Kerja Enzim Katalase
Kerja Enzim Katalase
I. TUJUAN
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim katalase serta peranan peranannya.
Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut : a. Suhu Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). b. Derajat keasaman (pH) Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan
yang sedikit sempit (pH = 7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
c. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi. d. Inhibitor enzim Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
III.
IV.
CARA KERJA
a) Blender masing masing hati ayam, jantung ayam, dan kentang hingga halus kemudian taruh di gelas beaker yang berbeda.
Ekstrak kentang
b) Siapkan ekstrak di atas pada masing masing tabung reaksi yang telah tersedia dengan ketentuan dibawah ini.
c) Setelah tabung tabung reaksi di atas telah siap, teteskan sebanyak 10 tetes H2O2 pada tiap - tiap tabung reaksi, amati apa yang terjadi kemudian tutup rapat dengan menggunakan kapas.
d) Buatlah bara api di lidi kemudian masukkan perlahan ke dalam tabung reaksi dan amati apa yang terjadi, selanjutnya buatlah hasil pengamatan seperti tabel di bawah. e) Setelah selesai melakukan praktikum, cuci dan bersihkan kembali alat alat yang telah digunakan.
Keterangan : : nothing + : a little ++ : medium +++ : a lot ++++ : very great amount
VI. PEMBAHASAN
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati ayam, jantung ayam, dan kentang (sebagaiperbandingan). Hati ayam
digunakan karena banyak mengandung enzim katalase. Hati ayam, jantung ayam, dan kentang kemudian dibuat ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut:
1. Ekstrak hati ayam ditambah H2O2 (hidrogen peroksida) Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
2. Ekstrak hati ayam ditambah HCl dan H2O2 Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara sedikit ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga nyala apinya tidak begitu besar. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase bekerja kurang optimal dalam kondisi terlalu asam. 3. Ekstrak hati ayam ditambah NaOH / KOH dan H2O2 Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara yang banyak, dan nyala api yang erbentuk pun besar. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase bekerja secara optimal dalam kondisi basa. 4. Ekstrak hati ayam dididihkan 40C kemudian ditambah H2O2 Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, menimbulkan gelembung udara tidak terlalu banyak dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga kurang dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. 5. Ekstrak hati ayam pada suhu 0C kemudian ditambah H2O2 Pada kondisi ini, hanya menimbulkan sangat sedikit gelembung udara sehingga api yang ditimbulkan pun juga kecil. Hal ini disebabkan enzim katalase kurang
bekerja optimal atau bahkan tidak aktif pada suhu 0C, sehingga H2O2 pun tidak dapat diurai. 6. Ekstrak jantung ayam kemudian ditambah H2O2 Penambahan H2O2 pada ekstrak jantung ayam menimbulkan gelembung gelembung udara yang tidak begitu banyak sehingga ekstrak ini pun mampu menimbulkan api walaupun dalam golongan kecil. Hal ini disebabkan karena enzim katalase di jantung lebih sedikit daripada di hati.
7. Ekstrak kentang kemudian ditambah H2O2 Pada kondisi ini, tidak ditimbulkan sama sekali gelembung gas ataupun nyala api. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya enzim katalase di kentang sehingga ekstrak ini tidak memiliki kemampuan untuk mengadakan penguraian H2O2. Dari percobaan dapat diketahui bahwa kerja enzim dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) dan suhu. Pada pH terlalu asam dan basa, enzim menjadi non aktif, sehingga tidak dapat bekerja. Sedangkan pada saat dididihkan, suhu menjadi tinggi sehingga enzim menjadi rusak (denaturasi). Hal ini menyebabkan enzim katalse tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa Penambahan asam, basa, maupun pemanasan / pendinginan yang ekstrim dapat mengoptimalkan atau menghambat laju reaksi enzim.