Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Aspal Keras Aspal Keras p Kelas Penetrasi Kelas Penetrasi Kelas Viskositas Kelas Viskositas Aspal Cair p Aspal Cair RC RC MC MC
SC SC
Fungsi Aspal Y F i A l Yang Dii Diingnkan k Aspal sbagai bahan pengikat, (bonding); Aspal sebagai pelumas, (lubrication); Aspal sebagai bahan kedap air (permeable).
ASPAL BUATAN
Pengujian PenetrasiAspal
Langkah pengujian
gg g Atur jjarum hingga bertemu dengan p permukaan benda uji (aspal). Lepaskan jarum selama 5 + 0,1 detik. p j penetrometer dan baca angka g Tekan penunjuk p penetrasinya. Angkat jarum perlahan-lahan, lakukan pengujian paling sedikit 3 kali pada contoh uji yang sama.
Langkah pengujian g p g j Panaskan bejana dengan kenaikan temperatur air 5oC/menit, Atur kecepatan pemanasan untuk 3 menit pertama 5 oC + 0,5 /menit Catat temperatur yang ditunjukkan saat bola baja jatuh
Pengujian DaktilitasAspal g j p
Langkah pengujian Lepaskan benda uji darii plat dasar dan sisii -sisii L k b d ji d l td d i i cetakan. Pasang benda uji pada mesin uji dan tarik dengan kecepatan 5 cm per menit sampai benda uji putus putus. Bacalah jarak antara pemegang benda uji j p ( ) saat benda uji putus (cm).
Aspal Alam
(rockaspal) (rockaspal)
Tabel Cadangan Aspal Alam Dunia T b lC d A l Al D i No. o. 1. 1 2. 2 3. 4. 5. 6. 6 Negara ega a Indonesia (Pulau Buton) Asiatic A i ti Trinidad Swis Perancis Bosnia Perkiraan Cada ga e aa Cadangan Aspal Alam (ton) 300.000.000 300 000 000 (sebagian) 35.000.000 35 000 000 30.000.000 10.000.000 7.000.000 7.000.000 7 000 000
Hasil Uji
Asbuton Kabungka
20 4 101 < 140 1,048 -
Asbuton Lawele
30,08 36 59 > 140 99,6 198 1,037 0,31 94 62 > 140
Hasil Uji
Asbuton Kabungka
29,04 9,33 12,98 11,23 1,50 2,41 39,45
Asbuton Lawele
30,08 6,60 8,43 8,86 2,06 3,28 46,92
Hasil Uji
Asbuton Kabungka
100 100 100 95,6 4,5
( mm )
2,380 0,595 0,297 0,148 0,074
Asbuton Lawele
100 99,1 89,1 49,3 32,2
NSPM
TERKAIT
p p p Konsep spesifikasi Asbuton Campuran p panas Departemen Kimpraswil, 2001; Departemen Kimpraswil, Pedoman Perencanaan Beraspal Panas dengan Pendekatan Kepadatan Mutlak, 2001; Seksi 6.3 Campuran Beraspal, Spesifikasi Buku III, 2003, Departemen Kimpraswil; Spesifikasi Khusus, Seksi 6.3.a - -Campuran Beraspal Panas dengan Asbuton, Seksi 6.3.b Campuran Beraspal Hangat dengan Asbuton, Republik Indonesia Departemen PU, Direktorat R blik I d i D t PU Di kt t Jenderal Bina Marga, Januari 2007.
P d k P d kA b t Produk-Produk Asbuton
Mix Mix
Mix Mix
UnsurUnsur-Unsur Asbuton
Aspal (bitumen)
Mineral (filler)
Asbuton Butir (bitumen + mineral)
T 5/20
penetrarsii t 5 kadar bitumen (18-22)
T 15/25
penetrasii t 15 kadar bitumen (23-27)
T 20/25
penetrasii t 20 kadar bitumen (23-27)
T 30/25
penetrasii t 30 kadar bitumen (23-27)
Catatan :
Pen. Pen 5 Pen .30
Satua n %
Tipe 5/20
18-22
Tipe 15/20
18-22
Tipe 15/25
23-27
Tipe 20/25
23-27
Tipe 30/25
23-27
KELEBIHAN ASBUTON pada konstruksi perkerasan jalan Lebih tahan terhadap deformasi (amblas); Lebih tahan terhadap retak; Lebih tahan terhadap temperatur tinggi (panas); gg (p ); Lebih tahan dilalui lalu-lintas berat;
Retak (pelapukanaging )
Campuran beraspal dengan Aspal B yang memiliki Dynamic Stability lebih tinggi, lebih tahan terhadap deformasi dibandingkan campuran beraspal dengan aspal A
Campuran Beraspal A
Campuran p Beraspal B t1 = 45 t2 = 60
Waktu (menit)
Asbuton
Mengakibatkan: Butir Asbuton mengendap di dasar ketel Kadar Asbuton dalam campuran menjadi semu Kemungkinan menjadi ekses aspal Pada lapisan terjadi bleeding
USAHAPERBAIKAN
Pengaktifan teknisi dan alat laboratorium sehingga mutu asbuton lebih terjamin; Mempersiapkan Asbuton dalam ukuran butir halus dan kadar air yang rendah dengan cara masinal; Melakukan packaging asbuton, sehingga mutunya llebih M l k k k i b t hi t bih baik dan seragam; Mempersiapkan armada angkutan yang memadai dan murah sehingga harga satuan dapat bersaing; Mempersiapkan spesifikasi yang tepat; Mempersiapkan sumber d M i k b daya manusia yang h d l i handal untuk menghasilkan konstruksi yang lebih handal dengan menggunakan Asbuton; g gg
PENGUJIAN KADAR BITUMEN g Asbuton Butir Dengan Cara Ekstraksi Campuran Beraspal- Tabung Refluks Gelas eraspalLangkahpengujian
Masukkanbendaujikedgndiberikertassaringberbentukkerucut, Bendaujiharusterletakdibawahujungatasdarikertassaring, tentukanberatdarimasingmasingrangka+bendaujidenganketelitian 0,5gram(W1); Gunakanpelarut(TCE)Trichlorethylene atauMethyleneChloride; Biladigunakanduarangka,tempatkanrangkaataspadarangkadi bawahnya; TuangkanTCE kedalamtabunggelasyangsudahberisirangkadan bendauji,denganpermukaanpelarutberadadibawahujungkerucut rangkaatas; Teruskanekstraksidengancararefluks,sampaipelarutberwarnajernih; Teruskanekstraksidengancararefluks sampaipelarutberwarnajernih; Matikanpelatpemanaslistrikdanbiarkantabungcukupdinginuntuk dipegang,lepaskanpendingindanpindahkandaritabung; j g g p Biarkanbendaujikeringdiudara,setelahitukeringkandiovenpada temperatur110C 5C,dantimbang. Saringfiltratdengankertassaringyangtelahditimbang(B). keringkandalamovenpadatemperatur110C 5Csampaiberat tetap,timbang. tetap timbang
Pendingin
Rangka k R k kerucut t
Kasa Asbes
AspalKeras: A p lK r
Kebutuhan per tahun Dipenuhi Pertamina Impor : 1,200.000 ton : 600.000 ton : 600.000 ton 600 000
Asbuton: A b
Produksi : 50 ribu ton setara 10.000 ton aspal p Proyeksi : 2 juta ton setara 400.000 ton aspal
SIFATSIFATASPAL
1.
Sifatsifat kimia aspal Aspalten A lt Malten (resin, arumated, saturated) Sifatsifat fisik aspal Durabilitas (penetrasi, titik lembek, dan daktilitas) Adesi dan kohesi Kepekaan terhadap perubahan temperatur Pengerasan dan penuaan
50
2.
20 500A 500 A PI = 50 A + 1
log(800) - log(pen pada 25oC) A= titik lembek - 25oC
Dari persamaan diatas terlihat bahwa makin tinggi nilai titik lembek makin tinggi nilai PI sehingga resiko deformasi makin kecil. Mengurangi resiko deformasi dengan menaikkan nilai titik l il i lembek atau PI tid k k t dik i d b k t tidak kontradiksi dengan resiko retak, bahkan resiko retak pun akan turun (Gbr berik tn a) nam n kotradiksi dengan berikutnya), namun kemudahan pelaksanaan (workability)
Spesifikasi berdasarkan kelas kinerja adalah spesifikasi dimana parameter fisik aspal yang diukur adalah yang berhubungan langsung dengan kinerja lapangan. Pada spesifikasi ini batasan kriteria yang disyaratkan tetap untuk semua grade tetapi temperatur berbeda. e pe a u be beda.
Resiko Deformasi
A (pen rendah)
Resiko Retak R t k
15oC
25oC Temperatur T t
65oC
Resiko Deformasi
Resiko Retak
15oC
25oC Temperatur
65 oC
11.
SNI 03-3639-2002
Maks. 2
6. 7. 8. 9. B. 1. 2. 3. 4.
1 a) -
20 -
100 1 a) -
100 1 a) -
6. 7. 8. 9. B. 1.
65 -
0,10
a)
65 -
0,10
a)
65 -
0,10
a)
200 -
200 -
40 40 97,5 97 5 1200
90 -
200 -
200 40 97,5 97 5 -
40 40 97,5 97 5 -
90 -
1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 7 8.
positif 0,10 0 10 12 90 -
65 40 40 97,5
9.
Penurunan Berat TFOT, (% SNI 06 e uu a ea O , S 06-2440-91 09 thd awal) Kadar Parafin Lilin (%) Lilin, SNI 03 3639 94 03-3639-94