siliaris sehingga menurunkan kemampuan akomodasi mata, misalnya Radiasi ultraviolet, radiasi gelombang mikro, radiasi inframerah. b. Pengaruh umur Kemampuan akomodasi semakin menurun seiringan dengan bertambahnya umur. Dengan pertambahan umur maka akan terbentuk serabut-serabut lamel secara terus menerus sehingga lensa bertambah besar dan berkurang elas-tisitasnya yang menyebabkan sifat kecembungan lensa menurun dan semakin lemah jadi kemampuan akomodasi juga semakin menurun. c. Metabolik Sistem metabolisme tubuh yang terganggu dapat menyebabkan kekeruhan pada lensa dan menurunkan kemampuan akomodasi mata, misalnya diabetes. d. Penyakit Jenis-jenis penyakit mata yang dapat menyebabkan menurunnya kemampuan akomodasi antara lain katarak dan glaukoma. Mata yang mengandung penyakit-penyakit tersebut bila dipakai tidak terlalu lama tidak akan mempengaruhi kemampuan akomodasi mata. Bila mata yang mengandung penyakit tersebut dipakai terlalu lama untuk melihat dekat maka kemampuan akomodasi menjadi lemah. Akibatnya, melihat jadi berkurang sampai akhirnya kabur.

IV. Evaluasi Evaluasi yang dilakukan yaitu jenis evaluasi formatif yaitu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Soal yang harus dijawab oleh mahasiswa beserta jawabannya terlampir. V. Daftar Pustaka Chandrasoma dan Taylor. 2006. Ringkasan Patologi Anatomi, Edisi Ke-2. Jakarta : EGC. Potter, Patricia A and Anne Griffin Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Volume 2, Edisi Ke-4, Cetakan I. Jakarta: EGC. Smeltzer, suzanne C. And Brenda G. Bare (Brunner&Suddarth). 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2, Edisi Ke-8, Cetakan I. Jakarta: EGC. Syamsuhidajat. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai