Anda di halaman 1dari 27

TUGAS ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

OLEH :

Ayu Christien Rahaweman 2008-40-006

UNIVERSITAS PATTIMURA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI PEMDIDIKAN BIOLOGI AMBON 2011

SISTEM RANGKA PADA MANUSIA

Sistem skeletal adalah sistem yang terdiri dari tulang (rangka) dan struktur yang membangun hubungan (sendi) di antara tulang-tulang tersebut. Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Secara umum fungsi dari sistem skeletal sangatlah penting, diantaranya adalah: 1. Menyediakan bentuk untuk menopang tubuh, 2. Penegak tubuh, 3. Sebagai alat gerak pasif, 4. Tempat melekatnya otot (otot rangka), 5. Melindungi organ-organ internal dari trauma mekanik, 6. Menyimpan dan melindungi sumsum tulang selaku sel hemopoietic (red bone marrow), 7. Tempat pembentukan sel darah merah 8. Menyediakan tempat untuk menyimpan kelebihan kalsium, dan 9. Menyimpan lemak (yellow bone marrow).

Berdasarkan bentuknya dan ukurannya, tulang dapat dibagi menjadi beberapa penggolongan: 1. Tulang panjang, yaitu tulang lengan atas, lengan bawah, tangan, tungkai, dan kaki (kecuali tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki). Badan tulang ini disebut diafisis, sedangkan ujungnya disebut epifisis. 2. Tulang pendek, yaitu tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki. 3. Tulang pipih, yaitu tulang iga, bahu, pinggul, dan kranial. 4. Tulang tidak beraturan, yaitu tulang vertebra dan tulang wajah 5. Tulang sesamoid, antara lain tulang patella dan tulang yang terdapat di metakarpal 1-2 dan metatarsal 1.

Pada manusia, rangka dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu rangka aksial (membentuk sumbu tubuh, meliputi tengkorak, kolumna vertebra, dan toraks) dan rangka apendikular (meliputi ekstremitas superior dan inferior). Rangka aksial 1. Tengkorak

Penyusun tengkorak. 1 tulang dahi 2 tulang tapis 2 tulang hidung 2 tulang ubun-ubun 2 tulang pipi 2 tulang langit-langit 2 tulang baji 2 tulang pelipis 2 tulang air mata 2 tulang rahang atas 1 tulang lidah 1 tulang tengkorak 2 tulang rahang bawah

Tengkorak tersusun atas tulang kranial dan tulang wajah. Tulang kranial tersebut meliputi:

Tulang frontal (tulang dahi) Tulang frontal merupakan tulang kranial yang berada di sisi anterior, berbatasan

dengan tulang parietal melalui sutura koronalis. Pada tulang frontal ini terdapat suatu sinus (rongga) yang disebut sinus frontalis, yang terhubung dengan rongga hidung.

Tulang temporal (tulang pelipis) Terdapat dua tulang temporal di setiap sisi lateral tengkorak. Antara tulang temporal

dan tulang parietal dibatasi oleh sutura skuamosa. Persambungan antara tulang temporal dan tulang zigomatikum disebut sebagai prosesus zigomatikum. Selain itu terdapat prosesus mastoid (suatu penonjolan di belakang saluran telinga) dan meatus akustikus eksternus (liang telinga).

Tulang parietal (tulang ubun-ubun) Terdapat dua tulang parietal, yang dipisahkan satu sama lain melalui sutura sagitalis.

Sedangkan sutura skuamosa memisahkan tulang parietal dan tulang temporal.

Tulang oksipital (tulang kepala belakang) Tulang oksipital merupakan tulang yang terletak di sisi belakang tengkorak. Antara

tulang oksipital dan tulang parietal dipisahkan oleh sutura lambdoid. Di dasar tulang oksipital terdapat foramen magnum, suatu foramen yang menghubungkan otak dan medula spinalis. Di sisi foramen magnum terdapat condyles, suatu penonjolan yang menghubungkan oksipital dengan tulang atlas (C1).

Tulang sphenoid (tulang baji) Tulang sphenoid merupakan tulang yang membentang dari sisi fronto-parieto-

temporal yang satu ke sisi yang lain. Secara umum tulang sphenoid dibagi menjadi greater wing dan lesser wing, di mana greater wing berada lebih lateral dibanding lesser wing. Kanalis optikus dibentuk oleh tulang ini (lesser wing). Selain itu terdapat juga sella turcica (yang melindungi kelenjar hipofisis) dan sinus sphenoid (suatu sinus yang membuka ke rongga hidung).

Tulang ethmoid Tulang ethmoid merupakan tulang yang berada di belakang tulang nasal dan

lakrimal. Beberapa bagian dari tulang ethmoid adalah crista galli (proyeksi superior untuk perlekatan meninges), cribriform plate (dasar crista galli, dengan foramen olfaktori yang melewatkan nervus olfaktori), perpendicular plate (bagian dari nasal septum) dan konka. Selain itu terdapat juga sinus ethmoid, yang membuka ke rongga hidung. Sedangkan tulang wajah meliputi:

Tulang mandibula (rahang bawah) Mandibula merupakan tulang rahang bawah, yang berartikulasi dengan tulang

temporal melalui prosesus kondilar.

Tulang maksila (rahang atas) Tulang maksila merupakan tulang rahang atas. Maksila meliputi antara lain prosesus

palatin yang membentuk bagian anterior palatum dan prosesus alveolar yang memegang gigi bagian atas.

Tulang nasal (tulang hidung) Tulang nasal merupakan tulang yang membentuk jembatan pada hidung dan

berbatasan dengan tulang maksila.

Tulang lakrimal (tulang air ata)

Tulang lakrimal merupakan tulang yang berbatasan dengan tulang ethmoid dan tulang maksila, berhubungan duktus nasolakrimal sebagai saluran air mata.

Tulang zigomatikum (tulang pipi) Tulang zigomatikum merupakan tulang pipi, yang berartikulasi dengan tulang

frontal, temporal dan maksila.

Tulang palatin Tulang palatin merupakan tulang yang membentuk bagian posterior palatum.

Tulang vomer Tulang vomer merupakan bagian bawah nasal septum (sekat hidung).

2.

Kolumna vertebra (ruas tulang belakang)

Kolumna vertebra terbentuk dari tulang-tulang individual yang disebut sebagai vertebra. Terdapat sekitar 26 vertebra, meliputi 7 vertebra servikal, 12 vertebra torakal, 5 vertebra lumbar, 1 vertebra sakral (yang terdiri atas 5 vertebra individual) dan 1 vertebra koksigeal (yang terdiri atas 4-5 koksigeal kecil). Secara umum, bentuk vertebra terdiri atas korpus vertebra, lengkung vertebra, foramen vertebra, prosesus transversus, prosesus spinosa, prosesus artikular inferior, prosesus artikular posterior, pedikulus dan lamina.

Terdapat sedikit perbedaan antara vertebra segmen servikal, torakal, dan lumbar:

Pada vertebra segmen servikal (ruans leher), korpus berukuran relatif lebih kecil.

Dibandingkan segmen torakal (tulang punggung) dan lumbar (tulang pinggang). Pada prosesus transversus terdapat foramen (lubang) transversus, yang fungsinya untuk melewatkan arteri vertebralis. Artikulasi antara satu vertebra servikal dengan vertebra servikal lainnya (melalui sendi apophyseal) membentuk sudut sekitar 45 derajat. Khusus untuk segmen C1 (atlas), terdapat facies artikulasi untuk dens axis (C2) serta facies artikulasi yang agak besar untuk perlekatan dengan oksipital. Sedangkan pada segmen C2 (axis), terdapat dens axis yang akan berartikulasi dengan atlas (C1).

Pada vertebra segmen torakal (punggung), korpus berukuran relatif lebih besar dibandingkan segmen servikal namun lebih kecil dibandingkan dengan segmen lumbar. Tidak ada foramen transversus. Khas pada vertebra segmen torakal adalah adanya facies

untuk artikulasi dengan tulang iga (kostal). Facies ini ada yang terletak di prosesus transversus dan ada yang terletak di prosesus spinosa.

Pada vertebra segmen lumbar (pinggang), korpus berukuran relatif lebih besar dibandingkan dengan korpus pada segmen servikal dan torakal. Adanya prosesus asesorius pada prosesus transversus dan prosesus mamilaris pada prosesus artikulasi superior menjadi ciri khas pada segmen lumbar.

Pada vertebra segmen sacral (tulang kelangkang), bentuknya khas seperti sayap yang melebar dengan penonjolan ke depan pada artikulasi lumbo-sakral yang disebut sebagai promontory. Vertebra segmen sakral terdiri atas 5 vertebra individual, yang dihubungkan satu sama lain melalui celah transversus dan memiliki 8 foramen sakral. Di bagian posterior terdapat celah yang disebut hiatus sakralis.

Pada vertebra segmen koksigeal (tulang ekor), terdiri atas 4-5 segmen koksigeal individual yang terhubung dengan vertebra segmen sakralis.

Dilihat secara lateral, kolumna vertebra yang tersusun mulai dari servikal hingga koksigeal membentuk lengkung yang khas, yaitu lordosis servikal, kyphosis torakal, lordosis lumbar dan kyphosis sakral. Lordosis servikal terbentuk ketika seorang bayi mulai belajar menegakkan kepalanya (usia 3 bulan), sedangkan lordosis lumbar terbentuk ketika seorang anak mulai belajar berdiri.

3.

Toraks (Bagian dada)

7 pasang tulang rusuk sejati 3 pasang tulang rusuk palsu 2 pasang tulang rusuk melayang

Toraks merupakan rangka yang menutupi dada dan melindungi organ-organ penting di dalamnya. Secara umum toraks tersusun atas klavikula (tulang selangka), scapula (tulang belikat), sternum, dan tulang-tulang kostal (tulang rusuk).

Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior, dan berartikulasi dengan klavikula melalui akromion. Selain itu, skapula juga berhubungan dengan humerus melalui fossa glenoid.

Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula melalui akromion, dan di ujungnya yang lain berartikulasi dengan manubrium sternum.

Sternum merupakan suatu tulang yang memanjang, dari atas ke bawah, tersusun atas manubrium, korpus sternum, dan prosesus xyphoideus. Manubrium berartikulasi dengan klavikula , kostal pertama, dan korpus sternum. Sedangkan korpus stenum merupakan tempat berartikulasinya kartilago kostal ke-2 hingga kostal ke-12.

Tulang-tulang kostal merupakan tulang yang berartikulasi dengan vertebra segmen torakal di posterior, dan di anterior berartikulasi dengan manubrium dan korpus sternum. Ada 12 tulang kostal; 7 kostal pertama disebut kostal sejati (karena masing-masing secara terpisah di bagian anterior berartikulasi dengan manubrium dan korpus sternum), 3 kostal kedua disebut kostal palsu (karena di bagian anterior ketiganya melekat dengan kostal ke7), dan 2 kostal terakhir disebut kostal melayang (karena di bagian anterior keduanya tidak berartikulasi sama sekali).

Rangka apendikular 1. Ekstremitas atas

Ekstremitas atas terdiri atas tulang skapula, klavikula, humerus, radius, ulna, karpal, metakarpal, dan tulang-tulang phalangs.

Skapikula (tulang belikat) Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior tulang kostal dan

berbentuk pipih seperti segitiga. Skapula memiliki beberapa proyeksi (spina, korakoid) yang melekatkan beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan atas dan lengan bawah. Skapula berartikulasi dengan klavikula melalui acromion. Sebuah depresi (cekungan) di sisi lateral skapula membentuk persendian bola-soket dengan humerus, yaitu fossa glenoid.

Klavikula (tulang selangka) Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula di sisi lateral dan

dengan manubrium di sisi medial. Pada posisi ini klavikula bertindak sebagai penahan skapula yang mencegah humerus bergeser terlalu jauh.

Humerus (tulang lengan atas) Humerus merupakan tulang panjang pada lengan atas, yang berhubungan dengan

skapula melalui fossa glenoid. Di bagian proksimal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain leher anatomis, leher surgical, tuberkel mayor, tuberkel minor dan sulkus intertuberkular. Di bagian distal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain condyles, epicondyle lateral, capitulum, trochlear, epicondyle medial dan fossa olecranon (di sisi posterior). Tulang ulna akan berartikulasi dengan humerus di fossa olecranon, membentuk sendi engsel. Pada tulang humerus ini juga terdapat beberapa tonjolan, antara lain tonjolan untuk otot deltoid.

Ulna (tulang hasta) Ulna merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi

anatomis. Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya gerak fleksi-ekstensi. Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi lateral. Artikulasi ini berbentuk sendi kisar, memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang disebut sebagai prosesus styloid.

Radius (tulang pengumpil) Radius merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi lateral pada posisi

anatomis. Di daeraha proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang lunate.

Karpal (pergelangan tangan)

Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. Antara tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang tersebut adalah scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan hamate.

Metakarpal Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian

proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang sesamoid.

Tulang-tulang phalangs (tulang jari tangan) Tulang-tulang phalangs adalah tulang-tulang jari, terdapat 2 phalangs di setiap ibu

jari (phalangs proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari lainnya (phalangs proksimal, medial, distal). Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu.

Ekstremitas bawah

Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan tulangtulang phalangs.

Pelvis Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih.

Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium. Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum, fungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.

Femur Femur merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis

dan dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah proksimal terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan oleh garis intertrochanteric. Di bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk artikulasi dengan tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal posterior terdapat fossa intercondylar.

Tibia Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan

fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus medial.

Fibula Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding

dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.

Tarsal

Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia

di proksimal dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid, navicular, dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang penyanggah berdiri.

Metatarsal Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan

dengan tulang phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang sesamoid.

Phalangs Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3

phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan. Jenis dan Fungsi Tulang pada Manusia Menurut jenisnya tulang pada manusia dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: a. Tulang Rawan Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel tulang rawan banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur. Tulang rawan banyak terdapat pada tulang anak kecil dan pada orang dewasa banyak terdapat pada ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang belakang. Mengapa bila anak-anak mengalami patah tulang, cepat menyambung kembali? Hal ini dikarenakan pada anak-anak masih banyak memiliki tulang rawan, sehingga bila patah mudah menyambung kembali. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras, disebut osifikasi.

Gb. Tulang rusuk

b. Tulang Keras Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas)ruang antar sel tulang keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras. Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat ( CaCO3 ) dan kalsium fosfat diperoleh atau dibawa oleh darah. Dalam tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang. Tulang keras berfungsi untuk menyusun sistem rangka. Contoh tulang keras: - tulang paha - tulang lengan - tulang betis - tulang selangka ( Ca( PO4 )2) yang

Bentuk Tulang Menurut bentuknya tulang terbagi 3 macam, yaitu: 1. Tulang pipa Bentuknya bulat, panjang dan tengahnya berongga Contohnya : - tulang paha - tulang lengan atas - tulang jari tangan Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah

2. Tulang pipih Bentuknya pipih ( gepeng ) Contohnya: - tulang belikat - tulang dada - tulang rusuk Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih

3. Tulang pendek Bentuknya pendek dan bulat Contohnya: - ruas-ruas tulang belakang - tulang pergelangan tangan - tulang pergelangan kaki Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih

Persendian Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 200 tulang yang saling berhubungan. Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi. Pada sistem gerak manusia, persendian mempunyai peranan penting dalam proses terjadinya gerak. Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi tiga ( 3 macam) yaitu: 1. Sendi Mati

yaitu persendian yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak memungkinkan terjadinya pergerakan, misalnya persendian antar tulang tengkorak.

2.

Sendi Kaku

yaitu persendian yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan, sehingga masih memungkinkan terjadinya gerak yang sifatnya kaku, misalnya persendian antara ruas- ruas tulang.

3.

Sendi Gerak

yaitu persendian yang terjadi pada tulang satu dengan tulang yang lain tidak dihubungkan dengan jaringan sehingga terjadi gerakan yang bebas.

Sedangkan sendi gerak dapat dibedakan menjadi 6 macam, tetapi pada saat ini hanya akan dibahas 4 macam sendi, diantaranya:

a. Sendi Engsel yaitu persendian yang dapat digerakan kesatu arah. Contohnya: - persendian antara tulang paha dengan tulang betis - persendian antara tulang lengan dengan tulang hasta

b. Sendi Putar yaitu persendian yang dapat digerakan secara berputar Contohnya: - persendian antara tulang leher dengan tulang atlas - persendian antara hasta dengan tulang pengumpil

c. Sendi Peluru yaitu persendian yang dapat digerakan kesegala arah Contohnya: - persendian antara gelang bahu dengan tulang lengan atas - persendian antara gelang panggul dengan tulang paha

d. Sendi Pelana yaitu persendian yang dapat digerakan kedua arah Contohnya: - persendian pada ibu jari tangan - persendian antara tulang pergelangan tangan dengan Tulang tapak tangan

Kelainan Pada Tulang (rangka) Kelainan dan gangguan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain: A. Kifosis Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke depan, dikarenakan kebiasaan duduk/bekerja dengan posisi membungkuk.

B. Skoliosis Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke samping, ini dapat tejadi pada orang yang menderita sakit jantung yang menahan rasa sakitnya, sehingga terbiasa miring dan mengakibatkan tulang punggungnya menjadi miring.

C. Lordosis Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke belakang, dikarenakan kebiasaan tidur yang pinggangnya diganjal bantal.

D. Rakhitis Yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga kakinya berbentuk X atau O

E. Polio Yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus, sehingga keadaan tulangnya mengecil dan abnormal.

Referensi:

http://fisika-biologi.blogspot.com/2009/11/nama-latin-tulang-pada-manusia.html (diakses tanggal 20 September 2011, pukul 15.30 wit) http://www.scribd.com/doc/17188310/Sistem-Rangka (diakses tanggal 20 September 2011, pukul 15.30 wit) Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US: Saunders; 2006. Scanlon VC, Sanders T. Essential of anatomy and physiology. 5th ed. US: FA Davis Company; 2007. p. 104-34. Van de Graaf KM. Human anatomy. 6th ed. US: The McGraw-Hill Companies; 2001. p. 132-95. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_rangka (diakses tanggal 20 September 2011, pukul 15.30 wit) http://alvyanto.blogspot.com/2010/01/sistem-rangka-manusia.html September 2011 , pukul 15.30 wit) http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/anatomi-sistem-rangka/ (diakses tanggal 20 September 2011, pukul 15.30 wit) (diakses tanggal 20

Anda mungkin juga menyukai