Anda di halaman 1dari 7

NAMA : SUFIATI

NIM : 21110179
MATA KULIAH : AGAMA ISLAM III
JURUSAN : EKONOMI MANAJEMEN
KELAS : IIIC
UNIVERSITAS : MUHAMADIYAH KENDARI

1. Dalil Akhlak terhadap Allah SWT
a. Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang
seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai
khalik. Sikap atau perbuatan itu memiliki ciri-ciri perbuatan akhlak
sebagaimana telah disebut diatas. Sekurang-kurangnya ada empat alasan
mengapa manusia perlu beakhlak kepada Allah. Pertama, karena Allah-lah
yang mencipatakan manusia. Dia yang menciptakan manusia dari air yang
ditumpahkan keluar dari tulang punggung dan tulang rusuk hal ini sebagai
mana di firmankan oleh Allah dalam surat at-Thariq ayat 5-7. sebagai berikut :
@OO44OU }=O^e"- g` 4-)U7= ^)
4-)U7= }g` 7.E` -g-E1 ^g NO^C
}g` u-4 UUO-
Uj*.-4O--4 ^_
5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan?
6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,
7. yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan.

b. karena Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan panca indera, berupa
pendengaran, penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari, disamping anggota
badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia. Firman Allah dalam surat,
an-Nahl ayat, 78.
+.-4 7E_4Ou= }g)` pO7C+
7gE_E`q ]OUu> 6*^OE-
EE_4 N7 E7;OO-
4O=-4 EEg*^-4
7+UE ]NO7;=> ^_g
78. dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan
dan hati, agar kamu bersyukur.

c. karena Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang
diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya.
Firman Allah dalam surat al-Jatsiyah ayat 12-13.
+.- Og~-.- 4OOCEc +7
4O4l^- EO@O;4-g lU^-
gOOg j@O^`) W-O74-4-g4 }g`
g)-;_ 7^UE4 4pNO7;=>
^g 4OOCEc4 7 E` O)
g4OEOO- 4`4 O) ^O-
4Og- +OuLg)` _ Ep) O) CgO
e4CE Og ]NO-E4-4C ^@
12. Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat
berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari
karunia -Nya dan Mudah-mudahan kamu bersyukur.
13. dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di
bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang berfikir.

2. Dalil Akhlak terhadap Sesama Manusia

Banyak sekali rincian yang dikemukakan Al-Quran berkaitan dengan perlakuan
terhadap sesama manusia. Petunjuk mengenai hal ini bukan hanya dalam bentuk
larangan melakukan hal-hal negatif seperti membunuh. menyakiti badan atau
mengambil harta tanpa alasan yang benar melainkan juga sampai kepada
menyakiti hati dengan jalan menceritakan aib seseorang di belakangnya, tidak
peduli aib itu benar atau salah, walaupun sambil memberikan materi kepada yang
disakiti hatinya itu.
a. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang
disertai dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima) (QS Al-
Baqarah [2]: 263).
O~ [NOuE` NE4Og^4`4
OOE= }g)` lO~E= .E_N4lu4C
O+O +.-4 /j_EN _1)UEO
^gg@
263. Perkataan yang baik dan pemberian maaf[167] lebih baik dari sedekah
yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah
Maha Kaya lagi Maha Penyantun.

[167] Perkataan yang baik Maksudnya menolak dengan cara yang baik, dan maksud
pemberian ma'af ialah mema'afkan tingkah laku yang kurang sopan dari si penerima.

b. Di sisi lain Al-Quran menekankan bahwa setiap orang hendaknya didudukkan
secara wajar. Nabi Muhammad Saw.-misalnya -dinyatakan sebagai manusia
seperti manusia yang lain. namun dinyatakan pula bahwa beliau adalah Rasul
yang memperoleh wahyu dari Allah. Atas dasar itulah beliau berhak
memperoleh penghormatan melebihi manusia lain. Karena itu. Al- Quran
berpesan kepada orang-orang Mukmin:
Jangan meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi (saat berdialog), dan
jangan pula mengeraskan suaramu (di hadapannya saat beliau diam)
sebagaimana (kerasnya) suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain...
(QS Al-Hujurat [491: 2).
Og^4C 4g~-.- W-ONL4`-47
W-ON`g-> 4u-4 +OE4C *.-
g).Oc4O4 W W-OE>-4 -.- _
Ep) -.- 77OgE- 7)U4 ^
Og^4C 4g~-.- W-ONL4`-47
W-EONO> 7>4O; -O gO=
+]/E4- 4 W-NOE_^_` +O
O^) @O;_EE :_u4
`*u4lg p EO4l^4` 7UE;N
+^4 4p+O+;=> ^g
1. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan
Rasulnya[1407] dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
mendengar lagi Maha mengetahui.
2. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu
melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara
yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian
yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu[1408], sedangkan kamu
tidak menyadari.

[1407] Maksudnya orang-orang mukmin tidak boleh menetapkan sesuatu hukum, sebelum
ada ketetapan dari Allah dan RasulNya.
[1408] Meninggikan suara lebih dari suara Nabi atau bicara keras terhadap Nabi adalah suatu
perbuatan yang menyakiti Nabi. karena itu terlarang melakukannya dan menyebabkan
hapusnya amal perbuatan.
c. Janganlah kamu jadikan panggilan (nama) Rasul di antara kamu, seperti
panggilan sebagian kamu kepada sebagian (yang lain) (QS An-Nur [24]: 63).
W-OUE^_` 47.4N1 OcO-
:E4uO4 g7.~4E 7_u4
V_u4 _ ;~ NUu4C +.-
-g~-.- ]OU^U=O44C 7Lg`
-+O-4Og _ jOEO41U 4g~-.-
4pOgC7 ;}4N jjO p
g=1> NO4Lug u g=ONC
R-EO4N v1g ^g@
63. janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan
sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah
telah mengetahui orang-orang yang berangsur- angsur pergi di antara
kamu dengan berlindung (kepada kawannya), Maka hendaklah orang-
orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau
ditimpa azab yang pedih.
d. Salam yang diucapkan itu wajib dijawab dengan salam yang serupa, bahkan
juga dianjurkan agar dijawab dengan salam yang lebih baik (QS An-Nisa' [4]:
86).
-O)4 7+1jONO lOE14)
W-O1E =}=O;O) .Ogu+g` u
.E-1+O Ep) -.- 4p~E _O>4N
]7 7/E* l1OEO ^gg
86. apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan,
Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari
padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa)[327].
Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.

[327] Penghormatan dalam Islam Ialah: dengan mengucapkan Assalamu'alaikum.



3. Akhlak terhadap Lingkungan

Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang berada di sekitar
manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan. maupun benda-benda tak bernyawa.
Pada dasarnya. akhlak yang diajarkan Al-Quran terhadap lingkungan bersumber
dari fungsi manusia sebagai Khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi
antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekalifahan
mengandung arti pengayoman, pemeliharaan serta pembimbingan. agar setiap
makhluk mencapai tujuan penciptaanya.
Binatang, Tumbuhan, dan benda-benda tak bernyawa semuanya diciptakan oleh
Allah Swt. dan menjadi milik-Nya semua memiliki ketergantungan kepada-Nya.
Keyakinan ini mengantarkan sang Muslim untuk menyadadari bahwa semuanya
adalah "umat" Tuhan yang harus diperlakukan sacara wajar dan baik.
Karena itu dalam Al-Quran surat Al-An'am ( (6) : 38):
4`4 }g` lO+.-E1 O) ^O- 4
OO^C +OOgC4C gO^OEOE4O_ ) v4`q
77V^` _ E` 4L;CO O) U4-^-
}g` 7/E* _ O _O) jgj4O
]+O=^47 ^@g
38. dan Tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu.
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab[472], kemudian kepada
Tuhanlah mereka dihimpunkan.

[472] Sebahagian mufassirin menafsirkan Al-Kitab itu dengan Lauhul mahfudz dengan arti
bahwa nasib semua makhluk itu sudah dituliskan (ditetapkan) dalam Lauhul mahfudz. dan
ada pula yang menafsirkannya dengan Al-Quran dengan arti: dalam Al-Quran itu telah ada
pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk
kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, dan kebahagiaan makhluk pada umumnya.

Jangankan terhadap manusia dan binatang dan bahkan mencabut atau menebang
pepohonan pun terlarang, kecuali kalau terpaksa. tetapi itu pun harus seizin
Allah, dalam arti harus sejalan dengan tujuan-tujuan penciptaan dan demi ke-
maslahatan terbesar. Allah berfirman dalam surat (QS Al-Hasyr [59]: 5).
4` +uC~ }g)` O4L1g u
E-O+--4O> OEj*.~ -O>4N
E_gOq p^O)): *.-
EO@OuCNOg4 4-OE^- ^)
5. apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau
yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya[1464], Maka (semua itu)
adalah dengan izin Allah; dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada
orang-orang fasik.
[1464] Maksudnya: pohon kurma milik musuh, menurut kepentingan dan siasat perang dapat
ditebang atau dibiarkan tumbuh.

4. Dalil Akhlak terhadap Diri Sendiri

Kaum muslimin percaya bahwa kebahagian di dunia dan akhirat bergantung pada
perilaku dan adab terhadap diri sendiri dan pada kesucian serta kebersihan jiwa.
Begitu juga dengan kesengsaraan disebabkan kerosakan dan kekotoran jiwa hal
ini nyata dalam firman Allah dalam surah Asy-Syam [ 91] 9-10:
;~ EEU^ }4` E_-Ee ^_
;~4 =~ }4` E_OcE1 ^
9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
10. dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Rasullullah bersabda :
Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bila melakukan sesuatu dosa terjadilah
bintik hitam dalam hatinya. Bila dia bertaubat dan menghentikan dosanya dan
mencela perbuatannya, hatinya akan bersinar kembali, dan apabila dosanya
bertambah, akan bertambah pula bintik hitam itu hingga hatinya akan
tertutup. ( Nasai dan Tarmizi, hadis hasan sahih)
Setiap insan, Allah berikan anugerah berupa fisik yang sempurna. Kesempurnaan
fisik manusia ini, Allah katakan sendiri dalam Al-Qur'an (QS. 95 : 4)
; 4L^UE =}=Oee"- EO)
^}=O;O CO^> ^j
4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya .

Kesempurnaan fisik ini, merupakan sesuatu yang harus disyukuri. Karena Allah
hanya memberikannya pada manusia. Adapun salah satu cara dalam
mensyukurinya adalah dengan menunaikan hak yang harus diberikan pada fisik
kita tersebut, yang sekaligus merefleksikan etika kita terhadap fisik kita sendiri

Anda mungkin juga menyukai