Anda di halaman 1dari 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.

Hakikat bahasa dan belajar bahasa Menurut Santosa (2003:1-2) manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia lain. Interaksi terasa semakin penting pada saat manusia membutuhkan eksistensinya diakui. Kegiatan ini membutuhkan alat sarana atau media. Bahasa adalah suatu system lambing yang dipergunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengindentifikasi diri (Kridalaksana, dalam tarigan, (2001 : 2:42). Lebih lanjut dikatakan oleh Kridalaksana dalam Tarigan, ((2001 : 2:42) bahasa memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Bahasa bersifat sistemik yang terdiri atas seperangkat aturan. Perangkat itu merupakan subsistem yang mencakup tiga komponen utama, yaitu : emtuk, isi dan penggunaan. Bentuk mencakup fonologi (tata bunyi) komponen isi mencakup arti atu makna (semantik), sedangkan penggunaan mengacu pada konsep pemakai bahasa dalam berbagai keperluan. 2. Bahasa bersifat simbolik yang terdiri atas lambang-lambang yang memiki konsep utama arti tertentu. Dengan lambang yang diciptakan manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya untuk bertukar ide, gagasan dan perasannya secara tak terbatas. 3. Bahasa bersifat arbitrer atau mana suka. Artinya umumnya bunyi-bunyi bahasa yang disusun dengan cara tertentu hanya bersifat kebetulan. Tidak ada hubungan langsung antara satu lambang bahasa tertentu dengan obyeknya. 4. Bahasa bersifat konvensional. Maksudnya penetapan lambang-lambang atau aturan bahasa yang mengacu kepada makna atau konsep tertentu dilakukan atas dasar kesepakatan pemakainya. 5. Bahasa merupakan sarana ekspresi diri dan interaksi sosial. Sebagai sarana ekspresi diri, bahasa digunakan untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan ide pikiran dan perasaan seseorng. 6. Bahasa merupakan identitas suatu kelompok masyarakat. Yang dimaksud dengan kelompok bisa bermakna suku atau bangsa. Bahasa Jawa adalah salah satu contoh identitas orang jawa. Begitu pula dengan bahasa Madura yang merupakan identitas masyarakat madura Dalam lingkup yang lebih luas, Bahasa Indonesia merupakan identitas bangsa Indonesia.

Berdasarkan kajian karakteristik diatas, pembelajaran bahasa Indonesia di SD memerlukan adanya kemampuan khusus dari seorang guru untuk memacu daya pilih dan kemampuan siswa

Anda mungkin juga menyukai