Anda di halaman 1dari 21

PIUTANG (ACCOUNT RECEIVABLE)

Pengertian piutang : Piutang timbul karena adanya penjualan kredit, piutang meliputi segala macam tuntutan/klaim pada pihak ketiga yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas dimasa yang akan datang. Jenis- jenis piutang 1. Piutang dagang 2. Piutang wesel 3. Piutang lain-lain Penilaian piutang Dagang Piutang dagang harus dicatat sebesar nilai kas ( netto) yang bisa direalisasi yaitu jumlah piutang bruto setelah dikurangi dengan taksiran jumlah piutang yang tidak dapat diterima / tidak tertagih. Contoh : Misal pada tanggal 20 Februari dijual 10 unit televisi @ Rp 100.000,- rabat 10% Termin 2/10 n/30 Total penjualan : Rp 10.000.000 Rabat 10% : 1.000.000 Rp 9.000.000

Jurnal:
Keterangan Piutang dagang Penjualan debet 9.000.000 9.000.000 kredit

Tanggal 25 Pebruari debitur membayar. Karena masih masuk periode potongan maka akan mendapat potongan tunai 2 % Piutang = 9.000.000 Potongan tunai 2% = 180.000 Kas yang diterima = 8.820.000 Keterangan Kas Potongan tunai Piutang dagang debet 8.820.000 180.000 9.000.000 kredit

KERUGIAN PIUTANG ( BAD DEBT EXPENSE) Penentuan besarnya taksiran piutang dagang dapat dilakukan dengan 2 pendekatan 1. Pendekatan Laba Rugi (Income statement approach) 2. Pendekatan Neraca (Balanced sheet approach) Pendekatan rugi/laba (Income statement approach) Besarnya kerugian piutang dihitung dari persentase tertentu terhadap realisasi penjualan kredit pada periode bersangkutan Contoh: Jumlah piutang dagang di Neraca pada 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp 50.000.000 Sedangkan penjualan kredit tahun 2004 adalah sebesar Rp 120.000.000 perusahaan menetapkan kerugian piutang sebesar 1% dari penjualan kredit Kerugian piutang 1% X Rp 120.000.000 = Rp 1.200.000 Ini berarti bahwa piutang Rp 50.000.000 ini diperkirakan tidak bisa tertagih adalah Rp 1.200.000

Jurnalnya adjusmentnya per 31 Desember sbb

Keterangan

Debet

kredit Rp 1.200.000,00

Kerugian piutang Cad kerugian piutang

Rp 1.200.000,00

Pendekatan Neraca (Balance sheet approach) Besarnya kerugian piutang dihitung dari persentase tertentu terhadap saldo piutang dagang yang ada dalam neraca Misalnya contoh diatas Kerugian piutang ditetapkan 1% dari piutang dagang maka kerugian piutang adalah 1%X Rp50.000.000,00 = Rp500.000,00 jurnal:

Keterangan

Debet

kredit

Kerugian piutang Cad kerugian piutang

Rp 500.000,00

Rp 500.000,00

PENENTUAN BESARNYA CADANGAN KERUGIAN PIUTANG Penentuan besarnya cadangan kerugian piutang ada 3 alternatif: 1. Cadangan kerugian piutang dinaikan menjadi persentase tertentu terhadap posisi piutang dagang akhir tahun 2. Cadangan kerugian piutang ditambah sebesar persentase tertentu terhadap posisi piutang 3. Cadangan Kerugian piutang dinaikan menjadi persentase tertentu dari analisa umur piutang Cadangan kerugian piutang dinaikan menjadi persentase tertentu terhadap posisi piutang dagang akhir tahun Cadangan kerugian piutang ditentukan berdasarkan posisi piutang akhir tahun dengan memperhitungkan besarnya saldo cadangan kerugian piutang tahun-tahun sebelumnya termasuk juga kalau saldo piutang bersaldo debet. Contoh: Perkiraan piutang dagang dan cadangan kerugian piutang PT ABG pada tahun 200X sbb:

Cadangan kerugian piutang Keterangan jumlah Keterangan 1/1200X saldo


Piutang

jumlah Rp 150.000

Keterangan

jumlah

Keterangan

jumlah

31/12 200x

Rp 50.000.000

Pada 31 Desember 200x perusahaan menetapkan bahwa cadangan kerugian piutang dinaikan menjadi 1 % dari saldo piutang akhir tahun, CKP= 1% XRp 50.000.000,00 =Rp 500.000,00 Karena sebelumnya sudah ada saldo Rp 150.000,00 maka tahun 200x besarnya kerugian piutang yang diakui adalah Rp500.000,00Rp150.000,00 = Rp 350.000,00

Keterangan
31/12 200x Saldo

jumlah
Rp 500.000,00

Keterangan
1/1200X saldo Kerugian piutang

jumlah
Rp 150.000,00 350.000,00

Keterangan

jumlah

Keterangan

jumlah

1 januari 200x Saldo 31/12 200x

Rp 100.000,00 31/12 Adjusment 500.000,00

Rp600.000,00

2 Cadangan kerugian piutang ditambah sebesar persentase tertentu terhadap posisi piutang Besarnya kerugian piutang pada periode yang bersangkutan diakui sebesar persentase yang ditetapkan dan tidak dipengaruhi oleh posisi saldo cadangan kerugian piutang. Misalnya : Berdasar contoh diatas perusahaan menetapkan Cadangan Kerugian piutang ditambah sebesar 1% dari piutang dagang akhir tahun. Kerugian piutang = 1% x Rp 50.000.000,00=Rp 500.000,00 Jurnal adjusment 31 Desember 200X adalah:

Keterangan

Debet

kredit Rp500.000,00

Kerugian piutang Cadangan Kerugian piutang

Rp500.000,00

Posisi saldo Cadangan kerugian piutang pada akhir tahun akan nampak sebagai berikut: Cadangan kerugian bersaldo kredit
Keterangan Jumlah Keterangan Jumlah

31/12 200x saldo

Rp 650.000,00 1/1 200X saldo 31/12 200X Adjus

Rp 150.000,00 500.000,00

Cadangan kerugian piutang bersaldo debet

Keterangan
1/1 200x saldo 31/12 200X Adjus

Jumlah

Keterangan

Jumlah
Rp 500.000,00

Rp 100.000,00 31/12 200X saldo 400.000,00

3. Cadangan Kerugian piutang dinaikan menjadi persentase tertentu dari analisa umur piutang Kerugian piutang diakui berdasarkan lamanya menunggak . Semakin lama suatu piutang menunggak maka tingkat kerugiannya akan semakin besar. Untuk itu perlu dibuat Analisa umur piutang dimana debitur dikelompokan berdasarkan waktu /umur piutang. Ada 3 penerapan yang harus dimiliki perusahaan : Kartu piutang Jangka waktu kredit Kebijaksanaan tentang % kerugian Contoh: PT PD menjual barang dagangan dengan jangka waktu kredit satu bulan setelah tanggal penjualan. Kebijajkan kerugian piutang ditetapkan sbb:
Keterangan Belum menunggak Menunggak 1-30 hari Menunggak 31-60 hari Menunggak 61-90 hari % kerugian 1% 5% 10% 15% dst

Kartu piutang nampak sbb; Piutang Dagang : Tuan A

Tanggal
05/09/05 12/09/05 25/10/05 27/11/05 16/12/05
Piutang B

Keterangan
Penjualan Penerimaan Penjualan Penjualan Penjualan

Debet
Rp1000.000 Rp1500.000 Rp1250.000 Rp1750.000

Kredit
Rp750000 -

Saldo
Rp1000.000 Rp 250.000 Rp1.750.000 Rp3.000.000 Rp4.750.000

Tanggal 20/09/05 20/10/05 17/11/05 10/12/05

Keterangan Penjualan Penerimaan Penjualan Penjualan

Debet Rp2000.000 Rp3000.000 Rp4000.000

Kredit Rp 1.000.000 -

Saldo Rp 2000.000 Rp1000.000 Rp4000.000 Rp8000.000

Analisa Umur Piutang per 31 Desember 2005 Nama Jumlah Belum menungg ak Sudah menunggak 1-30 31-60 1.500.000 1.500.000 10% 150.000 61-90 1.000.000 1.000.000 15% 150.000 >90 250.000

Tuan A Tuan B Total % kerugian Taksiran kerugian

4.750.000 8.000.000 12.750.000

1.750.000 1.250.000 4.000.000 3.000.000 5.750.000 4.250.000 1% 5% 212.500

250.000 20% 50.000

620.000

57.500

Besarnya kerugian piutang tahum 200x sebesar Rp 620.000,Sedangkan besarnya kerugian piutang tergantung dari posisi saldo kerugian piutang
Bila CKP kredit sebesar Rp 120.000 maka kerugian piutang adalah Rp 500.000 Bila CKP debet sebesar Rp 80.000 maka kerugian piutang adalah Rp 700.000 Jurnalnya: Kerugian piutang Rp700.000,00 Cadangan kerugian piutang

Rp700.000,00

Kerugian piutang dilaporkan dalam Laba- rugi sebagai biaya operasi, sedangkan cadangan kerugian piutang dalam neraca sebagai off ser account terhadap rekening piutang.

Metode Penghapusan Piutang 1. Metode cadangan Metode ini dipergunakan apabila kerugian piutang yang biasa terjadi jumlahnya cukup besar. Penerapannya : Menentukan taksiran jumlah piutang yang tak tertagih/ cadangan kerugian piutang Taksiran jumlah piutang yang tak tertagih tercatat dengan mendebet rekening kerugian piutang 2. Metode Penghapusan Langsung Dalam metode ini jumlah kerugian piutang tidak perlu ditaksir dan tidak digunakan rekening cadangan kerugian piutang.

Penerimaan kembali piutang yang telah dihapus Keterangan


Saat menerukan taksiran kerugian piutang sbs Rp 100rb

Jurnal metode cadangan

Jurnal metode pengh langsung

Kerugian piutang 100.000 Tidak ada jurnal CKP 100.000

17-8 saat CKP 60.000 menghapus piutang piutang dagang 60.000 Sbs 60.000 1-9-200x debitur piutang dagang 60.000 Janji byr 9-10- 200x CKP 60.000

Kerugian piutang 60.000 piutang dagang 60.000 piutang dagang 60.000 Kerugian piutang 60.000

Debitur membyr pada 9-10- 200x


Debitur membayar Pd 11-1-200x

Kas 60.000 piutang dagang 60.000


Kas CKP 60.000 60.000

Kas 60.000 piutang dagang 60.000


Kas 60.000 peneri kembli piutang dihapus 60.000

Piutang Wesel dan Promes


Dalam dunia bisnis dikenal jenis piutang yang lain, yaitu apa yang disebut wesel dan Promes, Piutang ini dapat timbul karena transaksi penjualan secara kredit atau bisa juga berasal dari pemberian pinjaman yang telah dilakukan perusahaan. Apabila ditinjau dari segi isinya, wesel dan promes mempunyai perbedaan yang cukup besar. Penggunaan wesel dan promes diatur dalam kitab Undadng-undang Hukum dagang yang disebut surat berharga. Wesel adalah Wesel adalah surat berharga yang berisi perintah dari si penarik (pembuat surat) kepada si wajib bayar untuk membayar sejumlah uang tertentu yang disebut pada surat tersebut atau orang lain yang ditunjuk.

Contoh Jombang, 1Juni 2008 Sembilan puluh hari sesudah tanggal tersebut diatas, harap Tuan membayar atas penyerahan surat wesel ini kepada Bank Nusantara Cabang Jombang atau atas order, sejumlah :

==================seratus ribu rupiah==========================

Kepada Yth Tuan Bambang Jalan kota baru 15 Jombang

materai

(tanda tangan) Sundari

Didalam surat wesel harus terdapat tulisan surat wesel Surat wesel adalah perintah tak bersyarat untuk membayar uang sejumlah tertentu
Disebutkan nama orang yang harus membayar Ditentukan hari jatuh atau hari pembayaran Disebutkan tempat pembayarannya Disebutkan nama orang yang ditunjuk Dicantumkan tanggal dan tempat penarikan (pembuatan) surat wesel Dibubuhi tandatangan orang yang menarik wesel Beberapa hal yang perlu dipahami apabila membaca sebuah wesel adalah:

Tanggal 1 Juni 2009 disebut tanggal penarikan Sembilan puluh hari menunjukkan jangka waktu wesel.Hal ini berarti bahwa tanggal jatuh wesel atau tanggal surat wesel tersebut harus dilunasi adalah 90 hari sesudah tanggal 1 juni 2008 Sunarto disebut penarik wesel ,sedangkan Bambang disebut tertarik Bank Nusantara adalah pemegang wesel Seratus ribu disebut nilai nominal wesel

Kata-kata order berarti Bank Nusantara Cabang Jogjakarta dapat menunjuk pihak lain untuk melakukan penagihan pada tanggal jatuh tempo wesel Kata harap mengandung arti bahwa surat wesel adalah surat perintah. Surat promes: Promes adalah surat janji untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu. Perbedaan wesel promes Wesel adalah surat perintah .promes adalah surat janji untuk Untuk membayar membayar Penarik yang berkepentingan .penarik yang berkepentingan terdiri atas dua pihak berada di satu tangan Yang membuat adalah pihak yang yang membuat adalah pihak mempunyai piutang yang berutang

Contoh Jombang, 5Juni 2008 Rp 100.000 Sembilan puluh hari sesudah tanggal tersebut diatas, yang bertanda tangan dibawah ini saya , Sutrisno Direktur pr caraka jalan Kapuas 15 Jombang, sanggup membayar kepada CV Permata Jalan Serayu Jombang atau orang yang ditunjuk, uang sejumlah ==================seratus ribu rupiah==========================

Kepada Yth CV Permata Jalan Serayu Jombang

materai (tanda tangan) Sutrisno

Dari perbandingan di atas, terlihat jelas wesel tidaklah sama dengan promes, baik dari proses pembuatannya maupun isinya. Namun ditinjau dari segi akuntansi, keduanya dipandang sama. Kedua jenis surat tersebut merupakan bukti adanya piutang. Dalam akuntansi piutang yang didukung dengan bukti yang berupa wesel maupun promes disebut piutang wesel. Penentuan Tanggal Jatuh: Saat jatuh (tanggal harus dibayar) sebuah surat wesel dapat dinyatakan dengan tiga cara: Atas penagihan, artinya pihak tertarik akan membayar wesel pada saat ditagih oleh pemegang wesel. Dalam hal ini tidak disebutkan secara pasti tanggal penagihannya. Pada tanggal tertentu, artinya tanggal jatuh ditulis dalam surat wesel. Pada akhir masa tertentu, artinya setelah sekian hari, bulan atau tahun, wesel harus dibayar. Contoh enampuluh hari sesudah tanggal tersebut di atas

Anda mungkin juga menyukai