Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Masalah Pertumbuhan pelanggan yang pesat dan persaingan yang tinggi antar para penyedia jasa layanan telekomunikasi menuntut peningkatan kapasitas jaringan dan kualitas pelayanan sehingga mempengaruhi aktivitas pada elemen-elemen yang tercakup dalam arsitektur GSM, seperti BSS dan NSS. Tingginya load traffic tersebut mengakibatkan perlunya peningkatan aktifitas terutama di tingkat BSS seperti pergantian perangkat komponen jaringan dari vendor yang satu ke vendor yang lain dengan kualitas, ketahanan, dan biaya yang lebih kompetitif sehingga dapat menambah keuntungan pada perusahaan pemberi jasa layanan telekomunikasi tanpa mengurangi bahkan meningkatkan pelayanannya pada pelanggan. Dalam dunia telekomunikasi, pertukaran perangkat komponen jaringan dari vendor yang satu ke vendor yang lainnya biasa dikenal dengan istilah Swap. Aktifitas Swap biasanya dimulai dari BSC sebagai perangkat induk dalam subsystem BSS yang kemudian diikuti oleh BTS-BTS yang berada di bawah pengawasan BSC tersebut. Kendala yang dihadapi dalam aktifitas Swap secara umum adalah dibutuhkan waktu transisi yang tidak sebentar untuk bisa terbiasa dengan BSC yang baru. Secara garis besar, memang semua fitur utama di BSC lama juga tersedia di BSC yang baru, hanya saja perbedaan nama, letak, dan cara mengoperasikannya membutuhkan waktu adaptasi. Sebuah jaringan telekomunikasi merupakan rangkaian satu kesatuan dari beberapa komponen jaringan yang sangat kompleks, bahkan untuk jaringan telekomunikasi yang relatif berada dalam range skala kecil pada area yang sempit sekalipun. Itulah yang menjadi salah satu penyebab aktifitas cut over swap belum pernah berjalan sempurna. Tidak hanya kesalahan pada perangkat, kesalahan cut over di sisi lapangan, tetapi juga kesalahan dari sisi database OMC sebagai pusat control aktivitas Swap. Kesalahan-kesalahan minor semacam inilah yang menyebabkan unjuk kerja KPI (Key Performance Indicator) mengalami penurunan setelah dilakukan cut over. Penurunan unjuk kerja ini memerlukan perhatian khusus sekaligus koreksi yang cepat dan tepat secara simultan dari dua sisi, baik di sisi lapangan untuk permasalahan

hardware maupun dari sisi database OMC untuk pengaturan setting parameter-parameter sehingga pelayanan terhadap pelanggan tidak dikorbankan terlalu lama. Maka dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai analisa unjuk kerja jaringan telekomunikasi bergerak GSM yang mengacu pada tercapainya target Key Performance Indicator (KPI) yang meliputi CSSR (Call Setup Success Rate), HOSR (Hand Over Success Rate), dan DCR (Dropped Call Rate) setelah swap dari BSC Siemens BR.9.0 ENHANCED sebagai BSC lama ke BSC Nokia 3i S13 sebagai BSC baru. Dimana analisa ini akan seefektif mungkin mengoptimalkan unjuk kerja jaringan GSM untuk mencapai target KPI yang sama bahkan lebih baik sebelumnya.

1.2.

Permasalahan Tugas Akhir yang berjudul ANALISA UNJUK KERJA KPI JARINGAN GSM

SETELAH DILAKUKAN SWAP ini ditulis untuk tujuan sebagai berikut: 1.2.1. Mengetahui dan memahami permasalahan yang membuat site-site setelah swap mengalami penurunan kualitas pada tiga KPI pokoknya. 1.2.2. Mengetahui bagaimana cara mengatasi penurunan CSSR, HOSR, dan DCR agar bisa mencapai target KPI yang telah disepakati. 1.2.3. Mampu melakukan analisa dan koreksi dengan mengubah parameter yang diperlukan guna memperbaiki unjuk kerja KPI setelah dilakukan aktifitas swap. 1.2.4. Melakukan analisa terhadap hasil setelah dilakukan implementasi koreksi apakah sudah tepat atau belum.

1.3.

Batasan Masalah Batasan-batasan dari permasalahan yang dibahas dalam penyusunan tugas akhir ini

adalah antara lain : 1.3.1. Aktifitas swap yang dibahas adalah aktifitas swap yang menggunakan BSC Release 9.0 dari type ENHANCED perangkat Siemens ke BSC 3i versi S13 perangkat Nokia.

1.3.2. Proses optimisasi dan perbaikan unjuk kerja KPI dilakukan pada BSC 3i S13 Nokia sebagai BSC target khususnya pada sisi database dengan melakukan creation, deletion, dan modification pada network element yang dibutuhkan sampai tercapainya target KPI. 1.3.3. Target KPI mengacu pada nilai CSSR, HOSR, dan DCR sebelum dilakukan swap, yakni ketika masih menggunakan BSC Siemens Release 9.0 dari type ENHANCED pada jam sibuk (busy hour) yaitu keadaan dimana traffic berada pada kondisi maksimal setiap harinya selama satu minggu penuh dalam keadaan stabil. 1.3.4. Laporan Tugas Akhir ini akan menganalisa unjuk kerja jaringan telekomunikasi GSM setelah dilakukan aktifitas swap dengan mengambil sampel studi kasus pada Cluster hari pertama swap dari BSC Siemens Release 9.0 dari type ENHANCED ke BSC 3i Nokia S13 Surabaya3 untuk area Surabaya.

1.4.

Metode Penelitian Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian ilmiah,

antara lain: 1.3.5. Studi Literatur: Mempelajari berbagai literatur dan referensi tentang materi yang terkait dengan bahan dalam Tugas Akhir ini. 1.3.6. Mempelajari konfigurasi network GSM, Call Setup, Handover, Dropped Call, dan aktifitas swap. 1.3.7. Analisa implementasi dan standarisasi parameter setelah dilakukan swap 1.3.8. Analisa unjuk kerja jaringan dan melakukan perbaikan yang dibutuhkan untuk meningkatkan CSSR, HOSR, dan DCR agar mampu mencapai KPI yang ditargetkan.

1.5.

Sistematika Penulisan Penulisan Tugas Akhir dibagi dalam 5 bab, yaitu :

Bab I

: Pendahuluan Menguraikan latar belakang dari permasalahan yang ada, yaitu perlunya analisa unjuk kerja jaringan telekomunikasi bergerak GSM yang mengacu pada tercapainya target Key Performance Indicator (KPI) yang meliputi CSSR (Call Setup Success Rate), HOSR (Hand Over Success Rate), dan DCR (Dropped Call Rate) setelah swap dari BSC Siemens BR.9.0 ENHANCED sebagai BSC lama ke BSC Nokia 3i S13 sebagai BSC baru.

.Bab II

: Teori pendukung Teori dasar system arsitektur GSM Konsep Dasar aktifitas swap, proses kerja, dan diagram alurnya Penjelasan mengenari teori CSSR, HOSR, dan DCR

Bab III

: Implementasi swap sekaligus standarisasi parameter setelah dilakukan aktifitas swap

Bab IV

: Analisis Koreksi yang dibutuhkan sekaligus diimplementasikan guna

memperbaiki keadaan CSSR, HOSR, dan DCR sehingga mampu mencapai target KPI yang telah disepakati. Bab V : Kesimpulan dan Saran Menarik kesimpulan dan saran dari analisis diatas

Anda mungkin juga menyukai