Anda di halaman 1dari 2

KURVA DISOSIASI Sifat penting darah dalam transport oksigen adalah ikatan yang reversibel oksigen dengan Hb:

Hb + O2 HbO2 Pada konsentrasi tinggi Hb berkombinasi dgn O2 untuk membentuk Oksihemoglobin (HbO2) dan reaksi bergeser ke kanan Tiap atom Fe dalam mol. Hb mengikat satu mol. O2 Bila kita plot jumlah Oksihemoglobin yang ada pada tiap konsentrasi O2 diperoleh kurva disosiasi oksigen hemoglobin. 100

80

60

(a) pH 7,5
40

(a) pH 7,2

20

20

40

60

80

100

120

Tekanan oksigen (mmHg)


pH turun dari 7,5 menjadi 7,2 tanpa merubah PCO2, afinitas hemoglobin terhadap oksigen turun, kurva bergeser kekanan

Kurva disosiasi oksigen pada ikan berhubungan dengan aktivitasnya. Pada ikan yang aktif dan berenang cepat, seperti misalnya ikan tuna, dan biasanya hidup di air yang kaya oksigen, kurva disosiasinya lebih kekanan dibandingkan ikan-ikan lain. Afinitas oksigen yang rendah tersebut diperlukan untuk pelepasan oksigen ke jaringan pada aktivitas metabolik tinggi. Sebaliknya, pada ikan yang bergerak lamban dan berada di dasar perairan yang kandungan oksigennya rendah biasanya toleran terhadap kekurangan oksigen.

Afinitas oksigen hemoglobin ikan semacam ini tinggi, kurva disosiasinya di kiri. Karena ikan ini hidup di perairan yang miskin oksigen dan laju metaboliknya rendah, maka kebutuhan untuk pengambilan oksigen lebih penting daripada kebutuhan untuk melepaskan oksigen ke jaringan. Bohr effect CO2 darah menyebabkan pH plasma , kurva disosiasi bergeser kekanan Konsentrasi CO2 tinggi menyebabkan oksigen dilepaskan pada PO2 tertentu, disebut Bohr effect. Jika CO2 masuk kedalam darah, Hb melepaskan O2 dalam jumlah yang lebih besar dari jika tidak adanya efek CO2 pada ikatan HbO. Jadi Bohr effect memfasilitasi peningkatan pelepasan O2 pada jaringan. CO2 menurunkan afinitas Hb terhadap O2, karena pengikatan CO2 secara langsung pada kelompok amino terminal pada molekul Hb mengurangi ikatan HbO Bohr effect (Efek Bohr) pada hewan kecil > hewan besar, Hb hewan kecil lebih sensitif thd asam dari Hb hewan besar, shg memenuhi kebutuhan laju metabolik tinggi pada hewan kecil. Perubahan pH sedikit menyebabkan pelepasan O2 . Root effect Efek Root
Efek Root didefinisikan sebagai penurunan kadar oksigen dalam darah, pada level O2 atmosfer, pada saat pH darah menurun. Root efek hanya ditemukan di ikan teleost [dengan pengecualian Amia calva] dan level Hb, efek root dipikirkan secara berlebih sebagai efek Bohr. Dasar lengkap tentang efek Root yang tersisa masih belum terpecahkan. Secara pisiologi, Efek root implikasi yang sangat berbeda untuk transportasi gas dibandingkan efek Bohr. Efek Root dikarenakan angka kecepatan O2 dari Hb ke mata dan sirip. Dengan demikian, karakteristik Hb dan bentuk sistem laju dalam ikan teleost membentuk perkalian O2 yang tidak ada bandingnya di kerajaan bintang dan mampu membagkitkan tekanan darah hampir 20 kali yang ditemukan dalam arteri darah. Ini adalah penelitian dari 56 generasi ikan amazon, yang pertama diindinkasikan bahwa efek root ialah korelasi yang terbaik dengan presentase dari koroid dibandingkan dengan sirip. Efek Root efek terbesar diobservasi dengan spesies ini dengan kedua retia. Tidak nyata hubungan antara presentase Root efek dan jumlah Hb, level aktifitas, toleransi hypoxia, level presentase habitat tropikal, Pada umumnya, efek Root tidak ada atau sangat kecil pada Gymotodea dan Siliroidea, sama pada ikan penghirup udara. Efek Root telah didemostrasikan sekurang-kurang pada 2 ikan penghirup udara. A Gigas dan H. Unitaenatus. Karena Ikan penghirup udara ini tipikalnya mempunyai lebih tinggi darah PCO2 dan pH rendah dibandingkan Penghirup air, ini telah diusulkan pada wal tahun 1931 bahwa ikan penghirup udara akan memiliki Hb relatif tidak sensitif dibandingkan pHnya. Dengan demikian tidak diharapkan untuk memiliki efek Root. Unruk kebanyak bagian, pada kasus ini. Untuk Gigas dan H. Unitaenaitus, presentase efek Root telah dikomfirmasi dalam hemolizates pada pH = 5,5. Pada penelitian lainnya. Nyata bahwa efek Root pada hemolyzates dari Gigas tidak diteliti sebelum pH menurun dibawah 6,2 tidak seperti terjadi pada Vivo dimana sel darah merah beristirahat pada pH 7,22 0,02. Dengan demikian tidak heran bahwa ikan penghirup udara memiliki efek Root. Disajikan tidak diperbaikan O2 pada insang atau ABO pada di vivo. Seharusnya ditandai bahwa presentase efek Root pada ikan penghirup udara ini yang telah dikonfirmasi pada tidak adanya organik pospat yang merawat pontensial terhadap efek Root dan pengningkatan pH.

Anda mungkin juga menyukai