Anda di halaman 1dari 5

1. Membuat karangan bebas dengan topic mahasiswa dan Indonesia ke depan!

MAHASISWA PENENTU KEGEMILANGAN BANGSA


Generasi muda Indonesia adalah masa depan bangsa. Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang sangat diandalkan untuk mewujudkan cita-cita pencerahan kehidupan bangsa kita di masa depan. Cita-cita luhur bangsa Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Akan tetapi dalam upaya mewujudkan cita-cita itu, banyak permasalahan, tantangan, hambatan, rintangan, dan bahkan ancaman yang harus dihadapi. Apakah itu masalah yang timbul sebagai warisan masa lalu, ataupun masalah baru yang terjadi sekarang. Dalam menghadapi beraneka persoalan tersebut, selalu ada kecemasan, kesalahan yang

kekhawatiran, atau bahkan ketakutan-ketakutan sebagai akibat

dilakukan khususnya bagi kaum muda yang merupakan estafet dalam melanjutkan perjuangan dalam mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia. Remaja adalah generai penerus bangsa., khususnya bagi mereka yang mencap dirinya sebagai kaum intelek, cardas dan pintar yaitu mahasiswa. Dipundak Merekalah tanggung jawab bangsa harapan dan cita-cita diletakkan. Pada akhirnya nanti diharapkan Mahasiswa Indonesia mampu berperan aktif untuk mensejajarkan Indonesia dengan Negara-negara maju di dunia. Namun, belakangan ini mahsiswa sebagai generasi muda yang dipersiapkan dalam menahkodai negara ini ke depan sudah melenceng dari semua harapan banyak orang, melenceng dari apa yang sebenarnya mereka perjuangkan. Apatis, mungkin inilah kata yang tepat untuk melukiskan keadaan dinamika kehidupan kampus mahasiswa Indonesia saat ini. Mahasiswa Indonesia pada saat sekarang ini cenderung individualistis, tidak peduli, masa bodoh dan acuh tak acuh

terhadap berbagai hal dan aktivitas diluar aktivitas perkuliahan. Hal ini terbukti dengan semakin sedikitnya minat mahasiswa mengikuti kegiatan-kegiatan

kemahasiswaan, termasuk kegiatan-kegiatan organisasi kemahasiswaan dan berkiprah langsung di dalam suatu organisasi mahasiswa. Disisi lain mahasiswa malah over aktif dalam mengikuti kegiatan ekskul kemahsiswaan yang menurut mereka merupakan kegiatan perjuangan. Tapi apakah pantas disebut perjuangan jika mereka hanya membuat kerugian besar, bukan saja untuk mereka sendiri tapi juga orang lain ikut merasakan?. Tindakan-tindakan mahsiswa seperti tawuran dan free seks yang seharusnya tidak mereka lakukan sebagai kaum yang berpendidikan malah merupakan ajang untuk bersaing antar mahasiswa yang seakan sudah mendarah daging dalam diri mereka. Apakah mereka tidak malu menyandang predikat sebagai mahasiswa yang dimata masyarakat merupakan golongan intelektual, berpendidikan, yang kelak nantinya dapat mewujudakn harapan dan citacita bangsa tapi malah menjadi golongan yang bukan menimbulkan kemajuan dan kepintaran tapi memundurkan citra pendidkan di tanah air?. Sungguh ironis kondisi mahasiswa Indonesia saat ini, harusnya mereka menjadi tonggak dalam menggapai Indonesia yang gemilang ke depan tapi mereka memupuskan semua harapan dan cita-cita bangsa yang telah diembankan kepada mereka. Takut, gelisah, khawatir memikirkan gambaran nasib bangsa Indonesia yang suram jika kondisi

mahasiswanya selalu seperti ini. Mahasiswa yang diharapkan bangsa kita adalah mahasiswa yang betul-betul mengerti akan peranannya sebagai kaum muda yang intelektual. Oleh karena itu, seharusnya dalam mengembangkan perannya, kaum pemuda Indonesia perlu mengasah kemampuan reflektif dan kebiasaan bertindak efektif,bukan bertindak anarkis selain itu, perlu melatih diri dengan kebiasaan untuk bertindak melakukan

sesuatu yang bermanfaat terdahadap orang lain bukan merugikan orang lain, belajar untuk peka terhadap realita dan kondisi yang mengancam kesajatheraan masyarakat, serta aktif bukannya apatis melakuakn tindakan-tindakan positif lainnya yang juga dapat memberi perubahan yang positif dalam kehidupan bangsa. Selain itu, yang paling penting adalah sikap optimis atau optimism kaum pemuda

khususnya mahasiswa yang mampu

membawa bangsa Indonesia dalam

menggapai cita-cita luhur bangsa untuk menuju kehidupan yang gemilang kelak. Pemuda dan mahasiswa adalah harapan bagi masa depan bangsa. Jadi tugas utama mereka adalah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk mengambil peran dalam proses pembangunan untuk kemajuan bangsa kita di masa depan menuju kegemilangan. Estafet kepemimpinan di semua lapisan, baik di lingkungan supra struktur negara maupun di lingkup infra struktur masyarakat, terbuka luas untuk kaum muda Indonesia masa kini khususnya bagi mahasiswa.. Jadi, kegemilangan bangsa Indonesia ke depan merupakan suatu pilihan.

2. Tuliskan cerita sepanjang satu paragraph dengan menggunakan tiap-tiap kalimat yang diberikan dibawah ini sebagai kalimat pertama, terakhir, dan sebagai kalimat pertama dan terakhir!. a. Kalimat pertama Akhirnya saya memutuskan untuk menggenapkan separuh din (agama) dengan menikah dengan orang yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Dia soleh, ramah, pengertian dan yang paling penting dapat menerima saya apa adanya. Di mata saya dia adalah sosok lelaki yang kelak dapat menuntun saya menjadi istri yang sempurna menurut agama. Dapat menjadi pemimpin atau iman dalam menghadapi pahit manis kehidupan rumah tangga bersama. Saya bersyukur Allah SWT telah mempertemukan saya dengan orang seperti dia. Sangat bersyukur karena memberikan pendamping hidup yang menurut saya sudah sempurna seperti dia. Saya berharap dia adalah pendamping hidupku selamanya di dunia dan akhirat kelak. b. Kalimat terakhir Sinta menghempaskan badannya ke kasur, seakan sudah tidak mampu untuk menopang berat tubuhnya yang penuh dengan problema hidup. Dia lelah dengan kejadian akhir-akhir ini yang telah banyak menguras pikirannya, menguji kesabarannya menjalani kehidupan yang penuh dramatika ini. Tatapannya kosong memandangi palpon biru yang kurang jelas pantulan warnanya karena lampu yang sengaja dipadamkan. Otaknya terus memproses memori-memori yang telah dilaluinya belakangan ini, berusaha untuk mencari hikama dari semua kejadian itu. Sekarang tubuh yang seakan hanya berbalutan kulit itu berusaha untuk bangkit mencari jawaban dari semuanya. Perlahan butiran-butiran air dari kran membasahi wajah dan anggota tubuh yang lain. Kemudian dia menutupi seluruh tubuhnya dengan kain kecuali wajah dan menggelar sajadah panjang untuk menghadap-Nya. Bulir demi bulir air matanya membasahi pipihnya, memohon petunjuk dari-Nya. Dia percaya ada hal indah dibalik cobaan yang dialaminya. Sepotong bulan muda yang menyembul dibalik awan tampak mengintip dibalik jendela yang sengaja dibuka seakan menjadi saksi.

c. kalimat pertama dan terakhir Direktur itu melangka menuju sebuah pintu kaca yang memisahkan ruangannya dengan ruangan disampingnya yang berukuran 3x3 meter. Kemudian dia membuka pintu dan langsung mendapati sebuah meja sederhana tapi terlihat elegan, sengaja didesain untuk meletakan benda-benda atau peralatan yang membantunya dalam bekerja. Kemudian dia duduk di sebuah kursi berbahan kulit untuk memulai aktivitas rutinnya. Jika diperhatikan, dalam ruangan itu hanya tampak sabuah lemari mungil, yang terletak dipojok ruangan tempat menyimpan dokumendokumen penting, sebuah unit computer, printer dan sebuah pesawat telepon yang terletak di meja. Ruangan itu sengaja ditata dengan nuansa warna hijau agar terkesan lebih sejuk, berhubung karena ruangannya yang tidak terlalu luas. Di ruang mungil itulah direktur menjalani roda manejemen kantornya.

Anda mungkin juga menyukai