Anda di halaman 1dari 6

Contoh analisa data: Nama masalah : Pola nutrisi (gizi buruk) pada balita di RW 04 Kelurahan Sawung Factor yg berhubungan

Rasional (korelasi factor yg berhubungan dgn masalah) 1. pola pemberian diit yg tidak tepat Kebiasaan memberikan susu botol yg belum terjamin kualitasnya dpt menyebabkan kekurangan gizi pd anak 1. jml bayi dan balita 50 orang 50% pernah dirujuk ke puskesmas karena kurang gizi 90% ibu balita tidak tahu cara pemberian makanan yg benar pd anak 85% ibu balita tdk pernah memberikan ASI 90% anak usia 0-2 th diberikan susu botol 75% ibu-ibu di RW04 bekerja sbg buruh pabrik rokok dgn jam kerja mulai 07-16.00 Data fokus

2. Sosial ekonomi yang kurang

Penghasilan yg kurang dpt menyebabkan kurangnya kemampuan membeli susu/ makanan berkualitas

2. 60% kelg di RW 04 mendapatkan kartu JPS 70% KK termasuk dlm keluarga pra sejahtera

3. kehamilan dibawah umur yg ideal

Usia ibu yg blm cukup dpt menyebabkan kurangnya kesiapan mental dan kemampuan dalam merawat bayi

3. 80% kelahiran bayi di RW 4 pd lima th terakhir terjadi pada wanita dibawah usia 20 th

Lanjut ke penapisan

Menentukan tujuan: (contoh) Nama masyarakat Masalah Pernyataan tujuan : : malnutrisi pada bayi :

Tanggal

Pernyataan tujuan

Tgl pelaksanaan

80% bayi yang diperiksa puskesmas harus dikaji perkembangannya Program posyandu menentukan pilihan 80% bayi yang diperiksaa puskesmas Pengkajian lanjutan untuk menemukan bayi malnutrisi yang belum teridentifikasi saat ini Posyandu memilih 25 % bayi yang beresiko 75% bayi tercakup dalam program pemberian suplemen dari puskesmas melalui posyandu 50% ibu dari bayi yang tercakup dalam program memperlihatkan kemampuannya memberkan suplemen kepada anak mereka sesuai yang telah diajarkan Gambar a

Intervensi Aktifitas intervene merupakan cara bagaimana meraih objektif-objektif, Untuk meraih objektif yang b erkaitan dengan tingkat perkembangan bayi , ditulis seperti pada kolom dibawah ini

Contoh :

Rencana tingkat perkembangan bayi Nama masyarakat Pernyataan tujuan n o 1 : bayi yang diperiksa harus dikaji perkembangannya

Renca na tgl.

Intervensi

Nilai 1-10

Kemung - kinan (1-10)

Aktivitas/cara-2 diseleksi untuk implementasi

Puskesmas menambah tenaga posyandu untk pengkajian tingkat perkembangan bayi

10 Total 10

Kekurangan

tenaga

dan

waktu. Sumber masy. Yang tersedia (potensial) tidak peduli

Puskesmas menyiapkan program pelatihan kerja kpd staf yg mengkaji perekmbangan bayi

5 Total 25

Antisipasi diantara pegawai puskesmas dan petugas

kesehatan lain tinggi. Perlu pelatihan, hrs dikaji dulu dan hrs berminat untuk kreasi objektif/tujuan.

Jangan bekerj sendirian

Staf puskesmas menyiapkan pelatihan kerja kpd kader untuk mengkaji perkembang an bayi

10 Total 30

Lbh cenderung menggalang kekuatan masy. Yg ada. Staf puskesmas terampil dalam bidangnya dan dipercaya untuk member kan pelatihan

Staf puskesmas membantu mengidentifikasi kebutuhan latihan kerja yg diperlukan berkaitan dengan perkembangan bayi

8 Total 64

Tanpa pelatihan usaha perubahan cenderung gagal

Staf puskesmas membantu kader untuk menggunakan dan mengendalikan kekuatan yang relative dengan implementasi objektif

10

8 Total 80

Nilai-2 tersebut diatas untuk menentukan urutan yang akan dilakukan, mulai nilai terbesar sampai terkecil

Implementasi Implementasi bias dikerjakan oleh seorang atau kelompok yang menegakkan tujuantujuan, mereka bias berbagi tugas atau didelegasikan kepada yang lain

Implementasi program jangkauan Nama masyarakat: Objektif no 3 : program jangkauan diimplementasi untuk identifikasi bayi yang beresiko yang belum diketahui oleh penyaji Tgl. aktivitas Nilai (1-10) Kemungkinan (1-10) Cara yg diseleksi unuk diimplementasi 1. CHN mengidentifikasi dan melatih penasihat dalam masyarakat sbg penemu kasus 8 6 Total : 48 Pemuka awam yg telah mengetahui, membuktikan efektif sbg pemrakasa perubahan, tidak mungkin bias mendapat bayaran

2. Administrator rumah sakit setempat merubah uraian tugas perawat di perawatan ibu dan anak untuk mencakup temuan kasus dan rujukan

5 Total : 40

Administrasi berkekuatan dan dapat merubah uraian tugas perawat

3. CHN menghimbau perawat kesehatan masyarakat agar mengerjakan temuan lebih baik

2 Total : 16

Perawat kesehatan masyarakat, peran historis dalam temuan kasus. Petugas PHN yg kurang dikenal oleh masyarakat. PHN melaporkan

Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi :

1. Peran Perawat Sebagai pemilik keahlian perawat bias membantu masyarakat memilih tindakan untuk mencapai tujuan yang telah dibuat Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mendokumentasikan masalah Sebagai inovatoe bias merubah perilaku masyarakat menjadi perilaku baru yang meningkatkan kesehatan Sebagai mitra, guru, pembela dsb.

2. Masalah Sebagian masalah jelas memerlukan peran intervensi tertentu. Bila masyarakat kurang demokratis dalam kemampuan pemecahan masalah, perawat dapat memilih peran sbg seorang guru, fasilitator, pembela dsb. Ketrampilan pemecahan masalah harus dijelaskan dan diperlihatkan modelnya. Ketrampilan masyarakat dalam mengidentifikasi dan menangani masalah dibutuhkan peran penasihat dan ahli tehnik dari perawat. Peran perawat sangat berguna bila masyarakat kurang terampil dalam memecahkan masalah, atau bila masyarakat punya riwayat tidak sukses dalam usaha usaha perubahan. Dalam hal ini perawat harus memfokuskan pada kemampuan perkembangan pemecahan masalah,atau sukses dalam meraih perubahan sehingga masyarakat menjadi lebih kuat dalam menerima tanggung jawab dalam meningkatkan perubahan dirinya sendiri

3. Proses Perubahan social Tidak semua masyarakat menerima motivasi bisa menerima perubahan seringkali betentangan yang terkait dengan norma-norma tradisi. Inovasi seringkali langsung berkaitan dengan status sosio ekonomi yang tinggi, terdapatnya kebutuhan untuk perubahan, keberadaan liberalisasi, keilmiahan dan nilai demokratis dan tingkat partisipasi social yang lebih tinggi oleh penduduk masyarakat (Rogers, 1983; Rothman 1974). Inovasi sendiri berdampak kepada penerimaan. Inovasi dengan tingkat adopsi yang tinggi terlihat lebih menguntungkan dibandingkan dengan alternative yang lain, bias bersaing dengan yang ada, bias disetujui dalam percobaan terbatas, mudah dijelaskan, bias dijangkau dalam geografis dan sederhana. Misalnya : penduduk bias pergi ke klinik imunisasi dan bukan ke dokter swasta bila klinik dekat dan lebih murah dan bila dokter tidak selalu berada ditempat ketika dibutuhkan.

4. Mekanisme implementasi Mekanisme implementasi merupakan kendaraan atau model inovasi mana yang dirujuk dari perencana ke unit pelayanan. Perawat kesehatan masyarakat tidak pernah dianggap sebagai suatu mekanisme implementasi Yang termasuk dalam mekanisme yang penting adalah kelompok interaksi kecil, penasihat yang awam, media masa dan kebijakan kesehatan

5. Kelompok interaksi kecil Kelompok interaksi kecil, formal dan informal merupakan mekanisme implementasi yang penting. Banyak kelompok di masyarakat : keluarga, badan legislative, resipien pelayanan kesehatan dan penyaji pelayanan, dan sebagian kelompok informal seperti penduduk dan kelompok kegiatan social lainnya.

6. Penasihat awam 7. Media masa 8. Kebijakan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai