Anda di halaman 1dari 4

SURAT UNTUK SAHABAT

3 Desember 20010, Dear Jenny, Hi Jenny, sorry ganggu waktumu. Aku hanya say hello ke kamu kok, Tapi aku boleh crita-crita kan? Aku tahu, kamu sangat jauh, Aku juga tahu sekarang kamu bersama mereka Bagiku, itu semua tak ada masalah, asalkan kamu masih ingat dengan ku Aku merindukanmu Jen,,, See You Miss You, Nira. Aku baca sekali lagi surat kedua untuk sahabatku, Jenny. Setelah 3 bulan kami tak saling kabar. Aku lipat dan aku masukkan ke amplop, aku tulis alamat rumahnya yang sekarang. JL. MUARA JATI no. 117 Perum. Muara Jati Sulawesi Selatan. Jenny Rahardian, sahabatku, kami selalu menghabiskan waktu bersama saat usia kami 5 tahun. Dia juga tetanggaku, tepat di depan rumahku. Saat senja menjelang, terkadang aku mampir kerumahnya, menuju tingkat 2 rumahnya, kami berdua berdiri dibalkon atas,memandang ke arah matahari terbenam, menyaksikan langit berubah menjadi warna orange, sungguh indah. Atau terkadang dia yang mampir kerumahku untuk sekedar minum teh bersama. Kami sungguh dekat. Aku sengaja menulis surat itu untuknya, 1 tahun yang lalu ia pindah rumah ke Sulawesi Selatan, ikut Ayahnya yang dipindah tugaskan oleh perusahaan tempat bekerja ayanya. Saat itu aku sungguh marah. Aku marah pada om Hendri, ayah Jenny. Kok om gak bilang sama Nira kalau om ama Jenny mau pindah? kataku waktu itu dengan mengeluarkan tetes air mata. Maafkan om ya Nira, om gak sempat. Tapi kenapa mendadak?aku benci om Hendri!aku berlari ke kamarku. Aku menangis, aku benar-benar telah merasa kehilangan sahabatku itu, bahkan sebelum ia pergi. Nira, aku minta maaf ya, maafkan ayahku. Jenny masuk kekamarku, duduk dusampingku yang sedang menangis dibawah gulingku. Tapi Jen, kita akan berpisah! Sulawesi Jen! Jauh! aku terus menangis, mungkin kata-kataku sedikit sulit dimengerti Jenny. Gak Nir, kita gak akan berpisah. Kita sahabat, dari dulu sampai kapanpun.Selamanya.kita masih bisa saling telephon,mengirim e-mail, ataupun sms. Iya, aku tau itu Jen, tapi bagaimana kalau aku rindu, aku butuh kamu. Tempat curhatku, tentang masalah-masalahku yang perlu seseorang untuk memecahkannya?selama ini kamulah orang yang mau mengerti masalah-masalahku Jen! aku mulai menegakkan kepalaku. Tangisku sedikit mereda. Jenny memelukku.Rasa sayang kami.Persahabatan kami.

Kita bisa Nir,bisa.Kita sahabat.Oke! kami saling berpelukan, berpisah, tangisan. Aku ikut mengantarnya ke bandara bersama orangtuaku, sekali lagi kami saling berpelukan, saling menangis,mengucap perpisahan dan saling berjanji untuk tetap menjadi sahabat sejati. *** 3 Januari 2011 Dear Jenny, Lagi-lagi aku menulis surat. Mungkin kamu bosan, tapi aku tahu, kamu tidak pernah bosan. Apa kabar Jen? Kau bahagia kan disana? Aku harap semua baik. Oh ya Jen, aku kemarin menemukan sepatu milikmu yang kamu hilangkan saat kita bermain sepak bola dihalaman rumahku, kau ingat kan, saat kita berumur 10 tahun? Sepatu yang kau hilangkan itu sebelah kiri kan? Sepatumu itu aku temukan di gudang,terselip diantara karduskardus bekas. Sepatu itu gak akan aku buang kok, sepatumu aku cuci, sekarang masih dijemur, belum kering. Apalagi ya Jen yang harus aku ceritakan?aku bingung! Hehehe Kita masih bersahabat kan Jen? Aku merindukanmu Jen. Miss you, Nira Tak pernah terasa tanggal 3 Januari 2011, aku menulis surat lagi untuk Jenny sahabatku. Aku tahu, dia juga merindukanku, walaupun tidak pernah membalas suratku lagi sejak saat itu. Jenny tidak akan pernah lagi membalas surat-suratku, menerima telephonku, walaupun om Hendri sudah menerimanya, atau Jenny tidak akan lagi membalas sms-sms ku. Aku menangis, lebih parah dari pada saat dia pindah 13 bulan lalu.aku berteriak dalam hati, menangis kencang, bedanya, tak ada yang duduk disampingku, saling menenangkan, saling berpelukan. Hanya ada tangisan dan tangisan *** 3 Februari 2011 Dear Jenny, Jangan bosan dengan suratku ya Jen! Maaf, aku terus menulis surat ke kamu, padahal aku tahu kamu tidak akan pernah membalasnya. Aku bingung mau nulis apa. Hehehe aku tidak tahu apa yang mesti aku ceritakan, yang mesti aku tulis dalam surat ini kekamu. Tapi aku memang hanya ingin berkirim sapa ke kamu.

Entah berapa surat lagi yang akan aku tulis untuk kamu Jen, tapi aku akan terus menulis surat untukmu, mengingatmu, persahabatan kita, kenangan-kenangan kita. Jenny, aku merindukanmu Miss you, Nira. Aku memang tidak pernah bosan menulis surat untuk sahabatku, Jenny. Karna aku tahu dia juga merindukanku, hanya jarak dan batas yang tak bisa membuat dia membalas suratku, aku juga tahu dia telah membaca surat-suratku *** 30 Agustus 2010 Aku mendengar berita duka itu. Tentang kecelakaan yang dialami Jenny, sahabatku. Aku bingung-tidak percaya. Kata om Hendri lewat telephon, Jenny tertabrak mobil saat kembali menyebrang dari kotak pos, mengirim surat untukku. dia luka berat, katanya, sekujur tubuhnya penuh darah. Dia dibawa kerumah sakit terdekat. Katanya kondisi Jenny kritis. Aku menangis, dalam hati aku berkata Maafkan aku Jen, aku yang memaksamu membalas suratku, jika kamu tidak aku paksa maka kamu tidak akan mengalami hal ini Jen! Maaf! aku benar-benar merasa bersalah, aku menulis surat untuknya, menceritakan tentang seorang laki-laki yang menyatakan cintanya padaku, Jenny mengenalnya, aku meminta pendapatnya, aku paksa dia untuk membalas suratku, dandan dia mengalami kecelakaan aku takut aku bingung aku menangis 28 Agustus 2010 Temi baik orangnya Nir, menurutku lumayan ganteng juga hehehe Menurutku dia pantas denganmu Kenapa gak langsung kamu terima aja perasaan nya? Hahaha Aku bingung Nir mau menulis apa lagi,,, Kita konyol ya? Aku hanya menulis kurang lebih 10 kalimat lewat surat ke kamu! Aku juga merindukanmu Nir Terus kirim surat ke aku ya Nir, aku gak akan pernah bosan! Miss you too, Jenny. Itu surat yang dia persembahkan untuk aku, sebelum ia kecelakaan. 3 hari surat itu baru datang ke rumahku. Tapi aku dapat kabar katanya Jenny telah siuman. Kata omHendri yang menelephon ke rumah, Jenny berpesan untuk terus menulis surat untukku, apapun bentuk tulisan itu, dan Jenny akan selalu membaca surat-suratku, meskipun dia tidak lagi membalas suratku, tapi dia akan selalu membaca suratku, dia juga akan selalu merindukanku. Aku bahagia dan bersyukur mendengar itu, selain karena dia telah sadar juga karena kata-katanya.,,

Kebahagiaanku tak bertahan lama, 33 menit setelah aku membaca surat dari Jenny dan mendengar kabar Jenny siuman, om Hendri kembali menelephon kami, Jenny meninggal,dia benar-benar pergi untuk selamanya *** 3 November 2010 Aku sedih kamu pergi Jen, kali ini kamu benar-benar pergi untuk selamanya! Aku tidak akan bisa lagi mendengar suaramu, nasehat-nasehatmu,sms dari mu Kamu jahat Jen, kita sahabat sampai kapanpun kan? Tapi kenapa kamu meninggalkanku? Aku ingin kamu kembali Jen! Kita tetap bersahabat kan Jen? Kau tau?aku menulis ini dengan air mata menetes di kertas ini, suratku membawa kerinduan yang besar ke kamu Jen Aku akan selalu merindukanmu, Miss You so Much, Nira. Aku baca lagi surat pertamaku untuk Jenny setelah dia pergi. Aku sadar, aku tahu, aku tidak akan mengirimkan surat-suratku ke rumah Jenny, aku hanya menulis dan menyimpannya, didalam kotak,bersatu dengan sepatu sebelah kiri Jenny Aku benar-benar merindukanmu Jen Miss you,,, Nira. . . ***

Sukoharjo, 22 Februari 2011 Meylawati DW

Anda mungkin juga menyukai